TRV 7. Gagal Berterima Kasih

“Kemana His Lord pergi sepagi itu?”

Pertanyaan itu sebenarnya tidak ada gunanya, karena sekarang Sebastian yang bisa saja memberikan jawaban sudah tidak ada.

Lucciane harus menelan pil pahit saat mengetahui jika Luccane sudah pergi semenjak pagi-pagi buta. Entah kemana pria itu pergi, yang pasti ada sangkut-pautnya dengan urusan pekerjaan. Karena tidak berhasil mengucapkan terima kasih secara langsung, Lucciane memilih untuk menghabiskan waktunya di dapur bersama La’ti dan Marry.

Semenjak tinggal di Luccane The Palace, salah satu tempat yang membuatnya betah tinggal lama-lama adalah dapur. Rungan tempat Marry berkuasa itu sangat luas dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas memasak yang memadai. Hanya saja, tidak terdapat fasilitas memasak modern seperti kepunyaan Lucciane di La Vie En Rosé. Kendati demikian, kekurangan tersebut tak lantas menghalangi Lucciane untuk menyalurkan hobby baking nya di area territorial milik Marry.

“Apa ada kudapan manis yang ingin kalian makan? aku akan membuatnya.”

La’ti yang sedang menyediakan beberapa jenis tepung tampak terdiam. Sedangkan Marry yang baru saja mengeluarkan satu bar besar dark chocolate juga terdiam. Walaupun baru tinggal dua hari, mereka sudah akrab dengan Lucciane. Seolah-olah telah saling mengenal dalam jangka waktu yang cukup lama.

“Kalian tidak ada masukan? Atau mungkin rekomendasi?”

La’ti menjawab terlebih dahulu dengan gelengan kepala. “Kami hanya makan kudapan manis seadanya, Lady.”

“Begitu kah?”

“Iya. Lagipula Marry di sini lebih sering membuat makanan asin.”

Mendengar namanya dibawa-bawa, Marry tentu saja segera merespon. “Benar, Lady.” Ia berjalan mendekati Lucciane yang sedang membolak-balikkan buku resep milik Marry. “Buat saja kudapan yang ingin Lady buat. Kami akan membantu proses pembuatannya sampai selesai.”

“Baiklah,” ujar Lucciane seraya tersenyum hangat. “Apa di sini ada persediaan Kirschwasser cherry brandy?”

Kirschwasser cherry brandy yang dimaksud oleh Lucciane adalah cherry brandy yang terbuat dari cherry yang direndam dalam Kirschwasser, schnapps ceri jernih khas daerah Schwarzwälder, Jerman.

“Saya punya satu botol jam berukuran kecil cherry brandy di gudang penyimpanan,” jawab Marry. “Lady membutuhkan itu?”

Lucciane mengangguk seraya menutup buku resep yang barusan ia baca-baca. “Aku ingin membuat black forest.”

Tinggal di Luccane The Palace yang terisolir dari gemerlap dunia modern sebenarnya agak menimbulkan rasa bosan bagi Lucciane yang biasa sibuk. Ia terbiasa dengan hiruk-pikuk orang sibuk yang jauh-jauh datang untuk menghabiskan waktu istirahat di La Vie En Rosé. Biasanya para pelanggan tetap akan datang dan menikmati waktu istirahat yang singkat mereka dengan segelas teh atau kopi. Ditemani oleh kudapan-kudapan manis berbagai varian rasa.

Semenjak tinggal di Luccane The Palace, jangkauan tempat yang bisa Lucciane datangi cukup terbatas. Sedangkan untuk berkeliling, Lucciane butuh waktu satu harian untuk mengelilingi semua bagian-bagian penting di Luccane The Palace. Mengingat tempat yang megah nan mewah itu sangatlah luas.

“Chocolate cake nya sudah siap, tinggal dioles krim segar, cherry brandy, serta air dari cherry brandy.”

Tak butuh waktu lama bagi Lucciane untuk membuat black forest. Cake popular asal Negara Jerman itu diberi nama “black forest” yang diambil dari tempat penghasil Cherry Brandy. Oleh karena itu, di Negara asalnya, jika tidak menggunakan dark cherry, Cherry brandy, serta whipcream tidak boleh disebut black forest. Bukan hanya sekedar cake coklat yang diberi ceri.

Jika cherry brandy atau rhum diganti pun, maka tidak bisa lagi disebut black forest. Memang Kirschwasser cherry brandy paling match untuk cake ini, namun bisa diganti juga dengan rhum atau esens rum, tetapi after taste nya akan berbeda.

“Lady pintar sekali membuat cake,” puji La’ti. Ia telah mencicipi.

“Benar. Walaupun tidak menggunakan takaran yang sebenarnya, semua terasa sangat pas.” Marry ikut menyahuti.

Mereka takjub melihat bagaimana cara Lucciane baking. Ternyata selain cantik, Lucciane juga sangat tekun dan ulet ketika baking. Alhasil ia tidak menghabiskan banyak ruang, karena ia bekerja dengan hati-hati, rapih dan bersih.

Walaupun pada awalnya Lucciane sempat merasa kewalahan karena harus menggunakan cara konvensional untuk baking kali ini. Untung saja ada La’ti dan Marry yang siap membantu.

“Makan yang banyak. Aku membuat cukup untuk semua orang,” kata Lucciane seraya memisahkan dua mini black forest buatannya pada sebuah piring porselen kecil yang berhiaskan bunga lily of the valey. Bunga cantik yang muncul pada pernikahan Lady Diana.

Selain mini black forest, Lucciane juga membuat kudapan lain dalam jumah banyak. Sehingga cukup untuk semua orang. Ia juga sudah memisahkan bagian untuk Sebastian dan tentu saja Luccane. Lucciane harap ketika matahari telah terbenam lagi, ia sudah mengucapkan ucapan terima kasih nya pada Luccane. Oleh karena itu, ia membuat kudapan manis sebagai buah tangan.

Lucciane dengar dari La’ti, jika sudah lewat jam makan malam, Luccane sudah tidak punya waktu untuk bicara dengan orang lain. Pria itu akan berada di ruang kerjanya sepanjang malam, baru akan kembali ke ruang pribadinya untuk beristirahat pada dini hari. Jadi, Lucciane harus bisa mengatur waktu hanya untuk sekedar mengucapkan “terima kasih” pada pria rupawan pemilik iris abu-abu tersebut.

“Kemana dua maid yang lain? kenapa aku jarang melihat mereka?”

“Ah, meraka ada di ruang istirahat,” sahut La’ti yang sore itu menemani Lucciane jalan-jalan sore. Kali ini mengelilingi mini garden yang ada di dekat istal kuda.

“Apa mereka tidak nyaman dengan kehadiranku?” selain La’ti dan Marry, ditambah Sebastian, para penghuni Luccane The Palace yang lain memang berkesan membatasi diri dari Lucciane. Termasuk dua maid yang hingga detik ini belum pernah Lucciane lihat lagi, selain pada pagi pertamanya tinggal di sini.

Lucciane takut jika kehadirannya membuat orang lain tidak nyaman. Apalagi ia diperlakukan like a princess di sini, padahal ia hanya akan tinggal sementara. Mungkin sampai masalah dengan Madam Gie sedikit mereda.

“Tidak, Lady. Mereka memang lebih banyak berkeliaran di malam hari.”

Lucciane menautkan kening mendengar penuturan La’ti. “Maksudnya?”

Menyadari kebingungan Lucciane, La’ti tersenyum tipis seraya membuka pagar penghubung dari kayu yang ditumbuhi tanaman rambat Ivy. Mempersilahkan sang Lady untuk jalan terlebih dahulu. “Pada siang hari mereka punya pekerjaan di bagian lain, bukan di bangunan utama. Ketika malam tiba, baru mereka akan bekerja di kediaman utama.”

Lucciane manggut-manggut mendengarnya. Ketika kembali melanjutkan perjalanan, mereka tidak sengaja bertemu dengan Sebastian di istal kuda. Pria itu sedang bersiap dengan seekor kuda gagah berwarna hitam.

“Kau sudah kembali, Sebastian?” tanya Lucciane, menyapa.

“Yes, My Lady,” jawab Sebastian. “Ada yang Anda butuhkan dari saya?”

“Di mana Luccane?” tanya Lucciane to the point. “Dia belum kembali?” Lucciane mendekat pada Sebastian yang sedang memasang pelana kuda.

“My Lord tidak akan kembali. Ada pekerjaan di London yang mengharuskan My Lord tinggal untuk beberapa malam di sana.”

“Begitu kah,” lirih Lucciane.

“Yes, My Lady.” Sekali lagi, Sebastian menjawab dengan nada dan irama sama ketika ia menjawab ucapan sang Lord. “Apa ada yang bisa saya sampaikan pada My Lord.”

Lucciane menggelengkan kepala seraya tersenyum tipis. “Tadi aku membuat beberapa kudapan manis. Aku harap bisa membaginya pada kau dan His Lord.”

Sebastian tersenyum tipis. Sangat tipis. Bahkan Lucciane pun sampai tak menyadarinya. Sepersekian detik berikutnya, ia mengutarakan satu fakta yang membuat Lucciane kembali merenggut kecewa.

“Maafkan saya jika membuat Anda kecewa, tetapi My Lord tidak suka makanan manis, beautiful Lady.”

🦋🦋🦋

Luccane tidak suka makanan manis. Oke, Lucciane pasti akan mencatat itu baik-baik dalam ingatannya. Namun, tetap saja ada seberkas rasa kecewa ketika menyadari usahanya kali ini kembali sia-sia. Ia gagal lagi berterima kasih. Memang salahnya juga tidak bertanya terlebih dahulu, apa Luccane akan suka dengan kudapan manis atau tidak.

Guna menghibur dirinya sendiri, sore itu kala jingga mulai terlihat di cakrawala, Lucciane memutuskan untuk jalan-jalan seorang diri. Kali ini ia kembali mengunjungi kebun apel yang menjadi tempat paling favorit baginya di Luccane The Palace. Selain hening dan sepi, di sana juga indah dan menyenangkan. Setidaknya Lucciane merasa bebas untuk menyegarkan pandangan.

“Ada apa dengan kakimu, mahluk kecil?” lirih Lucciane saat ia tidak sengaja melintasi pohon apel paling besar di dekat tembok pembatas. Walaupun pohon apel itu besar, namun tidak ada satu pun buah yang menghiasi. “Kakimu terluka?”

Lucciane berjalan mendekat dengan perlahan. Ternyata segumpal bulu berwarna merah yang ia lihat dari kejauhan adalah seekor rubah merah yang kakinya terluka. Karena tidak mendapati perlawanan yang berarti, Lucciane pun dengan hati-hati membawa mahluk mungil itu ke dalam dekapan. Ia kasihan melihatnya tidak berdaya karena terluka.

“Aku akan merawat kamu. Bertahanlah,” ucapnya seraya beranjak meninggalkan pohon apel tersebut dengan rubah merah yang terluka tadi dalam dekapan.

🦋🦋🦋

Semoga suka 🖤

Jangan lupa rate bintang 5 🌟 like, vote, komentar, follow Author, share, tabur bunga sekebon dan tonton iklan sampai selesai 😘

Tanggerang 25-12-23

Terpopuler

Comments

Sergiy Karasyuk Lucy S.K.L.

Sergiy Karasyuk Lucy S.K.L.

Speechless.. keren,, so smart Thor 😎

2023-04-04

1

Bagus, Thor 🔥

2023-01-30

1

Cegilnya Matthias

Cegilnya Matthias

Daily updat Thor 🔥

2023-01-29

2

lihat semua
Episodes
1 TRV 1. La Vie En Rosé
2 TRV 2. Luccane The Palace
3 TRV 3. Luccane The Khayat
4 TRV 4. Peraturan Tuan Rumah
5 TRV 5. Home Tour
6 TRV 6. Ucapan Terima Kasih
7 TRV 7. Gagal Berterima Kasih
8 TRV 8. Merawat Rubah Merah
9 TRV 9. Keanehan
10 TRV 10. Penghisap Darah
11 TRV 11. The Real Vampire
12 TRV 12. Segel Kepemilikan
13 TRV 13. Menarik Diri
14 TRV 14. Tumbang
15 TRV 15. Lynn Asrahan
16 TRV 16. Diketahui Luccane
17 TRV 17. Titisan The Goddess
18 TRV 18. Dikekang
19 TRV 19. Kian Menjauh
20 TRV 20. Kedatangan Lord Vampire
21 TRV 21. Tuan Rumah Yang Ramah
22 TRV 22. Teleportasi
23 TRV 23. Terpencil
24 TRV 24. Pertarungan
25 TRV 25. One By One
26 TRV 26. Menghadapi Raja Vampir
27 TRV 27. Bertemu Fairies
28 TRV 28. Cerita dari Land of Dawn
29 TRV 29. Nyanyian Siren
30 TRV 30. Pertarungan Sword Master
31 TRV 31. Soulmate
32 TRV 32. Portal Sihir
33 TRV 33. Menara Kembar Bangsa Elf
34 TRV 34. She is Mine
35 TRV 35. Attraction Ability
36 TRV 36. Hampir Sekarat
37 TRV 37. Bukan Sembarang Besi Berkarat
38 TRV 38. Perjalanan Antar Dimensi
39 TRV 39. Castil Vamfield
40 TRV 40. Luciano de Khayat
41 TRV 41. The Goddess Pet’s
42 TRV 42. Sama-sama Terluka
43 TRV 43. Blood Feeding
44 TRV 44. Plot Armor
45 TRV 45. After Blood Feeding
46 TRV 46. Super Blood Moon
47 TRV 47. Go Home
48 TRV 48. Mark is Mine
49 TRV 49. Jawaban dari Rasa Penasaran
50 TRV 50. Lord Vampir Terakhir … Berakhir
51 TRV 51. Fighting Spirit
52 TRV 52. Sweet Berry Galatte
53 TRV 53. Kepingan Puzzle
54 TRV 54. Milady Iness
55 TRV 56. Rahasia Titisan The Goddess
56 TRV 56. Seperti Pasangan Normal
57 TRV 57. Pemilik La Vie En Rosé
58 TRV 58. Investigasi Lanjutan
59 TRV 59. Kekuatan Telekinesis
60 TRV 60. Simbol Moon Goddess
61 TRV 61. Sakit
62 TRV 62. Proses Blood Feeding Terakhir
63 TRV 63. Bangkit
64 TRV 64. Deeptalk
65 TRV 65. Pasukan Proscris Vampire
66 TRV 66. Lucheren Khayansar
67 TRV 67. Fruitcake & jealous
68 TRV 68. Lucheren & Gwen
69 TRV 69. Vampire Hunter
70 TRV 70. Queen of Poisons
71 TRV 71. Terkena Panah wolf’s bane
72 TRV 72. Back to Bristol
73 TRV 73. Serangan
74 TRV 74. Real The Flash
75 TRV 75. Negosiasi
76 TRV 76. Pengorbanan
77 TRV 77. Pelindung Titisan The Goddess
78 TRV 78. Love Language
79 TRV 79. Sinkhole
80 TRV 80. Berbagi Tugas
81 TRV 81. Kenapa Kamu Ada Disini?
82 TVR 82. Laelaps
83 TRV 83. Investigasi
84 TRV 84. Kecerobohan
85 TRV 85. Ratu Tanpa Mahkota
86 TRV 86. Intuition Soulmate
87 TRV 87. Kemarahan Raja Vampir
88 TRV 88. Hukuman bagi para penghianat
89 TRV 89. Persiapan Proses Blood Feeding
90 TRV 90. Lamaran
91 TRV 91. Serangan Dadakan
92 WAJIB DIBACA
Episodes

Updated 92 Episodes

1
TRV 1. La Vie En Rosé
2
TRV 2. Luccane The Palace
3
TRV 3. Luccane The Khayat
4
TRV 4. Peraturan Tuan Rumah
5
TRV 5. Home Tour
6
TRV 6. Ucapan Terima Kasih
7
TRV 7. Gagal Berterima Kasih
8
TRV 8. Merawat Rubah Merah
9
TRV 9. Keanehan
10
TRV 10. Penghisap Darah
11
TRV 11. The Real Vampire
12
TRV 12. Segel Kepemilikan
13
TRV 13. Menarik Diri
14
TRV 14. Tumbang
15
TRV 15. Lynn Asrahan
16
TRV 16. Diketahui Luccane
17
TRV 17. Titisan The Goddess
18
TRV 18. Dikekang
19
TRV 19. Kian Menjauh
20
TRV 20. Kedatangan Lord Vampire
21
TRV 21. Tuan Rumah Yang Ramah
22
TRV 22. Teleportasi
23
TRV 23. Terpencil
24
TRV 24. Pertarungan
25
TRV 25. One By One
26
TRV 26. Menghadapi Raja Vampir
27
TRV 27. Bertemu Fairies
28
TRV 28. Cerita dari Land of Dawn
29
TRV 29. Nyanyian Siren
30
TRV 30. Pertarungan Sword Master
31
TRV 31. Soulmate
32
TRV 32. Portal Sihir
33
TRV 33. Menara Kembar Bangsa Elf
34
TRV 34. She is Mine
35
TRV 35. Attraction Ability
36
TRV 36. Hampir Sekarat
37
TRV 37. Bukan Sembarang Besi Berkarat
38
TRV 38. Perjalanan Antar Dimensi
39
TRV 39. Castil Vamfield
40
TRV 40. Luciano de Khayat
41
TRV 41. The Goddess Pet’s
42
TRV 42. Sama-sama Terluka
43
TRV 43. Blood Feeding
44
TRV 44. Plot Armor
45
TRV 45. After Blood Feeding
46
TRV 46. Super Blood Moon
47
TRV 47. Go Home
48
TRV 48. Mark is Mine
49
TRV 49. Jawaban dari Rasa Penasaran
50
TRV 50. Lord Vampir Terakhir … Berakhir
51
TRV 51. Fighting Spirit
52
TRV 52. Sweet Berry Galatte
53
TRV 53. Kepingan Puzzle
54
TRV 54. Milady Iness
55
TRV 56. Rahasia Titisan The Goddess
56
TRV 56. Seperti Pasangan Normal
57
TRV 57. Pemilik La Vie En Rosé
58
TRV 58. Investigasi Lanjutan
59
TRV 59. Kekuatan Telekinesis
60
TRV 60. Simbol Moon Goddess
61
TRV 61. Sakit
62
TRV 62. Proses Blood Feeding Terakhir
63
TRV 63. Bangkit
64
TRV 64. Deeptalk
65
TRV 65. Pasukan Proscris Vampire
66
TRV 66. Lucheren Khayansar
67
TRV 67. Fruitcake & jealous
68
TRV 68. Lucheren & Gwen
69
TRV 69. Vampire Hunter
70
TRV 70. Queen of Poisons
71
TRV 71. Terkena Panah wolf’s bane
72
TRV 72. Back to Bristol
73
TRV 73. Serangan
74
TRV 74. Real The Flash
75
TRV 75. Negosiasi
76
TRV 76. Pengorbanan
77
TRV 77. Pelindung Titisan The Goddess
78
TRV 78. Love Language
79
TRV 79. Sinkhole
80
TRV 80. Berbagi Tugas
81
TRV 81. Kenapa Kamu Ada Disini?
82
TVR 82. Laelaps
83
TRV 83. Investigasi
84
TRV 84. Kecerobohan
85
TRV 85. Ratu Tanpa Mahkota
86
TRV 86. Intuition Soulmate
87
TRV 87. Kemarahan Raja Vampir
88
TRV 88. Hukuman bagi para penghianat
89
TRV 89. Persiapan Proses Blood Feeding
90
TRV 90. Lamaran
91
TRV 91. Serangan Dadakan
92
WAJIB DIBACA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!