TRV 20. Kedatangan Lord Vampire

“Duduk dan makan lah.”

Itu adalah perintah. Dan Luccane tidak suka dibantah.

Pagi itu setelah perang dingin yang terjadi hampir satu minggu, akhirnya Lucciane mau menampakkan muka di ruang makan. Ia tampil cantik menggunakan vintage dress warna merah muda dengan motif ruffles di bagian bawah rok serta bagian ujung lengan yang panjangnya ¼. Tampilannya dipermanis dengan hiasan pita berukuran sedang di bagian belakang kepala. Terjepit di antara helai surai merahnya.

Lucciane menghabiskan sarapan paginya dengan tenang tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Menu yang dimasak Marry untuk sarapan pagi adalah Yorkshire pudding. Awalnya Marry sempat menawarkan menu lain, yaitu pie and mash serta lamb sandwich untuk sarapan. Namun, Lucciane menolak dengan halus. Salah satu makanan tersebut mengandung daging domba cincang yang berada di antara sayuran, keju dan telur puyuh. Lucciane punya alergi terhadap daging domba.

Lucciane lebih memilih sarapan dengan Yorkshire pudding. Makanan itu terbuat dari telor, tepung dan susu yang kemudian disajikan dengan bawang Bombay, daging sapi, saus, beberapa jenis sayuran seperti wortel, brokoli, asparagus, dan kentang. Yorkshire pudding bukanlah pudding pada umumnya, orang Inggris biasa menyebut Yorkshire pudding dengan nama Sunday roast karena umum dihidangkan pada hari minggu seperti saat ini. Pudding ini sendiri berasal dari wilayah Yorkshire, Inggris.

“Terima kasih, makannya enak,” ucap Lucciane setelah berhasil menghabiskan sarapannya. Walaupun sebenarnya ia masih enggan berinteraksi dengan para penghuni Luccane The Palace, terutama Luccane.

“Mulai besok Anda tidak perlu repot-repot makan makanan yang tidak Anda sukai,” lanjutnya dengan pandangan tertuju pada Luccane. “Saya bisa mengurus diri saya sendiri.”

“Beautiful Lady, tolong jaga sikap Anda,” sela Sebastian yang setia berdiri di samping sang Lord.

“Aku sudah berusaha menjaga sikap, Sebastian,” sahut Lucciane. “Maaf jika kata-kata ku barusan masih bisa dikategorikan keterlaluan.”

Sebastian baru hendak menjawab lagi, namun sang Lord tiba-tiba mengangkat tangan.

“Kau keberatan makan bersamaku di ruangan ini, little Lady?”

“Seharusnya pertanyaan itu diajukan untuk Anda,” respon Lucciane, tidak ada takut-takutnya. “Saya malah merasa Anda terlalu memaksakan diri untuk menikmati apa yang sebenarnya tidak dapat Anda nikmati.”

Sebastian, La’ti, serta Marry yang sejak tadi pasang telinga tentu saja mulai punya opini masing-masing soal sikap Lucciane pagi itu. Walaupun baru tinggal sekitar dua minggu di Luccane The Palace, ternyata keberanian Lucciane telah kembali dengan pesat. Buktinya sekarang gadis pemilik mata biru itu berani berkata tanpa ragu pada sang Lord.

“Kalian pergi lah,” titah Luccane.

Dengan segera Sebastian, La’ti dan Marry undur diri. Meninggalkan ruang makan tersebut. Menyisakan Lucciane dan Luccane yang duduk berhadapan. Ada jarang beberapa meter yang terbentang di antara mereka.

“Katakan, apa maumu?”

Luccane bertanya seraya melipat tangan di depan dada. Tatapannya lurus, terkunci pada Lucciane seorang.

“Aku … hanya ingin lebih banyak menghabiskan waktu sendiri,” jawab Lucciane. Kali ini ia memilih menunduk, guna menghindari tatapan pupil abu-abu kebiruan itu.

Lucciane … sebenarnya selalu takut saat pupil mata itu menatapnya intens.

“Kau tinggal di Luccane The Palace, namun ingin hidup terasing?”

“Ya.”

Luccane menaikkan satu alis tebalnya. “Keinginan itu mustahil untuk dikabulkan.”

“Why not?” Lucciane mendongkrak, menatap lawan bicaranya yang masih tampak duduk dengan ekspresi datar. “Aku hanya … tidak ingin terlalu dekat dengan kalian. Lagipula, aku juga akan segera meninggalkan Luccane The Palace.”

“Kau pikir bisa pergi dari sini setelah aku menandai mu?”

Refleks, Lucciane langsung menyentuh lehernya. Lebih tepat pada area perpotongan antara bahu dan leher. Mendengar kata ‘menandai’ membuat ia ingat akan peristiwa dimana ia mengetahui identitas asli Luccane sebagai vampire.

“Aku tidak akan mengatakan apapun soal identitas kamu,” ucapnya penuh keyakinan. “Kamu bisa memegang kata-kataku.”

Luccane menyeringai kecil dari tempatnya duduk. “Ini bukan soal percaya atau tidak,” kata Luccane seraya beranjak.

Pria rupawan pemilik mata abu-abu kebiruan itu tampak gagah seperti biasa. Setelan kerja melekat di tubuh atletisnya. Luccane memang selalu menggunakan pakaian tertutup—lebih tepatnya pakaian formal, namun itu tidak menutupi lekuk tubuh atletisnya yang pasti menjadi incaran banyak kaum hawa di luar sana.

“Tapi, soal kamu.”

“Kenapa denganku?” Lucciane balik tanya. “Aku berjanji tidak akan mengungkapkan identitas kamu. Keberadaan Luccane The Palace, atau pun identitas semua penghuni Luccane The Palace yang kemungkinan besar adalah mahluk penghisap darah.”

“Hm, alright.” Langkah Luccane semakin mendekat, sedangkan Lucciane mulai berdebar di tempatnya duduk. “Kata-kata itu mungkin bisa dipercaya. Namun, ini tentang keengganan melepaskan rusa malang yang telah masuk ke sarang Panthera leo.”

Oke, Luccane sedang memainkan kiasan dengan Lucciane. Namun, Lucciane tidak suka dengan kiasan tersebut. Apa itu rusa malang? Luccane menyamakannya dengan seekor rusa yang malang? Lalu Panther leo alias singa? Siapa yang pria itu maksud sebagai Panthera leo? Dirinya sendiri?

“Apakah Panthera leo akan melepaskan rusa malang yang datang sendiri ke sarangnya?”

“Tentu saja tidak,” gumam Lucciane. “Jika singa itu normal, ia berarti akan langsung memangsa rusa malang itu.”

Luccane menyeringai lagi. “Kau sudah tahu jawabannya.”

Lucciane menatap Luccane dengan alis bertaut. Apa Luccane bisa mendengar gumaman nya?

“Listen, little lady. Kau sudah aku tandai. Itu berarti sekarang kau adalah bagian dari kami.”

“Tidak!” tolak Lucciane mentah-mentah. “Aku harus kembali untuk merebut … La Vie En Rosé.”

Luccane telah sampai di samping Lucciane. Dengan mudah ia kemudian menarik kursi yang Lucciane duduki agar menghadap ke arahnya. “Jika itu yang kau inginkan, aku bisa mendapatkannya dengan mudah.”

Luciana terpaku mendengarnya. Apa baru saja Luccane secara tidak langsung bersedia mengembalikan La Vie En Rosé?

“La Vie En Rosé akan menjadi milikmu, dan kau akan tetap menjadi milikku.”

Ambigu. Satu kata itu yang mewakili penggalan kalimat terakhir yang Luccane ucapkan. Baru saja Lucciane hendak merespon kalimat tersebut, tiba-tiba saja pintu terbuka dan menampilkan wajah Sebastian.

“Maaf menganggu waktu Anda, My Lord. Ada yang harus saya bicarakan dengan Anda.”

Luccane berdeham seraya menarik diri. Entah sejak kapan ia telah mengurung Lucciane di antara kedua lengan kokohnya yang bertumpu pada pegangan kursi kanan-kiri. Sehingga gadis cantik itu berada tepat dalam tawanannya.

“Kita akan bicara lagi nanti,” pesan Luccane sebelum pergi bersama Sebastian. Meninggalkan Lucciane yang masih diam di tempat.

🦋🦋🦋

“Kita sudah sampai.”

Pria rupawan dengan jubah hitam yang baru saja menginjakkan kakinya di tanah itu berkata. Ibarat memberi komando, karena tak berselang lama tiga orang pria lain datang dari arah atas.

“Jadi ini Luccane The Palace?” tanya Luke. Pemilik bola mata berbeda warna itu tampak menatap lurus ke arah gerbang yang menjulang di depan sana. Dengan kedua matanya, ia bisa melihat ada dua penjaga di balik gerbang tersebut.

“Iya. Ini adalah kediaman Raja vampir.” Lynn berkata seraya mengedarkan pandangan ke sekeliling.

“Lalu bagaimana cara kita masuk?” tanya Lomon. Vampir berambut pirang itu sedang berdiri seraya menyender pada batang pohon. “Mereka tidak mungkin menyambut dengan ramah.”

“Tidak mungkin sekali,” timpal Leon. “Apalagi jika mereka sudah tahu apa tujuan kita datang ke sini.”

Tujuan Lynn dan saudara-saudaranya menyambangi Luccane The Palace tentu saja adalah Lucciane. Mereka akan segera membebaskan gadis itu, sebelum Luccane melakukan sesuatu yang dapat membahayakannya. Bagaimana pun Luccane adalah Raja vampir, sedangkan Lucciane adalah titisan The Goddess.

Lucciane hanya belum mengetahui identitasnya. Jika sudah, ia bahkan punya kemampuan untuk membuat ras vampir takluk dan tunduk. Tidak terkecuali raja vampir yang lahir dari ras campuran. Karena lahir dari ras campuran, Raja vampir juga secara turun-temurun punya sifat yang tidak mau di-setir oleh orang lain, apalagi oleh seorang wanita. Sekalipun itu adalah titisan The Goddess. Mereka juga dibekali sifat tamak yang dapat menjadi boomerang kapan saja.

Setiap pribadi memang tidak dapat dipukul rata, namun para Elder vampir percaya jika Raja vampir akan selalu beranggapan jika titisan The Goddess adalah ancaman. Padahal kelahiran titisan The Goddess sendiri adalah anugrah bagi alam semesta. Oleh karena itu, para Elder vampir menyiapkan Lord vampir yang tersisa untuk menjadi “guardian” atau “penjaga” bagi titisan The Goddess.

“Kita akan masuk nanti malam,” kata Lynn seraya menyibak jubahnya, kemudian mengulurkan tangan. Tangan yang tadinya terkepal itu terbuka, menampilkan sebuah bola kaca berdiameter bulat seukuran bola kasti. “Kita bisa gunakan ini dulu untuk melihat situasi di dalam sana.”

🦋🦋🦋

Semoga suka 😘

Tanggerang 03-02-22

Terpopuler

Comments

Luzi

Luzi

semakin menegangkan,,😘😘😘😘😘😘

2024-02-03

1

trisya

trisya

mulai memanas nih 🤭😁😁😁
gas lah lord, jangan kasih lady anne pergi 💜

2023-02-07

2

Dini Bae

Dini Bae

Keren Thor

2023-02-06

1

lihat semua
Episodes
1 TRV 1. La Vie En Rosé
2 TRV 2. Luccane The Palace
3 TRV 3. Luccane The Khayat
4 TRV 4. Peraturan Tuan Rumah
5 TRV 5. Home Tour
6 TRV 6. Ucapan Terima Kasih
7 TRV 7. Gagal Berterima Kasih
8 TRV 8. Merawat Rubah Merah
9 TRV 9. Keanehan
10 TRV 10. Penghisap Darah
11 TRV 11. The Real Vampire
12 TRV 12. Segel Kepemilikan
13 TRV 13. Menarik Diri
14 TRV 14. Tumbang
15 TRV 15. Lynn Asrahan
16 TRV 16. Diketahui Luccane
17 TRV 17. Titisan The Goddess
18 TRV 18. Dikekang
19 TRV 19. Kian Menjauh
20 TRV 20. Kedatangan Lord Vampire
21 TRV 21. Tuan Rumah Yang Ramah
22 TRV 22. Teleportasi
23 TRV 23. Terpencil
24 TRV 24. Pertarungan
25 TRV 25. One By One
26 TRV 26. Menghadapi Raja Vampir
27 TRV 27. Bertemu Fairies
28 TRV 28. Cerita dari Land of Dawn
29 TRV 29. Nyanyian Siren
30 TRV 30. Pertarungan Sword Master
31 TRV 31. Soulmate
32 TRV 32. Portal Sihir
33 TRV 33. Menara Kembar Bangsa Elf
34 TRV 34. She is Mine
35 TRV 35. Attraction Ability
36 TRV 36. Hampir Sekarat
37 TRV 37. Bukan Sembarang Besi Berkarat
38 TRV 38. Perjalanan Antar Dimensi
39 TRV 39. Castil Vamfield
40 TRV 40. Luciano de Khayat
41 TRV 41. The Goddess Pet’s
42 TRV 42. Sama-sama Terluka
43 TRV 43. Blood Feeding
44 TRV 44. Plot Armor
45 TRV 45. After Blood Feeding
46 TRV 46. Super Blood Moon
47 TRV 47. Go Home
48 TRV 48. Mark is Mine
49 TRV 49. Jawaban dari Rasa Penasaran
50 TRV 50. Lord Vampir Terakhir … Berakhir
51 TRV 51. Fighting Spirit
52 TRV 52. Sweet Berry Galatte
53 TRV 53. Kepingan Puzzle
54 TRV 54. Milady Iness
55 TRV 56. Rahasia Titisan The Goddess
56 TRV 56. Seperti Pasangan Normal
57 TRV 57. Pemilik La Vie En Rosé
58 TRV 58. Investigasi Lanjutan
59 TRV 59. Kekuatan Telekinesis
60 TRV 60. Simbol Moon Goddess
61 TRV 61. Sakit
62 TRV 62. Proses Blood Feeding Terakhir
63 TRV 63. Bangkit
64 TRV 64. Deeptalk
65 TRV 65. Pasukan Proscris Vampire
66 TRV 66. Lucheren Khayansar
67 TRV 67. Fruitcake & jealous
68 TRV 68. Lucheren & Gwen
69 TRV 69. Vampire Hunter
70 TRV 70. Queen of Poisons
71 TRV 71. Terkena Panah wolf’s bane
72 TRV 72. Back to Bristol
73 TRV 73. Serangan
74 TRV 74. Real The Flash
75 TRV 75. Negosiasi
76 TRV 76. Pengorbanan
77 TRV 77. Pelindung Titisan The Goddess
78 TRV 78. Love Language
79 TRV 79. Sinkhole
80 TRV 80. Berbagi Tugas
81 TRV 81. Kenapa Kamu Ada Disini?
82 TVR 82. Laelaps
83 TRV 83. Investigasi
84 TRV 84. Kecerobohan
85 TRV 85. Ratu Tanpa Mahkota
86 TRV 86. Intuition Soulmate
87 TRV 87. Kemarahan Raja Vampir
88 TRV 88. Hukuman bagi para penghianat
89 TRV 89. Persiapan Proses Blood Feeding
90 TRV 90. Lamaran
91 TRV 91. Serangan Dadakan
92 WAJIB DIBACA
Episodes

Updated 92 Episodes

1
TRV 1. La Vie En Rosé
2
TRV 2. Luccane The Palace
3
TRV 3. Luccane The Khayat
4
TRV 4. Peraturan Tuan Rumah
5
TRV 5. Home Tour
6
TRV 6. Ucapan Terima Kasih
7
TRV 7. Gagal Berterima Kasih
8
TRV 8. Merawat Rubah Merah
9
TRV 9. Keanehan
10
TRV 10. Penghisap Darah
11
TRV 11. The Real Vampire
12
TRV 12. Segel Kepemilikan
13
TRV 13. Menarik Diri
14
TRV 14. Tumbang
15
TRV 15. Lynn Asrahan
16
TRV 16. Diketahui Luccane
17
TRV 17. Titisan The Goddess
18
TRV 18. Dikekang
19
TRV 19. Kian Menjauh
20
TRV 20. Kedatangan Lord Vampire
21
TRV 21. Tuan Rumah Yang Ramah
22
TRV 22. Teleportasi
23
TRV 23. Terpencil
24
TRV 24. Pertarungan
25
TRV 25. One By One
26
TRV 26. Menghadapi Raja Vampir
27
TRV 27. Bertemu Fairies
28
TRV 28. Cerita dari Land of Dawn
29
TRV 29. Nyanyian Siren
30
TRV 30. Pertarungan Sword Master
31
TRV 31. Soulmate
32
TRV 32. Portal Sihir
33
TRV 33. Menara Kembar Bangsa Elf
34
TRV 34. She is Mine
35
TRV 35. Attraction Ability
36
TRV 36. Hampir Sekarat
37
TRV 37. Bukan Sembarang Besi Berkarat
38
TRV 38. Perjalanan Antar Dimensi
39
TRV 39. Castil Vamfield
40
TRV 40. Luciano de Khayat
41
TRV 41. The Goddess Pet’s
42
TRV 42. Sama-sama Terluka
43
TRV 43. Blood Feeding
44
TRV 44. Plot Armor
45
TRV 45. After Blood Feeding
46
TRV 46. Super Blood Moon
47
TRV 47. Go Home
48
TRV 48. Mark is Mine
49
TRV 49. Jawaban dari Rasa Penasaran
50
TRV 50. Lord Vampir Terakhir … Berakhir
51
TRV 51. Fighting Spirit
52
TRV 52. Sweet Berry Galatte
53
TRV 53. Kepingan Puzzle
54
TRV 54. Milady Iness
55
TRV 56. Rahasia Titisan The Goddess
56
TRV 56. Seperti Pasangan Normal
57
TRV 57. Pemilik La Vie En Rosé
58
TRV 58. Investigasi Lanjutan
59
TRV 59. Kekuatan Telekinesis
60
TRV 60. Simbol Moon Goddess
61
TRV 61. Sakit
62
TRV 62. Proses Blood Feeding Terakhir
63
TRV 63. Bangkit
64
TRV 64. Deeptalk
65
TRV 65. Pasukan Proscris Vampire
66
TRV 66. Lucheren Khayansar
67
TRV 67. Fruitcake & jealous
68
TRV 68. Lucheren & Gwen
69
TRV 69. Vampire Hunter
70
TRV 70. Queen of Poisons
71
TRV 71. Terkena Panah wolf’s bane
72
TRV 72. Back to Bristol
73
TRV 73. Serangan
74
TRV 74. Real The Flash
75
TRV 75. Negosiasi
76
TRV 76. Pengorbanan
77
TRV 77. Pelindung Titisan The Goddess
78
TRV 78. Love Language
79
TRV 79. Sinkhole
80
TRV 80. Berbagi Tugas
81
TRV 81. Kenapa Kamu Ada Disini?
82
TVR 82. Laelaps
83
TRV 83. Investigasi
84
TRV 84. Kecerobohan
85
TRV 85. Ratu Tanpa Mahkota
86
TRV 86. Intuition Soulmate
87
TRV 87. Kemarahan Raja Vampir
88
TRV 88. Hukuman bagi para penghianat
89
TRV 89. Persiapan Proses Blood Feeding
90
TRV 90. Lamaran
91
TRV 91. Serangan Dadakan
92
WAJIB DIBACA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!