TRV 14. Tumbang

“Sebastian.”

“Yes, My Lord.” Pandangan Sebastian yang sejak tadi terarah ke sembarang arah langsung tertuju pada sang Lord.

“Dimana gadis itu?”

“Lady Anne?” alih-alih Sebastian yang menjawab, La’ti yang kebetulan berdiri di samping Marry tiba-tiba nyeletuk. Celetukan itu tentu saja terdengar oleh telinga Luccane yang sangat peka terhadap suara.

“Aku bertanya padamu, Sebastian Saunders.”

“Yes, My Lord.” Sebastian kembali bersuara. Sebenarnya pertanyaan sang Lord sudah terjawab, namun berhubung ia yang ditanya, jadi ia yang harus menjawab. “Lady sepertinya sedang kurang sehat. Menurut penuturan La’ti, Lady tidak keluar kamar dua hari ini.”

Pria rupawan yang tengah duduk di kursi kebesarannya itu mendegus kecil. Pandangannya masih tertuju pada berbagai jenis makanan manusia yang terhidang di atas meja. Sekarang apa gunanya semua makanan itu jika satu-satunya manusia di kediaman ini kembali tak menujukkan eksistensi.

“Bersihkan semua ini,” perintahnya.

“Yes, My Lord.” Langsung diiyakan oleh La’ti dan Marry.

“Dan kau,” ujarnya seraya menatap lurus pada Sebastian. “Segera menyusul ke ruang arsip setelah memastikan kondisi gadis itu.”

Setelah berkata demikian, Luccane beranjak meninggalkan ruang makan tanpa menyentuh jamuan yang telah dipersiapkan. Meninggalkan Sebastian yang berdiri tidak jauh dari Marry dan La’ti. Diam-diam Sebastian menghela napas gusar, tanpa sepengetahuan siapa pun. Mengingat lagi-lagi sang Lord memberinya tugas yang sebenarnya “sepele”, namun memiliki konsekuensi yang tidak bisa dianggap remeh.

“Sebastian,” panggil La’ti tiba-tiba.

“Hm?” Sebastian menoleh dengan raut wajah datar khas miliknya. Raut wajah yang selalu diperlihatkan pada orang, kecuali pada His Lord dan Lucciane. Sebastian memang tipikal orang yang punya poker face.

“Apa ada sesuatu yang terjadi antara His Lord dengan Lady Lucciane?”

“Kenapa tiba-tiba bertanya seperti itu?”

“Karena saya melihat segel kepemilikan Luccane The Palace ada di leher Lady Lucciane.”

Informasi yang baru saja didapat oleh Sebastian berhasil membuat isi kepalanya tertuju pada satu topik. Mungkin ini alasan kenapa gadis pemilik surai merah keemasan itu jatuh sakit dan enggan menunjukkan eksistensinya.

“Bukan kah itu berarti jika Lady Anne sudah resmi menjadi bagian dari Luccane The Palace?” tanya La’ti lagi. “His Lord tidak mungkin sembarangan memberikan segel.”

Sebastian tahu betul maksud dari perkataan La’ti. Selain dirinya yang telah lama mengabdi, La’ti juga sudah cukup lama bekerja untuk Luccane. Begitu pula dengan Marry. Bisa dibilang hampir semua penghuni Luccane The Palace merupakan abdi setia Luccane De Khayat. Rata-rata meraka telah mengabdi selama ratusan tahun lamanya. Ada juga yang baru puluhan tahun, seperti dua maid yang sempat Lucciane pertanyakan keberadaannya.

“Kalian tidak perlu khawatir soal segel kepemilikan itu,” jawab Sebastian. “Kemungkinan besar beautiful Lady sudah mengetahui identitas His Lord sebagai Raja vampire. Oleh karena itu His Lord menandainya.”

🦋🦋🦋

Lucciane benar-benar tumbang.

Sudah dua hari ini ia tidak keluar dari kamar. Kegiatannya hanya berkutat di sekitar tempat tidur. Ia bukan tumbang hanya karena rasa tertekan, melainkan adanya tambahan beban pikiran.

Satu hari yang lalu, ia sempat keluar kamar untuk mengambil air di dapur. Karena tidak ada La’ti untuk dimintai tolong, jadi ia pergi seorang diri. Ketika hendak kembali setelah mengisi air, Lucciane menemukan sebuah surat kabar terbaru, teronggok begitu saja di dalam keranjang yang terbuat dari kayu rotan. Karena penasaran, Lucciane pun membawa surat kabar tersebut ke kamar.

Lucciane pikir bisa sedikit mencaritahu soal kehidupan di luar tembok Luccane The Palace melalui surat kabar tersebut. Namun, yang ia temukan di headline news adalah sebuah informasi bertajuk “Pemilik Baru La Vie En Rosé”. Setelah membaca headline news tersebut, Lucciane menangis sejadi-jadinya sembari memeluk Lucy. Dari apa yang ia baca, sekarang kepemilikan La Vie En Rosé telah jatuh ke tangan Gwen Garcia, saudari tirinya. Lucciane tentu saja shock dan terpukul mengetahui satu-satunya harta yang ia miliki telah direbut.

Pada informasi yang dicantumkan disana juga mengatakan bahwa Lucciane “kemungkinan besar” dianggap sudah meninggal dunia. Oleh karena itu, Gwen berlagak seperti malaikat. Ia mengambil alih La Vie En Rosé dengan tujuan tetap menjaga citra La Vie En Rosé sebagai toko pastry yang dicintai. Walaupun pemilik generasi kedua yang resmi telah dinyatakan meninggal dunia, La Vie En Rosé masih tetap bisa beroperasi di bawah kepemilikan Gwen. Oleh karena itu, kondisi tubuh Lucciane semakin tidak bersahabat dua hari ini. Untung saja ada Lucy yang setia menemani.

Ketika sedang asik berbaring bersama Lucy, tiba-tiba terdengar ketukan pintu. Tak berselang lama, suara familiar milik Sebastian terdengar.

“Boleh saya masuk, beautiful lady?”

Lucciane tak langsung menjawab. Namun, ia berjalan mendekat setelah beranjak dari tempat tidur. Dua hari ini ia benar-benar menarik diri dari penghuni Luccane The Palace.

“Ada apa?” sahut Lucciane dengan suaranya yang terdengar agak serak.

“Anda sakit, beautiful lady?”

“Sedikit kurang sehat.”

“Boleh saya masuk?” tanya Sebastian lagi.

Lucciane segera menjawab. “Tidak.” Ia sedang tidak ingin diganggu siapa pun.

“Biarkan saya masuk. Setidaknya untuk melihat kondisi Anda. My Lord …”

“Katakan padanya jika aku baik-baik saja,” potong Lucciane. Ia tahu tidak sopan memotong ucapan orang lain. Namun, mau bagaimana lagi. Ia terlanjut sensitif dengan sang Lord. “Aku hanya butuh istirahat,” tambah Lucciane.

“Baik, jika itu yang Anda butuhkan. Jangan sungkan untuk meminta, jika ada sesuatu yang Anda inginkan.”

Setelah kalimat itu, Sebastian pamit undur diri. Lucciane pun tidak berminat untuk melanjutkan obrolan. Ia masih tidak punya selera untuk banyak bicara. Dua hari ini dunia Lucciane benar-benar terasa hening dan sepi. Untung ada Lucy. Namun, hewan berbulu fluffy itu belakangan ini seperi meminta dibawa keluar. Mungkin ia bosan, mengingat habitat aslinya memang di alam liar.

“Kamu ingin keluar?” Lucciane bertanya setelah mengambil sebuah outher rajut untuk digunakan sebagai luaran. Karena kasihan pada Lucy, ditambah kondisinya juga sudah lumayan membaik, Lucciane memutuskan untuk keluar dan mencari udara segar pada sore harinya.

Sebisa mungkin ia meminimalisir petemuan dengan para penghuni Luccane The Palace. Tujuannya hanya satu, yaitu kebun apel. Tempat favoritnya. Kali ini ia pergi bersama Lucy, serta membawa sebuah buku yang dua hari ini menjadi teman untuk keluh-kesahnya. Setibanya di kebun apel, Lucy dilepaskan begitu saja oleh Lucciane. Mamalia itu langsung berlari ke arah pohon apel yang menjadi pohon favorit nya. Sedangkan Lucciane memilih untuk bersantai di pohon apel yang sama—pohon apel yang waktu itu menjadi tempatnya menangis.

“Ada apa, Luc?” karena merasa hewan peliharaannya itu terus bersuara, Lucciane pun beranjak. Ia mendekat ke arah pohon apel di mana Lucy berada. “Apa kamu melihat sesuatu di bawah sana?” tanya Lucciane seraya menaiki satu dahan yang tidak terlalu tinggi.

Dari tempatnya berpijak, ia masih bisa melihat kondisi di luar tembok yang membatasi area Luccane The Palace. Lucciane berusaha mencari objek yang membuat Lucy terus bersuara sejak tadi, seolah-olah mamalia itu telah menemukan majikan lamanya.

“Hai.”

Lucciane hampir saja terjatuh jika tidak berpegangan pada dahan yang lain. Sedangkan di seberang, lebih tepatnya di atas dahan pohon apel liar, duduk seorang pria dengan rupa rupawan yang baru saja menyapa dengan senyum hangat tersungging di bibir.

“Siapa kamu?” tanya Lucciane. Mereka bukan saja terpisan oleh tembok, tetapi juga ketinggian tanah. Posisi Lucciane berada lebih tinggi dari posisi pria pemilik surai hitam gelap tersebut.

“Aku Lynn, pemilik rubah merah itu.”

🦋🦋🦋

Semoga suka 🖤

Jangan lupa rate bintang 5 🌟 like, vote, komentar, follow Author, share, tabur bunga sekebon dan tonton iklan sampai selesai 😘

Tanggerang 30-12-23

Terpopuler

Comments

Siti Sandini

Siti Sandini

Perhatian ye

2023-01-31

2

Dini Bae

Dini Bae

Lynn jgn ambil teman Lucciane

2023-01-31

2

Cegilnya Matthias

Cegilnya Matthias

Lucy jgn diambil

2023-01-31

2

lihat semua
Episodes
1 TRV 1. La Vie En Rosé
2 TRV 2. Luccane The Palace
3 TRV 3. Luccane The Khayat
4 TRV 4. Peraturan Tuan Rumah
5 TRV 5. Home Tour
6 TRV 6. Ucapan Terima Kasih
7 TRV 7. Gagal Berterima Kasih
8 TRV 8. Merawat Rubah Merah
9 TRV 9. Keanehan
10 TRV 10. Penghisap Darah
11 TRV 11. The Real Vampire
12 TRV 12. Segel Kepemilikan
13 TRV 13. Menarik Diri
14 TRV 14. Tumbang
15 TRV 15. Lynn Asrahan
16 TRV 16. Diketahui Luccane
17 TRV 17. Titisan The Goddess
18 TRV 18. Dikekang
19 TRV 19. Kian Menjauh
20 TRV 20. Kedatangan Lord Vampire
21 TRV 21. Tuan Rumah Yang Ramah
22 TRV 22. Teleportasi
23 TRV 23. Terpencil
24 TRV 24. Pertarungan
25 TRV 25. One By One
26 TRV 26. Menghadapi Raja Vampir
27 TRV 27. Bertemu Fairies
28 TRV 28. Cerita dari Land of Dawn
29 TRV 29. Nyanyian Siren
30 TRV 30. Pertarungan Sword Master
31 TRV 31. Soulmate
32 TRV 32. Portal Sihir
33 TRV 33. Menara Kembar Bangsa Elf
34 TRV 34. She is Mine
35 TRV 35. Attraction Ability
36 TRV 36. Hampir Sekarat
37 TRV 37. Bukan Sembarang Besi Berkarat
38 TRV 38. Perjalanan Antar Dimensi
39 TRV 39. Castil Vamfield
40 TRV 40. Luciano de Khayat
41 TRV 41. The Goddess Pet’s
42 TRV 42. Sama-sama Terluka
43 TRV 43. Blood Feeding
44 TRV 44. Plot Armor
45 TRV 45. After Blood Feeding
46 TRV 46. Super Blood Moon
47 TRV 47. Go Home
48 TRV 48. Mark is Mine
49 TRV 49. Jawaban dari Rasa Penasaran
50 TRV 50. Lord Vampir Terakhir … Berakhir
51 TRV 51. Fighting Spirit
52 TRV 52. Sweet Berry Galatte
53 TRV 53. Kepingan Puzzle
54 TRV 54. Milady Iness
55 TRV 56. Rahasia Titisan The Goddess
56 TRV 56. Seperti Pasangan Normal
57 TRV 57. Pemilik La Vie En Rosé
58 TRV 58. Investigasi Lanjutan
59 TRV 59. Kekuatan Telekinesis
60 TRV 60. Simbol Moon Goddess
61 TRV 61. Sakit
62 TRV 62. Proses Blood Feeding Terakhir
63 TRV 63. Bangkit
64 TRV 64. Deeptalk
65 TRV 65. Pasukan Proscris Vampire
66 TRV 66. Lucheren Khayansar
67 TRV 67. Fruitcake & jealous
68 TRV 68. Lucheren & Gwen
69 TRV 69. Vampire Hunter
70 TRV 70. Queen of Poisons
71 TRV 71. Terkena Panah wolf’s bane
72 TRV 72. Back to Bristol
73 TRV 73. Serangan
74 TRV 74. Real The Flash
75 TRV 75. Negosiasi
76 TRV 76. Pengorbanan
77 TRV 77. Pelindung Titisan The Goddess
78 TRV 78. Love Language
79 TRV 79. Sinkhole
80 TRV 80. Berbagi Tugas
81 TRV 81. Kenapa Kamu Ada Disini?
82 TVR 82. Laelaps
83 TRV 83. Investigasi
84 TRV 84. Kecerobohan
85 TRV 85. Ratu Tanpa Mahkota
86 TRV 86. Intuition Soulmate
87 TRV 87. Kemarahan Raja Vampir
88 TRV 88. Hukuman bagi para penghianat
89 TRV 89. Persiapan Proses Blood Feeding
90 TRV 90. Lamaran
91 TRV 91. Serangan Dadakan
92 WAJIB DIBACA
Episodes

Updated 92 Episodes

1
TRV 1. La Vie En Rosé
2
TRV 2. Luccane The Palace
3
TRV 3. Luccane The Khayat
4
TRV 4. Peraturan Tuan Rumah
5
TRV 5. Home Tour
6
TRV 6. Ucapan Terima Kasih
7
TRV 7. Gagal Berterima Kasih
8
TRV 8. Merawat Rubah Merah
9
TRV 9. Keanehan
10
TRV 10. Penghisap Darah
11
TRV 11. The Real Vampire
12
TRV 12. Segel Kepemilikan
13
TRV 13. Menarik Diri
14
TRV 14. Tumbang
15
TRV 15. Lynn Asrahan
16
TRV 16. Diketahui Luccane
17
TRV 17. Titisan The Goddess
18
TRV 18. Dikekang
19
TRV 19. Kian Menjauh
20
TRV 20. Kedatangan Lord Vampire
21
TRV 21. Tuan Rumah Yang Ramah
22
TRV 22. Teleportasi
23
TRV 23. Terpencil
24
TRV 24. Pertarungan
25
TRV 25. One By One
26
TRV 26. Menghadapi Raja Vampir
27
TRV 27. Bertemu Fairies
28
TRV 28. Cerita dari Land of Dawn
29
TRV 29. Nyanyian Siren
30
TRV 30. Pertarungan Sword Master
31
TRV 31. Soulmate
32
TRV 32. Portal Sihir
33
TRV 33. Menara Kembar Bangsa Elf
34
TRV 34. She is Mine
35
TRV 35. Attraction Ability
36
TRV 36. Hampir Sekarat
37
TRV 37. Bukan Sembarang Besi Berkarat
38
TRV 38. Perjalanan Antar Dimensi
39
TRV 39. Castil Vamfield
40
TRV 40. Luciano de Khayat
41
TRV 41. The Goddess Pet’s
42
TRV 42. Sama-sama Terluka
43
TRV 43. Blood Feeding
44
TRV 44. Plot Armor
45
TRV 45. After Blood Feeding
46
TRV 46. Super Blood Moon
47
TRV 47. Go Home
48
TRV 48. Mark is Mine
49
TRV 49. Jawaban dari Rasa Penasaran
50
TRV 50. Lord Vampir Terakhir … Berakhir
51
TRV 51. Fighting Spirit
52
TRV 52. Sweet Berry Galatte
53
TRV 53. Kepingan Puzzle
54
TRV 54. Milady Iness
55
TRV 56. Rahasia Titisan The Goddess
56
TRV 56. Seperti Pasangan Normal
57
TRV 57. Pemilik La Vie En Rosé
58
TRV 58. Investigasi Lanjutan
59
TRV 59. Kekuatan Telekinesis
60
TRV 60. Simbol Moon Goddess
61
TRV 61. Sakit
62
TRV 62. Proses Blood Feeding Terakhir
63
TRV 63. Bangkit
64
TRV 64. Deeptalk
65
TRV 65. Pasukan Proscris Vampire
66
TRV 66. Lucheren Khayansar
67
TRV 67. Fruitcake & jealous
68
TRV 68. Lucheren & Gwen
69
TRV 69. Vampire Hunter
70
TRV 70. Queen of Poisons
71
TRV 71. Terkena Panah wolf’s bane
72
TRV 72. Back to Bristol
73
TRV 73. Serangan
74
TRV 74. Real The Flash
75
TRV 75. Negosiasi
76
TRV 76. Pengorbanan
77
TRV 77. Pelindung Titisan The Goddess
78
TRV 78. Love Language
79
TRV 79. Sinkhole
80
TRV 80. Berbagi Tugas
81
TRV 81. Kenapa Kamu Ada Disini?
82
TVR 82. Laelaps
83
TRV 83. Investigasi
84
TRV 84. Kecerobohan
85
TRV 85. Ratu Tanpa Mahkota
86
TRV 86. Intuition Soulmate
87
TRV 87. Kemarahan Raja Vampir
88
TRV 88. Hukuman bagi para penghianat
89
TRV 89. Persiapan Proses Blood Feeding
90
TRV 90. Lamaran
91
TRV 91. Serangan Dadakan
92
WAJIB DIBACA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!