“Apa saya membangunkan Anda, Lady?”
Pandangan pertama yang Lucciane temukan saat membuka mata adalah keberadaan La’ti dan Marry, sang kepala koki. Kedua wanita beda usia itu tampak sedang sibuk dengan pekerjaannya masing-masing; La’ti memegang sebuah vintage white night dress dengan model lengan panjang yang transparan dengan detail ruffle, sama seperti pada bagian kerah yang juga dihiasi oleh detail ruffles dua layer. Di sisi lain, Marry tampak sibuk menata beberapa jenis kudapan di atas meja.
“Sudah berapa lama aku tertidur?” tanya Lucciane seraya mengubah posisi menjadi duduk bersandar pada kepala tempat tidur.
“Hanya beberapa jam, Lady.” La’ti menyahut dengan langkah mendekat. “Tadi My Lord meminta kami untuk mengantarkan makan malam serta melihat kondisi Lady, apa sudah bangun atau belum. Soalnya Lady tidak hadir di jamuan makan malam.”
Lucciane tertegun mendengarnya. “Rupanya aku ketiduran cukup lama,” lirih Lucciane kikuk. Saat mengunjungi perkebunan, hari memang sudah beranjak sore. Sekarang hari sudah beranjak malam, ia bisa melihatnya dari balik jendela yang tidak tertutup tirai. “Siapa yang membawa aku kesini?” tanyanya kemudian.
Seingat Lucciane, saat jatuh tertidur ia tengah berada di perkebunan. Lebih tepatnya kebun Mcimtosh red apple. Di sana ia sempat menghabiskan waktu untuk menangis. Mungkin karena lelah menangis, didukung oleh suasana yang hening dan sepi, ia jadi tertidur.
Lucciane sadar betul jika ia tertidur dengan posisi setengah rebahan dengan punggung bersandar pada dahan pohon Mcimtosh red apple yang rendah. Lalu siapa yang telah memindahkannya ke sini? Sebastian kah? Lucciane benar-benar tidak ingat.
“Apa ….Sebastian yang membawa aku kesini?”
La’ti menggelengkan kepala. Ia sempat menoleh pada Marry yang sama-sama terdiam karena pertanyaan tersebut. Ekspresi mereka tidak dapat menggambarkan jawaban dari pertanyaan Lucciane.
“Bukan? Lalu siapa?” Lucciane kembali bertanya. Setidaknya jika bukan Sebastian, ia harus tahu nama. Bukankah ia harus mengucapkan terima kasih atas jasa orang tersebut yang telah membawanya ke sini?
“My Lord.”
La’ti dan Marry menjawab dalam waktu yang hampir bersamaan. Lucciane tentu saja kaget saat mendengar nama pemilik Luccane The Palace yang dibawa-bawa. Nama yang tak sempat terlintas di kepala.
“Luccane?!” lirihnya dengan iris sepenuhnya tertuju pada La’ti, bergantian pada Marry.
“Iya, Lady. My Lord yang membawa Lady hingga tempat tidur.”
Lucciane tergelak. Benarkah demikian?
“Benar perkataan La’ti. My Lord yang membawa Lady dalam gendongannya.”
Lucciane berkedip dua kali. Ia terlihat masih tak percaya. “Kalian bersungguh-sungguh?”
Sekali lagi, La’ti dan Marry menjawab dalam waktu hampir bersamaan. Anggukan mereka berikan sebagai jawaban.
“Jadi His Lord yang membawa aku kembali?” lirih Lucciane. Ia agak ….terkejut dengan fakta tersebut. Ternyata yang membawanya kembali bukan Sebastian, melainkan Luccane. Lantas, bagaimana cara ia mengucapkan terima kasih pada pria itu?
“Di mana His Lord?” Lucciane beranjak dari tempat tidur. Jemari lentiknya bergerak untuk merapihkan helaian surai merah miliknya yang berantakan.
“My Lord saat ini pasti sedang berada di ruang kerja.”
“Apa aku bisa bertemu His Lord?”
“Kami tidak yakin, Lady. My Lord tidak suka diganggu ketika bekerja.”
Lucciane berhenti merapihkan surai merah miliknya. “Aku ingin mengucapkan terima kasih.”
Mendengar itu, La’ti mendekati gadis cantik yang tetap terlihat cantik walaupun baru bangun tidur. “Menurut saya, waktu yang tepat untuk mengucapkan terima kasih adalah besok, Lady. Sekarang sudah larut. Sebaiknya Lady bergegas untuk berganti pakaian.”
Perkataan La’ti memang benar adanya. Saat ini mungkin Luccane sedang sibuk bekerja. Mereka juga belum ‘akrab’ sehingga Lucciane tak bisa leluasa mengunjungi tempat kerjanya begitu saja. Ia takutnya malah menganggu.
“Baiklah.”
La’ti tersenyum tipis. Marry pun menarik bibir segaris. Mereka adalah dua orang yang paling welcome dengan kehadiran Lucciane di Luccane The Palace.
“Anda cantik sekali,” puji La’ti yang sedang membantu Lucciane menyisir surai merah panjangnya.
Lucciane baru saja selesai mandi dan berganti pakaian dengan vintage white night dress yang dibawa La’ti. Night dress sangat pas di tubuh mungil Lucciane. Seolah-olah memang dibuat untuk Lucciane seorang.
“Saya baru melihat gadis secantik Anda selama saya hidup,” imbuh La’ti.
“Kamu berlebihan,” sahut Lucciane. Ia memang kerap mendapatkan pujian demikian. Namun, tidak sedikit pula unsur negatif yang muncul akibat rupa fisik nya yang rupawan.
“Sekarang lebih baik Lady tidur. Supaya besok Lady bisa bangun lebih awal untuk mengucapkan terima kasih pada My Lord.”
Lucciane mengangguk. Ia sudah menghabiskan beberapa sendok makan malam yang dibawa oleh Marry. Sekarang ia siap untuk menjelajahi lagi alam mimpi. Kemudian besok pagi, ia akan mengucapkan terima kasih pada Luccane.
Keesokan paginya, Lucciane sudah bergegas bagun pagi-pagi sekali. Kemudian ia bersiap dibantu oleh La’ti. Lagi-lagi ia diperlakukan like a princess semenjak tinggal di Luccane The Palace. Ketika membuka mata, sudah ada maid yang siap melayani. Sudah tersedia pula pakaian cantik dengan model vintage dress yang sederhana, namun tetap menonjolkan inner beauty dari si pemakai. Setelah selesai bersiap, Lucciane langsung bergegas ke ruang makan seorang diri. Hari ini ia harus mengucapkan terima kasih pada Luccane.
“Sebastian.”
“Yes, My Lady,” sahut si empunya nama. “Ada yang bisa saya bantu?”
Lucciane tersenyum kecil seraya mengangguk. “Apa His Lord sudah ada di dalam?” tanyanya seraya melirik ke arah pintu ruang makan.
Sebastian tidak langsung menjawab, namun terlebih dahulu menarik senyum segaris. “My Lord sudah pergi.”
“A-pa?”
“My Lord sudah pergi, bahkan sebelum fajar menyingsing,” lanjut Sebastian, merincikan.
🦋🦋🦋
Semoga suka 🖤
Jangan lupa rate bintang 5 🌟 like, vote, komentar, follow Author, share, tabur bunga sekebon dan tonton iklan sampai selesai 😘
Tanggerang 24-12-23
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Queen Bee✨️🪐👑
sepertinya ucapan terimakasihnya harus menunggu lagi
2023-02-22
1
Karinah Karinah
tolong dukungan nya buat author nya
2023-02-09
1
Beom
Next Thor 🔥
2023-01-25
1