TRV 13. Menarik Diri

“Mulai sekarang kau tidak akan bisa pergi dari Luccane The Palace.”

Kalimat itu bak kutukan yang mengerikan. Layaknya Rapunzel dari Walt Disney Story, Lucciane semakin tidak punya kesempatan untuk keluar dari Luccane The Palace setelah mengetahui identitas sang Lord. Ia akan terkurung selamanya di tempat tersebut. Lalu, bagaimana dengan La Vie En Rosé? Bagaimana dengan cita-citanya untuk meneruskan keahlian sang ayah di bidang pastry? Bagaimana dengan keinginannya untuk melanjutkan pendidikan di sekolah pastry?

“Kembali ke ruangan mu dan istirahatlah.”

Lucciane masih bungkam dengan satu tangah menyentuh permukaan leher yang baru saja ditandai. Ia bahkan masih bisa merasakan bibir merah dengan sensasi dingin itu menyesap kulitnya. Merinding. Itu adalah respon yang terjadi ketika mengingat apa yang telah terjadi.

“Lucciane Garcia.”

Lucciane masih tak bergeming. Tubuh dan pikirannya tidak sinkron, karena masih belum sepenuhnya pulih dari keterkejutan.

“Kau ini benar-benar merepotkan,” komentar Luccane tiba-tiba.

Pria tampan yang masih menggunakan setelah kerja itu kembali mendekat, lantas membawa salah satu tangannya ke udara. “Istirahatlah dengan benar,” ucapnya sebelum menggunakan telapak tangannya untuk menghalangi pandangan Lucciane.

Sontak kegelapan langsung menyergap pandangan Lucciane. Ia sempat membeku untuk beberapa waktu. Entah apa lagi yang akan pria rupawan itu lakukan. Lucciane hanya bisa berharap supaya pria itu tidak berniat untuk melukai dirinya. Tak berselang lama, kegelapan itu sirna. Lucciane mengerjapkan mata beberapa kali guna meminimalisir banjiran cahaya yang masuk ke retina mata. Padahal pencahayaan di antara mereka remang-remang. Tapi, kenapa sekarang begitu terang?

“Kenapa aku bisa ada di sini,” kaget Lucciane. Ketika berhasil menyesuaikan cahaya yang masuk, Lucciane baru sadar jika sudah berada di tempat berbeda.

Padahal beberapa saat yang lalu Lucciane masih berhadapan dengan Luccane di ruangan pribadi milik pria itu. Sekarang ia sudah ada di kamarnya sendiri. Demi Tuhan, Lucciane benar-benar tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Bagaimana mungkin ia bisa berpindah tempat dalam waktu sekejap?

“Apa aku ….baru saja diteleportasi?” gumam Lucciane. Apa mungkin ini yang dinamakan teleportasi?

Lucciane tidak salah ingat, beberapa saat yang lalu ia masih berdiri di hadapan Luccane. Sedangkan sekarang, ia sudah ada di atas tempat tidur dengan posisi duduk bersandar pada kepala tempat tidur. Seketika banyak pertanyaan yang berkumpul di kepala. Benarkan Luccane baru saja melakukan teleportasi? Sehingga Lucciane bisa berpindah ke kamarnya dengan kecepatan cahaya, tanpa melewati jarak antara satu titik ke titik yang lainnya?

Teleportasi sendiri adalah kemampuan berpindah tempat yang terjadi dalam waktu singkat atau sekejap. Kemampuan ini masih menjadi misteri hingga saat ini. Apakah benar atau tidak? Lucciane juga tidak tahu. Namun, ia baru saja mengalaminya sendiri. Ia berpindah dari satu ruangan ke ruangan lain dengan sekejap mata.

Diantara kebingungan tersebut, tiba-tiba Luccian teringat sesuatu.

“Lucy,” panggilnya. Baru teringat pada hewan peliharaannya. Mahluk berburu fluffy itu ia tinggalkan di depan pintu ruang pribadi milik Luccane.

“Lucy, apa kamu ada di luar?” panggilnya seraya beranjak. Bergegas menuju pintu keluar. Namun, ketika hendak membuka pintu tersebut, ternyata pintu dalam kondisi terkunci dari luar. “Lucy?” panggil Lucciane lagi.

Lucciane takut hewan tak berdosa itu diusir oleh Luccane. Bagaimana pun juga pria itu adalah vampire yang katanya tidak berperasaan, menurut historical story yang pernah Lucciane baca. Lucciane juga tidak bisa tenang jika Lucy tidak ada di sisinya. Di tengah kegelisahan Lucciane saat mencoba untuk membuka pintu, tiba-tiba suara yang terdengar cukup mengerikan mengalihkan perhatian. Saat mengalihkan pandangan, Lucy yang ia cari-cari ada di bingkai jendela kaca yang terbuka.

“Lucy,” katanya senang. Akhirnya ia bisa memeluk hewan berburu fluffy itu lagi.

Hewan mamalia pada ordo karnivora itu memang memilik suara yang cukup menyeramkan. Jika mendengar suara rubah merah di hutan pada malam hari, dijamin akan membuat bulu kuduk merinding. Karena sekilas suara rubah merah terdengar seperti suara tangisan wanita yang disiksa. Namun, ketika sedang bermain dan mengeluarkan tawa, rubah merah akan mengeluarkan suara yang menggemaskan. Lucciane mamang belum lama merawat Lucy, namun ia sudah cukup familiar dengan suaranya.

“Terima kasih sudah kembali,” ucap Lucciane dengan tangan yang sibuk mengelus bulu-bulu fluffy warna merah milik Lucy. Setidaknya ia sekarang punya teman untuk berbagi keluh-kesah. “Hari ini aku mengetahui sebuah fakta yang sulit diterima logika. Aku benar-benar tidak menyangka jika mahluk mitologi seperti vampire itu ada. Bahkan mereka hidup layaknya manusia pada umumnya.”

Walaupun Lucy tidak dapat berbicara, setidaknya bisa menjadi pendengar yang setia. Ada banyak hal yang ingin Lucciane bagi. Jadi, sebelum menutup hari, malam itu ia habiskan untuk merenung dan berceloteh di dekat jendela yang terbuka. Memandang langit yang malam itu bersih dari awan, hanya dihiasi oleh full moon dan bintang-bintang yang cahaya tak tertutup oleh sang rembulan.

Pada pukul enam pagi, Lucciane belum sepenuhnya terjaga saat pintu dibuka dari luar. Seperti biasa, La’ti datang dengan beberapa potong vintage dress yang sesuai dengan ukuran tubuh Lucciane. Entah dari mana datangnya dress-dress itu, sampai-sampai ukurannya pun sesuai dengan tubuh Lucciane. Seolah-olah memang telah disiapkan khusus untuk Lucciane.

“Lady, Anda belum bangun?”

Lucciane yang mendapat pertanyaan tersebut menggeleng samar. Ia masih berbaring menyamping ditemani oleh Lucy. Surai merahnya bahkan masih berantakan, tidak ada niatan sedikitpun untuk membenahi surai tersebut. Sekalipun beberapa helai surai menutupi wajah cantiknya.

“Kenapa Lady terlihat tidak bersemangat? Apa Lady sakit?,”

Lucciane menggeleng samar. “Hari ini aku ingin banyak istirahat. Tolong letakkan baju yang kamu bawa di atas meja,” sahut Lucciane. “Tolong tutup pintunya juga dari luar.”

La’ti tampak kebingungan mendapati respon sang Lady. “Ada apa, Lady? Apa Anda benar sedang sakit?”

“Aku baik-baik saja.”

“Lalu kenapa Anda tidak bersiap untuk sarapan bersama My Lord. Kebetulan My Lord sudah kembali dari London. Anda ingin bicara pada My Lord bukan?”

“Aku akan sarapan di sini,” ujar Lucciane, masih dengan posisi yang sama. Tak berniat menjawab pertanyaan-pertanyaan La'ti. “Jika kamu tidak keberatan, tolong bawakan sarapan kesini.”

La’ti mengangguk seraya berjalan mendekat. “Anda benar tidak apa-apa?”

“Iya. Aku hanya merasa sedikit pusing.” Lucciane tidak berbohong. Semalam ia sama sekali tidak dapat memejamkan mata. Gara-gara fakta soal Luccane yang merupakan seorang vampire membuatnya terus terjaga.

“Kalau begitu saya akan membawa sarapan dan obat sebentar lagi. Lady istirahat saja.”

“Terima kasih, La’ti. Maaf merepotkan kamu.”

“Sama-sama, Lady. Saya tidak merasa keberatan karena Lady Anne.”

Suara langkah kaki yang kian menjauh dan derit pintu yang ditutup menjadi tanda jika La’ti baru saja meninggalkan ruangan. Selama tinggal di sini, ia memang sudah sangat akrab dengan La’ti dan Marry. Ia bahkan mengizinkan mereka untuk memanggilnya dengan nama panggilan akrab, yaitu Anne.

Gara-gara fakta besar yang semalam ia ketahui, pagi ini kepalanya terasa begitu berat saat bangun. badannya juga hangat. Alhasil ia semakin enggan untuk keluar kamar. Cara ini bisa sekaligus dijadikan sebagai salah satu langkah untuk menarik diri. Sebisa mungkin Lucciane akan menjauhi Luccane The Khayat untuk beberapa saat.

🦋🦋🦋

Semoga suka 🖤

Jangan lupa rate bintang 5 🌟 like, vote, komentar, follow Author, share, tabur bunga sekebon dan tonton iklan sampai selesai 😘

Tanggerang 30-12-23

Terpopuler

Comments

Dini Bae

Dini Bae

Agak lain emang

2023-01-31

0

Dini Bae

Dini Bae

Orang mah dideportasi, Lucciane mah diteleportasi

2023-01-31

0

Andini Putri

Andini Putri

love bite itu maaaah.. sampe demam

2023-01-31

1

lihat semua
Episodes
1 TRV 1. La Vie En Rosé
2 TRV 2. Luccane The Palace
3 TRV 3. Luccane The Khayat
4 TRV 4. Peraturan Tuan Rumah
5 TRV 5. Home Tour
6 TRV 6. Ucapan Terima Kasih
7 TRV 7. Gagal Berterima Kasih
8 TRV 8. Merawat Rubah Merah
9 TRV 9. Keanehan
10 TRV 10. Penghisap Darah
11 TRV 11. The Real Vampire
12 TRV 12. Segel Kepemilikan
13 TRV 13. Menarik Diri
14 TRV 14. Tumbang
15 TRV 15. Lynn Asrahan
16 TRV 16. Diketahui Luccane
17 TRV 17. Titisan The Goddess
18 TRV 18. Dikekang
19 TRV 19. Kian Menjauh
20 TRV 20. Kedatangan Lord Vampire
21 TRV 21. Tuan Rumah Yang Ramah
22 TRV 22. Teleportasi
23 TRV 23. Terpencil
24 TRV 24. Pertarungan
25 TRV 25. One By One
26 TRV 26. Menghadapi Raja Vampir
27 TRV 27. Bertemu Fairies
28 TRV 28. Cerita dari Land of Dawn
29 TRV 29. Nyanyian Siren
30 TRV 30. Pertarungan Sword Master
31 TRV 31. Soulmate
32 TRV 32. Portal Sihir
33 TRV 33. Menara Kembar Bangsa Elf
34 TRV 34. She is Mine
35 TRV 35. Attraction Ability
36 TRV 36. Hampir Sekarat
37 TRV 37. Bukan Sembarang Besi Berkarat
38 TRV 38. Perjalanan Antar Dimensi
39 TRV 39. Castil Vamfield
40 TRV 40. Luciano de Khayat
41 TRV 41. The Goddess Pet’s
42 TRV 42. Sama-sama Terluka
43 TRV 43. Blood Feeding
44 TRV 44. Plot Armor
45 TRV 45. After Blood Feeding
46 TRV 46. Super Blood Moon
47 TRV 47. Go Home
48 TRV 48. Mark is Mine
49 TRV 49. Jawaban dari Rasa Penasaran
50 TRV 50. Lord Vampir Terakhir … Berakhir
51 TRV 51. Fighting Spirit
52 TRV 52. Sweet Berry Galatte
53 TRV 53. Kepingan Puzzle
54 TRV 54. Milady Iness
55 TRV 56. Rahasia Titisan The Goddess
56 TRV 56. Seperti Pasangan Normal
57 TRV 57. Pemilik La Vie En Rosé
58 TRV 58. Investigasi Lanjutan
59 TRV 59. Kekuatan Telekinesis
60 TRV 60. Simbol Moon Goddess
61 TRV 61. Sakit
62 TRV 62. Proses Blood Feeding Terakhir
63 TRV 63. Bangkit
64 TRV 64. Deeptalk
65 TRV 65. Pasukan Proscris Vampire
66 TRV 66. Lucheren Khayansar
67 TRV 67. Fruitcake & jealous
68 TRV 68. Lucheren & Gwen
69 TRV 69. Vampire Hunter
70 TRV 70. Queen of Poisons
71 TRV 71. Terkena Panah wolf’s bane
72 TRV 72. Back to Bristol
73 TRV 73. Serangan
74 TRV 74. Real The Flash
75 TRV 75. Negosiasi
76 TRV 76. Pengorbanan
77 TRV 77. Pelindung Titisan The Goddess
78 TRV 78. Love Language
79 TRV 79. Sinkhole
80 TRV 80. Berbagi Tugas
81 TRV 81. Kenapa Kamu Ada Disini?
82 TVR 82. Laelaps
83 TRV 83. Investigasi
84 TRV 84. Kecerobohan
85 TRV 85. Ratu Tanpa Mahkota
86 TRV 86. Intuition Soulmate
87 TRV 87. Kemarahan Raja Vampir
88 TRV 88. Hukuman bagi para penghianat
89 TRV 89. Persiapan Proses Blood Feeding
90 TRV 90. Lamaran
91 TRV 91. Serangan Dadakan
92 WAJIB DIBACA
Episodes

Updated 92 Episodes

1
TRV 1. La Vie En Rosé
2
TRV 2. Luccane The Palace
3
TRV 3. Luccane The Khayat
4
TRV 4. Peraturan Tuan Rumah
5
TRV 5. Home Tour
6
TRV 6. Ucapan Terima Kasih
7
TRV 7. Gagal Berterima Kasih
8
TRV 8. Merawat Rubah Merah
9
TRV 9. Keanehan
10
TRV 10. Penghisap Darah
11
TRV 11. The Real Vampire
12
TRV 12. Segel Kepemilikan
13
TRV 13. Menarik Diri
14
TRV 14. Tumbang
15
TRV 15. Lynn Asrahan
16
TRV 16. Diketahui Luccane
17
TRV 17. Titisan The Goddess
18
TRV 18. Dikekang
19
TRV 19. Kian Menjauh
20
TRV 20. Kedatangan Lord Vampire
21
TRV 21. Tuan Rumah Yang Ramah
22
TRV 22. Teleportasi
23
TRV 23. Terpencil
24
TRV 24. Pertarungan
25
TRV 25. One By One
26
TRV 26. Menghadapi Raja Vampir
27
TRV 27. Bertemu Fairies
28
TRV 28. Cerita dari Land of Dawn
29
TRV 29. Nyanyian Siren
30
TRV 30. Pertarungan Sword Master
31
TRV 31. Soulmate
32
TRV 32. Portal Sihir
33
TRV 33. Menara Kembar Bangsa Elf
34
TRV 34. She is Mine
35
TRV 35. Attraction Ability
36
TRV 36. Hampir Sekarat
37
TRV 37. Bukan Sembarang Besi Berkarat
38
TRV 38. Perjalanan Antar Dimensi
39
TRV 39. Castil Vamfield
40
TRV 40. Luciano de Khayat
41
TRV 41. The Goddess Pet’s
42
TRV 42. Sama-sama Terluka
43
TRV 43. Blood Feeding
44
TRV 44. Plot Armor
45
TRV 45. After Blood Feeding
46
TRV 46. Super Blood Moon
47
TRV 47. Go Home
48
TRV 48. Mark is Mine
49
TRV 49. Jawaban dari Rasa Penasaran
50
TRV 50. Lord Vampir Terakhir … Berakhir
51
TRV 51. Fighting Spirit
52
TRV 52. Sweet Berry Galatte
53
TRV 53. Kepingan Puzzle
54
TRV 54. Milady Iness
55
TRV 56. Rahasia Titisan The Goddess
56
TRV 56. Seperti Pasangan Normal
57
TRV 57. Pemilik La Vie En Rosé
58
TRV 58. Investigasi Lanjutan
59
TRV 59. Kekuatan Telekinesis
60
TRV 60. Simbol Moon Goddess
61
TRV 61. Sakit
62
TRV 62. Proses Blood Feeding Terakhir
63
TRV 63. Bangkit
64
TRV 64. Deeptalk
65
TRV 65. Pasukan Proscris Vampire
66
TRV 66. Lucheren Khayansar
67
TRV 67. Fruitcake & jealous
68
TRV 68. Lucheren & Gwen
69
TRV 69. Vampire Hunter
70
TRV 70. Queen of Poisons
71
TRV 71. Terkena Panah wolf’s bane
72
TRV 72. Back to Bristol
73
TRV 73. Serangan
74
TRV 74. Real The Flash
75
TRV 75. Negosiasi
76
TRV 76. Pengorbanan
77
TRV 77. Pelindung Titisan The Goddess
78
TRV 78. Love Language
79
TRV 79. Sinkhole
80
TRV 80. Berbagi Tugas
81
TRV 81. Kenapa Kamu Ada Disini?
82
TVR 82. Laelaps
83
TRV 83. Investigasi
84
TRV 84. Kecerobohan
85
TRV 85. Ratu Tanpa Mahkota
86
TRV 86. Intuition Soulmate
87
TRV 87. Kemarahan Raja Vampir
88
TRV 88. Hukuman bagi para penghianat
89
TRV 89. Persiapan Proses Blood Feeding
90
TRV 90. Lamaran
91
TRV 91. Serangan Dadakan
92
WAJIB DIBACA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!