TRV 3. Luccane The Khayat

Lucciane mungkin pernah tinggal di rumah mewah dan megah saat orang tuanya masih lengkap. Rumah bergaya Eropa yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern sebagai sarana penunjang. Semenjak memasuki bangunan utama Luccane The Palace, Lucciane merasa dibawa ke abad 19 sampai awal abad ke-20. Masa di mana arsitektur Victorian atau Victoria berjaya.

Selain besar dan megah, Luccane The Palace juga memiliki desain yang rumit dengan bentuk eksterior yang simetris. Lucciane tak akan merasa bosan sedikit pun jika dibiarkan tinggal lebih lama.

Seorang pelayan wanita mengantarkan Lucciane tanpa banyak kata. Kamar tamu yang Sebastian maksud berada di lantai dua bangunan utama. Ruangan dengan lampu chandelier cantik yang tergantung di tengah-tengah langit-langit itu sangat indah dipandang mata. Bagi Lucciane, kamar tamu itu terlalu indah dan mewah.

Selain lampu chandelier cantik yang dihiasi oleh Kristal bening, tirai mewah model overlay juga menjadi salah satu ciri khas gaya Victoria. Dengan nuansa biru yang berpadu dengan warna emas serta unsur alami kayu, kamar tamu itu juga dilengkapi dengan tempat tidur gaya kanopi kelambu yang elegan. Walaupun mengusung tema Victoria, Lucciane masih bisa melihat gabungan dari arsitektur Gothic pada beberapa sudut ruangan.

“Terima kasih banyak,” ucap Lucciane saat menerima satu pakaian baru serta alas kaki rumahan dari pelayan yang sama.

“Sama-sama, Lady.”

Lucciane tidak punya banyak kesempatan untuk berinteraksi dengan para penghuni Luccane The Palace. Setelah diantarkan ke kamar, Lucciane dibantu pelayan untuk mengobati kakinya yang terluka. Pelayan itu juga memberikan baju baru untuk ganti, sebuah vintage dress berwarna putih dengan aksen lace. Bahan dress nya sangat lembut dan nyaman ketika digunakan. Walaupun demikian, Lucciane agak terganggu dengan bagian kerah model V yang memiliki potongan dada lumayan rendah. Dress itu terbilang jauh lebih layak dibandingkan dengan dress yang Lucciane pakai—dress alakadarnya dengan beberapa bagian terkoyak.

“Apa para pembunuh bayaran itu sudah pergi?” gumam Lucciane saat tubuhnya mulai berbaring di atas tempat tidur ber-kanopi yang dihiasi kelambu. Dari tempatnya berbaring, ia bisa melihat indahnya rembulan yang tengah bekerja, menyinari bumi.

Jika Madam Gie tidak menyuruh orang untuk membunuhnya, mungkin saat ini Lucciane sedang berkutat dengan cream cheese frosting untuk menghiasi red velvet cupcake buatannya.

“Aku harap Lana baik-baik saja,” gumamnya lagi dengan pandangan menerawang. “Begitu pula dengan La Vie En Rosé.”

Lucciane berharap Madam Gie tidak benar-benar merealisasikan niatnya untuk mengambil alih kepemilikan atas La Vie En Rosé. Lucciane sudah tidak memiliki apapun di dunia ini, kecuali La Vie En Rosé yang ditinggalkan kedua orang tuanya.

🦋🦋🦋

Fajar bahkan belum menyingsing ketika Lucciane terbangun dari pulau kapuk. Ada yang mengetuk pintu, sehingga ia bergegas untuk segera bangun. Lucciane sempat melirik jam dinding dengan model klasik yang ada di sudut ruangan. Dari benda tersebut Lucciane mendapatkan informasi mengenai waktu ia bangun dari pulau kapuk.

“Selamat pagi, beautiful lady.”

“P-agi,” jawab Lucciane kikuk. Ia pikir pelayan yang datang dan mengetuk pintu dua kali berturut-turut. Ternyata Butler Luccane The Palace, Sebastian.

Pria dengan visual matang itu kali ini tidak tampil dengan tailcoat suit hitam yang khas melekat pas di tubuh tinggi dan tegapnya lagi. Melainkan dengan dengan long coat hitam yang melapisi kemeja putih serta vest yang senada dengan warna long coat nya. Penampilannya sudah persis seperti seorang eksekutif muda.

“Ada apa, Sebastian?”

“My Lord menunggu Anda di ruang jamuan. Anda hanya memiliki waktu empat puluh menit untuk bersiap.” Sebastian berkata dengan sikap yang begitu tenang dan professional. “Saya datang untuk mengingatkan. Mengingat My Lord sangat benci keterlambatan.”

Lucciane langsung mengangguk, tanda jika ia paham. Kemarin Sebastian sempat berkata jika ia harus menemui pemilik Luccane The Palace. Ternya hari ini lah saatnya. Semalam Lucciane juga sempat memikirkan pemilik Luccane The Palace.

Semenjak ia menginjakkan kaki untuk pertama kali, tidak ada satu pun potret yang mencetak gambar pemilik Luccane The Palace. Hanya ada nama Luccane The Khayat yang tercetak pada setiap penghargaan serta plakat emas yang dipajang di beberapa sisi ruangan.

Maka tak heran jika Lucciane tidak punya gambaran apa-apa. Namun, sempat terbesit pemikiran jika pemilik tempat ini adalah pria tua yang gila harta. Buktinya Luccane The Palace berada di tengah hutan kegelapan. Walaupun berada di tengah hutan kegelapan, siapa sangka jika Luccane The Palace menyimpan kemewahan dalam tiap sudut bangunannya.

“Anda cantik sekali, Lady.”

Pujian itu diberikan oleh pelayan semalam yang pagi ini kembali membantu Lucciane untuk bersiap.

"Terima kasih banyak. Ini semua juga berkat bantuan kamu."

Sebenarnya Lucciane merasa sungkan, namun Sebastian bilang jika semua fasilitas yang diberikan harus digunakan dengan baik.

“Hmm, apa aku boleh tahu sesuatu tentang pemilik Luccane The Palace?” tanya Lucciane hati-hati.

“My Lord?”

Lucciane mengangguk. “Orang seperti apa dia?”

“My Lord adalah orang yang sangat berwibawa,” sahut pelayan yang sempat mengenalkan dirinya dengan nama La’ti tersebut.

La’ti datang dengan satu vintage dress cantik yang siap Lucciane gunakan. Kali ini vintage dress yang dibawa memiliki motif bunga-bunga kecil yang menonjolkan kesan manis. Untuk surai merah keemasan milik Lucciane, La'ti membantu menatanya secara sederhana. Dibiarkan tergerai dengan sebagian surai di kepang, kemudian dihiasi oleh bunga-bunga segar.

“Saya tidak dapat memberikan gambaran lebih detail tentang My Lord. Lady bisa menilai sendiri jika sudah bertemu dengan My Lord.”

Lucciane tidak mendapatkan informasi apa-apa lagi, selain pemilik Luccane The Palace itu orang yang berwibawa. Ah, satu lagi. Dapat dipastikan seratus persen jika pemilik Luccane The Palace juga seorang pria.

“Silahkan masuk, Lady. My Lord sudah menunggu di dalam.”

Lucciane mengangguk. Ia kemudian mengangkat pandangan, menatap pintu yang menjulang tinggi di depan sana. Jantungnya tiba-tiba berdebar tidak menentu. Ada banyak pertanyaan yang muncul dalam benak. Lucciane takut pemilik Luccane The Palace akan langsung mengusir gadis buronan seperti dirinya. Saat ini ia sangat butuh tempat tinggal dan perlindungan. Ia harap pemilik Luccane The Palace adalah orang yang dermawan serta baik hati, sehingga mau berbesar hati menampung Lucciane lebih lama lagi.

Ketika pintu itu pada akhirnya terbuka dari dalam, debaran jantung Lucciane kian menjadi-jadi. Dengan langkan pendek dan wajah yang tertunduk, ia pun memberanikan diri untuk melewati pintu masuk. Membulatkan tekad untuk menghadap pemilik Luccane The Palace. Tempat yang sudah memberinya perlindungan dari para pembunuh bayaran.

“Selamat pagi,” sapa Lucciane dengan suara kecil. Bahkan hampir terdengar bergetar. Padahal ia yakin di sini ia tidak ada air conditioner, namun suhu udara di rungan ini sangat dingin. Ditambah lagi mencekam.

“Angkat wajahmu ketika sedang berbicara.”

Lucciane langsung tersentak dalam diam. Ia mendengar suara berat itu secara jelas, namun motoriknya masih ragu untuk memberikan respon.

“Aku rasa tidak sopan bicara tanpa melihat lawan bicara.”

Ketika suara berat itu kembali terdengar, Lucciane akhirnya memberanikan diri untuk mengangkat wajah. Ia tidak mau dicap tidak sopan pada pertemuan pertamanya dengan pemilik Luccane The Palace. Sepersekian detik berikutnya, pandangan iris biru Lucciane hanya terpaku pada pria yang duduk di ujung meja makan dengan segala kegagahan yang terpancar.

Pemilik Luccane The Palace bukan pria tua yang gila harta, seperti pikirannya semalam.

Pemilik Luccane The Palace adalah pria muda dengan wajah matang yang terpahat sempurna. Layaknya gambaran Edward Cullen, vampire dalam serial Twilight Series yang tampan luar biasa. Apalagi saat ia bicara, mengeluarkan suara beratnya yang terdengar sangat ber-damage. Lucciane sampai dibuat merinding.

“Lucciane Garcia, selamat datang di Luccane The Palace.”

🦋🦋🦋

TBC

Semoga suka karya baru Author tema Fantasi 🖤

Jangan lupa rate bintang 5 🌟 like, vote, komentar, follow Author, share, tabur bunga sekebon dan tonton iklan sampai selesai 😘

Tanggerang 11-12-23

Terpopuler

Comments

Sergiy Karasyuk Lucy S.K.L.

Sergiy Karasyuk Lucy S.K.L.

😎 Dukung teroooozz Thor 🌹

2023-04-04

3

Queen Bee✨️🪐👑

Queen Bee✨️🪐👑

sampai lupa komen karena ceritanya bagus , diksinya juga keren 🫶

2023-02-22

1

Karinah Karinah

Karinah Karinah

lanjut terusssss he 🤭

2023-02-09

1

lihat semua
Episodes
1 TRV 1. La Vie En Rosé
2 TRV 2. Luccane The Palace
3 TRV 3. Luccane The Khayat
4 TRV 4. Peraturan Tuan Rumah
5 TRV 5. Home Tour
6 TRV 6. Ucapan Terima Kasih
7 TRV 7. Gagal Berterima Kasih
8 TRV 8. Merawat Rubah Merah
9 TRV 9. Keanehan
10 TRV 10. Penghisap Darah
11 TRV 11. The Real Vampire
12 TRV 12. Segel Kepemilikan
13 TRV 13. Menarik Diri
14 TRV 14. Tumbang
15 TRV 15. Lynn Asrahan
16 TRV 16. Diketahui Luccane
17 TRV 17. Titisan The Goddess
18 TRV 18. Dikekang
19 TRV 19. Kian Menjauh
20 TRV 20. Kedatangan Lord Vampire
21 TRV 21. Tuan Rumah Yang Ramah
22 TRV 22. Teleportasi
23 TRV 23. Terpencil
24 TRV 24. Pertarungan
25 TRV 25. One By One
26 TRV 26. Menghadapi Raja Vampir
27 TRV 27. Bertemu Fairies
28 TRV 28. Cerita dari Land of Dawn
29 TRV 29. Nyanyian Siren
30 TRV 30. Pertarungan Sword Master
31 TRV 31. Soulmate
32 TRV 32. Portal Sihir
33 TRV 33. Menara Kembar Bangsa Elf
34 TRV 34. She is Mine
35 TRV 35. Attraction Ability
36 TRV 36. Hampir Sekarat
37 TRV 37. Bukan Sembarang Besi Berkarat
38 TRV 38. Perjalanan Antar Dimensi
39 TRV 39. Castil Vamfield
40 TRV 40. Luciano de Khayat
41 TRV 41. The Goddess Pet’s
42 TRV 42. Sama-sama Terluka
43 TRV 43. Blood Feeding
44 TRV 44. Plot Armor
45 TRV 45. After Blood Feeding
46 TRV 46. Super Blood Moon
47 TRV 47. Go Home
48 TRV 48. Mark is Mine
49 TRV 49. Jawaban dari Rasa Penasaran
50 TRV 50. Lord Vampir Terakhir … Berakhir
51 TRV 51. Fighting Spirit
52 TRV 52. Sweet Berry Galatte
53 TRV 53. Kepingan Puzzle
54 TRV 54. Milady Iness
55 TRV 56. Rahasia Titisan The Goddess
56 TRV 56. Seperti Pasangan Normal
57 TRV 57. Pemilik La Vie En Rosé
58 TRV 58. Investigasi Lanjutan
59 TRV 59. Kekuatan Telekinesis
60 TRV 60. Simbol Moon Goddess
61 TRV 61. Sakit
62 TRV 62. Proses Blood Feeding Terakhir
63 TRV 63. Bangkit
64 TRV 64. Deeptalk
65 TRV 65. Pasukan Proscris Vampire
66 TRV 66. Lucheren Khayansar
67 TRV 67. Fruitcake & jealous
68 TRV 68. Lucheren & Gwen
69 TRV 69. Vampire Hunter
70 TRV 70. Queen of Poisons
71 TRV 71. Terkena Panah wolf’s bane
72 TRV 72. Back to Bristol
73 TRV 73. Serangan
74 TRV 74. Real The Flash
75 TRV 75. Negosiasi
76 TRV 76. Pengorbanan
77 TRV 77. Pelindung Titisan The Goddess
78 TRV 78. Love Language
79 TRV 79. Sinkhole
80 TRV 80. Berbagi Tugas
81 TRV 81. Kenapa Kamu Ada Disini?
82 TVR 82. Laelaps
83 TRV 83. Investigasi
84 TRV 84. Kecerobohan
85 TRV 85. Ratu Tanpa Mahkota
86 TRV 86. Intuition Soulmate
87 TRV 87. Kemarahan Raja Vampir
88 TRV 88. Hukuman bagi para penghianat
89 TRV 89. Persiapan Proses Blood Feeding
90 TRV 90. Lamaran
91 TRV 91. Serangan Dadakan
92 WAJIB DIBACA
Episodes

Updated 92 Episodes

1
TRV 1. La Vie En Rosé
2
TRV 2. Luccane The Palace
3
TRV 3. Luccane The Khayat
4
TRV 4. Peraturan Tuan Rumah
5
TRV 5. Home Tour
6
TRV 6. Ucapan Terima Kasih
7
TRV 7. Gagal Berterima Kasih
8
TRV 8. Merawat Rubah Merah
9
TRV 9. Keanehan
10
TRV 10. Penghisap Darah
11
TRV 11. The Real Vampire
12
TRV 12. Segel Kepemilikan
13
TRV 13. Menarik Diri
14
TRV 14. Tumbang
15
TRV 15. Lynn Asrahan
16
TRV 16. Diketahui Luccane
17
TRV 17. Titisan The Goddess
18
TRV 18. Dikekang
19
TRV 19. Kian Menjauh
20
TRV 20. Kedatangan Lord Vampire
21
TRV 21. Tuan Rumah Yang Ramah
22
TRV 22. Teleportasi
23
TRV 23. Terpencil
24
TRV 24. Pertarungan
25
TRV 25. One By One
26
TRV 26. Menghadapi Raja Vampir
27
TRV 27. Bertemu Fairies
28
TRV 28. Cerita dari Land of Dawn
29
TRV 29. Nyanyian Siren
30
TRV 30. Pertarungan Sword Master
31
TRV 31. Soulmate
32
TRV 32. Portal Sihir
33
TRV 33. Menara Kembar Bangsa Elf
34
TRV 34. She is Mine
35
TRV 35. Attraction Ability
36
TRV 36. Hampir Sekarat
37
TRV 37. Bukan Sembarang Besi Berkarat
38
TRV 38. Perjalanan Antar Dimensi
39
TRV 39. Castil Vamfield
40
TRV 40. Luciano de Khayat
41
TRV 41. The Goddess Pet’s
42
TRV 42. Sama-sama Terluka
43
TRV 43. Blood Feeding
44
TRV 44. Plot Armor
45
TRV 45. After Blood Feeding
46
TRV 46. Super Blood Moon
47
TRV 47. Go Home
48
TRV 48. Mark is Mine
49
TRV 49. Jawaban dari Rasa Penasaran
50
TRV 50. Lord Vampir Terakhir … Berakhir
51
TRV 51. Fighting Spirit
52
TRV 52. Sweet Berry Galatte
53
TRV 53. Kepingan Puzzle
54
TRV 54. Milady Iness
55
TRV 56. Rahasia Titisan The Goddess
56
TRV 56. Seperti Pasangan Normal
57
TRV 57. Pemilik La Vie En Rosé
58
TRV 58. Investigasi Lanjutan
59
TRV 59. Kekuatan Telekinesis
60
TRV 60. Simbol Moon Goddess
61
TRV 61. Sakit
62
TRV 62. Proses Blood Feeding Terakhir
63
TRV 63. Bangkit
64
TRV 64. Deeptalk
65
TRV 65. Pasukan Proscris Vampire
66
TRV 66. Lucheren Khayansar
67
TRV 67. Fruitcake & jealous
68
TRV 68. Lucheren & Gwen
69
TRV 69. Vampire Hunter
70
TRV 70. Queen of Poisons
71
TRV 71. Terkena Panah wolf’s bane
72
TRV 72. Back to Bristol
73
TRV 73. Serangan
74
TRV 74. Real The Flash
75
TRV 75. Negosiasi
76
TRV 76. Pengorbanan
77
TRV 77. Pelindung Titisan The Goddess
78
TRV 78. Love Language
79
TRV 79. Sinkhole
80
TRV 80. Berbagi Tugas
81
TRV 81. Kenapa Kamu Ada Disini?
82
TVR 82. Laelaps
83
TRV 83. Investigasi
84
TRV 84. Kecerobohan
85
TRV 85. Ratu Tanpa Mahkota
86
TRV 86. Intuition Soulmate
87
TRV 87. Kemarahan Raja Vampir
88
TRV 88. Hukuman bagi para penghianat
89
TRV 89. Persiapan Proses Blood Feeding
90
TRV 90. Lamaran
91
TRV 91. Serangan Dadakan
92
WAJIB DIBACA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!