Wajah Haaland terpampang dari sela-sela pintu. Mata birunya menyoroti mata Yelda.
"Haaland?" Yelda memasang wajah bingungnya. "Ada perlu apa kamu datang kemari?"
"Tadi— Anda bilang akan memanggil saya setelah Anda selesai makan malam dengan tamu. Tapi setelah saya mendengar langkah Anda, Anda tak kunjung mengetuk pintu kamar saya. Jadi saya yang datang kemari," balas Haaland dengan sopan.
Yelda menepuk dahinya. "Astaga. Maafkan aku, aku lupa." Wajah gadis itu mencerminkan bahwa dalam hati dan pikirannya tengah ada banyak persoalan.
"Masuklah, Haaland." Putri itu membuka pintu lebih lebar dan mempersilakan pemuda pirang itu masuk ke ruangannya.
"Duduklah!" kata Yelda.
Haaland lalu beringsut duduk pada formasi sofa yang ada di pojok kamar. Di sampingnya terdapat sebuah rak buku yang menyatu dengan dinding, menampilkan rentetan buku yang tersusun rapi.
Yelda mengambil sebotol minuman, sebotol anggur. Lalu ia menyodorkannya pada Haaland. "Minumlah jika kamu ingin minum."
Yelda kemudian melangkah menuju rentetan buku yang terselip di rak itu. Ia mengambil sebuah buku tua yang tak kentara. Itu adalah buku yang ia kuntit dari perpustakaan atas usul Haaland.
Yelda duduk di sofa yang berhadapan dengan Haaland. Mereka berdua diam dan menimbulkan suasana sunyi yang konyol.
Dalam diam itu, Haaland bisa membaca mimik wajah putri itu, ada sesuatu yang tengah mengganjalnya.
"Ada masalah apa, Putri?" tanya Haaland.
Yelda luar dari zona lamunnya. "Ah! Tidak ada apa-apa, Haaland." Ia mulai membuka buku itu, berpura-pura membacanya, padahal buku itu terbalik.
"Rupanya Anda sangat unik, bisa membaca dengan buku terbalik."
Yelda lalu melihat bukunya dengan wajah bingung. "Ah— yaa ... Aku sering membaca terbalik seperti ini. Lebih menyenangkan ... ."
"Jangan bohong pada saya, Putri." Haaland menarik buku yang dijadikan peralihan Yelda.
"Aku tidak bohong, Haaland!"
"Katakan pada saya, apa yang terjadi?" Mirisnya Haaland tetap kekeh dengan pernyataannya.
Yelda menunduk lemas melepas semua pikiran yang akhir-akhir ini ia sembunyikan. "Haaland— tadi pihak Texan kemari," ucap Yelda dengan lemas.
Haaland mengangkat alisnya. "Memangnya kenapa, Putri?"
"Membicarakan pernikahanku dan Dominic, dua minggu lagi kami menikah."
"Apa!" Haaland terperanjat mendengar itu. "Bagaimana itu bisa terjadi!"
"Entahlah, pamanku berpikir Shandor butuh bantuan dana yang cukup besar, dan dia hanya bisa mengandalkan Texan."
Haaland memukulkan kepalan tangannya di atas meja dengan keras, membuat botol kaca itu berdenting dan juga membuat goyangan pada airnya.
"Ada apa?" tanya Yelda yang merasa Haaland tidak perlu bertindak begitu.
"Aku tidak akan membiarkan orang itu menikahi Anda, Putri— Maksudku, bukankah aku sudah berjanji padamu?" Haaland menatap lekat-lekat mata Yelda. "Aku akan membantumu."
"Tapi bagaimana caranya?"
Baru kali ini Haaland melihat wajah Yelda yang begitu putus asa. Sebelumnya gadis itu tidak pernah menampakkan mimik seperti itu. Biasanya dia selalu menampakkan keberanian dan kesemangatan.
Lalu dengan nada yang dalam Haaland berkata, "kita harus bisa menyembuhkan Galantris. Saya yakin sihir itu masih ada."
"Jadi kamu percaya jika Galantris masih tetap kekal? Dan sihir Gao masih ada?"
"Saya sangat yakin," balas Haaland dengan tegas. "Saya pernah membaca sebuah buku yang memuat bahwa Galantris akan tetap menjadi tempat para jiwa yangkekal, sampai kapanpun, dan tidak akan mati!" Haaland melirik buku yang tergeletak di meja.
Yelda tersenyum, dia juga sangat yakin jika Galantris bisa kembali, kemakmuran itu bisa kembali!
Tapi wajahnya kembali curiga. "Apa jangan-jangan kamu pernah membaca buku ini?"
Haaland diam, itu merupakan sebuah jawaban. Ya! Dia pernah membaca buku itu.
...Cawan suci, pusat Sihir Gao bermula. Tersimpan di tempat suci di bawah gunung Siron....
...Pada mulanya, perang antara sihir putih dan sihir hitam terjadi....
...Gao, naga putih dari wilayah Galantris menyerahkan semua hidupnya untuk membuat Galantris dan sihir putih menang. Dan itu terjadi, Gao menang dan kemudian dia tiada, meninggalkan komplotan naga putih yang tersisa....
...Itu lah sihir Gao....
...****************...
"Cawan suci?" ujar Yelda, kini keduanya sudah berada di balkon kamar. Menikmati setiap hembusan angin malam yang menggoda mereka.
"Ya, tersimpan di Galantris. Saya yakin ada yang bermasalah dengan cawan itu, sehingga membuat Galantris redup."
"Bagaimana kamu tahu tentang hal itu. Bukannya kamu bilang kamu tidak bersekolah?"
"Em —" Haaland kebingungan dengan pertanyaan putri, tapi ia segera mengubah suara bingungnya menjadi suara penuh percaya diri. "Saya memang tidak sekolah, Putri. Tapi saya tidak bodoh, saya bisa membaca dan saya senang pergi ke perpustakaan."
Yelda heran, "perpustakaan? Aku tidak tahu jika di Renee ada perpustakaan dulu."
"Anda salah, Putri. Bukankah di Renee itu sekarang menjadi pusat pendidikan?"
"Oh iya, aku lupa."
Haaland menghadap Yelda dan tangannya menyentuh bahu Yelda.
"Putri, jangan terlalu Anda pikirkan tentang perjodohan itu. Saya berjanji akan membantu Anda." Ucapan Haaland sangat menyentuh Yelda. "Jangan biarkan semua pikiran Anda kacau hanya karena itu. Shandor membutuhkan Anda!"
Yelda mengangguk dan dengan sadar ia menjatuhkan kepalanya di dada Haaland. Melihat perlak-perlik bintang di langit Qwertis yang tak hentinya menyoraki kedua insan itu.
Akhirnya mereka tejatuh dalam kehangatan dan kenyamanan di malam itu.
...****************...
Yelda perlahan membuka mata, samar-samar ia melihat sosok pemuda dengan wajahnya yang tampan masih terlelap di sampingnya.
Astaga apa yang sudah aku lakukan ...
Ia hanya ingat ketika Haaland mendekat ke wajahnya. Ia hanya bisa memejamkan mata sambil menikmati pandangan itu.
Cup ...
Ciuman itu benar-benar lama, hanya itu yang bisa ia ingat. Setelahnya ia benar-benar sudah jatuh ke pelukan Haaland.
Yelda menyentuh bibirnya dengan lembut ketika ia berusaha mengingat kejadian tadi malam. Ia memandang dada telanjang Haaland yang kekar berada di satu ranjang dengannya.
Pemuda itu hanya menggunakan celana saja ...
Kenapa dia telanjang dada seperti itu?
Garis-garis yang ia sebut sebagai tato terlihat lebih tegas pagi itu. Dihiasi dengan bekas cambukan Fog yang membentuk garis di pinggang pemuda itu.
Sekarang ia ingat, ketika keduanya meneguk banyak sekali botol anggur, awalnya memang hanya untuk bersenang-senang. Tapi justru memmbuat tubuh keduanya merasa panas dan berdenyut.
Setelah itu Yelda tidak ingat lagi, tapi kepalanya benar-benar masih berat.
Hanya ciuman saja! Tidak lebih! Aku yakin itu! Aku hanya berciuman saja dengannya ...
Yelda ketakutan sekaligus malu pada dirinya sendiri, ia langsung berlari ke pintu kecil menuju kamar mandi.
...----------------...
Haaland membuka matanya, terkejut! Sama seperti Yelda.
Haaland mengingat kejadian tadi malam ketika Yelda merapat pada tubuhnya, menarik wajahnya dan kemudian menciumnya.
Apa yang terjadi?
Lalu ia celingukan ke sana-kemari. Ia baru sadar jika ia tidak di kamarnya, melainkan di kamar Yelda yang begitu mewah dan luas.
Aku tidak berpakaian??
Dengan segera Haaland menyambar baju dan jubahnya yang tergeletak di lantai, ia lalu memakainya dengan gugup.
Tap ...
Yelda keluar dari kamar mandi ... , Wajahnya basah karena sapuan air dingin. Mata mereka saling memandang tanpa sepatah kata pun.
...Bersambung ......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Penulis Jalur langit
feedback ya kak #Gea, bukan gadis biasa#
2023-02-18
1
khey
hayooo..
ngapain kalian tadi malam?
🤭
2023-01-24
1
꧁𝙉Ⓐノ𝙎ム꧂💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
panik ngak panik ngak panik lah masak ngak
2023-01-19
1