"Tabib! tolong obati putriku sebaik mungkin." Raja Faramis benar-benar mengkhawatirkan putrinya.
"Tentu saja, Yang Mulia." Tabib itu memasuki sebuah ruangan pribadi Yelda, tempat dimana yelda sudah berbaring di atas ranjangnya.
Tap ...
Tabib itu berhenti ketika ia melihat sosok yang membuat terkejut setengah mati. Sosok pemilik darah biru, dia bukan manusia ... Sosok itu berdiri di samping ranjang putri.
Wajah tabib itu tidak bisa menyembunyikan ketakutannya.
Haaland yang tahu benar arti raut wajah yang ditunjukkan oleh tabib itu tetap bersikap setenang mungkin. Ia tersenyum dan berusaha bersikap ramah pada tabib itu.
"Ah— Pak Tabib, mari, Pak." Haaland dengan ramah menyongsong pria tua itu.
Tampak gerak grogi dari si tabib.
"Pak, tolong obati putri dengan baik ya? Aku sangat mengkhawatirkannya." Haaland membelai rambut merah milik Yelda.
Astaga orang ini! Kenapa segala dia mengelus rambutku seperti ini!
Yelda benar-benar menggrundal dalam hati. Ingin sekali dia menyambar tangan pucat itu, tapi dia tidak mungkin melakukannya. Karena jika dia melakukannya, maka rencana mereka sebagai kekasih pura-pura akan gagal, dan itu artinya Putri Yelda bakal menikah dengan pangeran Texan.
Dengan senyuman yang jarang terlihat, Yelda menyambut tabib itu. Dia tidak menunjukkan rasa sakit di kakinya, padahal kaki yang terkilir sama hampir sekali tidak bisa bergerak.
"Baiklah, Putri." Tabib itu mulai mengusap pergelangan kaki Yelda dengan sebuah cairan yang lebih tepatnya mungkin adalah minyak herbal.
Buhh ...
Baunya benar-benar menyengat! Tidak sedap sama sekali, hampir sama seperti bau ikan busuk.
Haaland yang juga tak tahan dengan bau minyak itu lalu berinisiatif untuk membuka dua tingkap jendela besar yang tertempel di dinding ruangan.
Beberapa langkah di lakukan oleh tabib kerajaan itu. Dia bahkan memutar-mutarkan pergelangan kaki Yelda dengan lembut.
"Bagaimana, Putri? Coba Anda gerakkan pergelangan kaki Anda yang terkilir dengan perlahan," ujar pak tabib.
Yelda menurut, dia menggerakkan beberkali kaki yang terkilir, sudah bisa bergerak tapi rasa sakit masih mencoba menggoyahkannya.
"Terima kasih, tabib."
"Apa Anda sudah merasa lebih baik?" Tanya Haaland saat tabib sudah pergi dari ruangan dengan langkah gemetar.
"Uh!" Yelda mencoba bangkit untuk duduk. "Tentu saja sudah." Dia melompat dari dipannya.
Bruk ...
"Aaakh ... !"
"Putri Yelda!" Haaland selalu sigap di setiap waktu. Dia menangkap tubuh Yelda yang hampir terbanting ke lantai.
Haaland lalu berkata, "Anda butuh istirahat, Putri. Jangan terlalu memaksakan."
Putri itu di angkat dan direbahkan oleh tangan Haaland di kasur berselimut sutra. Beberapa detik mata mereka saling memandang.
Ada getaran energi yang saling bertemu dalam tatapan itu. Menggetarkan setiap saraf yang tertanam dalam tubuh dua makhluk berbeda ras yang saling tertaut.
Dalam hati Yelda, ada sebuah teriakan yang selalu memuji-muji pemuda itu.
Astaga, tatapannya, wajahnya, senyumannya ... , semuanya sempurna ...
Tapi selalu saja pujian itu kalah dengan ego Yelda. Dia berkedip dan berdehem,
Ehm ..
... membuat Haaland juga segera menyingkirkan wajahnya dari depan wajah putri yang tengah ia kagumi.
"Em ... ." Haaland benar-benar merasa kikuk,
Apa-apaan ini! Kenapa aku merasa kikuk sekali, tidak seperti biasanya ...
"Putri, Anda beristirahatlah, saya akan kembali ke kamar saya," lanjut Haaland.
Puti membalikkan tubuhnya dan berbaring membelakangi Haaland. "Ya kau benar, sana pergilah."
...
Setelah Haaland meninggalkan kamarnya, Putri Yelda memejamkan matanya dan terlelap dalam tidurnya.
...
Pintu terbuka tanpa menimbulkan satu suara sekalipun. Haaland mengendap pelan dan melihat Yelda yang masih terlelap.
Benar-benar mengagumkan, wajahnya, rambutnya, semuanya begitu indah — sama seperti dulu.
Pemuda itu tersenyum dan menyentuh rambut mehat Yelda dengan hati-hati. Bau harum rambut itu menempel pada telapak tangannya.
Aku tidak akan membiarkanmu merasa sakit, Putri
Akan aku lakukan semampuku, aku tahu jika sihirku lemah, tapi paling tidak aku masih memiliki Sihir Gao hanya karena pertolonganmu dulu.
Haaland kemudian mengalihkan pandangannya menuju kaki Yelda yang terkilir. Ada bekas membiru pucat di sekitar pergelangan kakinya.
Dia memejamkan matanya untuk fokus dan konsentrasi.
Si darah biru itu lalu melayangkan telapak tangannya di atas permukaan pergelangan kaki yang membiru. Ia mengucapkan beberapa mantra dan menggerakkan jari telunjuknya membentuk suatu garis cahaya di udara.
Perlahan sebuah bentuk melayang-layang di atas kaki Yelda. Lalu pemuda itu mengusapkan dengan perlahan cahaya ke pergelangan kaki Yelda.
Wushh ...
Cahaya semakin terang dan lama-lama meredup dan bekas membiru di pergelangan kaki Yelda hilang.
...
Terasa sebuah sentuhan mengusap kaki Yelda dengan lembut hingga membuatnya terbangun. Dia terkejut ketika mendapati Haaland yang tengah mengamati kakinya yang tersingkap sampai ke lutut.
"Apa-apaan ini!" teriak Yelda. Ia langsung menutup kakinya dengan selimut.
Haaland yang terkejut dengan teriakan sang putri tentunya mundur selangkah.
"Apa yang kamu lakukan?! Dasar pria mesum!"
Haaland memandang Yelda dengan sejuta kebingungan yang membayanginya.
"Sebenar, Putri. Saya—" ucap Haaland yang terpotong oleh kata-kata Yelda.
"Saya apa?!" Wajah Yelda benar-benar merah padam.
Haaland menggerakkan keduanya tangannya untuk mengisyaratkan agar Putri Yelda tenang. "Saya hanya tengah mengamati kaki Anda yang terkilir, Putri. Dan saya rasa warna biru di kaki Anda sudah hilang. Apakah masih terasa sakit?"
Yelda mendengar dengan wajah garang yang dingin. Tapi ia langsung melihat kakinya. Dan benar saja, kakinya sudah normal lagi, ia menggerak-gerakkan pergelangan kakinya berulang-ulang.
Tidak sakit!
Wajah garang itu langsung berubah menjadi wajah sumringah yang dikirim malaikat. "Kakiku sudah sembuh, Haaland!" girangnya.
Ia melompat turun dari kasur dan melompat-lompat beberapa kali di lantai.
Haaland hanya tersenyum seperti biasa, senyum yang hangat dan bisa melelehkan hati siapapun wanita.
"Aah ... ! Kakiku benar-benar sembuh! Aku Tidak lagi merasa sakit!" Putri yang kegirangan itu menggandeng kedua tangan Haaland.
Melompat lagi dan ... ,
Hap ...
Sebuah pelukan hangat menyelimuti tubuh Haaland. Putri itu benar-benar kegirangan ... Itu artinya dia bisa melakukan hal-hal yang ia suka lagi dan tidak melulu harus berdiam di kasur yang membosankan.
Yelda memeluk tubuh kekar itu dengan erat, tawa bahagianya benar-benar menggema di gendang telinga Haaland, tapi itu bukan masalah bagi Haaland, justru dia senang melihat Yelda yang bahagia.
Tap ...
"Oh!" Seorang pria paruh baya tiba-tiba terlihat berdiri di depan pintu kamar Yelda. Memandang sebuah adegan yang membuatnya terkejut.
"Paman!" Yelda baru saja sadar jika dia sudah kelewat batas, kenapa dia bisa memeluk pemuda itu! Benar-benar memalukan!
"Sangat romantis ... ," kata orang yang disebut Yelda dengan sebutan paman.
"Paman dengar kakimu terkilir, tapi paman rasa kakimu baik-baik saja." Matanya memandang Haaland yang ada di samping keponakannya.
"Obat tabib kerajaan benar-benar luar biasa, Paman Rowan!" ujar Yelda yang tidak tahu bahwa kakinya sembuh karena sentuhan tangan dari seorang penjaga Galantrian.
"Oh ya?" Rowan memicingkan matanya sambil mengusap bulu kumisnya yang tipis.
"Tentu saja, Paman Rowan," balas Yelda.
Rowan mengangguk dan berkata, "apakah dia kekasihmu, Yelda?"
Haaland dan Yelda saling berpandangan, keduanya baru sadar jika memiliki perjanjian seperti itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
𝐀⃝🥀Jinda🤎Team Ganjil❀∂я🧡
sekuntum bunga mawar 🌹 untuk KK Author dan 🌹 mawar lagi untuk Putri Yelda yang cantik rupawan.
2023-02-04
3
🔵🍾⃝Ɲͩᥲᷞⅾͧเᥡᷠᥲͣh❤️⃟Wᵃf࣪𓇢𓆸
aku mampir ya thor. Semangat 🤗
2023-02-03
1
khey
siapakah putri Yelda sebenarnya??
🤔🤔
2023-01-22
1