Persiapan Ke Villa Angker (1 of 2)

Esoknya,

Pagi itu cuaca mendung.

Aku pun berdiri di depan lobby, merokok, sambil menatap langit yang mendung.

Beberapa orang wanita berjalan sambil melirik-lirikku. Aku diam saja.

Beberapa lainnya menyapaku.

Aku hanya mengangguk sekilas.

Berlagak sombong.

Bukannya tak ingin menyapa balik, aku masih takut mereka akan menangkap maksudku sebaliknya. Seperti kejadian di kantor lama.

“Mas...” Daniel menghampiriku. Melipir-melipir, mepet-mepet, akhirnya dia pun bilang : “Bagi rokok dong,”

“Minta melulu lo,”

“Gue lagi dalam rangka penghematan, mau beli i-phone,”

“Emang hape lo kenapa?”

“Nggak kenapa-napa, mau i-phone aja,”

“Bukannya tahun lalu lo kayaknya bangga banget punya hape lo yang sekarang, lo kan sampe kerja partime ngajarin anak-anak les Bahasa Inggris buat dapetinnya,”

“Hem... tapi temen-temen gue pada punya I-Phone, Mas,”

“Gue nggak punya,” kataku.

“Iya, kenapa lo nggak punya?”

“Buat apa?” tanyaku balik.

Daniel diam sebentar, “I-Phone banyak kelebihannya,”

“Seperti?” tanyaku lagi.

Daniel menyeringai.

Aku pun mesem-mesem.

Lalu kulihat Lexus Bu Meilinda memasuki lahan parkir.

“Nah kalau beliau memang lebih pantas punya i-Phone. Karena IOS yang eksklusif, sistem keamanan data di iOS bisa dikatakan lebih kuat dibandingkan Android. Duitnya kan Miliaran di e-bankingnya, juga dia dari kalangan sosialita, pasti ada banyak rahasia yang tidak boleh diungkap ke publik,” kataku ke Daniel.

“Gue maksain ya Mas?!”

Lalu kulihat dari jauh, Fendi berjalan ke arah Lobby dengan kepala menunduk, ia sedang fokus ke ponselnya. “Kalau Fendi punya I-Phone, itu juga wajar,”

“Maksud lo?!”

“Ya siapa tahu memang banyak yang dia sembunyikan, hahahaha,”

“Apa lu ketawa-tawa?!” gumam Fendi sambil menghampiriku, keningnya berkerut.

“Ngomongin i-Phone,” kataku dan Daniel berbarengan.

“Liat deh chasing gue, keren kan?! Dari Burberry loh!”

“Bodo amat,” gumamku dan Daniel. “Mendingan gue alokasiin ke token listrik ya Mas,”

“Kalo ada rejeki nabung aja dikit-dikit. Pas udah kekumpul, udah muncul lagi versi baru, eeeh duitnya lagi-lagi nggak cukup!” aku terbahak.

“Stress lu Mas,” gerutu Fendi.

“DIMAS!!” seru Bu Meilinda dari kejauhan, “Dari tadi dipanggil-panggilin malah ketawa-tawa di situ!! Sini bantuin saya!!” jerit Bu Meilinda dari arah mobilnya.

“Duh, ganggu suasana mendung gue aja deh,” gerutuku sambil mematikan asap rokokku dan beranjak menghampiri Bu Meilinda.

“Hais! Gue juga harus siap-siap mau ke sarang Miss.K!” sahut Fendi sambil buru-buru masuk ke gedung.

Tinggal Daniel di sana sendirian, tertegun.

Di usianya yang menginjak 23 tahun, ia masuk ke Garnet Bank dengan nilai tes yang lumayan tinggi. Saat itu ia fresh Graduate, sama sekali tidak tahu akan dibawa kemana hidupnya.

Karena wajahnya yang manis, ia coba-coba masuk ke sebuah agency model. Dan di sana ia ditawari untuk menjadi figuran di salah satu sinetron.

Hari demi hari ia habiskan untuk berakting sebaik-baiknya, ia sudah yakin akan mendapatkan peran yang lebih bonafit dibandingkan hanya peran orang jalan lewat-lewat dan dialog yang sedikit, karena berulang kali si produser memujinya.

Namun yang Daniel dapatkan malah kekecewaan.

Suatu saat, memasuki season ke dua, anak salah satu investor masuk menjadi pemeran utama di sinetron itu. Membuat kecewa semuanya, membuat harapan pupus, kontrak Daniel pun tidak diperpanjang karena tergeser peran pembantu yang lain yang juga tergeser karena sang artis baru, muncul.

Dan di sanalah, di sebelah pencari bakat, berdiri Pak Alexander David Huang. Menyeringai padanya sambil memberinya map berisi surat kontrak.

“Saya butuh karyawan di divisi marketing, kowe arep masuk Bank tak? You pelajari dulu aja tu kontrak, kalo berminat, ni kartu namaku,” kata Pak David Huang.

Dan di sinilah Daniel berada sekarang, dengan penghasilan yang lebih stabil, dan metode kerja yang lebih terencana. Ia ada waktu istirahat, punya lebih banyak waktu untuk kelarganya, walau pun memang penghasilannya tidak terlalu besar seperti Fendi yang seorang marketing senior.

Jadi...

Untuk apa dia menginginkan i-Phone di saat semua hidupnya sudah cukup?!

“Bikin masalah baru aja sih gue,” desis Daniel menyadari kesalahannya. Ia pun terkekeh malu ke diri sendiri, lalu mematikan rokoknya dan masuk ke gedung untuk mulai bekerja.

“Niel, masuk, kerja!” seruku. Aku kuatir tu anak ngelamun mojok di depan parkiran, kesurupan bisa heboh nih kantor. Malu-maluin Garnet.

“Iyaaaaa,” desis Daniel sambil menyeringai dan masuk ke gedung.

“Mas, ini, ini, ini, hati-hati bawanya!” sahut Bu Meilinda sambil menyerahkan beberapa tas kertas tebal padaku.

“Apa ini bu?”

“Sesaji,”

“Hah?!”

“Se-sa-ji, Dimaaas, Sajen buat yang punya rumah!”

Aku melongok isinya.

Sesajen tapi kok isinya kayak serah-serahan kawinan?! Ada seperangkat alat sholat dan tas mewah pula.

“Hantu jaman sekarang suka yang gini-ginian bu?!”

“Ini buat yang punya rumah, Dimas. Bukan setannya! Ih kamu nih!” Bu Meilinda melenggang masuk gedung membawa tas kecilnya yang berlogo huruf ‘C’ (heran juga, apa hubungannya huruf C dengan dirinya, secara namanya kan Meilinda, nggak ada C-Cnya), sedangkan aku ditinggal dengan tumpukan tas kertas yang gambarnya dari berbagai merk, kebanyakan warna orange, di parkiran. Udah mencolok banget deh gayaku.

“Jangan kegores!” serunya dari atas tangga.

Mau kesal tapi butuh, mau kutinggal aja di jalanan itu tas-tas tapi aku takut kena kutukan.

Serba salah akhirnya kupasrahkan kaki ini melangkah dengan segala kekurangannya.

**

“Pak Dimas ada yang cari dari Garnet Grup,” operator mengabariku saat aku tiba di ruangan. Kuarahkan tamuku ke ruang tunggu walaupun aku juga bingung siapa yang mau menemuiku pagi-pagi begini. Aku bukan orang penting di perusahaan, juga bukan marketing, jadi kemungkinan aku didatangi tamu sangatlah sedikit.

Saat aku menemui ruang tunggu, yang kuhadapi adalah pria dengan setelan suit kerja bagaikan Elite Model, dengan pin tersemat di kerahnya. Pin dengan bentuk yang mendapatkannya saja butuh perjuangan berpuluh-puluh tahun. Pejabat Eksekutif Garnet Grup, atau bagian dari manajemen kantor utama.

Pria itu menatapku dengan senyum ramah, wajahnya khas asia yang kupikir dia cocok sekali kalau berperan sebagai Oppa-Oppa Korea di Drakor.

Kulihat di Nametagnya, ada nama Arman.

Arman dari Garnet Grup.

Rasanya nama itu pernah disebut oleh Trevor tempo hari.

Arman yang langsung pergi dan menurut walau pun disuruh beli pisau cukur untuk Pak Sebastian ke Bolivia.

Asisten sekaligus Kepala Divisi Corporate Secretary Garnet Grup datang sendiri ke Garnet Bank untuk khusus bertemu denganku.

Rasanya kok aneh sekaligus keren.

“Pak Dimas Tanurahardja?” tanyanya.

Laki-laki ini benar-benar membuatku terpukau. Beda denganku yang berpakaian seadanya, hanya kemeja putih, dasi yang asal nyomot di online shop, rambut yang disisir dengan tangan. Kami bagaikan langit dan bumi.

Aku langsung Jiper.

Kalau Mas Bram type Model untuk jas pria dari Italy, yang ini bisa jadi setara tapi dari Korea.

“Benar, Apa kabar Pak Arman?” sapaku sambil mengulurkan tangan.

Dia menyambut uluran tanganku dengan erat.

Sekali lagi aku terpukau.

Jenis parfum mahal yang seharga gajiku sebulan, langsung berputar mengisi udara di sekelilingku.

Apalah aku yang parfum aja nyomot di meja Fendi, ato pura-pura ke Indomaret beli kopi saset tapi nyoba tester.

Terpopuler

Comments

Naftali Hanania

Naftali Hanania

ampuuunnn dimass 🤦✌️😁

2024-03-20

0

🍌 ᷢ ͩᗪᗴᘜᗩᑎᵈᵉᵉ🌸Kᵝ⃟ᴸ

🍌 ᷢ ͩᗪᗴᘜᗩᑎᵈᵉᵉ🌸Kᵝ⃟ᴸ

astagaa Dimas 🤣🤣🤣

2024-02-19

1

May Keisya

May Keisya

dimaaaassss😂😂

2024-01-17

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Kisahku
2 Dirinya
3 Masa Laluku (1 of 2)
4 Masa Laluku (2 of 2)
5 Awal Dia Benci AKu
6 Teman-Temanku
7 Duo Gahar
8 Tim IT
9 Sarang Miss.K
10 Pawang
11 Persiapan Ke Villa Angker (1 of 2)
12 Persiapan ke Villa Angker (2 of 2)
13 Putri
14 Kok jadi serem, sih?
15 Kenyataan Yang Lucu
16 Tantangan Untuk Gerald
17 Si MMM
18 Pulang Ah
19 Jual Sampah
20 Kerja Lagi
21 Kartu AS
22 Sabtu Bersama Teman Lucknutku
23 Fraud
24 Meeting
25 Reflek Kepeluk
26 Makan, Boss
27 Tembak
28 Antar Jemput
29 Legend
30 Pagi-Pagi Heboh AJe
31 Suasana Romantis
32 Investigasi Sampah
33 Paket Bulan Madu
34 Lobby Keramat
35 Milik Saya
36 Masa Romantis
37 Lembang Astaganaga
38 Pria pertama
39 Nasi uduk dan Raja Diraja
40 Main Kartu Malam-Malam
41 Fanatik
42 Si Gio Bikin Masalah Aje
43 Eagle One Coming
44 Cinta Dalam Kesulitan
45 Kantor Pusat
46 Pemecatan Gio
47 Heboh lah
48 Selena
49 Provocative Woman
50 Hangover
51 Loyalitas
52 Ngebahas Ruangan
53 Buaya
54 Dijemput Bram
55 Dibalik Layar
56 eps 56
57 Cieee Pacar Cieee
58 Cieee Dilamar Cieee
59 Battle Rap
60 King Of Vampire
61 Obrolan Meja Makan
62 Masalah Jodoh-Jodohan
63 Bram dan Pak Farid
64 Lamaran Diterima
65 Kumpulan Singa Betina
66 Pawangnya Muncul
67 Cuti Ah
68 Ini Bab Malesin
69 Dua Anak Baru
70 Pergi Bersama Sena
71 Girls Time
72 Gosip Bapak-Bapak
73 Balada Ari Sangaji
74 Gengsi Pembawa Siksa
75 Stephen dan Andrew
76 Selena Panik
77 Meeting Bersama Sarah
78 Ciwi-Ciwi Pada Datang lagi
79 Tenang juga si Ciwi
80 Kisah Cinta Si Daniel
81 Tim SAM
82 Masalah Golok
83 Karyawan Baru Garnet Property
84 Rencana Mindblowing Selena
85 Berkunjung ke Rumah Gio
86 Yang Terjadi Sebenarnya
87 Meilinda Panik, Tapi semua TIDACK
88 Baca Habis Berbuka aja, Ya...
89 Kerja lagi ah...
90 Pertanyaan Bertubi-tubi
91 The Puppy and The Vampire
92 Camer yang Menyamar
93 Adegan Yang Ditunggu Jeng-Diajeng sekalian
94 Ibuku Ngamuk
95 Tongkat Golf Misterius
96 Aku Kaget Loooh
97 Kantornya Trevor
98 Zeus Naik Jazz
99 Masalah Kredit
100 Ayu si manis
101 Galau Nggak Jelas
102 Lagi-lagi Berdebat
103 Hadiah Ultah Meilinda
104 Creambath pake siput
105 Nomor Telepon Mas Bram
106 Meeting Malam-Malam
107 Eeees Eeees
108 Dia Yang Diserang, Kita Yang Senang
109 Nikah Woy!! (1)
110 Nikah Woy! (2)
111 Nikah Woy! (3)
112 Nikah Woy! (4)
113 Hari Apa Sih Ini?
114 Ketemu Lexy Lagiiii
115 Meilinda Galau (Lagi)
116 Episode Basa-Basi
117 Ipar Nggak Ada Akhlak
118 Mengharukaaaan
119 Vila Vampir (1)
120 Vila Vampir (2)
121 Vila Vampir (3)
122 Vila Vampir (4)
123 Vila Vampir (5)
124 Vila Vampir (6)
125 Vila Vampir (7)
126 Cooking Time With Dimas
127 Pintu Theater Ditutup
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Awal Kisahku
2
Dirinya
3
Masa Laluku (1 of 2)
4
Masa Laluku (2 of 2)
5
Awal Dia Benci AKu
6
Teman-Temanku
7
Duo Gahar
8
Tim IT
9
Sarang Miss.K
10
Pawang
11
Persiapan Ke Villa Angker (1 of 2)
12
Persiapan ke Villa Angker (2 of 2)
13
Putri
14
Kok jadi serem, sih?
15
Kenyataan Yang Lucu
16
Tantangan Untuk Gerald
17
Si MMM
18
Pulang Ah
19
Jual Sampah
20
Kerja Lagi
21
Kartu AS
22
Sabtu Bersama Teman Lucknutku
23
Fraud
24
Meeting
25
Reflek Kepeluk
26
Makan, Boss
27
Tembak
28
Antar Jemput
29
Legend
30
Pagi-Pagi Heboh AJe
31
Suasana Romantis
32
Investigasi Sampah
33
Paket Bulan Madu
34
Lobby Keramat
35
Milik Saya
36
Masa Romantis
37
Lembang Astaganaga
38
Pria pertama
39
Nasi uduk dan Raja Diraja
40
Main Kartu Malam-Malam
41
Fanatik
42
Si Gio Bikin Masalah Aje
43
Eagle One Coming
44
Cinta Dalam Kesulitan
45
Kantor Pusat
46
Pemecatan Gio
47
Heboh lah
48
Selena
49
Provocative Woman
50
Hangover
51
Loyalitas
52
Ngebahas Ruangan
53
Buaya
54
Dijemput Bram
55
Dibalik Layar
56
eps 56
57
Cieee Pacar Cieee
58
Cieee Dilamar Cieee
59
Battle Rap
60
King Of Vampire
61
Obrolan Meja Makan
62
Masalah Jodoh-Jodohan
63
Bram dan Pak Farid
64
Lamaran Diterima
65
Kumpulan Singa Betina
66
Pawangnya Muncul
67
Cuti Ah
68
Ini Bab Malesin
69
Dua Anak Baru
70
Pergi Bersama Sena
71
Girls Time
72
Gosip Bapak-Bapak
73
Balada Ari Sangaji
74
Gengsi Pembawa Siksa
75
Stephen dan Andrew
76
Selena Panik
77
Meeting Bersama Sarah
78
Ciwi-Ciwi Pada Datang lagi
79
Tenang juga si Ciwi
80
Kisah Cinta Si Daniel
81
Tim SAM
82
Masalah Golok
83
Karyawan Baru Garnet Property
84
Rencana Mindblowing Selena
85
Berkunjung ke Rumah Gio
86
Yang Terjadi Sebenarnya
87
Meilinda Panik, Tapi semua TIDACK
88
Baca Habis Berbuka aja, Ya...
89
Kerja lagi ah...
90
Pertanyaan Bertubi-tubi
91
The Puppy and The Vampire
92
Camer yang Menyamar
93
Adegan Yang Ditunggu Jeng-Diajeng sekalian
94
Ibuku Ngamuk
95
Tongkat Golf Misterius
96
Aku Kaget Loooh
97
Kantornya Trevor
98
Zeus Naik Jazz
99
Masalah Kredit
100
Ayu si manis
101
Galau Nggak Jelas
102
Lagi-lagi Berdebat
103
Hadiah Ultah Meilinda
104
Creambath pake siput
105
Nomor Telepon Mas Bram
106
Meeting Malam-Malam
107
Eeees Eeees
108
Dia Yang Diserang, Kita Yang Senang
109
Nikah Woy!! (1)
110
Nikah Woy! (2)
111
Nikah Woy! (3)
112
Nikah Woy! (4)
113
Hari Apa Sih Ini?
114
Ketemu Lexy Lagiiii
115
Meilinda Galau (Lagi)
116
Episode Basa-Basi
117
Ipar Nggak Ada Akhlak
118
Mengharukaaaan
119
Vila Vampir (1)
120
Vila Vampir (2)
121
Vila Vampir (3)
122
Vila Vampir (4)
123
Vila Vampir (5)
124
Vila Vampir (6)
125
Vila Vampir (7)
126
Cooking Time With Dimas
127
Pintu Theater Ditutup

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!