Duo Gahar

Lift berhenti di lantai 10, tempat semua Direktur Beaufort berkantor.

Setahuku, Alex baru saja menjabat menjadi Direktur di sini. Sebelumnya jabatannya... entahlah. Tak ada yang menceritakannya padaku.Tapi seingatku dia pernah cerita kalau tidak ingin mengurusi perusahaan bapaknya, kenapa sekarang malah jadi Pemegang Saham sekaligus Presdir? Ya tapi memang dari dulu si Alex agak serakah dan terobsesi kemenangan sih.

“Sejak kapan lo jadi pacar si Alex? Bukannya dulu lo dan Leon saling flirting?” pancingku.

“Sejak kapan ya? Susah dijelasin. Gue juga kaget lo kenal sama Alex,” kekeh Bianca sambil memeluk lenganku.

Kami berjalan beriringan.

Aku melihat beberapa pasang mata memperhatikan kami berdua. Pemandangan yang biasa bagiku. Makanya aku tidak suka tempat ramai.

“Pas kita lulus S1, gue lanjut S2... Nah disitulah gue ketemu sama Alex. Kayaknya waktu itu lo udah naik pangkat jadi Supervisor Secretary ya, Leon dan Bara udah menjabat di Beuafort seinget gue,” begitu seingatku. Alex jenis mahasiswa yang selalu mendebat dosen. Karena itu kami semua ingat padanya. Sampai-sampai tidak ada dosen pembimbing yang tahan membimbingnya. Saat terakhir dia terancam Drop Out, eh... dia malah beli universitasnya, lalu semua dosen dia pecat.

Begitulah cara Alex mendapatkan title MM-nya. Habis itu dia kabur ke luar negeri lagi, mengoleksi degree yang lain.

Aku sih kasihan ya sama kampus yang dia sambangi, bisa-bisa semua profesor dia debat dengan pemikirannya yang suka ekstrim.

“Gue lebih kaget lagi mendengar kalian berempat di perusahaan yang sama. Seinget gue, Alex itu di Amerika dan ogah balik ke Indonesia karena dia berantem sama bokapnya,” kataku selanjutnya.

“Iya, kita bahkan nggak kenal sama Alex. Dia kabur udah lama banget sih. Sampai tiba-tiba dia datang, gue bahkan nggak tau kalo dia adalah dia si bolang-nya Beaufort,” kata Bianca

Dan yang sedang dibicarakan pun muncul di depanku.

Pakai seragam Office Boy.

Alexander Lucas Beaufort, Owner dari perusahaan yang gedungnya sedang kuinjak sekarang.

Kalau dipikir, dunia ini sempit ya. Dan aku ternyata mengenal banyak orang.

“Eheh!” seruku kaget, “Lu mau pesta kostum di mane bro?”

Alex menatapku lekat-lekat tanpa bicara, lalu ia menatap Bianca, lalu aku lagi, lalu Bianca lagi, lalu pelukan Bianca di lenganku.

“Berani banget lo nempel-nempel ke pacar gue, di depan mata gue pula!” seru Alex.

Elah ni bocah, kaga berubah dari dulu suka main tuduh. “Kalo gue minat udah dari dulu kali gue gebet Bianca, duile sekalinya pacaran posesif bener. Eling woy, lo kenal gue lebih duluan daripada lo kenal Bianca!” gerutuku kesal.

“Bentar...” Alex menghampiri kami dengan langkah pasti, sambil ekstra berderap-derap itu sol sepatunya. Kenapa juga dia pake kanvas di kantor pula? Pas semuanya wajib pake sepatu kulit. Yang namanya owner kayaknya bisa sesukanya ya.

Dan cowok itu melepas pegangan Bianca di lenganku, lalu menarik Bianca supaya menjauhiku, “Kamu nggak papa kan?” katanya sambil membelai pipi Bianca, “Nggak diapa-apain sama Dimas kan?”

Aku berdecak. Kurang ajar si bolang...

Bianca hanya terkekeh sambil meniup asap rokok ke muka Alex. Tu cewek kadang kerennya melebihi kami cowok-cowok metropolitan.

“Kurangi merokok-ohok!Kamu kan lagi program hamil. Ohoh! Ohok!” desis Alex sambil batuk-batuk.

“Program apa?” tanya Bianca bingung sendiri. Aku cuma mengangkat alisku. Secepat itukah? Apa sih yang kulewatkan selama ini? Tiba-tiba belum nikah udah program hamil aja...

“Program hamil,” desis Alex lagi.

“Yang benar saja, Lucas... kalau mimpi jangan ketinggian. Kita belum minta restu bapakku, dan kamu masih pake seragam OB. Jas kamu mana? Kalo jetlag jangan kelamaan dong!” omel Bianca.

“Aku harus segera memiliki penerus Beuafort,”

“Kalau aku tak ingin punya anak, bagaimana?” tanya Bianca.

Alex diam.

Aku juga mingkem, menunggu jawaban. Ini perbincangan yang menurutku menarik. Di saat sang pria menunggu penerus karena ia konglomerat, sang pacar malah seorang feminis yang menganut prinsip ‘My Body is Mine’.

“Em... kalau kamu benar- benar mengerti kondisiku-“

“Kalau aku tidak ingin hamil bagaimana?” tanya Bianca lagi memotong kalimat Alex, kali ini dengan nada suara lebih tegas. Ini sih bukan pertanyaan, tapi sebuah Ujian.

Baru kali ini aku melihat Alex mati kutu.

Akunya kok jadi senang ya melihatnya.

Sebenarnya untuk meredakan Bianca, Alex hanya butuh ngomong ‘ terserah kamu saja sayang, itu kan tubuh kamu’, tapi aku tahu, Alex tidak akan mau kalah. Da sedang mencari celah dan kelemahan dari kata-kata Bianca, tapi dia tidak menemukannya. Jadi dia buffer kayak sambungan internet kalau lagi hujan geledek.

Alex akhirnya melirikku.

Aku mesem-mesem.

Alex mengernyit padaku, minta bantuan.

Aku memanfaatkan keadaan itu sebagai hutang budi. Siapa tahu aku suatu saat butuh bantuan Alex mengenai prospek di Bank. Atau masalah kenaikan jabatan.

“Anak adalah Hak Prerogatif Illahi. Bukan maunya manusia, tapi maunya Beliau Pemilik Alam Semesta,” kataku akhirnya.

“Ah itu dia maksudku,” seru keduanya berbarengan.

“Juga tolong percaya dengan pasangan masing-masing,” tambahku.

“Itu juga maksudku!” seru keduanya lagi berbarengan.

Dasar ribet.

“Gue mau ke kantornya Bara, lo berdua jangan ikutan. Ntar gue ketularan julid,” gumamku sambil masuk ke dalam ruangan Direksi.

“Ini kantor gue, kenapa juga lo yang mondar-mandir,” aku masih mendengar Alex mengomel begitu, tapi aku cuekin.

**

Setelah aku sampai di ruangan Leon dan Bara, dari kejauhan saja aku bisa melihat sosok tinggi besar dengan outfit jas yang dibuat khusus, tubuhnya tinggi menjulang bisa lebih dari 2 meter sepertinya. Entahlah berapa bobotnya, yang pasti, besar.

Aku menghampirinya sambil mesem-mesem, “Bang, Bang, numpang lewat boleh nggak? Tapi KTP ketinggalan nih,” candaku.

“Bocil, duit keamanan dulu tinggalin!” sahut Bara.

Kuselipkan tas kertas berisi nasi goreng mehong ke sela jempolnya.

“Mantap! Masuk gih! Masih kicik udah ke diskotik...”

Kami tertawa berbarengan.

“Si Alex kenapa pake seragam OB?” tanyaku.

“Setelan jas yang dipesan ternyata nggak sesuai seleranya. Dia bilang sampai ditukar yang lebih keren, dia pake seragam OB,” Bara unboxing nasi gorengnya. “Wih!! Gilaaaaa, ada serpihan emasnya!” dia tampaknya terpukau dengan upeti yang kubawa. “Woy Leon!! Jangan mutung melulu! Ini si Dimas dateng!!”

“Gue lagi ngambek jangan diganggu lah!!” seru Leon dari dalam ruangannya.

“Bawa nasi goreng wagyu,” tambah Bara.

BRAKK!!

Pintu pun terbanting terbuka. Muncul Leon dari dalam ruangannya, “Mana?”

Ternyata dia harus dipancing dulu pake makanan. Macam kucing aja di ‘pus-pus-pus’ pake ayam kentaki langsung nyamperin.

“Ada acara apa lu dateng bawa nasgor mahal?” desis Leon langsung melahap isinya. “Buset, ini nasi goreng rasa surgawi!” serunya kesenengan.

“Jadi gini...” desisku sambil duduk di depan mereka.

Mereka menatapku sambil mengunyah. Ini karyawan dengan jabatan elit, gajinya berapa sih? Jam segini pada belom makan, lagi bokek atau gimana? Kenapa setiap aku datang bawa tentengan kok sambutannya hangat yaaa.

Aku pernah loh dipeluk Bara karena jam maksi dateng bawa 2 kilo duku. Cuma duku padahal.

“Ada hampers gratisan nggak? Mau buat kasih cewek hedon tukang ngambek,” kataku. Buat siapa? Ya buat Bu Meilinda laaaah. Aku bisa begitu sih biar dia luluh. Tapi aku biasanya nggak bilang dari siapa. Soalnya kalo dia berkoar-koar sekantor bisa pengang telinga.

“Ada, ntar gue rampok dari ruangan Andre,” kata Leon dengan mulut penuh. Nggak makan berapa lama sih dia?!

“Andre sapa? Pak Dirut?” tanyaku.

“Iya Andre Rutherford. Pacarnya banyak, numpuk tuh kado gede-gede di ruangannya,”

“Nggak enak gue, nggak kenal sama Andre,” kataku.

“Ya kenalan dooong,”

“Dari ruangan Pak Bima nggak ada?” aku masih berusaha nawar.

“Udah diambilin bininye,”

“dari ruangan Aria?”

“Yang mahal-mahal dari ruangan Andre,” kata Bara, “Buat kasih cewek kan? Ntar dipilihin, kayaknya ada coklat sekotak dari Godiva,”

“Ya udah lo atur aje,” kataku akhirnya.

“Mau kasih sapa sih?”

“Bu Meilinda,”

Leon dan Bara berhenti mengunyah. Mereka menatapku dengan tegang.

Iya, aku tahu kok arti tatapan itu. Aku sih tak peduli kalo mereka mengartikan tindakanku ini salah.

Tapi ini bentuk dedikasiku untuk anak buahku, agar hidup mereka aman. Biasanya kalo ada bingkisan kayak gitu, Bu Meilinda bisa kalem seharian.

Terus terang aja, gajiku nggak masuk kalo harus beli bingkisan harga jutaan. Apalagi selera Bu Meilinda level sultan. Kalo gini kan bisa dibilang aku ngasih beliau gratisan, hehehehe.

Tinggal kasih kartu ucapan : from your secret admirer. Bisa senyum seharian tuh Toa. Jadi keadaan kantor bisa nyaman.

Terpopuler

Comments

Rose_Ni

Rose_Ni

sekalinya punya penerus,minggat...

2023-12-28

0

NENG IKA WULANDARI

NENG IKA WULANDARI

ini sama dengan morotin ponakan buat nyenengin tanteeh nya, dim dim.... ternyata otak kamu jalan terus ya, hahaha

2023-06-04

1

Rika Rahayu

Rika Rahayu

dimas penakluk taktik dan strategi...

2023-04-13

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Kisahku
2 Dirinya
3 Masa Laluku (1 of 2)
4 Masa Laluku (2 of 2)
5 Awal Dia Benci AKu
6 Teman-Temanku
7 Duo Gahar
8 Tim IT
9 Sarang Miss.K
10 Pawang
11 Persiapan Ke Villa Angker (1 of 2)
12 Persiapan ke Villa Angker (2 of 2)
13 Putri
14 Kok jadi serem, sih?
15 Kenyataan Yang Lucu
16 Tantangan Untuk Gerald
17 Si MMM
18 Pulang Ah
19 Jual Sampah
20 Kerja Lagi
21 Kartu AS
22 Sabtu Bersama Teman Lucknutku
23 Fraud
24 Meeting
25 Reflek Kepeluk
26 Makan, Boss
27 Tembak
28 Antar Jemput
29 Legend
30 Pagi-Pagi Heboh AJe
31 Suasana Romantis
32 Investigasi Sampah
33 Paket Bulan Madu
34 Lobby Keramat
35 Milik Saya
36 Masa Romantis
37 Lembang Astaganaga
38 Pria pertama
39 Nasi uduk dan Raja Diraja
40 Main Kartu Malam-Malam
41 Fanatik
42 Si Gio Bikin Masalah Aje
43 Eagle One Coming
44 Cinta Dalam Kesulitan
45 Kantor Pusat
46 Pemecatan Gio
47 Heboh lah
48 Selena
49 Provocative Woman
50 Hangover
51 Loyalitas
52 Ngebahas Ruangan
53 Buaya
54 Dijemput Bram
55 Dibalik Layar
56 eps 56
57 Cieee Pacar Cieee
58 Cieee Dilamar Cieee
59 Battle Rap
60 King Of Vampire
61 Obrolan Meja Makan
62 Masalah Jodoh-Jodohan
63 Bram dan Pak Farid
64 Lamaran Diterima
65 Kumpulan Singa Betina
66 Pawangnya Muncul
67 Cuti Ah
68 Ini Bab Malesin
69 Dua Anak Baru
70 Pergi Bersama Sena
71 Girls Time
72 Gosip Bapak-Bapak
73 Balada Ari Sangaji
74 Gengsi Pembawa Siksa
75 Stephen dan Andrew
76 Selena Panik
77 Meeting Bersama Sarah
78 Ciwi-Ciwi Pada Datang lagi
79 Tenang juga si Ciwi
80 Kisah Cinta Si Daniel
81 Tim SAM
82 Masalah Golok
83 Karyawan Baru Garnet Property
84 Rencana Mindblowing Selena
85 Berkunjung ke Rumah Gio
86 Yang Terjadi Sebenarnya
87 Meilinda Panik, Tapi semua TIDACK
88 Baca Habis Berbuka aja, Ya...
89 Kerja lagi ah...
90 Pertanyaan Bertubi-tubi
91 The Puppy and The Vampire
92 Camer yang Menyamar
93 Adegan Yang Ditunggu Jeng-Diajeng sekalian
94 Ibuku Ngamuk
95 Tongkat Golf Misterius
96 Aku Kaget Loooh
97 Kantornya Trevor
98 Zeus Naik Jazz
99 Masalah Kredit
100 Ayu si manis
101 Galau Nggak Jelas
102 Lagi-lagi Berdebat
103 Hadiah Ultah Meilinda
104 Creambath pake siput
105 Nomor Telepon Mas Bram
106 Meeting Malam-Malam
107 Eeees Eeees
108 Dia Yang Diserang, Kita Yang Senang
109 Nikah Woy!! (1)
110 Nikah Woy! (2)
111 Nikah Woy! (3)
112 Nikah Woy! (4)
113 Hari Apa Sih Ini?
114 Ketemu Lexy Lagiiii
115 Meilinda Galau (Lagi)
116 Episode Basa-Basi
117 Ipar Nggak Ada Akhlak
118 Mengharukaaaan
119 Vila Vampir (1)
120 Vila Vampir (2)
121 Vila Vampir (3)
122 Vila Vampir (4)
123 Vila Vampir (5)
124 Vila Vampir (6)
125 Vila Vampir (7)
126 Cooking Time With Dimas
127 Pintu Theater Ditutup
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Awal Kisahku
2
Dirinya
3
Masa Laluku (1 of 2)
4
Masa Laluku (2 of 2)
5
Awal Dia Benci AKu
6
Teman-Temanku
7
Duo Gahar
8
Tim IT
9
Sarang Miss.K
10
Pawang
11
Persiapan Ke Villa Angker (1 of 2)
12
Persiapan ke Villa Angker (2 of 2)
13
Putri
14
Kok jadi serem, sih?
15
Kenyataan Yang Lucu
16
Tantangan Untuk Gerald
17
Si MMM
18
Pulang Ah
19
Jual Sampah
20
Kerja Lagi
21
Kartu AS
22
Sabtu Bersama Teman Lucknutku
23
Fraud
24
Meeting
25
Reflek Kepeluk
26
Makan, Boss
27
Tembak
28
Antar Jemput
29
Legend
30
Pagi-Pagi Heboh AJe
31
Suasana Romantis
32
Investigasi Sampah
33
Paket Bulan Madu
34
Lobby Keramat
35
Milik Saya
36
Masa Romantis
37
Lembang Astaganaga
38
Pria pertama
39
Nasi uduk dan Raja Diraja
40
Main Kartu Malam-Malam
41
Fanatik
42
Si Gio Bikin Masalah Aje
43
Eagle One Coming
44
Cinta Dalam Kesulitan
45
Kantor Pusat
46
Pemecatan Gio
47
Heboh lah
48
Selena
49
Provocative Woman
50
Hangover
51
Loyalitas
52
Ngebahas Ruangan
53
Buaya
54
Dijemput Bram
55
Dibalik Layar
56
eps 56
57
Cieee Pacar Cieee
58
Cieee Dilamar Cieee
59
Battle Rap
60
King Of Vampire
61
Obrolan Meja Makan
62
Masalah Jodoh-Jodohan
63
Bram dan Pak Farid
64
Lamaran Diterima
65
Kumpulan Singa Betina
66
Pawangnya Muncul
67
Cuti Ah
68
Ini Bab Malesin
69
Dua Anak Baru
70
Pergi Bersama Sena
71
Girls Time
72
Gosip Bapak-Bapak
73
Balada Ari Sangaji
74
Gengsi Pembawa Siksa
75
Stephen dan Andrew
76
Selena Panik
77
Meeting Bersama Sarah
78
Ciwi-Ciwi Pada Datang lagi
79
Tenang juga si Ciwi
80
Kisah Cinta Si Daniel
81
Tim SAM
82
Masalah Golok
83
Karyawan Baru Garnet Property
84
Rencana Mindblowing Selena
85
Berkunjung ke Rumah Gio
86
Yang Terjadi Sebenarnya
87
Meilinda Panik, Tapi semua TIDACK
88
Baca Habis Berbuka aja, Ya...
89
Kerja lagi ah...
90
Pertanyaan Bertubi-tubi
91
The Puppy and The Vampire
92
Camer yang Menyamar
93
Adegan Yang Ditunggu Jeng-Diajeng sekalian
94
Ibuku Ngamuk
95
Tongkat Golf Misterius
96
Aku Kaget Loooh
97
Kantornya Trevor
98
Zeus Naik Jazz
99
Masalah Kredit
100
Ayu si manis
101
Galau Nggak Jelas
102
Lagi-lagi Berdebat
103
Hadiah Ultah Meilinda
104
Creambath pake siput
105
Nomor Telepon Mas Bram
106
Meeting Malam-Malam
107
Eeees Eeees
108
Dia Yang Diserang, Kita Yang Senang
109
Nikah Woy!! (1)
110
Nikah Woy! (2)
111
Nikah Woy! (3)
112
Nikah Woy! (4)
113
Hari Apa Sih Ini?
114
Ketemu Lexy Lagiiii
115
Meilinda Galau (Lagi)
116
Episode Basa-Basi
117
Ipar Nggak Ada Akhlak
118
Mengharukaaaan
119
Vila Vampir (1)
120
Vila Vampir (2)
121
Vila Vampir (3)
122
Vila Vampir (4)
123
Vila Vampir (5)
124
Vila Vampir (6)
125
Vila Vampir (7)
126
Cooking Time With Dimas
127
Pintu Theater Ditutup

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!