LOVE SECRETS

LOVE SECRETS

Keluar dari rumah

Kisah cinta tak bisa dilukiskan, kisah hidup tak bisa dikatakan. Meskipun hidup dalam kesedihan, tapi suatu hari nanti pasti dapat kebahagiaan. Dalam cinta memang tak ada kepastian, tapi jika hati sanggup bertahan, akan berakhir dengan sebuah keindahan.

.....

Jane mengambil pakaian yang berserakan di atas lantai dengan tangan bergetar. Baru saja dirinya berubah status, dari seorang istri berubah menjadi seorang janda. Bahkan pria ini baru saja mengucapkan talak untuk dirinya.

Ini bagaikan mimpi, ia tak mengira hari ini akan begitu cepat datang padanya.

Ia memungut sehelai demi sehelai yang di atas lantai. Semua pakaian dan barang-barangnya berhamburan di luar rumah karena dibuang oleh Wiliam. Dengan kejam pria itu mencampakkannya, bahkan di hadapan wanita yang berhasil menghancurkan pernikahan mereka.

Air matanya menetes tanpa dapat dihentikan. Menikah bukan karena cinta memang sangat sulit. Bertahan satu tahun, dan dia langsung dibuang karena tak lagi diinginkan. Dari awal ia tahu cinta suaminya bukanlah untuk dirinya, tapi untuk Lizzy sang mantan kekasih suaminya. Yang sekarang mereka kembali menjadi sepasang kekasih yang sangat mencintai.

Hanya karena sedikit kebohongan, hanya karena setitik noda, pria ini melepaskan pernikahan mereka yang telah terjalin satu tahun. Bener, cinta memang bisa membuat orang buta. Apapun yang akan dikatakan Lizzy, Wiliam akan selalu mempercayainya, berbeda dengan dirinya yang sudah biasa diperlakukan kasar.

Tak pernah dianggap sebagai istri, tapi selalu diperlakukan seperti seorang budak. Dan sekarang tugasnya telah selesai, ia bukan lagi istri yang tak diinginkan, tapi sekarang ia adalah seorang janda yang dibuang.

“Pergi! Pergi dari rumah ku. Dasar wanita tak tahu diri, beraninya kau membohongi ku!” Wiliam berteriak dengan marah. Pria itu bahkan menendang barang-barang Jane untuk mengusirnya.

Jane tak menjawab. Dengan air mata saja ia mengutarakan seberapa kecewanya pada pria ini. Selama ini ia akan selalu memohon pada Wiliam jika akan diusir, tapi kali ini ia tahu dirinya tak akan dimaafkan. Fitnah yang dikatakan Lizzy benar-benar seperti nyata di mata suaminya. Bagaimana pun dirinya memohonkan pasti tidak akan dimaafkan.

Lagi pula, Jane merasa lelah. Biarlah seperti ini. Ia baru terluka, merasa sedih dalam relung hatinya, tak ada kesempatan untuknya kembali lagi jika gadis itu masih disisi Wiliam.

Sedangkan lizzy, wanita itu tersenyum lebar melihat Jane yang diusir. Saat Wiliam akan menoleh ia akan berpura-pura sedih, dan berlagak seperti wajah bak malaikat. Seolah-olah mencoba menghentikan tindakan kekerasan yang dilakukan Wiliam.

“Mulai hari ini kamu tidak berhak tinggal disini lagi. Kau bukan lagi istriku!” Teriak Wiliam lagi. Ia menatap mantan istrinya itu dengan jijik.

Setelah selesai mengumpulkan semua barang-barangnya, ia menarik kopernya dengan linglung. Jane menatap Wiliam dengan tatapan putus asa.

“Aku akan pergi...,” Jane menghapus air matanya dengan kasar. Lalu dia berkata lagi, “Hari ini kamu membuang ku tanpa mendengar penjelasanku, Wil. Suatu hari nanti kamu pasti tahu jika ini tidaklah benar, dan aku tak bersalah.” Jane berucap dengan lemah, “aku tahu kamu begitu mempercayai kekasih mu, tapi aku harap suatu hari nanti kau tak akan memperlakukan dia seperti kamu memperlakukan aku seperti sekarang.”

Wiliam terdiam sebentar, ada terdapat rasa ragu dihatinya. Tapi ia tak ingin terpengaruh dengan ucapan wanita ini, jadi ia kembali berteriak marah.

“Jangan ikut campur dalam hidupku lagi! Pergi! Wanita murahan seperti dirimu tak pantas mengurusi ku!”

Sakit?

Tentu saja sangat sakit. Tapi apa ia bisa membalas kata-kata pria ini. Tidak, dia bahkan takut untuk membantah perkataannya. Selama ini hidup dalam tekanan membuat Jane selalu ketakutan.

Dengan tubuh bak tak bernyawa, wanita itu mulai menarik kopernya keluar dari Pekarangan rumah mewah itu. Sekali lagi ia berbalik untuk menatap rumah yang penuh kenangan pahit itu untuk terakhir kalinya. Ia berharap suatu hari nanti ia tak perlu lagi kembali kesini. Meskipun ia masih mencintai mantan suaminya ini, tapi di waktu yang akan datang ia tidak akan pernah memimpikan untuk kembali.

Hari ini dia kalah. Tapi Jane tahu, suatu hari nanti ia akan membalas perbuatan mereka. Takdir akan berubah, kebenaran akan terbongkar. Disaat itu akan datang ia akan berpuas hati melihat mereka menderita.

.....

Setelah Jane hilang dari pandangan matanya, entah mengapa Wiliam merasa perasaan kosong dalam hatinya. Tidak, ia tidak boleh mengasihani wanita itu lagi. Wiliam berbalik, ia tersenyum pada Lizzy dengan lembut.

“Mm, Apa kamu marah padaku, Wil?” Lizzy bertanya dengan sedih, “aku sungguh-sungguh mengatakannya, bahkan foto yang aku berikan padamu itu adalah kebenaran. Aku tidak mungkin berbohong padamu,” ujarnya dengan sedih.

Wiliam mengangguk mengerti. Bagi dirinya apapun yang dikatakan Lizzy adalah kebenaran, gadis kesayangannya ini tidak akan pernah berbohong padanya.

“Aku percaya padamu, sayang.” Ucap Wiliam lembut sembari mengelus sayang rambut kekasihnya. “Ya sudah, ayo kita masuk.” Wiliam merangkul mesra pundak kekasihnya.

Sekarang ia bebas. Bebas dari pernikahan yang dijodohkan, bebas dari hubungan yang tak pernah di inginkannya.

Lizzy adalah gadis yang dicintainya semenjak remaja. Tapi karena orang tuanya yang tak setuju, ia dipaksakan menikah dengan Jane, wanita yang harus ia benci beberapa tahun ini. Karena gadis itu ia tak bisa hidup bersama kekasihnya, karena dia hidupnya menjadi hancur begini.

Hidupnya hancur, bukankah sudah sewajarnya ia juga menghancurkan wanita itu. Selama pernikahan ia memang tak pernah membuat wanita itu bahagia, bahkan ia memperlakukannya sebagai budaknya. Bagi Wiliam itu sepadan dengan apa yang dia lakukan.

Wiliam menghela nafas pelan. Kenapa ia masih saja mengingat wanita itu. Bukankah sekarang ia harus melupakannya, mulai sekarang tidak akan ada lagi yang mengganggu hidupnya dengan perilaku bodoh wanita itu.

Lizzy yang menyadari perubahan suasana hati kekasihnya, ia segera menghibur.

“Apa kamu sedih karena dia pergi?” tanya Lizzy.

“Tidak,” bantah Wiliam. “Kamu jangan berpikir yang tidak-tidak. Aku tidak pernah mencintainya, bagaimana mungkin aku sedih jika dia pergi.”

Lizzy mengangguk dengan air matanya yang sudah jatuh. “Jangan pemikiran dia lagi, sayang. Aku akan sangat sedih jika kamu masih memikirkannya.” Rajuk gadis itu manja.

“Baiklah, aku tidak akan memikirkannya.” Wiliam menghibur gadis itu agar tak sedih lagi. Ia tidak senang jika air mata wanita yang dicintainya sampai menetes.

Lizzy tersenyum senang setelah mendengar Wiliam berjanji padanya. Sekarang ia yakin pria ini akan menjadi miliknya sendiri, tidak akan ada lagi yang bisa merebutkannya. Sekarang ia bisa mengendalikan pria ini sepenuhnya, hanya ada dirinya di dalam hati Wiliam, bukan orang lain.

Sekarang tujuannya tercapai. Ia sudah berhasil menyingkirkan Jane dari hidup Wiliam dengan sangat mudah. Kali ini ia akan menikmati menjadi nyonya Wiliam sepanjang hidupnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!