Rasa Kosong

Walaupun tanpa alarm, suara alam telah membangunkan Jene pagi-pagi sekali. Kicauan burung dan binatang lainnya, membuat pagi wanita berhati sendu itu tersenyum senang. 

Sudah lama sekali dia tidak merasakan tidur senyaman ini, dan saat dia merasakan sekarang ia begitu merasa segar karenanya. 

Jane mengutip Dion yang terlihat masih tertidur nyenyak di lantai yang dilapisi dengan kasur tipis. Sedangkan dirinya, wanita itu diberikan tidur di atas tempat tidur yang cukup empuk.

"Pagi…,"

Dion hanya menggeliat kecil saat suara merdu Jane menyapanya. Tapi sepertinya dia tak terusik, nyatanya bukannya bangun dia malah semakin nyenyak tidurnya.

Melihat selimut Dion tersibak, Jane berdesir. Sahabatnya ini tak memakai atasan, secara langsung sekarang tubuh kekar itu terlihat nyata di depannya.

Sejak kapan tubuh itu berubah?

Seingat Jane, dulu Dion adalah pria yang sangat susah disuruh olahraga. Dan lihatlah perubahan dia sekarang, bagaimana bisa otot-otot indah itu tercipta begitu sempurna?

Jane mengangkat tangannya untuk membangunkan Dion, tapi melihat ia begitu terlelap ia menjadi tak tega. Jane memilih keluar dari kamar, mencari letak kamar mandi yang tidak ia temukan dari semalam, mungkin kamar mandi terletak di belakang rumah ini.

"Biarkan saja lah, tak baik juga untuk kesehatan jantung ku melihat pria seksi tidur dengan satu kamar bersamaku." Gumam Jane sembari berlalu pergi.

*****

Kosong…

Selalu saja kosong…

Akhir-akhir ini entah mengapa perasaan nya menjadi seperti sekarang. Ia selalu memeriksa sisi lain dari kasurnya, mungkin kah dirinya merindukan sosok dia yang telah dipaksa pergi?

Tenggorokannya terasa kering, rasa haus yang menderanya membuat ia mau tak mau terpaksa bangkit dari tidurnya. Kabut di kepalanya masih terasa pekat, membuat ia begitu pusing. Mungkin ini efek dari mabuknya semalam.

Mabuk ya?

William jadi ingat. Semalam ia bahkan sempat bermimpi Jane datang seperti biasa mengurusnya ketika mabuk seperti ini. Bagaimana bisa dia membayangkan wajah jelek itu?

Atau mungkin ini juga alasannya kenapa sampai mabuk semalam?

Dia memang merasa sangat marah setelah bertemu dengan Jane di alun-alun kota kemarin malam. Dan karena kemarahan yang tidak terlampiaskan itu dia membalasnya dengan minum-minum alkohol dan berakhir tak sadarkan diri.

Benar-benar wanita yang membuatnya sial!

Setelah menghilangkan kekeringan di tenggorokannya, William beranjak menuju kamar mandi. Sepertinya di harus berendam dengan air hangat sekarang, agar rasa pusing ini hilang dan kembali membuatnya segar kembali.

Suara ponsel menghentikan langkah sempoyongan William. Dia meraih benda pipih itu, mencoba melihat siapa kira-kira yang mengirimkannya pesan sepagi ini… Oh sepertinya ia salah, saat melihat jam di ponselnya ternyata sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi, ini benar buruk.

"Hai! Kamu sudah bangun, sayang?" Lizzy tiba-tiba masuk ke dalam kamar, "bagaimana? Apa masih sangat pusing?" 

William meletakkan ponselnya kembali. Dengan mesra William memeluk pinggang kekasihnya, kecupan manis ia sematkan di bibir tipis sang kekasih.

"Apa kamu yang mengurus ku semalam?" 

Kening Lizzy mengerut, "maaf sayang. Tapi aku baru datang, dan tentang kamu mabuk dan sakit aku tahunya dari pelayanan di rumah ini."

William yang awalnya tersenyum senang pada akhirnya hanya diam terpaku. "Tapi bukankah kita pulang bersama semalam?"

"Itu memang benar sayang. Tapi tadi malam kamu muntah di baju aku, jadi setelah mengantarmu aku pulang ke apartemen. Kamu tahu kan, aku tidak suka bau muntah,"  Lizzy berucap dengan santai, ia bahkan tak memperhatikan raut wajah kekasihnya yang berubah.

William berdecak kesal. Jadi semalam yang mengurusnya pelayang rumah? Bahkan sekarang dia hanya memakai celana pendek saja, itu berarti pelayanan nya juga yang membukanya. Menyadari jika tubuhnya di Sentuh oleh orang lain, entah mengapa mood William Semakin memburuk.

"Keluar lah, aku mau sendiri!" William pergi meninggalkan Lizzy yang terlihat bingung. Dia langsung masuk kedalam kamar mandi. Memilih merendamkan tubuhnya agar kemarahannya bisa hilang segera.

"Dasar tak berguna! Bagaimana bisa dia membiarkan tubuh kekasihnya di sentuh pelayan."

…..

"Dimana ponselku?" William berusaha mencari benda pipih itu dari atas malas tempat terakhir dia menaruh barang itu. Tapi sekarang malah menghilang, membuat lagi-lagi kekesalan William semakin meningkat.

Dia keluar mencari keberadaan Lizzy, biasanya gadis itu yang sesuka hati mengambil barang pribadinya tanpa meminta izin dulu. Biasanya William tidak akan pernah mempermasalahkan hal seperti itu dengan kekasihnya, tapi berhubung sekarang dia sedang kesal ia menjadi tak suka.

"Dimana Lizzy?!" tanya Wiliam pada pelayan.

"Di kamar tamu tuan… Dia bilang ingin lanjut istirahat," ujar sang pelayan.

Setelah menyuruh pelayan itu pergi, Wiliam memilih untuk tak pergi menemui kekasihnya itu. Kali ini ia sedikit marah pada gadis itu, bagaimana mungkin dia tidak begitu peduli padanya? Padahal dulu ia terlihat begitu baik dan penurut pada setiap ucapannya, tapi sekarang…. 

Merasa sedikit bosan berada dirumah, William pergi meninggalkan rumah tanpa memberi tahu Lizzy dulu. Sedangkan untuk ke kantor, sepertinya William masih malas, rasanya kepalanya belum bisa dibawa untuk bekerja dan berpikir.

"Apa sebaiknya aku pergi ke restoran yang kemarin melihat dia saja? Aku ingin melihat, apa dia benar-benar menjadi pelayan sekarang?" 

William langsung memacu mobil mewahnya menuju restoran tempat terakhir ia melihat Jane bekerja. Saat tadi malam bertengkar sebenarnya ia sedikit merasa bersalah karena mengganggu hidup wanita itu lagi, tapi melihat dia bersama pria lain malam itu entah mengapa ada rasa tak suka dalam hatinya.

Dan sekarang ia akan mencari tahu, sebenarnya apa yang terjadi padanya sekarang. Semenjak kepergian Jane, entah mengapa tarasa ada yang kosong?

Padahal bukankah seharusnya dia senang? Sekarang dia bisa bersama Lizzy tanpa menghawatirkan apapun, tapi kenapa ia merasa tak puas. Bahkan sikapnya bersama Lizzy pun berlahan mulai berubah, tak selembut dulu lagi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!