Jane yang pergi

Jane memoles wajah cantiknya dengan hiasan tipis. Dia tersenyum manis saat melihat wajahnya kembali segar. Sudah lama sekali dia tak berdandan lagi seperti ini, setelah menikah dia jarang berhias. Dan sekarang bercerai, ia semakin tak peduli dengan penampilannya.

Tapi hari ini Jane kembali berhias, mempercantik dirinya lagi seperti dulu yang di kenal sebagai gadis glamor dan berwajah menawan.

Jane tersenyum senang dengan hasil karyanya. “Akhirnya siap juga,”

Sebenarnya sekarang ia seharusnya masih bekerja. Sesuai yang di ucapkan Chef Azal tadi siang, dia diminta untuk lembur lagi tanpa alasan. Tapi karena Jane merasa tak setuju, ia memilih pulang diam-diam. Dan lihatlah sekarang, dia udah berdandan sangat cantik, bersiap untuk pergi makan malam dengan sahabat-sahabatnya.

Suara dering ponsel mengagetkan Jane dari lamunannya. Melihat panggilan dari Dion ia tak langsung mengangkat, tapi dia langsung mencari keberadaan Dila di kamar gadis itu.

“Dila... Ayo pergi. Dion sudah di datang tuh,”

“Iya, ayo.” Dila tersenyum ke arahnya, “Wah, kenapa hari ini aku merasa kamu berbeda? Kamu cantik sekali, Je.”

Mendapat pujian seperti itu Jane jadi tersipu malu. “apakah berlebihan?”

Dila menggeleng. Dia tak ingin sahabatnya tak Pede dengan penampilannya sendiri. Meskipun sebenarnya Dila sedikit kurang setuju dengan pakaian yang digunakan Jane karena terlalu seksi. Tapi ia juga tak tega untuk mengatakannya.

Ya, mungkin bisa dikatakan pakaian sekarang tak ada apa-apanya dibandingkan pakaian dulu. Sekarang hanya terlihat kerah gaun yang digunakan Jane terlalu rendah, sehingga memperlihatkan sedikit belahan dadanya. Sedangkan dulu, mungkin bisa dikatakan pakaian Jane hanya menutupi tubuh sebagian saja.

Mereka berdua melangkah keluar menuju keluar apartemen. Tepat saat mereka sampai di lantai bawah, Dion terlihat telah menunggu dengan tak sabar disana.

“Akhirnya kalian datang juga. Aku sudah bosan menunggu tahu!”

Jane dan Dila hanya terkekeh kecil melihat Dion terlihat kesal menunggu mereka. Seharusnya pria itu tahu bukan, jika wanita sudah berdandan itu sangat lama, kenap Juga datang cepat-cepat sekali?

Tak ingin membuat waktu semakin banyak habis dan malam semakin larut, Mereka bertiga telah meluncur menuju sebuah restoran terbaik di kota itu.

***

Azal menghembuskan nafas lelahnya. Menatap setumpuk kertas di atas mejanya membuat dia tak beristirahat seharian ini. Ia sebagai salah seorang koki di restorannya ini, tapi seharian tadi malah tak turun ke dapur setelah siang tadi.

Melirik jam ditangannya sesaat, saat ia merasa hari sudah cukup larut malam ia segera beranjak keluar.

Setelah ini Ia masih punya sedikit urusan, karena itu menyempatkan waktu untuk menghampiri Jane dan berpesan jika malam kini dia membutuhkannya.

“Dimana Jane?!” Saat pertanyaan itu di ucapkan tak seorang pun menjawabnya.

“Maaf, Chef. Bukankah hari ini Nona Jane jadwalnya pulang sore?” Pekerja lain bertanya dengan bingung. “Dia sudah pulang dari tadi sore.”

Azal yang mendengar perkataan karyawannya itu dibuat tertegun. Tak menyangka Jane sebagai karyawan baru berani sekali membangkang perkataannya.

“Baiklah, kalian lanjutkan pekerjaan.” Jam sembilan malam ini memang restoran belum tutup. Biasanya akan tutup jam sebelas malam, seharusnya seperti biasa Jane masih menunggu dirinya. Tapi apa ini?

Lagi-lagi Azal tak bisa membendung kekesalannya. Padahal malam ini teramat penting, dan sialnya ia malah kecolongan di tipu oleh karyawannya.

Tentu ia tidak bisa marah-marah pada karyawan yang lain. Karna sebenarnya ini termasuk sedikit pribadi, dan dia tak mungkin menceritakan Hal seperti ini pada orang lain. Berbeda dengan Jane, wanita itu sudah sari awal Azal gunakan untuk membantu dirinya salam hal-hal yang sedikit pribadi. Syukur-syukur dia tak menolak, tapi sekarang?! Cek, dia jadi kesal lagi jika mengingatnya.

"Apa sebaiknya mencarinya ke tempat dia tinggal?" tapi yang menjadi masalah sekarang, Dia gak tahu dimana wanita itu tinggal.

Tak sampai di situ, dia juga mencoba menghubungi ponsel Jane. Tapi tetap saja tak di jawab. Merasa kesal sendiri, pada akhienya ia terpaksa pergi sendiri.

BERSAMBUNG....

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***