Rahasia Dila?

Setelah melihat beberapa bungkusan makanannya telah sampai, Azal merasa bahagia. Memang ini yang sering dia lakukan di setiap akhir bulan, berkumpul-kumpul bersama anak-anak di panti ini sudah menjadi rutinitasnya.

Tapi sepertinya sekarang ia tak bisa berlama-lama seperti biasa, ia harus pergi mengantar pulang karyawannya yang sempat ia paksa untuk ikut.

“Maaf, permisi kak Azal. Saya ingin menyampaikan pesan dari teman kakak di luar.”

Alis Azal tertarik ketas, “memangnya Dia mengatakan apa?”

“Dia bilang, dia akan pulang awal sendirian. Dia juga bilang tak ingin menangguk kakak,”

Azal sungguh terkejut mendengar pesan Jane. Bagaimana bisa wanita itu pergi sendirian tanpa menunggu dirinya? Padahal dia sengaja tak membawa wanita masuk ke sini bersamanya agar mereka tak di tahan disini dan terpaksa pulang lambat.

Secepat kilat Azal telah meleset pergi setelah berpamitan singkat dengan ibu penjaga panti dan beberapa anak-anak disana.

“Astaga... Dia benar-benar pergi,”

Karena sudah terlanjur berpamitan, Azal langsung memacu mobilnya meningalakan perkarangan panti itu dengan perasaat tak menentu. Dia masih kepikiran dengan Jane, takut-takut jika karyawannya itu tak sampai dengan selamat di rumahnya, bisa-bisa dia akan menyesal seumur hidup.

“Besok akan aku beri pelajaran pada wanita itu! Cek, benar-benar membuat kesal saja!”

****

“Kamu pulang malam sekali, Jane. Kemana saja? Bahkan tadi Dion sampai menelepon ku menanyakan kamu.” Dila mengomel seperti biasa jika sahabatnya itu membuat kesalahan.

“Dion menelepon untuk apa?”

“Dia datang ke restoran tepat kamu kerja, tapi sampai disana Kamu malah gak ada. Dia langsung telepon aku dan tanya tentang kamu. Ya aku jawab sejujurnya saja.

Jane mengangguk mengerti. Akhir-akhir ini memang sering kali Dion meluangkan waktu untuknya. Bahkan kemarin ia sempatkan pergi ke danau rahasia itu. Sampai sekarang Jane mesing mengingatkan keindahan itu, jika ada waktu lagi dia mau pergi kesana lagi.

“Kalau begitu kamu kasih tahu saja, kalau aku sudah kembali.”

“Loh, kok aku? Kamu saja lah yang hubungi dia langsung,” ucap Dila tak terima. Dia sedikit malas berkomunikasi dengan pria itu, bagaimanapun sekarang ia sedang berusaha menghapus perasaannya, jadi wajar jika sekarang ia mencoba menjaga jarak dengan Dion.

“Gak bisa, Di. Ponselku tadi siang jatuh ke dalam air, karena itu Dion gak bisa hubungi aku.” Jane sedikit berbohong. Sebenarnya ponselnya tak jatuh ke dalam air begitu saja, tapi sengaja bosnya buang ke dalam bak air.

Karena tadi siang Jane tak sengaja memegang ponsel saat jam kerja yang dilihat oleh Chef Azel. Pria itu murka, dia langsung membuang ponselnya ke dalam bak air. Meskipun Jane sangat sedih saat itu, tapi ia mencoba bersikap biasa saja dan menerima dengan lapang dada atas kemarahan sang atasan.

Dila menggeleng kepalanya. Ada saja hal sial yang menimpa sahabatnya ini, padahal dia sekarang sedang kesusahan.

“Apa aku perlu membeli ponsel paru untukmu?” Jane menggeleng. Dia tidak mau lagi menerima kebaikan Dila yang begitu baik padanya, sudah cukup dia menerima selama ini.

“Tidak, Di. Nanti setelah gaji pertama, aku akan langsung mencari ponsel murah untuk sementara.”

“Baiklah, akan aku beri tahu Dion.” Dila segera mengirim beberapa pesan pada sahabat prianya itu. Setelah merasa selesai Dila mengajak Jane untuk segera makan malam.

“Kamu pasti melewatkan makan malam lagi?”

Jane tersenyum malu, “bagaimana bisa kamu menebaknya, Di? Aku bahkan tak mengatakan lapar padamu,”

“Tentu saja aku tahu, Je. Tapi ngomong-ngomong, kenapa bosmu itu sangat kejam? Memiliki restoran tapi karyawannya malah kelaparan,”

Mereka sama-sama suduk, menatap makan malam yang telah di beli Dila, Jane menjadi semakin merasa lapar.

“Mananya juga Bos Dila. Tidak mungkin dia begitu baik pada karyawannya. Sudah bersyukur dikasih makan siang,”

Dila mengangguk setuju. Meskipun pekerjaan mereka memasak, membaut hidangan-hidangan yang cantik. Tapi hanya sekedar itu, mereka bahkan tak bisa ikut menikmati disetip karya yang mereka buat.

Mereka kembali membahas hal-hal kecil di sela makan mereka. Beberapa kali juga Jane ikut membahas tentang Dion, meskipun beberapa kali juga terlihat Dila menghindar pembicaraan. Dan hal itu berhasil membuat Jane curiga, sebenarnya ada apa dengan dua sahabatnya ini? Apa mereka menyimpan rahasia?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!