Kenangan Harusnya Dilupakan, Tapi Tidak Kenangan Buruk

Sebenarnya Sena dan Ina memiliki masa lalu bersama saat berada di SMPN 196, ingatan itu selalu saja muncul saat Sena melihatnya. Ingatan itu membuat Sena trauma bekerja di bawah OSIS meskipun memiliki kemampuan yang mumpuni terkait seluruh kegiatan OSIS.

Bagaimana tidak, Sena adalah seseorang yang cocok menjadi sekretaris dari Ketua OSIS pada zaman itu adalah Ina. Tapi bagi Sena, berada dalam lingkungan itu cukup asing baginya sehingga membuat hatinya menjadi gugup. Pada saat itu, sikapnya menjadi seorang yang cukup perfeksionis mengikuti sikap dari Ina yang serba sempurna menjadi Ketua OSIS dia SMPN 196. Hubungan yang intens antara Sena dan Ina memunculkan sebuah persepsi baik bagi orang awam maupun perasaan Sena.

Di saat itu sore hari dan hujan pun sudah reda, langit memancarkan warna jingga yang cantik. Sena sedang mengerjakan laporan untuk kegiatan pentas seni di SMPN 196 Jakarta. Tak berapa lama, Ina masuk membuat suasana dan perasaan Sena menjadi tegang. Bagaimana tidak, di ruangan itu hanya ada Sena dan Ina membuat perasaan Sena dan jantungnya berdegup kencang.

Rasa-rasanya, Sena merasakan hal yang tidak enak di tubuhnya namun menyenangkan. Dalam hati Sena pun berkata, Aku tak tahu mengapa perasaanku tidak enak. Akan tetapi, Ina sekarang sangat cantik dan kita hanya berdua di ruangan OSIS yang kosong ini. Apakah kehidupan romansa komedi akan terjadi di SMP? Aku sungguh takut akan hal ini.

"Sena! Apakah laporan kegiatan kemarin sudah kau buat laporannya?" tanya Ina dengan suara yang halus dan membuat siapa saja yang mendengar akan jatuh cinta.

Ibarat kata, Ina itu perawakannya seperti wanita Manado dengan sikap khas putri Solo tetapi memiliki orang tua yang bekerja di Freeport, Timika. Sempurna, itulah kata yang menggambarkan Ina. Membuat pria mana pun akan jatuh cinta kepadanya. Bahkan, jika harus menjadi budak kau pun rela melakukannya.

"Sedang Ku kerjakan. Ada apa? Apa kepala sekolah meminta laporan tersebut untuk pertanggung jawaban?" tanya Sena dengan nada gugup.

"Tidak, hanya saja aku ingin besok laporan tersebut selesai sehingga kita tidak ada tanggungan dan bisa merancang kegiatan selanjutnya." balas Ina.

Ina pun langsung duduk di sebelah Sena, perasaan gugup yang membuat keluarnya keringat dingin dari Sena menambah ketegangan hingga dia berhenti mengetik sebentar.

"Maaf, kau mengejutkanku."

"Aku tidak apa-apa kan jika harus duduk di sampingmu."

"Aku tidak masalah. Tapi tindakanmu akan membuat orang lain salah paham." ucap Sena yang gugup.

"Tidak apa-apa. Habis aku duduk bersama pemain bass yang hebat di pensi kemarin. Aku kagum denganmu." balas Ina.

Perkataan itu membuat Sena melayang hingga tidak bisa bernapas sejenak. Dipuji oleh wanita tercantik di sekolah adalah impian semua pria. Ibarat kata, pujian tersebut hampir sama seperti piala dunia dan piala liga Champions buat para pria. Bagaimanapun itu semua adalah kebanggaan bagi kami para pria.

"Tidak juga, aku sendiri baru belajar. Banyak hal yang harus aku pelajari."

"Kau cukup merendah ya? Rasanya kesal jika harus kalah darimu. Terlebih kau ini pria yang cukup misterius di kalangan wanita di SMP ini. Tapi ku pikir-pikir kau tidaklah misterius, aku memandang dirimu lebih seperti tupai. Cukup imut tetapi banyak pertanyaan bahkan bisa beradaptasi meskipun lingkungan mereka sudah berubah.

Pujian itu membuat Sena Terbang.

Dalam pikiran Sena penuh dengan pertanyaan, hei apa ini serius? Apakah aku sudah siap menghadapi prahara dengan cinta pandangan pertama ini. Aku seperti diselimuti sebuah tensi yang cukup tinggi. Situasinya membuat diriku harus mati karena terlalu banyak nafasku sesak dan terhenti karena kejadian ini.

"Sena, aku pikir kau pria yang menakjubkan. Kau termasuk yang terbaik dalam mata pelajaran. Kau juga termasuk orang yang terpilih sebagai anggota tim olahraga tim sekolah ini. Bahkan, kau pun bisa mengerjakan tugas OSIS dengan baik dan benar. Apa yang kau kejar sebenarnya?" tanya Ina sambil memuji dengan suara yang lembut.

"Tidak ada. Aku tidak memiliki target apa pun. Hanya saja, aku hanya memiliki pemikiran jika seseorang membutuhkanku dan meminta bantuanku. Aku akan membantunya sesulit apa pun itu. Aku tak akan ragu memberikan seratus persen kemampuanku untuk membantu mereka." jawab Sena sambil mengerjakan laporan di laptop.

"Begitu? Tidak ada alasan khusus? Misalnya kau ingin menarik perhatian wanita begitu?"

"Tidak. Aku tidak berpikiran demikian. Lagi pula kita ini masih SMP, terlalu jauh untuk berpikiran demikian."

"Apa kau yakin? Justru bukankah saat-saat seperti ini, keinginan nalurimu sebagai manusia ingin sekali memiliki seseorang wanita." balas dari Ina sambil menepuk pundak Kiri Sena.

"Justru aku sangat yakin, meskipun aku belum memiliki pengalaman dengan seorang wanita. Tapi saat ini, aku belum ingin memiliki seorang wanita." ucap Sena dengan nada yang tak biasa.

"Heeeh! Benarkah? Aku baru pertama kali bertemu pria aneh seperti dirimu. Justru aku tak yakin kamu tidak memiliki hasrat itu. Pasti ada wanita yang kau suka?" tanya Ina lebih intens.

Disaat itu, Sena sangat gugup hingga tak bisa menjawab pertanyaan dari Ina. Perasaannya kini meledak-ledak. Pria ini berpikiran bahwa Ina menyukainya.

"Sena? Kau tak menjawab ku. Apakah ada wanita yang kau suka?" tanya Ina.

"Kalau itu pasti ada, tapi aku tak tahu apakah wanita itu suka padaku atau tidak." jawab Sena dengan nada yang sedikit gagap dan keluar keringat dingin dari pori-pori Sena.

Sena benar-benar terpojok, dia sudah sesak napas. Rahasia bahagianya melebihi batas. Berbicara dengan super idol sekolah yang menjadi ketua OSIS membuat dirinya tidak fokus pada kerjaan karena pertanyaan tersebut mengarah ke fantasi liar Kurniadi Avicenna. Dia berharap ini bukanlah mimpi.

"Oh iya! Siapa dia? Siapa tahu dia juga suka padamu. Mungkin, wanita itu menunggu kamu untuk menyatakan perasaanmu."

Semakin tinggi adrenalin dan gas helium di dada, membuat Sena menjadi sesak. Dia menghentikan pekerjaannya. Pikirannya melayang tidak karuan. Dia membayangkan bahwa wanita yang ada di depannya akan membalas cintanya dengan begitu indah. Kisah indah di sekolah layaknya anak-anak di sinetron murahan akan terjadi.

Kau tahu, Sena bisa saja langsung menerjang bibir si ketua OSIS itu tapi dia sadar itu adalah pelecehan  seksual yang tak dapat dimaafkan. Jika dia melakukan itu, karier ke depannya akan hancur lebur bagaikan besi yang dilelehkan. Dia akan menjadi kuat ketika sudah di didinginkan dan menjadi tajam ketika dia ditempa.

"Bukan siapa-siapa. Aku yakin jika aku berkata kepadamu wanita tersebut tidak peduli dengan diriku. Aku hanyalah seorang cyborg yang bekerja sesuai dengan perintah yang diberikan. Aku juga bukan pria yang spesial. Kau tahu, wanita itu menyukai pria yang spesial, bukan?"  Jawab Sena yang melanjutkan pekerjaannya.

"Tidak juga! Aku justru menyukai pria yang biasa-biasa saja dan memiliki etos kerja yang kuat. Pria berpikir bahwa wanita itu menyukai pria yang spesial, nyatanya wanita hanya ingin pria yang bisa mengerti mereka dan memiliki etos kerja yang cerdas dan keras. Tapi karena stereotip seperti itu dan tidak ada komunikasi antara mereka yang terjadi hanyalah miss komunikasi. Aku harap kau bisa memahami itu, Sena." ujar Ina sambil menepuk pundakku.

Sekarang aku memahami kenapa dia bisa begitu populer. Intinya, dia adalah tipe gadis yang bisa bersahabat dengan siapa saja. Jika saja Sena sadar waktu itu, dia tak akan terjebak hubungan yang membuat dirinya memiliki pemikiran yang aneh saat SMA.

Saat ini memori terbaik sekaligus awal dari memori buruk dari Kurniadi Avicenna. Mereka tidak pernah bercakap-cakap sedalam ini. Karena itulah, Sena berpikir kalau Ina di masa SMP memiliki hubungan khusus lebih dari seorang teman di mana hubungan tersebut orang-orang tidak perlu bicara satu sama lain.

Intinya, sendirian ditemani gadis cantik di ruangan tertutup adalah situasi yang membuat hatimu berdebar yang membuat pikiranmu menjadi tidak rasional. Layaknya sebuah perangkap, kau bisa menjadi bodoh dan mengambil keputusan aneh saat itu. Tapi sayangnya, Sena termasuk tikus yang tak bisa jalan di papan berisi lem di atasnya.

Dengan kata lain, gadis populer ditambah dengan ruangan tertutup adalah jebakan yang paling mengerikan.

Jika Sena mengingat masa itu, dia bersumpah kalau dirinya tidak akan merasakan pengalaman semacam seperti itu  lagi. Cara tercepat agar tidak terjebak dengan situasi romantis komedi ini adalah menjadi orang yang dibenci. Hal yang perlu dilakukan adalah sengaja kalah untuk menang! Itu adalah kunci untuk keluar dari situasi tersebut.

Kejadian setelah itu, adalah awal semua kisah terjadi. Kenangan harusnya dilupakan, tapi tidak kenangan buruk yang selalu saja teringat dalam ingatan Sena yang membuat dirinya selalu membenci Ina dan tak mau lagi tampil terlalu menonjol.

Episodes
1 Prolog
2 Awal dari Masalah
3 Jika Kau Punya Dosa, Semuanya Akan Rumit
4 Kenangan Harusnya Dilupakan, Tapi Tidak Kenangan Buruk
5 Kehidupan Layaknya Musik Jazz, Terlalu Banyak Improvisasi dan Spontanitas
6 Kamu Tidak Sendirian
7 Bagaimana Aku Harus Menyelesaikan Masalah Ini?
8 Pandangan Putri Salju Terhadap Kurniadi Avicenna
9 Roda Takdir Akhirnya Mulai Kembali Bergerak
10 Masalahpun Dimulai
11 Kenapa Kehidupanku Menjadi Kehidupan yang Abnormal?
12 Penyihir yang Kembali Lapangan
13 Babak Pertama yang Menyedihkan
14 Penyihir yang Licik, Kurniadi Avicenna
15 Ketika Pangeran Sepak Bola Sadar Akan Karir
16 Membuat Kue Tanda Persahabatan
17 Setidaknya Masalah Kali Ini, Semuanya Bahagia
18 Datangnya Salah Satu Kasus Dari 7 Misteri SMAN 105 yang Belum Terpecahkan
19 Hilangnya Tanaman Kebun Secara Misterius di Pagi Hari
20 Ketika KPBM Dibicarakan oleh Anggot OSIS
21 Badai Itu Datang Lagi, Skandal Teman Satu Klub
22 Badai Itu Mulai Datang Lagi
23 Permasalahan Vtuber yang Semakin Rumit
24 Ketakutan Ria dan Kenangannya Dengan Klub Penelitian Budaya Masyarakat (KPBM)
25 Ibu Sonia yang Memegang Janji Pada Ria
26 Sidang yang Menyebalkan
27 Pertaruhan Sena dengan Ina
28 Bantuan Datang! Siapa Pelaku Pembongkaran Ria sebagai Calara Puni-puni?
29 Pria di Belakang Masalah
30 Awal Mula Pertarungan IT
31 Jaka Si Joker IT
32 Pertandingan Yang Berat
33 Pembantaian yang Terbalik
34 Adu Siasat
35 Ke Arah yang Tidak Menguntungkan
36 Baku Pukul Tak Terhindarkan
37 Penyelesaian Masalah Menimbulkan Masalah
38 Hubungan Ayah dan Anak
39 Ketika Sena Tidak Ada di Klub
40 Masa Lalu Sena
41 Ketika Puteri Jatuh Hati
42 Puteri Tanpa Hati Ternyata Punya Hati
43 Monolog Ini Punya Siapa?
44 Bintang Mulai Berbohong
Episodes

Updated 44 Episodes

1
Prolog
2
Awal dari Masalah
3
Jika Kau Punya Dosa, Semuanya Akan Rumit
4
Kenangan Harusnya Dilupakan, Tapi Tidak Kenangan Buruk
5
Kehidupan Layaknya Musik Jazz, Terlalu Banyak Improvisasi dan Spontanitas
6
Kamu Tidak Sendirian
7
Bagaimana Aku Harus Menyelesaikan Masalah Ini?
8
Pandangan Putri Salju Terhadap Kurniadi Avicenna
9
Roda Takdir Akhirnya Mulai Kembali Bergerak
10
Masalahpun Dimulai
11
Kenapa Kehidupanku Menjadi Kehidupan yang Abnormal?
12
Penyihir yang Kembali Lapangan
13
Babak Pertama yang Menyedihkan
14
Penyihir yang Licik, Kurniadi Avicenna
15
Ketika Pangeran Sepak Bola Sadar Akan Karir
16
Membuat Kue Tanda Persahabatan
17
Setidaknya Masalah Kali Ini, Semuanya Bahagia
18
Datangnya Salah Satu Kasus Dari 7 Misteri SMAN 105 yang Belum Terpecahkan
19
Hilangnya Tanaman Kebun Secara Misterius di Pagi Hari
20
Ketika KPBM Dibicarakan oleh Anggot OSIS
21
Badai Itu Datang Lagi, Skandal Teman Satu Klub
22
Badai Itu Mulai Datang Lagi
23
Permasalahan Vtuber yang Semakin Rumit
24
Ketakutan Ria dan Kenangannya Dengan Klub Penelitian Budaya Masyarakat (KPBM)
25
Ibu Sonia yang Memegang Janji Pada Ria
26
Sidang yang Menyebalkan
27
Pertaruhan Sena dengan Ina
28
Bantuan Datang! Siapa Pelaku Pembongkaran Ria sebagai Calara Puni-puni?
29
Pria di Belakang Masalah
30
Awal Mula Pertarungan IT
31
Jaka Si Joker IT
32
Pertandingan Yang Berat
33
Pembantaian yang Terbalik
34
Adu Siasat
35
Ke Arah yang Tidak Menguntungkan
36
Baku Pukul Tak Terhindarkan
37
Penyelesaian Masalah Menimbulkan Masalah
38
Hubungan Ayah dan Anak
39
Ketika Sena Tidak Ada di Klub
40
Masa Lalu Sena
41
Ketika Puteri Jatuh Hati
42
Puteri Tanpa Hati Ternyata Punya Hati
43
Monolog Ini Punya Siapa?
44
Bintang Mulai Berbohong

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!