Ritual Mengkujiwa

Dua  tahun telah berlalu di pagi itu Baskoro yang sedang duduk di teras rumahnya sedang berbincang-bincang dengan Sundari.

“Sundari! Malam ini tepatnya malam bulan purnama di mana gerbang alam dunia lain akan terbuka, dan malam ini kamu bisa mempelajari ilmu hitam mengkujiwa. Apakah kamu siap Sundari!” tanya Baskoro.

“Sundari siap kek!” ujar Sundari.

“Jika memang kamu telah siap sebelum malam pergilah ke dalam hutan di sana ada sebuah goa, bersemedilah di sana selama 7 hari 7 malam. Kalau boleh mencari makan tapi ingat makan itu tidak boleh kau masak dan kau hanya bisa keluar dari goa itu di tengah malam sebelum matahari terbit dan hanya 15 menit saja. Bagaimana Sundari apa kau sanggup menjalakan ritual ini?” tanya Baskoro.

“Sundari sanggup Kek, asalkan dendam Sundari dapat terbalaskan!” ucap Sundari dengan penuh amarah.

“Baguslah jika begitu, aku akan memberikanmu mantra, baca mantra ini di saat kau sedang bersemedi  selama 7 hari 7 malam nanti akan keluar makhluk dengan rambut yang panjang baju compang-camping makhluk itu berjalan dengan cara merangkak. Jika kau sudah bertemu makhluk itu jangan takut, dia akan membantumu untuk membalaskan dendamnya!”  

“Lalu apa yang harus Sundari lakukan jika bertemu makhluk itu kek?” 

“Kau tidak boleh takut sedikit pun dengan makhluk itu, dan makhluk itu nanti akan bertanya kepadamu mengapa kau memanggilnya? Kamu bisa bicara kepadanya untuk membalaskan dendammu Sundari sebagai makanannya kamu bisa memberikan mereka untuk menjadi tumbal makhluk itu apakah kamu mengerti?” 

“Ya Kek Sundari mengerti. Dan Sundari menitip Adit kepada kakek terlebih dahulu.”

“Tenang saja Sundari, kamu tidak perlu khawatir dengan Adit. Kakek akan menjaganya seperti cucu kakek sendiri.”

Sundari dan Baskoro pun asyik berbincang membahas ilmu hitam yang akan Sundari jalani.

Sore harinya Sundari mulai bersiap untuk pergi ke tengah hutan tempat di mana goa yang Baskoro bicarakan.

Sundari berpamitan kepada Baskoro, sebelum Sundari pergi Baskoro memberikan mantra untuk dirinya memanggil kuntilanak merangkak itu.  

Baskoro memberikan secarik kertas yang bertulisan mantra.

"Yen siro teko, wenehene tondo (Aku memanggilmu, aku memanggilmu, datanglah dari bayangan),” ucap Sundari.

Sundari membuka secarik kertas yang di berikan Baskoro lalu membacanya.

Setelah selesai membaca mantra itu dan menghafalkannya, Sundari pun berpamitan kepada Baskoro.

“Kek Sundari pamit dulu, Sundari titip Adit,” pesan Sundari mencium Adit yang sedang di gendong Baskoro.

Adit menangis melihat Sundari yang pergi meninggalkannya.

Satu jam telah berlalu Sundari masih terus berjalan menyelusuri hamparan hutan yang sangat luas itu mencari goa yang di ucapkan oleh Baskoro.

Setelah berjalan kurang lebih 15 menit Sundari mulai melihat dari kejauhan sebuah goa yang tertutup oleh semak belukar.

Sundari pun mendekati goa tersebut hingga akhirnya mulai masuk ke dalam goa tersebut.

Di dalam goa itu terdapat genangan air yang tidak terlalu besar.

Sundari mulai mencari posisi dirinya untuk bersemedi di goa tersebut.

Akhirnya ada Sebuah batu besar yang berada di dalam goa itu, Sundari yang melihatnya pun batu besar itu duduk bersila, dengan mata tertutup tanpa penerangan sembari membaca mantra yang di berikan oleh Baskoro.

‘Yen siro teko, wenehene tondo Aku memanggilmu, aku memanggilmu, datanglah dari bayangan,' batin Sundari.

Langit mulai berangsur gelap, gemerisik angin malam mulai berhembus, suara-suara aneh mulai terdengar berbaur dengan suara hewan malam. Sundari tetap memfokuskan dirinya hingaa terdengar desisan ular.

Sundari sedikit tersentak, namun suara itu tidak mengurungkan niatnya, rasa dendamnya yang begitu besar mengalahkan seluruh gangguan yang ditujukan kepadanya.

Hingga ia merasa ada sesuatu yang melingkar di tubuhnya, semakin lama semakin erat, rupanya itu adalah seekor ular sanca yang mendekat dan melilit tubuh Sundari.

Sundari yang mulai gelisah dan tidak tenang, namun ia teringat akan pesan kakeknya. Sundari boleh melakukan sesuatu jika tengah malam saja.

Sundari pun mencoba tetap tenang dan fokus membaca mantra yang di berikan Baskoro.

Seketika ular yang melilit dirinya dengan erat mengendurkan lilitannya dan pergi meninggalkan Sundari yang sedang bersemedi. 

Terpopuler

Comments

Putri Minwa

Putri Minwa

hai Thor Dendam mampir lagi ya.

2023-02-08

0

nath_e

nath_e

waaaah....sy mah lari kak liat gituan takut dimakan, masih pengen cari laki inih🤭

2023-01-21

0

jenny

jenny

tetap semangat thor, ditunggu kelanjutannya.

2023-01-09

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!