Bab 14 : Yang ke-tiga Setan

Aisha bangun dari tidurnya, gara-gara memikirkan suaminya dan dia bangun terlambat. Dia buru-buru mandi dan keluar kamar. Ternyata suaminya sudah bangun, kamarnya kosong.

Saat menuruni tangga, dia mengendus bau masakan yang sangat lezat. Bahkan sangat menggugah selera.

"Apakah Pak Mun yang memasak?" gumamnya pada diri sendiri.

Aisha tidak yakin, dia pun ingin melihat dan membuktikan sendiri. Karena itu Aisha membawa langkahnya ke dapur. Dia begitu terkejut saat melihat wanita itu masih berada di dalam rumahnya. Apakah semalam wanita itu tidak pulang? Atau memang suaminya sengaja mencegah wanita itu pulang untuk menemaninya tidur. Ah, dadanya terasa sangat sesak.

Di tambah rambut wanita itu basah. Aisha melirik jam yang terpasang dipergelangan tangannya. Jam menunjukkan pukul 7 lewat. Apakah mungkin wanita itu datang pagi-pagi sekali.

"Eh, putri tidur sudah bangun? Kok bisa ya Devan menikahimu, wanita yang tidak bisa melakukan apa-apa!" ejek Sofia.

Saat Aisha bergelut dengan pikirannya tiba-tiba wanita itu berbalik ke belakang, dan kebetulan wanita itu melihatnya. Aisha merutuk di dalam hati karena wanita itu mengejeknya, dan yang membuatnya kesal, apa benar semalam wanita itu tidur di kamar suaminya.

"Dimana Pak Mun dan Bi Mimin? Biasanya Bi Mimin yang memasak makanan!"

"Hahaha," wanita itu tergelak, "Aku menyuruh mereka melakukan pekerjaan lain. Kenapa kau keberatan aku yang memasak?"

"Tidak. Baguslah Tante yang memasak," jawab Aisha santai.

"Bisa kau dinginkan nasi? Devan tidak suka makan nasi yang panas!" suruh Sofia pada Aisha yang membuatnya terhenyak.

Wanita itu mengetahui banyak hal tentang suaminya dibandingkan dirinya. Wajar sih, Sofia itu kan mantan istrinya. Berbeda dengan dirinya, dia dan Devan baru menikah selama 3 Minggu, wajar jika dia tidak tahu apa yang disuka suaminya dan yang tidak disuka suaminya.

Aisha menurut, mengambilkan nasi di piring. Tidak lama Devan muncul, ia baru selesai dengan aktivitasnya. Sepertinya suaminya itu baru pulang lari pagi.

Sofia melepaskan celemek dan merapikan penampilannya. Dia menyambut Devan yang baru pulang dari lari pagi. Sofia mengambilkan air mineral botol dan menyerahkan pada Devan. Dan kejadian itu membuat dada Aisha bertambah sesak. Ingin rasanya dia berlari dan menangis.

"Ini handuknya, biar aku saja yang mengelap keringatmu, Sayang!" ucap Sofia.

"Tidak perlu. Biar aku saja!" tolak Devan.

"Baiklah," Sofia memberikan senyuman manisnya untuk mengambil perhatian Devan.

"Aish, kau tidak siap-siap? Kau siap-siap dulu, baru sarapan!" suruh suaminya.

Aisha tersentak dengan ucapan suaminya.

"Aku bisa terlambat menunggumu!" Devan berlalu ke kamarnya untuk mandi dan bersih-bersih.

"Eh, iya. Aku siap-siap dulu!"

Aisha beranjak dari tempat duduknya, dia menuju kamarnya. Ingin rasanya menggampar wanita itu, jika dia tidak teringat dengan ucapan sahabatnya untuk menjadi wanita feminim. Sudah ia cabik-cabik tuh wajah wanita itu.

Aisha sudah siap dengan kemeja panjang warna hitam dan celana jeans denim, menambah cantik penampilannya. Dia berjalan menuruni tangga, ternyata suaminya sudah rapih dengan baju kantor, dia sudah ada di bawah sedang menikmati sarapan yang dimasak wanita itu. Benar-benar membuat mood-nya buruk.

"Aisha, Sarapan dulu!" suruh suaminya.

"Ayo cicipi masakan ku. Ini makanan favorit Devan lho!"

Aisha sama sekali tidak bernafsu untuk mencicipi masakan wanita itu. Bahkan dia tidak tertarik untuk menyentuhnya.

Dengan terang-terangan wanita itu memperlihatkan kemesraannya dengan Devan di depan Aisha. Tidak perlu diperjelas, Aisha sudah tahu sejauh mana hubungan mereka.

"Kamu coba cicipi ini, Sayang. Ini enak banget!"

Aisha tidak ingin melihat apa yang mereka lakukan, tapi bola matanya menangkap kalau Sofia menyuapkan makanan ke mulut suaminya. Dan sialnya, Devan membuka mulutnya. Dia nampak menikmati makanan tersebut.

Darahnya terasa mendidih, namun Aisha tidak bisa berbuat apapun. Dia tidak bisa kekanakan memperlihatkan kemarahannya. Dia hanya ingin melihat apa yang akan Devan lakukan.

"Terimakasih, Sofia. Sebaiknya sekarang kau pulang. Karena aku akan berangkat ke kantor!"

"Oh, kalau begitu kita bareng aja," ucapnya.

Jauh di luar ekspektasi, Devan justru mengucapkan terimakasih. Benar-benar mengesalkan.

"Aisha, Kau tidak makan?" pertanyaan Devan membayarkan lamunanya.

"Nggak. Aku nggak lapar!" sewot Aisha.

Aisha sudah tidak tahan, dia mendorong kursinya ke belakang, sehingga menimbulkan suara deritan kursi yang memekik telinga. Devan dan Sofia menoleh ke arahnya secara bersamaan, keduanya mengerutkan dahi.

"Aku lupa, pagi ini aku ada jadwal kuliah. Aku harus buru-buru!"

"Biar, aku antar. Sarapan ku juga sudah selesai!" ucap Devan.

Mereka bertiga keluar bersama menuju mobil Devan. Saat Devan masuk ke dalam mobil duduk di belakang kemudi, Sofia pun bersiap untuk membuka pintu sebelah Devan. Namun tangan tangan Aisha dengan cepat menepisnya.

"Eh, Gadis Tengil, kau mau apa?" teriak wanita itu.

Aisha mengabaikannya, Dia langsung masuk ke dalam mobil duduk di sebelah suaminya, tanpa perduli dengan makian wanita itu. Devan hanya melihat itu tanpa melakukan apapun. Sementara Sofia yang masih berdiri di depan langsung meraih gagang pintu belakang dan masuk ke dalam mobil. Ia duduk di sana dengan wajah yang kesal.

"Om, pernah mengaji?" tanya Aisha tiba-tiba.

Devan menautkan kedua alisnya.

"Pernah, bahkan sebelum kamu belajar mengaji, aku sudah belajar lebih dulu, kenapa kau tanya begitu?"

"Kata guru ngaji Aisha, dilarang pria dan wanita berduaan dalam satu tempat. Karena yang ketiga adalah setan!" ucap Aisha, matanya melirik ke arah Sofia. Sontak Sofia melotot tajam.

"Kau, ini ... !" Sofia begitu kesal dengan ucapan Aisha. Sementara Devan menahan senyumnya.

Aisha melipat kedua tangannya di depan dada. Dia benar-benar dibikin kesal oleh suami dan wanita itu.

"Sudah sampai, turunlah!" suruh suaminya.

Mobil telah berhenti di pelataran kampus. Devan menyuruh Aisha untuk turun. Sementara Aisha enggan untuk turun, karena dia nggak tenang meninggalkan suaminya berdua dengan wanita itu.

Devan mengamati wajah istrinya, kemudian dia tersenyum simpul. Dia bisa menebak apa yang dipikirkan istrinya tentang dirinya.

"Aku akan mengantarmu di depan jalan sana, Sofia. Hari ini aku ada meeting penting. Kau bisa naik taksi untuk sampai ke apartemen mu!"

"Hah, Apa?"

"Kau dengar apa yang kukatakan kan?"

"Hah, baiklah," jawab Sofia lesu. Aisha masih belum lega.

"Cepatlah turun, Aisha!" suruh suaminya.

Dengan terpaksa akhirnya Aisha turun dari mobil. Wanita itu tersenyum mengejek, dia seolah-olah seperti sedang berada di atas awan.

Ya Allah, lindungi pandangan suamiku dari ulat bulu seperti Tante Sofia!

Semoga saat melihat Tante Sofia, yang dilihat adalah wanita buruk rupa. Sehingga suamiku berpaling darinya.

____

____

Melangkah masuk Aisha melihat Arsy yang baru keluar dari parkiran. Aisha langsung berjalan cepat mengejar pemuda jangkung itu, dengan perlahan ia menutup mata Arsy sambil terkekeh, walaupun dia menutup mata Arsy sambil berjinjit.

"Ah, aku tau, ini kerjaan mu!" tebak Arsy.

"Hahaha, bagaimana kau tau ini aku!"

"Aku menebak saja," jawab Arsy.

Aisha dan Arsy berjalan beriringan masuk ke kelas. Aktivitas mereka ternyata tidak luput dari pantauan Devan. Devan bisa melihat itu dari kaca spion mobilnya.

"Kau kenapa?" tanya Sofia.

"Ah, tidak apa-apa," jawab Devan menutupi kegalauan hatinya.

...°°°°°°®®°°°°°°...

Dari sudut kantin, Aisha hanya melamun. Dia tidak berselera makan. Tidak ada perasaan senang ataupun bahagia di dalam hatinya saat ini. Yah, dia sudah berhasil mengacaukan hubungan orang dewasa saat ini. Hatinya justru merasakan keresahan saat ini.

"Hey, Lo kenapa?" suara Clara berhasil membuyarkan lamunannya.

"Ah, Lo ngagetin gue!" Aisha nampak sangat lesu.

"Lo kenapa? Sedari tadi gue liat, Lo cuma aduk-aduk makanan doang! Kenapa nggak dimakan?" tanya Clara.

"Hhhhhh, gue lagi galau nih!" keluh Aisha.

"Kenapa galau?"

"Ra, Apa gue harus menyerah aja ya?"

"Maksud, Lo?" Clara menautkan kedua alisnya.

"Gue sudah berusaha membuat Om Devan tertarik sama gue. Tapi apa? Om Devan memang nggak pernah tertarik sama gue. Hatinya sudah terlalu cinta sama Tante Sofia!" ucap gadis cantik itu.

"Jangan menyerah gitu dong, Beb. Baru juga kemarin permak penampilan Lo. Masa cuma kayak gitu Lo nyerah. Kemana Aisha yang gue kenal!" ujar Clara.

"Menurut Lo, gue cantik nggak sih?"

"Cantik banget kok. Kenapa?"

"Seksi nggak?" tanya Aisha.

"Seksi lah. Om Devan aja yang matanya katarak. Di beri istri cantik begini, disia-siakan. Bener-bener aneh!" umpat Clara, kesal juga melihat sahabatnya diperlakukan seperti itu.

"Aish, Lo, kenapa?" Arsy tiba-tiba datang duduk di hadapan Aisha.

"Nggak apa-apa," jawab Aisha.

"Oya, nih oleh-oleh dari Papa Yuda," Arsy memberikan paper bag berisi oleh-oleh.

"Wah, Asyik," senang Aisha, ternyata isinya parfum mahal dari Dubai.

Yah sekarang Papa Yuda berada di Dubai. Berkeliling dunia menjadi sukarelawan untuk melakukan kegiatan amal di berbagai dunia. Dia bergabung dengan persatuan kaum disabilitas dunia.

"Sampaikan salam ku pada Papa Yuda, katakan kalau aku rindu pada Papa Yuda!" ujar Aisha.

"Yah, nanti aku katakan," ucap Arsy, "Dan ini oleh-oleh dari Mama Ratu!" menyerahkan satu paper bag lagi pada Aisha. Isinya berbagai macam cemilan khas Bogor.

"Wah, Kapan kau pulang ke Bogor? Kok nggak ngajak-ngajak! Aku kan juga kepengen ketemu Mama Ratu dan Papa Elmar!"

Arsy tersenyum tipis.

"Kapan-kapan aku akan mengajakmu,"

"Beneran ya?" Arsy mengangguk pelan.

"Wah, buatku mana?" Clara tidak mau kalah.

"Nih," Arsy juga memberikan satu paper bag kecil berisi makanan pada Clara.

"Wah, katakan pada tante Ratu. Terimakasih banyak dari cewek paling cantik di kampus ini!"

"Uh, seperti biasa narsis!" Cibir Arsy.

Aisha terkekeh geli.

"Nih punyaku, kamu mau?" tawar Aisha.

"Ah, tidak usah. Ini juga sudah cukup!"

_____

_____

"Aisha, aku dengar kau sudah menikah!" tiba-tiba suara seorang wanita mengangetkan nya. Ternyata itu Monica. Monica adalah teman satu kelas Aisha dan Clara. Dia memang iri dengan Aisha.

Orang-orang di kantin tengah menatapnya aneh. Aisha menelan salivanya kasar.

Apa aku bicara terlalu keras?

"Jadi kamu sudah menikah?" tanya Monica lagi dengan sinis.

Arsy berdiri dari tempat duduknya, "Gue rasa ini bukan urusan, Lo! Jadi Aisha nggak perlu jawab kan?" bela Arsy.

"Iya, nih. Jadi orang kok sukanya kepo!" cebik Clara.

Sekarang Aisha sedang menjadi sorotan, karena memang Aisha dikenal oleh mahasiswa senior.

"Gue denger Lo nikah sama om-om! Lo hamil duluan!"

"Gila, dia nikah sama om-om gara-gara hamil duluan!" sahut teman Monica yang lain.

Aisha merasakan jantungnya berdetak dengan keras. Hampir aja dia tersulut emosi mendengar perkataan orang-orang tentang dirinya. Tuduhan dan hinaan tentang dirinya membuatnya benar-benar sangat kesal. Mau meluapkan amarahnya pun percuma, karena memang kenyataannya dia sudah menikah dengan om-om.

"Hahahaha, cantik-cantik ternyata peliharaan om-om!" teman-temannya menertawakannya.

"Hey, kalian jangan sembarangan ngomong ya! Urus saja urusan kalian!" sewot Clara.

Aisha melangkahkan kakinya keluar kantin. Telinganya terasa panas mendengar olokan dari teman-temannya. Menjelaskan semuanya juga percuma, karena faktanya memang dia menikah dengan om-om.

Aisha mempercepat langkahnya keluar dari kantin, dia mengurungkan niatnya untuk masuk kelas. Dia lebih memilih untuk pulang saja. Kepalanya terasa sangat pusing.

Dia tidak menyangka diusianya yang masih belia, dia akan menjadi bahan omongan. Ternyata gosip itu mudah tersebar. Dan berhembus dengan cepatnya.

Kepalanya yang terlalu pening, membuatnya tidak bisa menahan tungkainya yang terasa lemas. Gadis itu jatuh pingsan karena beban pikiran yang berat, dan membuat asam lambungnya naik. Dia pun jatuh tersungkur.

"Aisha!" Arsy panik, dia berlari mendekat ke arah Aisha.

"Ars, keningnya berdarah!" tunjuk Clara, "Cepat bawa ke rumah sakit!"

"Aishaaaaaa!" panggil Arsy menggoyangkan tubuh Aisha.

To be continued ....

Jangan lupa komen dan like nya....

Ayo berikan Gift-nya, biar Author tambah semangat....😁😁😁

Terpopuler

Comments

Fang

Fang

iya tuh Sofia setannya

2023-01-22

0

Mulan Jameela

Mulan Jameela

Aisha cantik banget

2023-01-22

0

🍌 ᷢ ͩ༄༅⃟𝐐 🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🍁Henny❣️

🍌 ᷢ ͩ༄༅⃟𝐐 🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🍁Henny❣️

lanjut up lg thor gi seru nich

2023-01-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!