Bab 7 : Om marah

Setelah menerima pesan masuk dari Aisha, Arsyi langsung melajukan kendaraannya menuju tempat yang Aisha maksud. Mereka bertemu di sebuah taman, searah dengan kampus. Mereka memang sudah biasa nongkrong di sana. Biasanya mereka bertiga, tapi Aisha meminta hanya Arsyi yang datang.

Arsy nampak mencari sosok Aisha setiap penjuru taman. Dan benar saja gadis itu duduk sendiri termenung di bangku taman. Arsy pun menghampiri Aisha yang masih duduk di sana.

"Aish!" panggil laki-laki itu.

Aish pun menoleh ke arah suara itu, dia berdiri dan berhambur memeluk Arsy. Aisha menenggelamkan wajahnya di dada bidang milik Arsy sambil menangis. Rasanya sungguh sangat nyaman.

"Apa yang terjadi?" tanya pria itu lembut.

Arsy memang selalu bersikap lembut pada Aisha. Dia juga bersikap dewasa. Aisha merasa nyaman jika sudah berada di dekat pria itu. Bagi Aisha, laki-laki itu bukan hanya kakak, tapi juga sahabat yang selalu ada untuknya.

"Lo kenapa?" tanya Arsy cemas.

"Apa yang terjadi sama Lo? Ayo katakan!"

Aisha masih saja terdiam.

"Biarkan gue begini!" Aisha tidak merubah posisinya, bersender di dada bidang Arsy.

Arsy yakin ini terjadi pasti gara-gara suami tuanya. Aisha masih saja bungkam, Arsy nggak bisa memaksanya untuk bercerita.

Sekitar 30 menit mereka berpelukan, akhirnya Aisha melepaskan pelukannya. Ia tersadar kalau apa yang dilakukannya salah. Dia adalah seorang istri, mana boleh dia berpelukan dengan pria lain. Yah walau dirinya dan Arsy memiliki hubungan kekerabatan.

Mamanya Arsy adalah saudara tiri Mama Zee. Secara tidak langsung mereka adalah saudara.

"Bagaimana perasaan Lo?" tanya Arsy.

"Ehm, sudah lebih baik," jawab Aisha.

"Ayo ikut gue!" ajak Arsy.

"Kemana?"

"Ikut saja," jawab Arsy santai.

Arsy mengajak Aisha ke suatu tempat, ternyata Arsy mengajaknya ke Cafe. Arsy yakin pasti Aisha belum sarapan. Pagi sekali Aisha menghubungi dirinya.

"Kenapa kita ke sini?"

"Gue tau pasti Lo belum sarapan kan?"

Aisha mengangguk malu-malu.

"Ayo kita sarapan! Gue juga belum sarapan!" ujarnya.

Mereka sarapan berdua di cafe, sesekali mereka saling bercanda dan tertawa. Aisha sedikit melupakan masalahnya. Dia nggak mau berlarut-larut memikirkan orang yang sama sekali tidak menganggapnya sebagai seorang istri.

Setelah perut merasa kenyang, Arsy langsung mengajaknya nonton di bioskop. Aisha tidak menolak, karena memang hari ini ia sedang tidak konsen belajar. Aisha mengiyakan ajakan Arsy menonton bioskop.

Mereka menonton film komedi. Kalau ada adegan yang lucu, mereka tertawa paling keras. Membuat orang di kanan dan kirinya merasa terganggu. Mereka pun langsung meminta maaf atas kejadian yang tidak nyaman itu.

Keluar dari bioskop mereka masih tertawa cekikikan. Mereka mengingat adegan lucu yang mereka tonton di bioskop. Sungguh menguras energi untuk tertawa.

"Terimakasih ya, Ars!" ucap Aisha.

"Sama-sama. Begitu dong. Kan cantik jika melihat Lo tersenyum!" puji Arsy.

"Menurut Lo, apakah gue cantik?"

Arsy menoleh ke arah Aish, kemudian tersenyum, "Tentu Lo cantik,"

"Gue ingin tau. Lo kan pria, apa yang Lo sukai dari seorang cewek?" tanya Aisha penasaran.

"Gue ... ! Apa ya?" Arsy nampak berfikir.

"Lo bukan gay kan?" Aish menautkan kedua alisnya.

"Ih, Sembarangan banget, Lo!" Arsy menjauhkan wajah Aisha dari hadapannya, "Dengar ya, gue tuh suka cewek yang cantik, seksi, feminim, suka masak, dan pokoknya dia bisa menyenangkan pria lah!"

"Cantik, seksi, feminim, suka masak? Hah, semuanya tidak ada dalam diri gue!" Aisha membatin.

"Kenapa Lo tanyakan itu?"

"Nggak apa-apa." jawab Key tersenyum tipis, "Sudah sore. Gue mau pulang!"

"Gue anterin Lo pulang!"

"Nggak usah. Lo pikir gue anak bayi!" kekeh Aisha.

"Nggak, pokoknya gue anterin Lo pulang. Gue nggak mau terjadi apa-apa sama Lo!"

"Terserah Lo lah!"

____

____

Devan sedari tadi menunggu istrinya yang tidak kunjung pulang. Dia heran kenapa gadis itu seenaknya saja, dia tidak perduli peraturan di rumahnya.

Dua jam Devan menunggu, akhirnya dia memutuskan untuk masuk ke dalam rumah. Baru saja kakinya melangkah, tiba-tiba dia mendengar motor berhenti tepat di depan gerbang.

Nampak Aisha sedang mengobrol di depan gerbang. Devan bisa melihat itu dengan jelas, dan yang membuatnya jengkel, istrinya berbicara dengan pria. Teman kuliahnya? Devan membatin.

Saat Aisha membuka gerbang, Devan buru-buru masuk ke dalam rumah. Ia duduk menunggu kedatangan istrinya di ruang tamu.

Aisha memarkirkan motornya, setelah itu ia langsung masuk ke dalam. Ia sedikit terkejut melihat suaminya sedang duduk di ruang tamu, sambil memainkan ponsel pintarnya.

Devan menyenderkan punggungnya di sisi sofa. Menatap tajam ke arah Aisha yang baru memasuki rumah. Devan tahu kalau istrinya terkejut melihat dirinya yang duduk di sofa dengan menatapnya tajam. Tapi Ia tidak perduli, saat ini Ia sedang geram melihat istrinya pulang terlambat. Apalagi pulangnya di antar oleh seorang pria.

"Dari mana Kau?" tanya Devan.

"Assalamualaikum!" Aisha memberikan salam saat masuk rumah. Omanya selalu mengajarkan kalau memasuki rumah harus mengucapkan salam.

"Walaikumsalam," jawab Devan pada akhirnya.

Aisha langsung meraih tangan suaminya dan mencium punggung tangan suaminya. Dia mengulas senyum tipis. Tadinya Devan akan marah pada istrinya, namun seketika amarahnya menguap begitu saja.

"Maaf, Om. Aku telat!" ucap Aisha.

"Dari mana kamu?"

"Dari rumah temen," jawab Aisha.

"Ini tau jam berapa?"

Aisha melihat jam yang terpasang di pergelangan tangannya, "Iya, Om. Baru jam 5. Ehm, Aish ke kamar dulu ya. Mau mandi terus istirahat!" jawabnya tanpa bersalah.

"Tunggu, Aku belum selesai!" ucap Devan menarik tas selempang yang dibawa gadis cantik itu.

"Aduh, Om, apaan sih?"

"Aku belum selesai ngomong. Duduk kamu?" suruh Devan.

"Ada apa sih, Om? Aku capek nih, aku mau bobok cantik!"

"Kamu dari mana? Terus siapa laki-laki itu?" desak Devan supaya Aisha jujur mengatakannya.

"Siapa, Om?"

"Yang di depan gerbang,"

"Oh, itu Arsy. Temen kuliah aku!"

"Apa? Kamu nggak malu, pulang dianterin cowok? Kamu tuh sudah punya suami!"

"Ck, kenapa saya harus malu? Om saja nggak malu menyuruh mantan istri Om datang kesini. Om lupa atau pura-pura lupa!" ucap Aisha tanpa menoleh ke arah suaminya.

"Sini kamu!" titah Devan.

Aisha diam tidak menjawab.

"Kamu denger nggak? Sini, Kamu!"

"Ngomong sama aku?" tanya Aisha tanpa bersalah.

"Iyalah ngomong sama kamu. Kamu pikir aku ngomong sama tembok? Di ruangan ini kan hanya ada kamu dan aku!" rahang Devan mengeras, ia geram dengan tingkah istrinya.

Aisha berjalan mendekati suaminya. Ia duduk di samping suaminya, dan hening sejenak. Devan hanya menatap istrinya tanpa bersuara.

"Ngapain aku di suruh kesini kalau cuma untuk didiamkan saja. Kalau nggak mau bicara aku mau balik ke kamar!" ancam Aisha. Kemudian Ia hendak berdiri, buru-buru Devan menarik tangannya membuat tubuh Aisha terduduk kembali.

"Siapa yang nyuruh kamu balik? Tetap disini!" perintah Devan.

"Buat apa aku disini kalau cuma di diemin aja!"

Devan meraih tengkuk istrinya. Dengan tiba-tiba Devan memagut bibir mungil Aisha. Membuat Aisha terkejut dan meninju pipi sebelah kanan Devan.

Bugh ...

"Auw," pekik Devan.

"Om mau memperkosa aku?" tanya Aisha dengan mata melotot. Karena ketakutan bergegas Aisha naik ke lantai dua pergi ke kamarnya. Sementara Devan masih terpaku sambil memegangi pipinya yang terkena bogem mentah sang istri.

"Auw, sakit. Bisa-bisanya ya dia bilang kalau aku mau memperkosa. Aku kan suaminya. Dan lagi pukulannya kuat banget. Pipiku sakit banget!" ucap Devan sambil mengelus-elus pipinya.

Sementara Aisha di kamar menarik nafasnya dalam-dalam. Dia begitu kesal dengan sikap suaminya yang sudah mencuri ciuman pertamanya. Benar-benar membuatnya sangat jengkel.

Bersambung ...

Please bantu Author dengan memberikan like dan komentarnya di tiap part-nya.

Terimakasih banyak ...

Salam hangat dari Author ...

Muuuuuuuuaaaaaaaccccchhhhhh ...

Terpopuler

Comments

Defi Danny Firmansyah

Defi Danny Firmansyah

Yuda Pphnya Arsy jga keponakan Alan Pphnya Aisha.....

2023-02-07

1

Mulan Jameela

Mulan Jameela

rasain

2023-01-16

0

Fang

Fang

Sama-sama jaim. Lama-lama jatuh cinta

2023-01-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!