Bab 18 : Siapa Orang Itu?

Devan senyam-senyum sendiri saat berada di kantor. Dia memang sedang memikirkan Aisha. Apalagi mengingat kejadian yang menyenangkan kemarin, dia nggak akan lupa itu.

Lamunannya buyar, saat seseorang mengetuk pintu kantornya. Dia mendengus kesal ternyata yang datang adalah Sofia.

"Hey, Sayang, How are you?" Sofia mengecup pipi Devan.

"Aku baik," jawab Devan sedikit kesal.

"Kenapa? Sepertinya Kau tidak suka aku datang,"

"Tolong, kau jangan sering datang ke kantor. Aku tidak enak dengan karyawan-karyawan ku!" ujar Devan merasa tidak senang dengan kedatangan Sofia.

"Kok gitu sih, Sayang. Aku sengaja datang kesini hanya untuk kamu lho. Lagipula kenapa harus tidak enak, bukankah sebentar lagi kita akan menikah?" Sofia menggelayut manja di lengan mantan suaminya.

"Tolong jangan seperti ini, Sofia. Ini kantor," ujar Devan.

"Kau ini kenapa sih, Sayang?" sewot Sofia.

"Tolong Sofia, pulanglah! Sebentar lagi aku ada meeting,"

"Oke, Oke. Aku akan pulang. Tapi aku bosan. Alangkah bosannya jika aku terus di apartemen. Aku ingin jalan-jalan, tapi kemana ya?"

"Oke. Aku akan transfer uang ke rekening mu!"

"Hahahaha, terimakasih, Sayang. Kau memang paling pengertian!" ucap Sofia mengecup bibir Devan.

Akhirnya Sofia pergi dari kantor Devan. Devan bisa bernafas lega sekarang.

____

____

Dari kantor, Devan langsung melajukan mobilnya menjemput Aisha di kampus. Dia sudah berjanji ingin mengajak istrinya makan siang bersama.

Aisha kini duduk di samping Devan yang tengah fokus menyetir mobil. Entah dirinya mau dibawa kemana. Dia sendiri tidak tahu.

Saat sedang duduk bersama Arsy dan Clara, tiba-tiba notifikasi pesan dari Devan masuk ke ponselnya. Katanya sih mau ngajak makan siang bersama.

Tidak mau membuat suaminya menunggu, Aisha langsung berpamitan pada kedua sahabatnya.

"Kita mau kemana, Om?" tanya Aisha yang merasa penasaran.

"Bukankah tadi pagi aku sudah mengatakan, kalau aku akan mengajak mu makan siang bersama. Kau lupa?" tanya Devan.

"Iyakah. Maaf, aku lupa!" Aisha menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Tapi sebenarnya kita mau kemana sih?"

"Ck, berisik!" ketus Devan yang tidak mau memberitahu tujuannya.

Aisha mendengus kesal, Devan memang bukan tipe pria yang romantis. Tapi Aisha maklum, mungkin karena pekerjaannya yang membuat serius, membuatnya tidak bisa bersikap romantis kepada wanita. Eh, mungkin karena umurnya yang sudah tua, membuatnya tidak bisa romantis. Hehehe ...

Aisha melirik ke ponsel Devan yang ada di atas dasboard mobil. Aisha pun langsung mengambilnya tanpa meminta izin terlebih dahulu. Ia hanya nyengir saat sang pemilik hanya melirik sinis tanpa berkata apapun.

Ia mendownload game yang kini sedang viral di kalangan anak muda. Setelah itu, ia pun segera memainkannya.

"Ayo serang. Tembak terus. Tembak. Hajar. Mampus kau!" ucap Aisha yang lagi seru-serunya memainkan game di ponsel Devan.

Sementara Devan hanya menggeleng melihat tingkah Aisha yang menurutnya sangat kekanak-kanakan. Ia sempat memijit pelipisnya, namun sama sekali dia tidak bisa marah.

Hingga akhirnya mobil sampai di suatu tempat, ternyata sebuah restoran dengan pemandangan yang sangat indah.

"Waahhh, indah sekali,"

"Ayo turun!" ajak Devan pada Aisha yang kagum dengan pemandangan Restaurant tersebut.

Aisha pun menghentikan permainannya, dia mengembalikan ponselnya pada sang suami. Dia bergegas keluar, merasa sangat takjub dengan pemandangan di depannya.

"Apakah kita akan makan disini?" tanya Aisha.

Devan tidak menjawab pertanyaan sang istri. Dia berjalan melewati istrinya begitu saja. Aisha pun segera berlari kecil mengikuti langkah sang suami yang langkahnya semakin lebar.

"Om tunggu!"

Hingga akhirnya Devan berhenti disebuah meja makan, dan duduk di sana sambil menikmati pemandangan yang sangat indah. Aisha pun duduk di samping suaminya.

Seorang pelayan datang memberikan buku menu. Devan bertanya pada Aisha ingin memesan apa.

"Terserah Om saja. Apapun yang Om pesan akan aku makan," jawab Aisha.

"Baiklah. Aku pesan makanan yang paling rekomended di Restaurant ini."

"Baik, Pak. Ditunggu ya, Pak!"

Beberapa menit kemudian makanan sudah datang, dan dihidangkan di meja. Makanan yang menggugah selera. Dari aromanya saja sudah membuat perut keroncongan ingin segera mencicipinya.

"Wah, Om, tau darimana Restaurant sebagus ini?"

Devan tersenyum, "Hem, kepo!" kekeh Devan, "Makanlah!"

Aisha menatap suaminya penuh selidik. Nggak biasanya sang suami bersikap seperti itu.

"Ada apa, Om? Kenapa Om tiba-tiba mengajakku ke tempat ini?"

Devan terdiam. Dia tengah memikirkan sesuatu. Dan Aisha tidak berani bertanya lagi.

"Nggak apa-apa. Aku ingin saja," jawabnya, "Kau suka?"

"Aku suka. Ini indah sekali, Om!"

Devan tersenyum. Lalu menghela nafasnya panjang.

"Baguslah kalau Kau suka,"

Aisha memakan makanannya dengan lahap. Kadang makannya seperti anak kecil, belepotan. Dan itu tidak luput dari tatapan sang suami, Devan terkekeh melihat cara makan istrinya.

Berjalan berdua dengan Aisha, Devan merasa muda kembali. Dia tidak malu-malu bergaya narsis di depan foto. Yah, meskipun masih kaku. Tapi Aisha sangat suka.

Mereka berpose dengan menjulurkan lidahnya di depan kamera. Kemudian berpose wajah jelek. Awalnya Devan tidak mau, karena dia tidak pernah melakukan hal gila dalam hidupnya. Tapi saat Aisha menyuruhnya, dia begitu penurut.

Mereka terbahak saat melihat foto mereka sendiri. Benar-benar hal gila bagi Devan sendiri.

_____

_____

Arsy membuka status WhatsApp Aisha. Yang menampilkan foto Aisha dan seorang pria. Dan tentu saja pria itu Devan. Entah kenapa ya, sesuatu yang berhubungan dengan Devan, dia merasa tidak senang.

"Woi," suara Clara membuatnya terkejut, dan hampir saja HP yang dipegangnya terjatuh ke lantai, "Lagi ngapain sih, Lo? Serius amat!"

"Ish, Lo bisa nggak datang nggak ngagetin gue?" sewot Arsy.

"Hehehehe, Sorry. Habis serius amat sih? Lagi liatin apa sih?" Clara merebut ponsel Arsy. Ternyata Arsy sedang melihat status Aisha.

"Wuiihhh, Ini kan Aisha. Wah mereka sedang ada di mana nih? Aisha terlihat sangat bahagia banget, sepertinya Om Devan memang sudah bucin sama Aisha," terka Clara.

"Sini nggak HP gue!" Arsy langsung merebut kembali ponselnya.

"Lo kenapa, Ars? Kok Lo sewot gitu?"

"Apaan sih, Lo? Siapa yang sewot?" ketus Arsy. Baru kali ini pria itu begitu sensitif.

"Lo cemburu ya, Ars?" tanya Clara tiba-tiba.

"Ngaco, Lo!" elak Arsy.

"Lo nggak boleh cemburu sama Aisha, Ars. Aisha kan Tante, Lo!"

"Bodo amat!" Arsy beranjak dari tempat duduknya. Berlalu meninggalkan Clara yang masih duduk di sana.

"Eh, Tunggu! Arsyyyyy!" panggil Clara, "Eh, dasar sahabat nggak ada akhlak!"

...°°°°°®®®°°°°°...

Devan tersenyum sendiri, saat melihat fotonya yang cukup narsis. Dia nggak menyangka akan melakukan hal seperti itu dengan kucing liarnya.

Setelah mengantarkan Aisha pulang ke rumah, Devan berniat kembali ke kantor. Namun ditengah perjalanan dia melihat mobil Sofia. Dan kebetulan mobilnya berhenti karena lampu merah.

Devan menurunkan kaca mobilnya. Dia melihat Sofia sedang berbicara dengan seseorang di mobil. Namun tidak nampak jelas. Karena penasaran, Devan pun berniat membuntutinya.

Kini mobil Devan berada tepat di belakang mobil Sofia. Agar tidak ketahuan Devan sedikit menjauh, agar dia tidak ketahuan oleh mantan istrinya.

Persis di belokkan, dia kehilangan jejak mobil mantan istrinya. Dan itu benar-benar membuatnya sangat jengkel.

"Sial. Aku kehilangan jejaknya!" Devan memukul stir mobil.

Devan menelfon salah satu orang kepercayaannya untuk menyelidiki mantan istrinya. Dia yakin, yang tadi ia lihat adalah Sofia. Lalu, siapa orang yang ada di mobilnya?

Bersambung ...

Terimakasih atas dukungannya...

Jangan lupa Like dan komentarnya...

Muuuuuuuuaaaaaaaccccchhhhhh ...

Terpopuler

Comments

🍌 ᷢ ͩ༄༅⃟𝐐 🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🍁Henny❣️

🍌 ᷢ ͩ༄༅⃟𝐐 🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🍁Henny❣️

semoga kebongkar k bohongan sofia.
lanjut thor

2023-01-24

0

Fitri

Fitri

wow kk keren 😘😘 semoga Devan segera mengetahui siapa Sofia sebenarnya 🤲

2023-01-24

0

Maya Hendra Hais

Maya Hendra Hais

kebusukan Sofia akan segera terbongkar agar Devan sadar kalau dia sudah dibodohi oleh mantan istrinya yang hanya ingin hartanya

2023-01-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!