Pernikahan digelar dengan sangat mewah, dimana empat hati mempunyai tujuan yang berbeda. Telah merancang skenarionya sendiri, dan melupakan ada adanya sebab dan akibat atas perbuatan mereka setelah melangkah.
Naura tersenyum melihat cermin besar di hadapannya, pantulan bayangan dirinya yang tengah mengenakan gaun putih pengantin serta rambut yang dicepol indah. Tak lupa beberapa aksesoris yang melekat di tubuh semakin membuatnya sangat cantik, inner beauty terpancar dengan sangat jelas. Hari yang ditunggu-tunggu datang juga, pernikahan yang mempunyai maksud terselubung untuk pembalasan dendam.
"Amar, jangan mengira dirimu menang terlebih dahulu, kamu kalah dua langkah dariku." Ucap Naura di dalam hatinya, tersenyum tipis saat membayangkan bagaimana ekspresi dari calon suaminya itu.
Ponselnya yang bergetar mengalihkan perhatiannya, melihat beberapa orang yang membantu berdandan. Segera dia mengusir mereka, lalu membaca pesan masuk dari Arya. Kembali menyunggingkan senyuman di wajahnya, saat rencana mereka akan berjalan sebentar lagi.
"Wow, sepertinya Arya mempunyai dendam pribadi pada Amar." Lirih Naura yang memutuskan keluar dari kamar setelah selesai bersiap-siap.
Senyum di wajahnya terukir sangat indah, berjalan dengan anggun menjadikan dia pusat perhatian semua orang penampilannya seperti bidadari turun dari kayangan. Perlahan tapi pasti satu persatu menuruni tangga, berjalan menghampiri mempelai pria.
Sedangkan Amar tak bisa mengedipkan matanya, melihat penampilan dari calon istrinya yang sangat cantik membuatnya tak tahan untuk segera memiliki.
"Naura sangat cantik sekali, akan aku buat malam pertamanya berkesan." Guman Amar di dalam hati, tersenyum nakal saat hasrat laki-lakinya di uji.
Semua orang dari kalangan bisnis dan tamu undangan yang sangat penting menghadiri acara itu, berniat untuk ikut merasakan kebahagiaan dari sang mempelai.
Naura yang sudah sampai di altar pernikahan menolak uluran tangan dari Amar, langsung menyambar mikrofon yang dipegang oleh pembawa acara.
"Sebelum pernikahan ini dimulai, aku ingin meminta waktu hanya lima menit saja." Ucap Naura dengan lantang.
"Drama apa ini? Jangan membuang waktu." Kata Amar mendekati calon istrinya yang tak menggubris perkataannya.
"Pernikahan hanya terjadi dalam dua orang yang saling percaya dan juga mencintai, aku sangat bahagia dengan apa yang terjadi sebelumnya tapi cinta itu hanyalah omong kosong."
Mendengar perkataan dari Naura membuat suasana di dalam gedung itu riuh, mereka mulai bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi pada calon pengantin.
"Sebelum aku mengatakan hal yang lebih jauh lagi, kalian boleh melihat di layar monitor ini." Naura langsung memperlihatkan layar monitor yang sengaja dipasang sebelumnya oleh bawahan Arya.
Semua orang tampak terkejut, terutama Amar dan juga Lili yang berada di layar monitor sedang melakukan hal-hal yang tidak senonoh, tanpa sensor memperlihatkan kepada semua orang berniat untuk mempermalukan mereka.
"Sudah cukup! Kau sangat keterlaluan sekali." Amar sudah tidak bisa membendung amarah, karena telah dipermalukan di hadapan publik.
"Ada apa, Sayang? Bagaimana dengan kejutanku, apa kau menyukainya?" Naura tersenyum simpul mendekati Amar yang tengah memendam amarah.
"Cepat hapus video itu!" Amar memberikan peringatan agar Naura segera menghentikan aksi menghina dirinya. Video syur yang sudah tersebar membuat Naura dan seseorang di balik layar tersenyum kemenangan.
"Amar, kau akan kalah." Gumam Arya di balik layar.
Lili berkeringat dingin dan juga sangat pucat, dirinya yang telah diketahui oleh publik menjadi kekasih gelap dari sahabatnya sendiri. Semua orang mulai menatapnya dengan rendah begitu pula kepada Amar buruk.
"Sial, bagaimana dia mendapatkan video itu?" Batin Lili, ingin sekali dirinya menghilang dari pandangan orang-orang. Tapi apa daya? Saat ini dia dan Amar telah di cap buruk dan berimbas pada karir.
"Untuk sahabatku, Lili. Terima kasih atas penghianatan yang selama ini kau berikan, aku tidak menyangka mempunyai sahabat yang busuk sepertimu menusukku dari belakang." Naura menunjuk sahabatnya dengan tatapan tajam, tentu saja mempermalukan dua orang yang sudah mengkhianatinya.
"Hentikan ini semua, jadi kau sengaja melakukan ini padaku?" sentak Amar yang menarik tangan Naura dengan kasar, dirinya kehilangan wajah di hadapan semua orang yang mengetahui tabiat aslinya.
"Aku memang wanita bodoh, mempercayai segala rayuan mautmu itu. Tapi seseorang mulai menyadarkanku, bagaimana sifat aslimu yang sebenarnya."
"Apa kau puas sekarang?"
"Tentu saja aku puas." Sahut Naura tersenyum tipis, berjalan dengan arogan.
"Apakah anda menerima perlakuan dari tuan Amar?" ucap salah satu reporter yang mendekati Naura mewakili para reporter lainnya.
"Seperti yang kalian lihat, aku tidak mengampuni sang pengkhianat."
"Bagaimana dengan acara pernikahan ini, banyak pemimpin perusahaan asing yang meluangkan waktunya?"
"Pernikahan ini akan tetap berlangsung, aku tetap memikirkan para kolega bisnis yang sudah menyempatkan waktu untuk hadir dalam acara pernikahan ini." Jawab Naura dengan raut wajah santai.
"Apa kau pikir aku ingin menikah dengan wanita sepertimu? Yang sudah mempermalukanku di hadapan semua orang. Aku bersumpah tidak akan menikahi wanita ular sepertimu!" Ketus Amar menatap punggung Naura dengan tajam menyimpan amarah yang sebentar lagi akan meluap.
Naura segera berbalik dan tersenyum tipis. "Siapa yang ingin menikahimu? Kau percaya diri sekali."
"Apa? Lalu kau menikah dengan siapa?"
"Itu mempelai prianya, calon suamiku yang sebentar lagi menjadi suamiku." Naura menunjuk seseorang yang berjalan ke arah mereka.
Perhatian semua orang teralihkan, seorang pria mengenakan jas abu-abu terlihat sangat tampan. Amar sangat terkejut melihat siapa mempelai pria pengganti, yang ternyata adalah adiknya sendiri.
"Arya?"
Semua orang tampak terkejut, melihat pengusaha muda yang juga berbakat dalam bidang bisnis. Kakak beradik yang tidak pernah akur dipertemukan dalam altar pernikahan, Arya muncul sebagai peran pria pengganti.
Arya tersenyum sangat tipis menghampiri Naura, sengaja mengecup tangan mempelai wanita membuat suasana semakin panas.
"Oho, jadi ini konspirasi kalian berdua untuk mempermalukanku?" Amar langsung menatap adiknya dan juga calon istri secara bersamaan, penuh kebencian.
"Konspirasi? Kau lah yang mempermalukan dirimu sendiri, jangan menyalahkan orang lain untuk itu."
"Kalian berdua bermuka tebal."
"Terserah apa yang ingin kau katakan, aku juga tidak peduli. Kau menyia-nyiakan intan berlian dan menukarnya dengan kerikil berlumpur."
Arya memegang tangan Naura dan membawanya menuju di hadapan pendeta, mengucapkan janji suci pernikahan yang begitu sakral. Sementara Lili dan Amar pergi meninggalkan tempat itu, mereka sangat malu mendapatkan citra yang buruk.
"Aku tidak menyangka kalau mereka melakukan ini, aku pasti membalas kalian!" batin Amar yang penuh tekad.
"Sial, berani sekali Naura mempermalukanku di hadapan semua orang. Lalu, bagaimana dengan karirku sebagai model?" gumam Lili di dalam hati, mengumpati mantan sahabatnya.
Arya dan Naura tersenyum penuh arti, keduanya berhasil membuat dua orang pengkhianat kehilangan wajah di hadapan publik.
"Ini baru awalnya saja, kau akan melihat hal yang lebih dari ini, Amar." Batin Arya tersenyum licik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Ganuwa Gunawan
ada dendam apa ya ini adik sama abang..??
kok sampe segitu nya
2023-02-28
0
✨Nana✨
good job naura dan arya...walaupun ada perjanjian tertulis dlm pernikahan kontrak mrk tp yh pntng mrk sdh memberi pelajaran pd pasangan bejat itu
2023-01-17
3
Rika Rahayu
mantap..
2023-01-16
1