Kemarahan Alvaro

Seminggu berlalu sejak meninggalnya adiknya, Tami sudah mulai lebih mengikhlaskan semuanya. Takdir dan pilihan hidupnya sudah menjadi pilihannya, biarlah dia menerima semuanya. Semua takdir yang di berikan Tuhan padanya, adalah yang terbaik untuknya dan adiknya. Setidaknya, Tami sudah sangat berusaha untuk kesembuhan adiknya. Meski semuanya kini telah sia-sia.

Pagi ini Tami sudah memulai kembali aktifitasnya, kuliah dan bekerja di Slick Grind Resto. Dia di antar oleh suaminya, meski Tami sudah menolak. Tapi Alvaro tetap ingin mengantarkannya untuk kuliah pagi ini.

"Sayang, nanti pulangnya aku naik ojek online saja"

Alvaro menggeleng, menolak keinginan Tami itu. "Aku ingin menjadi suamimu yang bisa berguna untuk kamu. Aku tahu jika kamu adalah gadis yang mandiri, tapi biarkan aku melakukan tugasku sebagai suamimu. Setidaknya aku bisa mengantar dan menjemput kamu kuliah dan bekerja selama kau ingin bekerja.

Tami terdiam, dia menatap Alvaro dengan lekat. Jujur saja hatinya tentu tersentuh dengan ucapan Alvaro barusan. Tami merasa jika Alvaro begitu bertanggung jawab sebagai seorang suami. Padahal pernikahan ini terjadi karena sebuah pinjaman uang.

"Yaudah, kalau gitu aku pergi dulu ya. Kamu hati-hati di jalan, apa mau langsung ke restaurant?"

"Tidak, aku kembali ke rumah dulu. Nanti siang saja chek Resto"

Lupa kalau dia bos ya, bebas mau datang kapan saja.

"Yaudah kalau gitu, aku kuliah dulu ya" Tami meraih tangan kanan suaminya dan menciumnya dengan penuh rasa hormat.

Alvaro balas mengelus kepala istrinya dan menciumnya. "Hati-hati kuliahnya, jaga hati untukku"

Tami mengangguk saja, lalu dia turun dari mobil suaminya dan berjalan menuju kampusnya. Jaga hati untukku! Ucapan Alvaro membuat Tami tersenyum tipis. Dia merasa sedang memerankan suami istri yang bahagia dan menikah atas dasar cinta. Namun, bedanya pernikahan mereka tidak seindah dalam cerita.

Setelah memastikan istrinya masuk ke dalam kampusnya dengan selamat. Alvaro baru melajukan kembali mobilnya. Sebenarnya dia tidak kembali ke rumah, tapi menuju perusahaan sahabatnya. Saat ini Alvaro ingin sedikit bercerita dengan kedua sahabatnya itu. Meski dia memiliki saudara, tapi hubungannya dengan saudaranya tidak sebaik itu. Ada satu masalah yang membuat mereka menjadi renggang, meski tak sampai bermusuhan. Jadi Alvaro lebih nyaman bercerita dengan kedua sahabatnya ini.

"Ada apa kau datang kesini? Setelah menyembunyikan pernikahanmu dari kita, lalu sekarang dengan beraninya kau datang tanpa tahu malu" sarkas Aiden dengan menatap tajam Alvaro yang duduk di depannya.

Sementara Rega, asisten Aiden yang sekaligus sahabatnya hanya diam dan menatap Alvaro dengan dingin. Tiga pria tampan ini memang sudah lama menjalin persahabatan. Mereka adalah teman kuliah saat menempuh pendidikan di luar negara. Hingga pertemanan mereka terbawa sampai saat ini.

Alvaro terkekeh dengan sedikit menggaruk tengkuk lehernya yang sebenarnya tidak terasa gatal sama sekali. "Maaflah, aku menikah juga karena kepepet. Aku sedang meniru caramu"

Aiden dan Rega langsung menatap Alvaro dengan tatapan penuh tanya dan kebingungan. Mengikuti cara Aiden? Apa maksudnya?

"Kau mengikuti cara Aiden? Maksudnya kau menikahi paksa seorang gadis dengan perjanjian tertentu? Apa kau juga menginginkan anak seperti Aiden?" Rega baru bersuara karena dirinya tahu jelas bagaimana pernikahan Aiden yang kedua kali terlalu banyak lika-liku. Tapi kenapa sahabatnya yang satunya lagi malah mengikuti cara itu. Oh Tuhan..

Alvaro menggeleng cepat, dia membantah ucapan Rega barusan. "Tidak-tidak. Aku memang menikah gadis itu dengan paksaan. Tapi tidak dengan surat perjanjian, aku menikahinya karena aku memang sudah jatuh cinta padanya. Aku tidak ingin dia jatuh ke pelukan pria lain selain aku"

Mendengar penjelasan itu, malah membuat Aiden dan Rega saling tatap dengan bingung. Lalu beberapa saat kemudian keduanya tersenyum tipis. Melihat itu, Alvaro malah merasa sangat merinding. Dia bahkan sampai mengusap tengkuk lehernya. Dua pria yang dia kenal sangat dingin, tiba-tiba tersenyum seperti itu. Sungguh itu bukan hal yang indah, tapi malah mengerikan baginya.

Aiden berdiri dan menghampiri Alvaro, dia menepuk bahu sahabatnya itu dengan penuh rasa bangga. "Baguslah, setidaknya kau tidak mengikuti jejak buruk yang aku lakukan dalam pernikahan keduaku itu"

"Tentu saja aku tidak akan melakukan hal yang sama denganmu. Aku takut kena karmanya, seperti yang kau alami sekarang. Kau telah jatuh cinta pada istri yang dulu kau bayar hanya untuk melahirkan seorang anak saja untukmu"

Aiden terkekeh mendengarnya, memang itu yang dia alami sekarang. Tapi baginya itu semua bukan sebuah karma, tapi sebuah takdir Tuhan yang begitu indah. Sebuah kebahagiaan yang dia rasakan saat ini bersama anak dan istrinya.

"Kapan-kapan kau bawalah istrimu itu ke rumah. Ayra pasti senang bisa memiliki teman"

Akvaro mengangguk, dia memang berencana untuk membawa Tami ke rumah sahabatnya ini suatu hari nanti. Menunggu istrinya itu lebih siap dan lebih terbiasa dulu dengan dirinya. Mendengar panggilan sayang yang sudah tidak gugup lagi, sudah cukup membuat Alvaro senang.

...💫💫💫💫💫💫💫💫...

Tami telah selesai mengikuti mata pelajaran kuliah hari ini. Dia membenarkan posisi kacamatanya. Berjalan menuju parkiran dengan tas ransel dan beberapa buku dalam dekapannya. Tami melihat mobil suaminya yang sudah terparkir disana. Mobil mewah yang sedikit kontras dengan kendaraan lain yang juga terparkir disana. Tami mempercepat langkah kakinya untuk segera sampai pada mobil suaminya.

Melihat istrinya yang sudah dekat dengan mobilnya, Alvaro sudah ingin membuka pintu, namun terhenti saat dia melihat segerombolan mahasisiwa yang mendekati Tami.

"Wahh, di jemput mobil mewah nih sekarang. Om-om mana yang kau layani?"

"Gila.. Seorang Tami Arinda, sekarang sudah menjadi pengangkang di depan pria ya. Buat apa? Ohh, pasti untuk kesenangan"

"Wajahnya saja sok polos, nyatanya dia tidak sepolos itu"

Tami benar-benar tidak menghiraukan ucapan-ucapan menyakitkan itu. Tami hanya tidak peduli dengan apa yang orang lain fikirkan. Tami hanya peduli dengan hidupnya dan keluarganya. Sudah itu saja, tidak peduli dengan apa yang di fikirkan orang lain tentang dirinya.

"Hey, ja*lang kau mau kemana?"

Seorang pria mencekal pergelangan tangan Tami saat dia hendak pergi. Tami melirik mobil suaminya, sudah pasti suaminya mendengar dan melihat apa yang terjadi saat ini. Tami menatap datar pada pria yang mencekal pergelangan tangannya itu.

"Lepas!"

"Wow.. Ja*lang jangan galak-galak seperti itu dong. Kalau boleh tahu berapa sekali servis? Aku mau dong di servis"

Alvaro yang berada di dalam mobil sudah tidak bisa membiarkan saja apa yang terjadi di depannya ini. Dengan amarah yang menggebu, dia keluar dari dalam mobil dan berjalan menghampiri istrinya dan orang-orang yang membullynya.

Seolah tidak bisa menahan amarah di dada, tanpa aba-aba apapun Alvaro langsung memukul wajah pria yang mencekal tangan Tami. Saat pria itu terjatuh ke tanah, hal itu menjadi kesempatan bagi Alvaro untuk terus memukulinya hingga babak belur.

Tami yang melihat itu tentu saja terkejut, dia menahan Alvaro agar tidak terus memukuli pria itu. Tami takut suaminya akan membununya jika dia tidak segera menghentikannya.

"Sayang sudah, dia bisa mati" Tami memeluk leher Alvaro yang menindih tubuh pria itu dan menghajarnya tanpa ampun.

Seorang Dosen yang datang kesana dan keamanan juga membuat Tami sedikit menghela nafas, dia membantu suaminya berdiri dan memeluknya dengan erat. Tami mendengar nafas Alvaro yang naik turun menahan emosi.

"Sayang sudah ya, jangan mengotori tanganmu untuk membunuhnya. Biarkan saja dia terkena karmanya sendiri"

Bersambung

Like komen di setiap chapter.. Kasih hadiahnya dan votenya.. Berikan bintang rate 5

Terpopuler

Comments

uyhull01

uyhull01

biar tau rasa Tam, jd mereka gak brani mengusikmu lgi, tp ngeri juga Al mukulin anak orang nyampe bonyok🤭

2023-01-18

1

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Yang Membuat Berdebar
2 Pelukan Mengejutkan
3 Membuat Tertarik?!
4 Hanya Ingin Melindunginya
5 Buatkan Aku Kopi?!
6 Menolak Untuk Menginap
7 Langsung Menolak Begitu Saja
8 Tawaran Mengejutkan
9 Meminta Restu Ayah Dan Ibu
10 Pernikahan Karena Uang
11 Perjuangan Tami Yang Sia-Sia
12 Ciuman Pertama
13 Ayo Mandi Bersama?!
14 Ketulusan Alvaro
15 Kemarahan Alvaro
16 Meminta Hak
17 Memberikan Hak?!
18 Apakah Cemburu?!
19 Menstruasi?!
20 Benar-benar Mencintainya
21 Masa Lalu Yang Tersembunyi
22 Hanya Istri Pembayaran Hutang?!
23 Marah
24 Coba Untuk Membuka Hatimu
25 Bisakah Membuka Hati?
26 Cemburu Hanya Untuk Orang Yang Mencintai?!
27 Sebuah Foto?!
28 Kesalah Fahaman Yang Belum Terselesaikan
29 Kecelakaan?!
30 Ternyata Bukan Alvaro
31 Benar Mencintaiku?
32 Aku Bahagia Menikah Denganmu!
33 Ternyata Teman
34 Kebaikan Alvaro
35 Mencintaimu Dan Menyerahkan Hatiku
36 Menerima Alvaro Dan Masa Lalunya
37 Belum Ada Kata Cinta Yang Terucap
38 Kebahagiaan Ayah
39 Pil Kontrasepsi?!
40 Aku Mencintaimu
41 Cerita Dibalik Ulang Tahun Alvaro
42 Memberikan Apa Yang Alvaro Inginkan
43 Menjadi Satu-satunya Untukku
44 Alergi?!
45 Selalu Bahagia Bersamamu
46 Keluar Kota?!
47 Hamil?!
48 Menemui Alvaro
49 Berbeda Dari Wanita Lain
50 Hormon Kehamilan
51 Kebahagiaan Ayah Dan Ibu
52 Konsultasi Tentang Kita?!
53 Menghadapi Ibu Hamil
54 Calon Bayi Kembar?!
55 Kekhawatiran Alvaro
56 Siapa Rendi Fahreza?!
57 Cinta Bukan Hanya Tentang Cantik
58 Preeklamsia?!
59 Tidak Bisa Memilih Diantara Kalian
60 Memilih Keputusan
61 Istriku Pasti Kuat
62 Pasti Kuat Melewati Semua ini
63 Alma Dan Alqi?
64 Sebuah Gerakan Tangan
65 Aku Tidak Akan Merebut Suamimu
66 Akhirnya Bangun
67 Terima Kasih Karena Sudah Setia
68 Masih Pencemburu?!
69 Tidak Seburuk Yang Difikirkan
70 Kecemasan Alvaro
71 Apa Sudah Bisa Melakukannya?!
72 Beruntung Memiliki Alvaro
73 Lagi-lagi Tentang Kemal?!
74 Sudah Bisa Melakukannya
75 Tidak Ingin Mempunyai Anak Lagi
76 Trauma Alvaro
77 Kesempatan Hidup Kedua
78 Tami Si Korban Bully?!
79 Dua Anak Lebih Baik?!
80 Pemasangan Kontrasepsi?!
81 Menggodanya
82 My Sweet Girl
83 Terimakasih
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Pertemuan Yang Membuat Berdebar
2
Pelukan Mengejutkan
3
Membuat Tertarik?!
4
Hanya Ingin Melindunginya
5
Buatkan Aku Kopi?!
6
Menolak Untuk Menginap
7
Langsung Menolak Begitu Saja
8
Tawaran Mengejutkan
9
Meminta Restu Ayah Dan Ibu
10
Pernikahan Karena Uang
11
Perjuangan Tami Yang Sia-Sia
12
Ciuman Pertama
13
Ayo Mandi Bersama?!
14
Ketulusan Alvaro
15
Kemarahan Alvaro
16
Meminta Hak
17
Memberikan Hak?!
18
Apakah Cemburu?!
19
Menstruasi?!
20
Benar-benar Mencintainya
21
Masa Lalu Yang Tersembunyi
22
Hanya Istri Pembayaran Hutang?!
23
Marah
24
Coba Untuk Membuka Hatimu
25
Bisakah Membuka Hati?
26
Cemburu Hanya Untuk Orang Yang Mencintai?!
27
Sebuah Foto?!
28
Kesalah Fahaman Yang Belum Terselesaikan
29
Kecelakaan?!
30
Ternyata Bukan Alvaro
31
Benar Mencintaiku?
32
Aku Bahagia Menikah Denganmu!
33
Ternyata Teman
34
Kebaikan Alvaro
35
Mencintaimu Dan Menyerahkan Hatiku
36
Menerima Alvaro Dan Masa Lalunya
37
Belum Ada Kata Cinta Yang Terucap
38
Kebahagiaan Ayah
39
Pil Kontrasepsi?!
40
Aku Mencintaimu
41
Cerita Dibalik Ulang Tahun Alvaro
42
Memberikan Apa Yang Alvaro Inginkan
43
Menjadi Satu-satunya Untukku
44
Alergi?!
45
Selalu Bahagia Bersamamu
46
Keluar Kota?!
47
Hamil?!
48
Menemui Alvaro
49
Berbeda Dari Wanita Lain
50
Hormon Kehamilan
51
Kebahagiaan Ayah Dan Ibu
52
Konsultasi Tentang Kita?!
53
Menghadapi Ibu Hamil
54
Calon Bayi Kembar?!
55
Kekhawatiran Alvaro
56
Siapa Rendi Fahreza?!
57
Cinta Bukan Hanya Tentang Cantik
58
Preeklamsia?!
59
Tidak Bisa Memilih Diantara Kalian
60
Memilih Keputusan
61
Istriku Pasti Kuat
62
Pasti Kuat Melewati Semua ini
63
Alma Dan Alqi?
64
Sebuah Gerakan Tangan
65
Aku Tidak Akan Merebut Suamimu
66
Akhirnya Bangun
67
Terima Kasih Karena Sudah Setia
68
Masih Pencemburu?!
69
Tidak Seburuk Yang Difikirkan
70
Kecemasan Alvaro
71
Apa Sudah Bisa Melakukannya?!
72
Beruntung Memiliki Alvaro
73
Lagi-lagi Tentang Kemal?!
74
Sudah Bisa Melakukannya
75
Tidak Ingin Mempunyai Anak Lagi
76
Trauma Alvaro
77
Kesempatan Hidup Kedua
78
Tami Si Korban Bully?!
79
Dua Anak Lebih Baik?!
80
Pemasangan Kontrasepsi?!
81
Menggodanya
82
My Sweet Girl
83
Terimakasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!