Kenta Ken pergi keluar dari ruang singgasana untuk menjalankan perintah dari sang raja. Pria dengan berpakaian serba hitam itu segera bergegas melangkah keluar dari area Istana Alcazar Sevilla untuk pergi menuju ke Kota Hikari.
Kota Hikari adalah kota di mana Takasuma Sagachi dan adik perempuannya Takasuma Furuko tinggal di dunia fantasi ini. Kota Hikari masih termasuk wilayah Kerajaan Alcazar Sevilla, walaupun kota itu terletak paling pojok dari kota-kota yang lainnya.
Ya. Kota Hikari termasuk kota paling pojok dari kota-kota yang lainnya, karena letak kota ini di bagian paling pojok, dan setelah kota ini tidak ada kota lagi, melainkan hanya wilayah hutan Padang Rumput yang sangat luas.
Untuk pergi menuju ke kota Hikari, Kenta Ken harus melewati beberapa kota, dan jarak antara Istana Alcazar Sevilla menuju Kota Hikari tentu sangat jauh. Namun, bagi seorang assassin seperti Kenta Ken tidak menjadi hal yang lama untuk sampai ke sana, karena kecepatan dan kelincahannya sebagai seorang assassin bisa sampai di sana dalam hitungan waktu singkat.
Ya. Kenta Ken adalah seorang petarung yang memiliki Job Assassin, dan tentu saja kelebihan dari seorang assassin yaitu di kecepatan dan kelincahannya.
Ken bisa bisa berlari dengan kecepatan yang sangat tinggi, dan juga kelincahannya dalam melompati atap-atap bangunan yang ia lewati sangatlah berguna untuk mempersingkat waktu untuk sampai ke tempat tujuannya.
...----------------...
Sementara di tempat Sagachi dan Furuko beranda, lebih tepatnya di Kota Hikari—di penginapan Vitaloka tempat mereka tinggal. Sekarang ini mereka telah selesai makan besar, sedangkan danging rusa panggang yang tersisa masih banyak. Walaupun masih tersisa banyak, akan tetapi Sagachi dan Furuko telah merasa sangat kenyang sekali.
"Nisan sudah kenyang, sedangkan daging panggangnya masih banyak, Furuko," ucap Sagachi sembari menepuk-nepuk pelan perutnya yang sudah sangat kenyang.
"Aku pun juga sudah sangat kenyang, Nisan. Biasanya, aku tidak makan sebanyak ini. Entah mengapa ... jika makan bareng sama Nisan selera nafsu makanku jadi meningkat daripada makan sendiri," kata Furuko merespon ucapan Sagachi, kemudian gadis berambut biru itu membereskan sisa-sisa daging panggang itu untuk disimpan ke ruang penyimpanan makanan.
"Karena masih banyak, ini aku simpan untuk makan kita nanti malam," sambung Furuko sembari berjalan ke ruang penyimpanan makanan dengan membawa nampan/baki yang berisi sisa daging panggang itu.
"Baiklah, sepertinya nanti malam juga masih enak untuk dimakan," kata Sagachi merapon ucapan Furuko. Remaja laki-laki berambut biru itu menatap ke arah adiknya yang sedang berjalan membawa nampan berisi daging panggang itu ke arah ruang penyimpanan makanan yang tadi ia kira kalau itu adalah dapur.
Setelah menyimpan sisa daging panggang ke lemari di ruang penyimpanan makanan, Furuko kembali lagi ke ruang utama dan duduk di kursi sebelah Sagachi.
"Nisan, tentang misi untuk mengalahkan tujuh raja iblis itu bagaimana?" ucap Furuko dengan bertanya untuk memulai pembicaraan agar suasana tidak terasa sunyi.
"Untuk itu ... nisan juga belum tahu di mana tempat tujuh raja iblis itu berada. Lagipula ... kekuatan nisan yang sekarang ini pasti masih tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kekuatan raja iblis, dan nisan harus mendapatkan Kristal Naga Es untuk menyempurnakan kekuatan pedang nisan," kata Sagachi merespon pertanyaan Furuko.
"Kristal Naga Es?" bertanya Furuko setelah mendengar ucapan kakaknya yang menyebut 'Kristal Naga Es'.
Sagachi mengambil pedang yang terletak di sampingnya, kemudian ia menunjukkan sebuah ukiran bongkahan bulat di pedangnya itu. "Ya. Kristal Naga Es kata sensei itu diletakkan di sini."
Di pedangnya itu terdapat dua bongkahan bulat, dan dua bongkahan bulat itulah tempat untuk memasang Kristal Naga Es. Tapi, Kristal Naga Es cuma satu saja. Dalam kata lain, Sagachi bisa menambahkan kekuatan Kristal lain lagi untuk memperkuat pedangnya.
"Ukiran bongkahan bulat inilah tempat untuk memasang Kristal Naga Es. Dengan begitu, pedang ini akan menjadi pedang yang memiliki kekuatan Es," sambung Sagachi menjelaskan.
"Ooh, jadi begitu, ya. Tapi, di mana letak Naga Es itu berada?" tanya Furuko setelah melihat ukiran bongkahan bulat yang berada di pedang Sagachi. Ia benar-benar ingin tahu keberadaan Naga Es itu berada, dan ia juga berniat untuk membantu kakaknya jika kakaknya itu akan pergi ke tempat Naga Es itu.
"Kata sensei, Naga Es tersebut terletak di Snow Land(Pulau Salju). Dan untuk ke sana, nisan harus melakukan teleportasi. Tapi, kekuatan teleportasi hanya seorang penyihir atau Job Mage tingkat tinggi saja yang bisa melakukannya. Sedangkan job nisan adalah Job Swordman, dan tentu saja Job Swordman seperti nisan tidak bisa melakukan teleportasi," ujar Sagachi menjelaskan.
"Teleportasi, ya? Tenang saja, Nisan. Soal teleportasi, di dunia ini aku punya teman yang bisa membuat portal teleportasi. Namanya Natsumiya Cika dan adiknya Natsumiya Chizu. Kita bisa meminta bantuan mereka untuk pergi ke Snow Land yang Nisan maksudkan itu," ucap Furuko. "Bagaimana kalau sekarang kita ke rumah mereka dan membicarakannya soal ini pada mereka?"
Setelah mendengar ucapan Furuko barusan, Sagachi langsung bangkit dari duduknya.
Dengan bersemangat, Sagachi berkata, "Baiklah, ayo! Di mana rumah mereka?"
Furuko pun kemudian langsung bangkit dari duduknya.
"Jadi, beneran mau berangkat langsung ke Snow Land sekarang?" tanya Furuko memastikan. Ia bisa menebak dari sikap kakaknya yang terlihat bersemangat untuk pergi ke Snow Land.
"Ya. Karena dengan begitu, nisan bisa memiliki kekuatan Naga Es itu sebagai bekal untuk mengalahkan tujuh raja iblis," ucap Sagachi merespon pertanyaan Furuko.
"Ya sudah, ayo kita ke ruamah mereka!" kata Furuko mengajak Sagachi.
"Ayo!" ucap Sagachi merespon ajakan Furuko.
Mereka pun pergi keluar dari rumah penginapan itu untuk pergi menuju ke rumah Cika dan Chizu dengan tujuan untuk meminta bantuan mereka.
Natsumiya Cika dan Natsumiya Chizu adalah gadis berusia sekitar lima belas tahun, dan selisih umur mereka hanya sekitar tujuh menit. Mereka adalah saudari kembar, dan mereka adalah teman Furuko yang Furuko dapatkan saat ia sedang berada di Akademi Barak Sihir.
Dalam kata lain, Cika dan Chizu adalah gadis yang mengambil Job Mage sebagai job utama mereka, dan mereka juga sudah termasuk penyihir ber-Job Mage tingkat tinggi. Karena, hanya Mage tingkat tinggilah yang bisa melakukan Sihir Teleportasi.
Sesampainya Sagachi dan Furuko di dapan pintu rumah Cika dan Chizu, Furuko mengetuk pintu rumah saudari kembar itu sembari berkata, "Permisi, Cika-san, Chizu-san. Apakah kalian di rumah?"
Tak berselang lama, pintu rumah itu pun terbuka, dan orang yang membuka pintu itu adalah seorang gadis yang memiliki postur tubuh sedikit lebih pendek dari Furuko, memakai kimono panjang berwar biru muda, rambutnya berwarna kuning dengan model dikucir twin tail, dan memakai stocking panjang berwarna hitam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments