"Baiklah, aku memutuskan untuk mengambil job Swordman," ujar Sagachi memutuskan tanpa ragu dengan job yang dipilihnya.
Mendengar keputusan kakaknya itu, mata Furuko melebar, kemudian ia langsung berkata, "Kenapa Nisan memilih job Swordman? Kenapa tidak memilih job Knight saja? Kan Knight nantinya juga dibekali pedang dan perisai untuk bertahan dari serangan musuh, kalau Swordman itu hanya dibekali pedang saja."
Yang diinginkan Furuko sebenarnya agar Sagachi memilih job Knight, ia seperti merasa sedikit keberatan jikalau Sagachi memilih job Swordman, karena job Swordman itu hanya mengandalkan pedang saja, sedangkan job Knight mengandalkan pedang dan perisai yang bisa digunakan untuk bertahan sekaligus menyerang.
Sagachi pun menolehkan pandangannya ke arah adiknya ketika ia mendengar perkataan adiknya yang seperti tidak menyetujuinya untuk mengambil job Swordman sebagai pilihannya. "Swordman hanya dibekali dengan pedang saja? Baguslah, aku suka senjata pedang seperti yang di film-film fantasy itu."
Sagachi memilih job Swordman karena di saat ia sedang berada di dunia asalnya, dia ingat pernah membaca manga yang biasa dibaca oleh Furuko, dan judul dari manga itu adalah 'The Story Of Swordman'. Di dalam manga tersebut menceritakan kisah kehebatan seorang pendekar pedang yang biasanya disebut sebagai Swordman. Walaupun Sagachi hanya membacanya sekilas saja saat itu, akan tetapi di bab awal dari manga itu sudah ada konflik yang menunjukkan kehebatan dari pendekar Swordman tersebut.
Mendengar respon kakaknya itu, Furuko hanya bisa menghembuskan napas berat, karena ia tidak akan memaksa kakaknya untuk memilih job yang ia inginkan.
"Tapi tenang saja, Furuko. Setelah ini, aku akan berusaha untuk menjadi pendekar pedang yang kuat dan tangguh, agar aku bisa menjadi perisai untuk melindungimu. Aku tetap akan memutuskan untuk mengambil job Swordman sebagai job pilihanku."
Furuko hanya bisa pasrah mendengar jawaban dari kakaknya itu, ia menghela napas berat dan kemudian ia berkata, "Baiklah, terserah Nisan saja."
Sagachi pun berbalik badan lagi ke arah wanita pengurus pendaftaran itu.
"Bagaimana, apakah Anda yakin ingin memilih job Swordman?" tanya wanita pengurus pendaftaran itu ketika Sagachi telah berbalik badan lagi ke arahnya.
"Saya yakin!" jawab Sagachi memutuskan dengan hati yang mantap untuk memilih job tersebut.
"Kalau Anda sudah mantap dengan pilihan Anda, silakan isi formulirnya." Wanita pengurus pendaftaran itu menyerahkan selembar kertas formulir dan bulu merak sebagai alat menulis dan juga sebuah kotak kecil yang berisikan tinta kepada Sagachi, lebih tepatnya bisa juga disebut pulpen tul ala bulu burung merak.
"Baiklah, akan aku isi." Sagachi pun menerima Formulir itu, kemudian ia mengambil bulu merak itu dan mencelupkan ujung lancipan bulu burung merak itu ke kotak kecil yang berisikan tinta hitam. Setelah itu, ia mengisi formulir pendaftaran tersebut dengan menulis menggunakan alat itu.
Terlihat Sagachi agak lama saat sedang mengisi formulir pendaftaran itu, karena ia belum terbiasa menggunakan alat menulis seperti ini di saat ia masih berada di dunia asalnya. Tapi walaupun begitu, di masa kecilnya ia pernah menulis menggunakan pulpen tul.
"Ini seperti pulpen tul, hanya saja ... alatnya menggunakan bulu merak. Sungguh, aku benar-benar seperti kembali ke zaman dahulu," gumam Sagachi dalam hati.
Setelah beberapa saat kemudian, Sagachi pun telah selesai mengisi formulir pendaftaran tersebut. Ia menyerahkan formulir itu kepada wanita pengurus pendaftaran. "Ini, saya sudah selesai mengisi formulirnya."
Wanita pengurus pendaftaran itu menerima formulir pendaftaran yang baru saja Sagachi serahkan, dan kemudian wanita itu mengecek formulir Sagachi.
Setelah wanita pengurus pendaftaran itu telah mengecek formulir yang diisikan oleh Sagachi, wanita itu berkata, "Baiklah, sekarang Anda bisa memasuki kelas pelatihan, bawa formulir ini!"
Wanita pengurus pendaftaran itu mempersilakan Sagachi untuk mengikuti kelas pelatihan sembari menunjuk ke arah pintu di sebelah pojok dari ruangan tersebut. "Silakan, lewat sana."
"Baiklah." Sagachi pun mengangguk, kemudian ia berjalan untuk menuju ke pintu yang ditunjukkan oleh wanita itu.
Ketika Sagachi sedang berjalan menuju pintu itu, Furuko berkata, "Nisan."
Mendengar itu, Sagachi pun menghentikan langkahnya, kemudian ia berbalik ke arah Furuko seraya berkata, "Ada apa, Furuko?"
"Semangat berlatih, ya! Aku akan pergi berburu di hutan. Nisan sudah hafal jalan untuk pulang menuju ke penginapan, 'kan?"
Itulah yang diucapkan Furuko, walaupun di dalam hatinya ia masih ada sedikit rasa kesal karena kakaknya memilih job Swordman dan bukannya job Knight yang menurut Furuko adalah job yang kuat untuk bertahan sekaligus menyerang. Karena job yang dimiliki Furuko adalah job Archer Mage yang memiliki tingkat kerusakan tinggi, ia juga butuh seorang pelindung seperti Knight ataupun Vanguard(Tanker) karena seorang Archer menyerang dari jarak jauh, dan jika di dalam pertempuran, Archer itu posisinya di belakang Knight dan Vanguard.
"Baiklah, Furuko. Hati-hati juga ya di hutan," respon Sagachi.
"Baiklah Nisan," jawab Furuko, kemudian ia berjalan keluar dari Barak Sihir untuk pergi menuju hutan, sementara Sagachi berjalan menuju ke arah pintu yang tadi tunjukkan oleh wanita pengurus pendaftaran itu.
...---...
Setelah memasuki pintu yang ditunjukkan wanita pengurus pendaftaran tersebut, Sagachi melihat seorang pria memakai pakaian serba hitam yang berdiri di sebelah pintu setelah Sagachi masuk di ruangan itu.
"Tolong serahkan formulir Anda!" ucap pria tersebut.
"Baiklah, ini." Sagachi pun menyerahkan formulir itu ke pria tersebut.
Pria tersebut membaca data formulir dari kertas yang diberikan Sagachi, setelah pria itu selesai membacanya, pria bertanya, "Jadi, Anda memilih job Swordman, ya?"
"Iya," jawab Sagachi singkat.
"Baiklah, sekarang Anda tinggal masuk aja ke kelas pelatihan Swordman. Anda naik ke atas lewat tangga itu." Pria tersebut menunjuk ke arah tangga yang digunakan untuk naik ke lantai dua. "Setelah Anda sampai di atas, carilah ruangan yang di pintu ruangan tersebut bertuliskan 'Kelas Pelatihan Swordman'."
Setelah mendengarkan penjelasan dari pria tersebut, Sagachi mengangguk kemudian berjalan ke arah tangga yang ditunjukkan pria tersebut. Ia menaiki tangga tersebut, dan setelah ia sampai di lantai dua, ia berpapasan dengan seorang laki-laki seumurannya, dan ciri-ciri dari laki-laki tersebut memiliki rambut berwarna hitam, memakai kaos hitam dengan kombinasi jubah berwarna biru dongker berkerah tinggi, memakai celana panjang hitam, dan ia juga membawa dua dager yang ia selipkan di pinggang kanan dan kirinya. Dagger itu terlihat saat jubah laki-laki tersebut terbuka sekejab karena terterpa angin udara saat ia sedang berjalan.
"Kamu orang baru ya di sini?" tanya laki-laki tersebut. "Baru kali ini aku melihatmu."
"Iya, aku baru di sini," jawab Sagachi.
"Siapa namamu?" tanya pria tersebut.
"Namaku Sagachi," jawab Sagachi.
"Lalu, namamu siapa?" sambung Sagachi bertanya balik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Yuna Akane
ini udah kyak semacam game RPG ya kak 🥰 aku suka emng alur bginian brasa kayak main game online sambil bca
2023-03-04
1
Yuna Akane
wuuuh keren alur ini
2023-03-04
1
PINDAH PF
vangsaaaaaat!!!! 🤣🤣🤣🤣🤣🤣 ngapain pilih job Alufeed anjay 😂😂😂😂
2023-03-03
2