Obrolan om dan keponakan

Farel menyalami tangan Frezan dan Rara di ruang tamu. ''Kenapa jarang main kesini, Rel?'' tanya Rara setelah Farel menyalami tanganya.

''Sibuk, Mbak,'' jawabnya santai seraya duduk di kursi sofa.

‘’Sibuk deketin, Dyta?'' Frezan memberikan pernyataan membuat Farel tertawa.

''Om Farel!'' Hasya berteriak dari anak tangga, dia langsung berjalan menghampiri Farel.

‘’Keponakan cantik gue,'' ucap Farel tersenyum melihat Hasya menghampiri dirinya.

Farel dan Hasya langsung berpelukan. ''Om Farel, ada yang mau aku omongin, penting,'' ucap gadis itu dengan serius, seraya melepaskan pelukanya dari Farel.

''Apa?'' tanya Farel.

''Ikut aku, soalnya ayah sama bunda nanti dengar,'' tawanya membuat Rara menggeleng melihat putrinya itu.

Hasya langsung menarik tangan Farel mengikuti dirinya.

''Anak kamu,'' celetuk Frezan.

''Anak kamu juga,''balas Rara.

''Anak kita berdua, tapi dia banyak mengcopi kamu,'' jelas Frezan seraya memeluk Rara.

Hasya membawa Farel kedalam kamarnya, lalu menutup pintu.

''Kayaknya mau ngomong penting,'' ucap Farel duduk di sofa yang tersedia di dalam kamar Hasya.

''Om Farel kenal kak, Zhar?'' tanya Hasya membuat Farel menaikkan alisnya sebelah.

Mengapa keponakanya itu bertanya mengenai Zhar?

''Gue kenal, emang kenapa?'' tanyanya dengan penuh selidiki.

Dalam satu hembusan nafas, Hasya mulai menjelaskan mengenai Zhar kepada Farel. Gadis imut itu mulai menceritakan Zhar memaksa dirinya untuk menjadi pacarnya.

Dia juga menceritakan kejadian tadi, dimana. Zhar mencekal tanganya memaksa dirinya untuk menjadi pacar Zhar. Cowok itu tidak ingin melapskan dirinya sebelum dia mengiyakan keinginan cowok itu menjadi pacarnya.

Farel mendengar dengan seksama ucapan Hasya. Farel merupakan sosok cowok yang tenang.

''Tapi untung aja kak Riki datang, dia mukul kak Zhar sampai bibirnya berdarah gitu,'' jelasnya membuat Farel mengangguk seraya berpikir.

''Jadi...menurut om Farel, gimana?''

Sofa dan tempat tidur Hasya berhadapan, Hasya duduk di atas tempat tidurnya menjelaskan kepada Farel, sementara Farel duduk di sofa.

''Apanya yang gimana?'' tanya Farel bingung kepada keponakanya itu.

''Gimana menurut om Farel tentang kak Zhar, yang maksa aku buat jadi pacarnya,'' jelasnya kepada Farel.

''Emangnya lu mau jadi pacarnya?'' tanya Farel membuat Hasya menggeleng keras.

“Ya ampun, benar yang dibilang kak Eza. Kalau Hasya sama mamahnya itu seperti angka 11 dan 12. Mereka beda tipis.”

''Apanya yang gimana?'' tanya Farel.

''Kak Zhar maksa aku buat jadi pacarnya, itu tandanya....'' Hasya sengaja menggantung ucapanya.

''Zhar suka sama lu, itu tandanya dia mau lu jadi pacarnya,'' jelas Farel kepada keponakanya itu.

''Bukan itu om Farel.'' Hasya mencabikkan bibirnya membuatnya semakin lucu.

''Iya deh, Sya. Terus tandanya apa?'' tanya Farel.

Hasya mengambangkan senyuman di wajahnya lalu berkata. ''Itu tandanya aku cantik.''

Farel diam, lalu cowok tampan itu tersenyum kecut. Dia menggeleng kecil tak habis pikir kepada Hasya.

''Emang lo cantik, Sya. Kata siapa lu nggak cantik?'' ungkapnya kepada keponakanya itu. ‘’Andai lu bukan keponakan gue, udah lama gue pacarin lu,'' lanjutnya dengan ambigu membuat Hasya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

''Pantas aja kak zhar maksa aku buat jadi pacarnya, ternyata aku cantik,'' gumanya yang masih di dengarkan oleh Farel.

''Sya,'' panggil Farel. Sehingga Hasya langsung menatap om tampanya itu.

''Punya kaca besar, kan di kama lo ini?'' tajua Farel dan dibalas anggukkan kepala oleh Hasya.

''Itu cerminnya di samping om Farel. Masa om Farel nggak lihat, padahal cerminnya di samping om Farel,'' kata gadis itu membuat Farel tertawa dengan ungkapan keponakannya itu.

''Setiap ke sekolah lu nggak ngaca di depan cermin?'' tanya Farel lagi, seraya meredahkan tawanya.

''Ngaca kok,'' jawabnya kepada Farel.

''Itu ngaca, kenapa baru sadar sama kecantikan lu sendiri, Sya? Apa cermin lu buram?''

Hasya diam sejenak mencernah perkataan Farel, lalu kemudian gadis itu tertawa setelah berhasil memahami maksud Farel.

''Aku nggak mau pacaran,'' ucap gadis itu. ''Kak Tegar bakalan marah,'' lanjutnya.

''Tegar nggak bakalan marah, kalau lu milih cowok yang tepat,'' jelas Farel.

''Cowok sekarang kalau pacaran banyak brengseknya, Sya. Mau enaknya doang, gimana perempuan zaman sekarang banyak yang rusak, karna banyak cowok brengsek yang nggak bertanggung jawab. Perempuan bakalan luluh saat cowok brengsek ngeluarin rayuan mautnya, yang menyeret para wanita di jurang kehancuran.'' Farel menjelaskannya panjang kali lebar.

Syukur-syukur kalau Hasya paham dengan apa yang dia katakan. Melihat Hasya mengangguk membuat Farel beranggapan jika keponakanya itu paham dengan apa yang dia katakan.

Meski hanya 80 pesen saja. Ingat, buah jatuh tidak jauh dari pohonya. Begitupun dengan Hasya yang hampir mengikuti jejak Rara.

Farel sampai bingung, mengapa Rara jauh beda dengan Bundanya, Alvi. Farel ingat, bagaimana Frezan menceritakan mengenai kedua orang tua Rara, yang berbanding terbalik dengan Rara.

''Om Farel gitu?'' tanya Hasya.

''Gitu apanya?''

''Brengsek?''

Farel tertawa, benar-benar Hasya ini. Pantas saja Tegar melarang keras adiknya pacaran, bahkan cowok itu menyuruh sahabatnya untuk menjaga Hasya.

''Gue kagak brengsek, Sya,'' jujur Farel kepada keponakanya itu. “Andai gue brengsek, gue nggak bakalan Lepasin sepupu lu, Dyta.”

Ting

Hasya melihat ponselnya, dia melihat pesan yang di kirim oleh Revan, sepupunya.

“Kak Hasya, emang kak Dyra ada di situ kerja tugas?”

Membaca pesan Revan, lalu dia membalas pesan Revan.

''Dyra nggak ada di sini.''

Setelah membalas pesan Revan, Hasya menyimpan ponselnya dengan sedikit khawatir.

''Siapa?'' tanya Farel.

''Revan, dia pikir Dyra ada di sini kerja tugas. Dyta juga Telfon aku tadi, dia nanyain Dyra karna belum pulang,'' jelasnya membuat Farel diam.

Berselang beberapa detik, ponsel Farel berdering. Yang menelfon dirinya adalah Dyta.

Farel mengangkat Telfon dari Dyta. Dyta menjelaskan kepada Farel, Dyra belum pernah pulang kerumah setelah mereka pulang sekolah.

''Ok, gue kesana.'' Farel langsung menutup telfonya.

''Gua keluar dulu, Sya,'' pamit Farel dan dibalas anggukan kepala oleh Hasya.

Sepertinya gadis itu belum tahu mengenai Hasya, karna wajahnya masih seperti biasa.

''Mah, Dyta keluar dulu bentar,'' pamit Dyta menyalami tangan Kayla.

''Mau kemana, Ta? Udah mau malam ini,'' jelas Kayla.

''Dyta mau ke tempat latihan dulu, Mah. Barang Dyta kelupaan disana.'' bohongnya kepada Kayla.

''Besok, kan bisa di ambil,'' ujar Kayla lagi.

''Takut di ambil sama orang, mah,'' selah Dyta.

''Kamu pergi sama siapa?'' tanya Kayla.

''Farel,'' balas Kayla.

''Hati-hati, Ta. Habis ambil barang langsung pulang,'' peringat Kayla dan dibalas anggukan kepala oleh Dyta.

Dari lantai atas, Revan menggerutu. ''Lihat aja, kalau sampai Aldi macam-macam sama Kak Dyra, gua orang paling depan yang akan buat cowok barunya itu tau, apa arti pukulan dari Revan.''

Terpopuler

Comments

IK

IK

hadeuh Hasya bnr bnr dah... emang Hasya harus dpt cowo kayak Frezan jg yg tegas bisa nuntun

2023-01-10

0

Rizal Angker

Rizal Angker

next

2023-01-10

0

Marianti

Marianti

Hasya... Polosmu bikin gemes campur greget emaknya bgt, I love rara frezan😁

2023-01-10

3

lihat semua
Episodes
1 Dyta dan Farel
2 Hanya Farel yang tahu
3 Beban pikiran
4 Tetap stay
5 Farel Kebo
6 Apartemen
7 Hasya
8 Perdebatan kecil Dyra & Riki
9 Senja
10 Tatapan matanya
11 Lion dan kedatangan Tegar
12 Permainan basket
13 Penolakan Hasya untuk Zhar
14 Dyra dan Raka
15 Hanya memastikan
16 Para mantan Dyra
17 Rara versi Hasya
18 Obrolan om dan keponakan
19 Mencari Dyra
20 Entah mengikuti jejak siapa
21 Hasya dan Riki
22 Hasya yang lalod
23 Tantangan
24 Menatap Zhar
25 Ziya muncul
26 Bos Cafe Bintang
27 Bule kesasar+Pulsa
28 Tatapan memuja
29 Mendekati Farel
30 Kembalinya Reta
31 Mampir dlu
32 Turut berduka cita
33 Luka lama kini muncul
34 Anak haram mu
35 Ngantuk berat
36 Jangan sampai suka Zhar
37 Ingin menjodohkan
38 Cemburu
39 Dyta dan Agrif
40 Perubahan sikap
41 peserta olimpiade
42 Satu minggu lagi
43 Murah
44 Matematika (Zhar) 44
45 Meminta hadiah
46 Menyetujui perjodohan ini 46
47 Kamu dan Zhar
48 Menyetujui 48
49 Besok lusa
50 Kedatangan Tegar
51 Menyebalkan
52 Cinta monyet
53 Tidak lama lagi
54 Nongkrong
55 Makan malam
56 Baik-baik saja
57 Agrif
58 Ziya dan Agrif club
59 Kei dan Raka di club
60 Menunggu pagi tiba
61 Kumpul
62 Pelukan Reta dan Farel
63 Merubah wajah Kayla
64 Menunggu kedatangan Elgara
65 Seperti mimpi bertemu
66 Lepas rindu
67 Negosiasi
68 Nasi goreng cinta
69 Elgara dan Kayla
70 Balik
71 Promosi
72 Kembali berulah
73 Hukuman
74 Dyta dan Lion
75 By one
76 Gue Agrif
77 Sebuah pengakuan
78 Ketakutan Hasya
79 Riki vs Zhar
80 Pengakuan Hasya
81 Menunggu kehancuran
82 Kamu cemburu
83 Pinjam baju kaos
84 Tugas
85 Target
86 Batal
87 Seperti ada yang mengikuti kita
88 Gue tertarik sama saudara lo
89 Dua nyawa itu berharga
90 Al, ini apa?
91 Kamu mau bunuh aku?
92 Gue takut
93 Hasya lebih penting (Riki)
94 Lo udah milik gue
95 Lo cantik tapi nggak cukup sama satu cowok
96 Cerita sama gue
97 Mencari
98 Menginginkan Dyta
99 Dyta mana?
100 Dalam bahaya
101 Zhar dan Riki
102 Bersimbah darah
103 Nyawa harus dibalas dengan nyawa
104 Masa lalu
105 Mendonor
106 Penghilang rasa capek
107 Jantung lo Aman?
108 Takut
109 Ada aku di sini (Zhar)
110 Olimpiade yang batal
111 Apa sudah melihat berita pagi ini? (Frezan)
112 Mencari Revan
113 Tatapan tajam
114 Nasehat dari Farel
115 Gelagat aneh
116 Dia Hasya, tunangan gue (Zhar)
117 Diam, jangan berisik
118 Perdebatan kecil
119 Keluarga Lea dan Nathan
120 Ziya dan Farel
121 Sahabat terbaik Farel dan Dyta
122 Kianna dan om
123 Mengetahui
124 Keributan di pagi hari
125 Cinta segitiga
126 Tolong lepasin
127 Karna dendam
128 Kenyataan pahit
129 Agrif Vs Farel
130 Berantem sama siapa?
131 Kamu mau aku lupa ingatan?
132 Mencari tahu
133 Tamu tampan
134 Selalu ada
135 cewek pertama
136 Maafin papa
137 Suami yang terbaik untuk aku
138 Cantik
139 Pengen punya anak 8 (Hasya)
140 Lo cantik, Sya
141 Hasya dan Zhar
142 Jadi pacar gue
143 Hadiah dari Hasya
144 Olahraga
145 Kemungkinan yang terjadi
146 Menatap nya beda
147 Gue sahabat lo
148 Ngambek atau marah?
149 Tidak gagal
150 I Love You My Twin
151 Awal yang baik
152 Putus
153 Agrif dan keputusannya
154 Aneh
155 Bully-an
156 Teman sekolah sudah tahu
157 Dyta masuk rumah sakit
158 Saya yatim piatu
159 Ada kak Lea
160 Agrif merasa bersalah
161 Kedatangan Agrif
162 Cek 1M
163 Stay With Me
164 Hasya udah suka sama kak Zhar
165 Zayn
166 Jalan bareng
167 Romantis
168 Perdebatan
169 Gimana kalau di jodohin?
170 Farel dan Dyta
171 Lebih menyeramkan dari setan
172 Kagum
173 Permintaan gila
174 Kakak adik
175 Senyuman bak orang gila
176 Ziya
177 Frustasi karna kegantengan
178 Sahabat terbaik
179 Permintaan Farel
180 Raka dan Dyra
181 Perdebatan unfaedah
182 Pacaran sehat
183 Dilema Riki dan Hasya
184 Mau bertemu
185 Ancaman kecil
186 Permintaan Zayn
187 Minta di hukum
188 Hasya dan ancaman hukumannya
189 Kesempatan dalam kesempitan
190 Cewek yang lo suka
191 Lo sentuh dia, lo pulang dalam keadaan berdarah
Episodes

Updated 191 Episodes

1
Dyta dan Farel
2
Hanya Farel yang tahu
3
Beban pikiran
4
Tetap stay
5
Farel Kebo
6
Apartemen
7
Hasya
8
Perdebatan kecil Dyra & Riki
9
Senja
10
Tatapan matanya
11
Lion dan kedatangan Tegar
12
Permainan basket
13
Penolakan Hasya untuk Zhar
14
Dyra dan Raka
15
Hanya memastikan
16
Para mantan Dyra
17
Rara versi Hasya
18
Obrolan om dan keponakan
19
Mencari Dyra
20
Entah mengikuti jejak siapa
21
Hasya dan Riki
22
Hasya yang lalod
23
Tantangan
24
Menatap Zhar
25
Ziya muncul
26
Bos Cafe Bintang
27
Bule kesasar+Pulsa
28
Tatapan memuja
29
Mendekati Farel
30
Kembalinya Reta
31
Mampir dlu
32
Turut berduka cita
33
Luka lama kini muncul
34
Anak haram mu
35
Ngantuk berat
36
Jangan sampai suka Zhar
37
Ingin menjodohkan
38
Cemburu
39
Dyta dan Agrif
40
Perubahan sikap
41
peserta olimpiade
42
Satu minggu lagi
43
Murah
44
Matematika (Zhar) 44
45
Meminta hadiah
46
Menyetujui perjodohan ini 46
47
Kamu dan Zhar
48
Menyetujui 48
49
Besok lusa
50
Kedatangan Tegar
51
Menyebalkan
52
Cinta monyet
53
Tidak lama lagi
54
Nongkrong
55
Makan malam
56
Baik-baik saja
57
Agrif
58
Ziya dan Agrif club
59
Kei dan Raka di club
60
Menunggu pagi tiba
61
Kumpul
62
Pelukan Reta dan Farel
63
Merubah wajah Kayla
64
Menunggu kedatangan Elgara
65
Seperti mimpi bertemu
66
Lepas rindu
67
Negosiasi
68
Nasi goreng cinta
69
Elgara dan Kayla
70
Balik
71
Promosi
72
Kembali berulah
73
Hukuman
74
Dyta dan Lion
75
By one
76
Gue Agrif
77
Sebuah pengakuan
78
Ketakutan Hasya
79
Riki vs Zhar
80
Pengakuan Hasya
81
Menunggu kehancuran
82
Kamu cemburu
83
Pinjam baju kaos
84
Tugas
85
Target
86
Batal
87
Seperti ada yang mengikuti kita
88
Gue tertarik sama saudara lo
89
Dua nyawa itu berharga
90
Al, ini apa?
91
Kamu mau bunuh aku?
92
Gue takut
93
Hasya lebih penting (Riki)
94
Lo udah milik gue
95
Lo cantik tapi nggak cukup sama satu cowok
96
Cerita sama gue
97
Mencari
98
Menginginkan Dyta
99
Dyta mana?
100
Dalam bahaya
101
Zhar dan Riki
102
Bersimbah darah
103
Nyawa harus dibalas dengan nyawa
104
Masa lalu
105
Mendonor
106
Penghilang rasa capek
107
Jantung lo Aman?
108
Takut
109
Ada aku di sini (Zhar)
110
Olimpiade yang batal
111
Apa sudah melihat berita pagi ini? (Frezan)
112
Mencari Revan
113
Tatapan tajam
114
Nasehat dari Farel
115
Gelagat aneh
116
Dia Hasya, tunangan gue (Zhar)
117
Diam, jangan berisik
118
Perdebatan kecil
119
Keluarga Lea dan Nathan
120
Ziya dan Farel
121
Sahabat terbaik Farel dan Dyta
122
Kianna dan om
123
Mengetahui
124
Keributan di pagi hari
125
Cinta segitiga
126
Tolong lepasin
127
Karna dendam
128
Kenyataan pahit
129
Agrif Vs Farel
130
Berantem sama siapa?
131
Kamu mau aku lupa ingatan?
132
Mencari tahu
133
Tamu tampan
134
Selalu ada
135
cewek pertama
136
Maafin papa
137
Suami yang terbaik untuk aku
138
Cantik
139
Pengen punya anak 8 (Hasya)
140
Lo cantik, Sya
141
Hasya dan Zhar
142
Jadi pacar gue
143
Hadiah dari Hasya
144
Olahraga
145
Kemungkinan yang terjadi
146
Menatap nya beda
147
Gue sahabat lo
148
Ngambek atau marah?
149
Tidak gagal
150
I Love You My Twin
151
Awal yang baik
152
Putus
153
Agrif dan keputusannya
154
Aneh
155
Bully-an
156
Teman sekolah sudah tahu
157
Dyta masuk rumah sakit
158
Saya yatim piatu
159
Ada kak Lea
160
Agrif merasa bersalah
161
Kedatangan Agrif
162
Cek 1M
163
Stay With Me
164
Hasya udah suka sama kak Zhar
165
Zayn
166
Jalan bareng
167
Romantis
168
Perdebatan
169
Gimana kalau di jodohin?
170
Farel dan Dyta
171
Lebih menyeramkan dari setan
172
Kagum
173
Permintaan gila
174
Kakak adik
175
Senyuman bak orang gila
176
Ziya
177
Frustasi karna kegantengan
178
Sahabat terbaik
179
Permintaan Farel
180
Raka dan Dyra
181
Perdebatan unfaedah
182
Pacaran sehat
183
Dilema Riki dan Hasya
184
Mau bertemu
185
Ancaman kecil
186
Permintaan Zayn
187
Minta di hukum
188
Hasya dan ancaman hukumannya
189
Kesempatan dalam kesempitan
190
Cewek yang lo suka
191
Lo sentuh dia, lo pulang dalam keadaan berdarah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!