Apartemen

Dyta sudah sampai di depan pintu apartemen Farel, setelah memasukkan pasword pintu apartemen, pintunya langsung terbuka.

“Farel!” teriak Dyta saat sudah masuk kedalam apartemen Farel.

Dyta berjalan menuju kamar Farel, lalu membuka knop pintu Farel dan dia mulai masuk kedalam.

Dyta berkacak pinggang melihat Farel masih tidur, dengan tengkurap. Dyta mendekatinya, melihat wajah sahabatnya itu.

Dyta menggeleng seraya tersenyum, bagaimanapun kondisi Farel, dia akan tetap tampan, meski modelan tidurnya seperti ini, mulutnya sedikit terbuka, menciptakan suara dengkuran halus keluar dari mulutnya.

Kebiasaan Farel, dia tidur selalu tidak menggunakan baju, dia hanya bertelanjang dadah, untung saja Dyta sudah terbiasa dengan kebiasaan Farel.

Dyta tersenyum penuh arti, dengan cepat dia mengambil ponselnya memotret wajah Farel, lalu mengirimkannya kepada Dyra.

“Farel!” panggil Dyta, namun cowok tampan itu masih belum juga bergeming sedikitpun.

“FAREl KEBO!!! BANGUN!!!”

Teriak Dyta di dekat telinga Farel, membuat cowok itu terlonjak kaget dengan suara bak petir itu.

“DYTA!!!” geram Farel, karna tidurnya terganggu karna ulah gadis itu.

“APA?!”

Farel langsung membanting tubuh Dyta diatas tempat tidurnya, lalu menduduki tubuh gadis itu. “RASAIN LO!”

“LEPASIN, REL! GUE NGGAK BISA NAFAS!” berontak Dyta, membuat Farel tertawa.

Farel memegang ketiaknya, menggosok tanganya disana. “Cium, wangi, kan?” Tangan yang dia gosokkan pada ketiaknya tadi, langsung di hadiahkan oleh Dyta.

“Bau banget ketiak lo!”

Farel tertawa, akhirnya matanya sudah terbuka sempurna. Dia sudah tidak menduduki tubuh Dyta, dia baring di sebelah gadis itu.

Dengan menatap langit-langit kamar, sementara Dyta menggosok-gosok hidungnya, karna bau ketek Farel masih menempel.

“Ngapain lo nyusup ke aparatemen Gue?” tanya Farel tanpa mengalihkan pandanganya dari langit-langit kamar.

“Awkh!!”

Dyta langsung menyiku perut Farel. “Kita udah ada janji Rel, masa lo lupa sih!” kesal Dyta.

“Masih lama Citing, lo nggak lihat masih jam 2 lewat ?” tunjuk Farel di jam dinding yang tertempel di dalam kamarnya.

“Gue kesini bangunin lo. Lo kalau tidur kayak kebo. Kalau gue nggak kesini, gue bisa pastiin lo bangun besok pagi!” jelas Dyta yang hanya di anggap acuh oleh Farel.

''Gue mandi dulu,'' ucap Farel beranjak dari tempat tidurnya.

''Jangan lupa bersihin kamar gue dulu, baru kita pergi.'' Farel tersenyum kearah Dyta, membuat Dyta memberikan jari tengah untuk Farel.

Farel tertawa lalu melenggang masuk kedalam kamar mandi.

Dyta terlebih dahulu merapikan penampilanya di depan cermin, karna Farel mengacaukan penampilannya.

Dia mengikat ulang rambutnya, lalu merapikan bajunya yang sedikit kusut. Dyta melihat sekeliling kamar Farel sangat berantakan, pakain kotor berserahkan di mana-mana.

''Kena lagi gue sama Farel,'' gumam Dyta seraya memungut pakaian kotor Farel, yang berserahkan di bawa lantai.

Lalu dia masukkan kedalam keranjang, kulit snack yang berserahkan di bawa lantai, membuat Dyta berpikir jiki kamar Farel saat ini seperti tempat sampah.

Setiap dia ke apartemen Farel, apartemen cowok itu selalu berantakan, tidak pernah Dyta melihat apartemen Farel bersih.

Ceklek

Farel keluar dari kamar mandi, melilitkan handuk di pinggangnya, serta rambutnya yang basah.

''Sprei lo dimana, Rel?'' tanya Dyta melirik Farel yang baru saja keluar dari kamar mandi.

''Dalam lemari situ,'' tunjuk Farel di lemari kecil.

Dyta berjalan menuju lemari itu, dia akan menganti sprei kamar milik Farel yang sudah kusut.

Sementara Farel mengambil baju dan celana yang akan dia gunakan, lalu masuk kedalama kamar mandi.

Dyta mulia mengganti sprei kamar Farel, menggunakan sprei berwana abu-abu. Setelah mengganti sprei kamar Farel, dia mengambil sapu lalu mulai menyapu didalam kamar Farel.

Farel kembali membuka pintu kamar mandi, dia sudah siap dengan baju kaos berwana putihnya, celana jeans berwana hitam, serta kedua lutut celananya itu sobek.

Sobeknya itu sangat kentara, memberikan kesana badboy.

''Wih...udah bersih aja nih kamar,'' takjub Farel, melihat kamanrnya sudah bersih.

Dia tersenyum kearah Dyta, yang sedang menyandarkan tubuhnya di sofa. Dyta hanya memutar bola matanya malas untuk Farel, lagi-lagi dia seperti menjadi pembantu pribadi Farel di apartemen.

‘’Kecepatan nggak sih kalau kita pergi sekarang?'' tanya Dyta berdiri dari kursi sofa yang dia duduki.

Farel hanya mengangguk saja.

''Kita pergi aja sekarang,'' ajak Farel mengambil kunci motor miiiknya, mengajak Dyta untuk segera pergi.

''Ok.''

Mereka berdua keluar dari apartemen Farel, untuk segera pergi.

Farel mengambil motornya lebih dulu, sementara Dyta menunggunya di luar.

Brum...

Farel singgah di depan Dyta, lalu dia menurunkan stand kaki motornya untuk Dyta.

Dyta memegang pundak Farel, lalu naik keatas motor cowok itu. ''Ini helm siapa sih, Rel. Bau banget,‘’ decak Dyta dengan tidak nyaman mengenakan helm yang di berikan Farel untuknya.

''Itu helmnya Irfan, entar kita singgah beli helm,'' ucap Farel lalu menjalankan motornya untuk segera pergi.

Motor sport miliknya membelah kota Jakarta sore hari ini, pengendara motor dan mobil berlalu lalang.

''Rel!'' panggil Dyta.

Sepertinya Farel tidak mendengar panggilan Dyta, atau sengaja mengabaikan tarikan gadis itu. Farel memutar kaca spion ya sedikit, agar fokus di wajah milik Dyta.

''Rel, gue tau lo kakuin hal bodoh lagi!'' tawa Dyta, membuat Farel juga ikutan tertaw

Sudah Farel katakan bukan, jika tawa Dyta merupakan melodi indah yang selalu ingin dia dengarkan dari gadis itu.

Dyta seperti biasa, memalingkan wajahnya di sebelah sana. Agar Farel tidak bisa melihat wajahnya melalui kaca spion.

''Balik sini, Citing. Kalau nggak, gue turunin lo di sini!'' ancam Farel membuat Dyta memukul bahu cowok itu.

Untung saja Dyta sudah terbiasa dengan ini semua, jadi Ok-Ok saja untuk hatinya. Dia sudah dekat dengan Farel sejak kecil, meski pertemuannya mereka selalu berkelahi sampai sekarang, meski hanya masalah kecil.

''Citing, gue lapar. Kita singgah makan dulu, dari pagi gue belum makan,'' ajak Farel dan dibalas anggukan kepala oleh Dyta.

Mereka berdua singgah di pinggir jalan, banyak pedagang kaki lima di sini. Dyta turun dari motor Farel, sementara Farel kembali menaikkan stand kaki motornya lalu ikutan turun.

''Pak, pesan baksonya dua,'' kata Dyta kepada tukang bakso tersebut.

Dyta sudah tau, makanan kesukaan Farel saat makan di pinggir jalan yaitu bakso. Mereka berdua sudah duduk di kursi kayu, yang di sediakan oleh penjual.

Farel tertawa saat membuka ponselnya, melihat room chatnya dengan Dyta. Dyta mengirimkan foto Dyra yang sedang maskeran dengan mulut sedikit terbuka.

Dyta hanya tersenyum acuh saja.

''Kalah perawatan lo sama adik lo,'' beber Farel.

‘’Gue gini aja udah cantik,'' terang Dyta membuat Farel langsung menjitak kening gadis itu.

‘’Perawatan biar tambah cantik.''

Terpopuler

Comments

IK

IK

c dyta udh kayak pasangan nya azz bereain apartmn c farel

2023-01-05

0

Kyli

Kyli

Up lgi thor

2023-01-04

0

lihat semua
Episodes
1 Dyta dan Farel
2 Hanya Farel yang tahu
3 Beban pikiran
4 Tetap stay
5 Farel Kebo
6 Apartemen
7 Hasya
8 Perdebatan kecil Dyra & Riki
9 Senja
10 Tatapan matanya
11 Lion dan kedatangan Tegar
12 Permainan basket
13 Penolakan Hasya untuk Zhar
14 Dyra dan Raka
15 Hanya memastikan
16 Para mantan Dyra
17 Rara versi Hasya
18 Obrolan om dan keponakan
19 Mencari Dyra
20 Entah mengikuti jejak siapa
21 Hasya dan Riki
22 Hasya yang lalod
23 Tantangan
24 Menatap Zhar
25 Ziya muncul
26 Bos Cafe Bintang
27 Bule kesasar+Pulsa
28 Tatapan memuja
29 Mendekati Farel
30 Kembalinya Reta
31 Mampir dlu
32 Turut berduka cita
33 Luka lama kini muncul
34 Anak haram mu
35 Ngantuk berat
36 Jangan sampai suka Zhar
37 Ingin menjodohkan
38 Cemburu
39 Dyta dan Agrif
40 Perubahan sikap
41 peserta olimpiade
42 Satu minggu lagi
43 Murah
44 Matematika (Zhar) 44
45 Meminta hadiah
46 Menyetujui perjodohan ini 46
47 Kamu dan Zhar
48 Menyetujui 48
49 Besok lusa
50 Kedatangan Tegar
51 Menyebalkan
52 Cinta monyet
53 Tidak lama lagi
54 Nongkrong
55 Makan malam
56 Baik-baik saja
57 Agrif
58 Ziya dan Agrif club
59 Kei dan Raka di club
60 Menunggu pagi tiba
61 Kumpul
62 Pelukan Reta dan Farel
63 Merubah wajah Kayla
64 Menunggu kedatangan Elgara
65 Seperti mimpi bertemu
66 Lepas rindu
67 Negosiasi
68 Nasi goreng cinta
69 Elgara dan Kayla
70 Balik
71 Promosi
72 Kembali berulah
73 Hukuman
74 Dyta dan Lion
75 By one
76 Gue Agrif
77 Sebuah pengakuan
78 Ketakutan Hasya
79 Riki vs Zhar
80 Pengakuan Hasya
81 Menunggu kehancuran
82 Kamu cemburu
83 Pinjam baju kaos
84 Tugas
85 Target
86 Batal
87 Seperti ada yang mengikuti kita
88 Gue tertarik sama saudara lo
89 Dua nyawa itu berharga
90 Al, ini apa?
91 Kamu mau bunuh aku?
92 Gue takut
93 Hasya lebih penting (Riki)
94 Lo udah milik gue
95 Lo cantik tapi nggak cukup sama satu cowok
96 Cerita sama gue
97 Mencari
98 Menginginkan Dyta
99 Dyta mana?
100 Dalam bahaya
101 Zhar dan Riki
102 Bersimbah darah
103 Nyawa harus dibalas dengan nyawa
104 Masa lalu
105 Mendonor
106 Penghilang rasa capek
107 Jantung lo Aman?
108 Takut
109 Ada aku di sini (Zhar)
110 Olimpiade yang batal
111 Apa sudah melihat berita pagi ini? (Frezan)
112 Mencari Revan
113 Tatapan tajam
114 Nasehat dari Farel
115 Gelagat aneh
116 Dia Hasya, tunangan gue (Zhar)
117 Diam, jangan berisik
118 Perdebatan kecil
119 Keluarga Lea dan Nathan
120 Ziya dan Farel
121 Sahabat terbaik Farel dan Dyta
122 Kianna dan om
123 Mengetahui
124 Keributan di pagi hari
125 Cinta segitiga
126 Tolong lepasin
127 Karna dendam
128 Kenyataan pahit
129 Agrif Vs Farel
130 Berantem sama siapa?
131 Kamu mau aku lupa ingatan?
132 Mencari tahu
133 Tamu tampan
134 Selalu ada
135 cewek pertama
136 Maafin papa
137 Suami yang terbaik untuk aku
138 Cantik
139 Pengen punya anak 8 (Hasya)
140 Lo cantik, Sya
141 Hasya dan Zhar
142 Jadi pacar gue
143 Hadiah dari Hasya
144 Olahraga
145 Kemungkinan yang terjadi
146 Menatap nya beda
147 Gue sahabat lo
148 Ngambek atau marah?
149 Tidak gagal
150 I Love You My Twin
151 Awal yang baik
152 Putus
153 Agrif dan keputusannya
154 Aneh
155 Bully-an
156 Teman sekolah sudah tahu
157 Dyta masuk rumah sakit
158 Saya yatim piatu
159 Ada kak Lea
160 Agrif merasa bersalah
161 Kedatangan Agrif
162 Cek 1M
163 Stay With Me
164 Hasya udah suka sama kak Zhar
165 Zayn
166 Jalan bareng
167 Romantis
168 Perdebatan
169 Gimana kalau di jodohin?
170 Farel dan Dyta
171 Lebih menyeramkan dari setan
172 Kagum
173 Permintaan gila
174 Kakak adik
175 Senyuman bak orang gila
176 Ziya
177 Frustasi karna kegantengan
178 Sahabat terbaik
179 Permintaan Farel
180 Raka dan Dyra
181 Perdebatan unfaedah
182 Pacaran sehat
183 Dilema Riki dan Hasya
184 Mau bertemu
185 Ancaman kecil
186 Permintaan Zayn
187 Minta di hukum
188 Hasya dan ancaman hukumannya
189 Kesempatan dalam kesempitan
190 Cewek yang lo suka
191 Lo sentuh dia, lo pulang dalam keadaan berdarah
Episodes

Updated 191 Episodes

1
Dyta dan Farel
2
Hanya Farel yang tahu
3
Beban pikiran
4
Tetap stay
5
Farel Kebo
6
Apartemen
7
Hasya
8
Perdebatan kecil Dyra & Riki
9
Senja
10
Tatapan matanya
11
Lion dan kedatangan Tegar
12
Permainan basket
13
Penolakan Hasya untuk Zhar
14
Dyra dan Raka
15
Hanya memastikan
16
Para mantan Dyra
17
Rara versi Hasya
18
Obrolan om dan keponakan
19
Mencari Dyra
20
Entah mengikuti jejak siapa
21
Hasya dan Riki
22
Hasya yang lalod
23
Tantangan
24
Menatap Zhar
25
Ziya muncul
26
Bos Cafe Bintang
27
Bule kesasar+Pulsa
28
Tatapan memuja
29
Mendekati Farel
30
Kembalinya Reta
31
Mampir dlu
32
Turut berduka cita
33
Luka lama kini muncul
34
Anak haram mu
35
Ngantuk berat
36
Jangan sampai suka Zhar
37
Ingin menjodohkan
38
Cemburu
39
Dyta dan Agrif
40
Perubahan sikap
41
peserta olimpiade
42
Satu minggu lagi
43
Murah
44
Matematika (Zhar) 44
45
Meminta hadiah
46
Menyetujui perjodohan ini 46
47
Kamu dan Zhar
48
Menyetujui 48
49
Besok lusa
50
Kedatangan Tegar
51
Menyebalkan
52
Cinta monyet
53
Tidak lama lagi
54
Nongkrong
55
Makan malam
56
Baik-baik saja
57
Agrif
58
Ziya dan Agrif club
59
Kei dan Raka di club
60
Menunggu pagi tiba
61
Kumpul
62
Pelukan Reta dan Farel
63
Merubah wajah Kayla
64
Menunggu kedatangan Elgara
65
Seperti mimpi bertemu
66
Lepas rindu
67
Negosiasi
68
Nasi goreng cinta
69
Elgara dan Kayla
70
Balik
71
Promosi
72
Kembali berulah
73
Hukuman
74
Dyta dan Lion
75
By one
76
Gue Agrif
77
Sebuah pengakuan
78
Ketakutan Hasya
79
Riki vs Zhar
80
Pengakuan Hasya
81
Menunggu kehancuran
82
Kamu cemburu
83
Pinjam baju kaos
84
Tugas
85
Target
86
Batal
87
Seperti ada yang mengikuti kita
88
Gue tertarik sama saudara lo
89
Dua nyawa itu berharga
90
Al, ini apa?
91
Kamu mau bunuh aku?
92
Gue takut
93
Hasya lebih penting (Riki)
94
Lo udah milik gue
95
Lo cantik tapi nggak cukup sama satu cowok
96
Cerita sama gue
97
Mencari
98
Menginginkan Dyta
99
Dyta mana?
100
Dalam bahaya
101
Zhar dan Riki
102
Bersimbah darah
103
Nyawa harus dibalas dengan nyawa
104
Masa lalu
105
Mendonor
106
Penghilang rasa capek
107
Jantung lo Aman?
108
Takut
109
Ada aku di sini (Zhar)
110
Olimpiade yang batal
111
Apa sudah melihat berita pagi ini? (Frezan)
112
Mencari Revan
113
Tatapan tajam
114
Nasehat dari Farel
115
Gelagat aneh
116
Dia Hasya, tunangan gue (Zhar)
117
Diam, jangan berisik
118
Perdebatan kecil
119
Keluarga Lea dan Nathan
120
Ziya dan Farel
121
Sahabat terbaik Farel dan Dyta
122
Kianna dan om
123
Mengetahui
124
Keributan di pagi hari
125
Cinta segitiga
126
Tolong lepasin
127
Karna dendam
128
Kenyataan pahit
129
Agrif Vs Farel
130
Berantem sama siapa?
131
Kamu mau aku lupa ingatan?
132
Mencari tahu
133
Tamu tampan
134
Selalu ada
135
cewek pertama
136
Maafin papa
137
Suami yang terbaik untuk aku
138
Cantik
139
Pengen punya anak 8 (Hasya)
140
Lo cantik, Sya
141
Hasya dan Zhar
142
Jadi pacar gue
143
Hadiah dari Hasya
144
Olahraga
145
Kemungkinan yang terjadi
146
Menatap nya beda
147
Gue sahabat lo
148
Ngambek atau marah?
149
Tidak gagal
150
I Love You My Twin
151
Awal yang baik
152
Putus
153
Agrif dan keputusannya
154
Aneh
155
Bully-an
156
Teman sekolah sudah tahu
157
Dyta masuk rumah sakit
158
Saya yatim piatu
159
Ada kak Lea
160
Agrif merasa bersalah
161
Kedatangan Agrif
162
Cek 1M
163
Stay With Me
164
Hasya udah suka sama kak Zhar
165
Zayn
166
Jalan bareng
167
Romantis
168
Perdebatan
169
Gimana kalau di jodohin?
170
Farel dan Dyta
171
Lebih menyeramkan dari setan
172
Kagum
173
Permintaan gila
174
Kakak adik
175
Senyuman bak orang gila
176
Ziya
177
Frustasi karna kegantengan
178
Sahabat terbaik
179
Permintaan Farel
180
Raka dan Dyra
181
Perdebatan unfaedah
182
Pacaran sehat
183
Dilema Riki dan Hasya
184
Mau bertemu
185
Ancaman kecil
186
Permintaan Zayn
187
Minta di hukum
188
Hasya dan ancaman hukumannya
189
Kesempatan dalam kesempitan
190
Cewek yang lo suka
191
Lo sentuh dia, lo pulang dalam keadaan berdarah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!