Hasya

Dyra menuruni anak tangga dengan styles yang sangat wow, dia menggunakan rok sampai lutut, serta baju sedikit sexy, hanya sedikit saja.

''Kakak mau kemana?'' tanya Revan melihat kakak nya menuruni anak tangga dengan styles yang sangat Perfect.

''Mau ketemu pacar,'' ucap Dyra lalu melewati Revan. ''Kalau mamah udah balik, bilang kalau Dyra sama Dyta sedang kekuar. Dia bakalan pulang sebelum malam hari.''

''Gue tinggal sendiri?'' tanya Revan.

''Lo udah gede, bahkan lo lebih tinggi dari gue sama Dyta,'' ucap Dyra. ‘’Gue pergi dulu, Hasya udah nungguin gue,'' lanjutnya seraya mengedipkan matanya kepada adiknya itu.

Dyra melihat mobil yang mengantar Hasya berada di depan gerbang rumahnya, dengan cepat dia langsung masuk.

Dyra menutup pintu mobil, lalu memeluk Hasya.

''Ra, aku takut kalau sampai ketahuan sama Bunda,'' bisik Hasya di telinga Dyra membuat gadis itu tertawa kecil.

Supir yang akan mengantar mereka berdua, menuju cafe.

''Lo tenang aja, Sya. Gue nggak bakalan ajak lo sesat,'' canda Dyra membuat Hasya memanyunkan bibirnya.

Hasya menggunakan hodie berwana coklat, rok sampai lutut, sama seperti rok Dyra.

Sementara rambutnya dia ikat setengah, sementara rambut Dyra, dia biarkan tergerai indah.

Tidak butuh waktu lama, mereka sudah sampai di cafe Bintang, cafe bintang merupakan cafe yang sering di kunjungi oleh anak muda hanya untuk sekedar nongkrong, kerja tugas dan lain-lainya.

''Lo udah supir lo ini nunggu di sini, kan?'' tanya Dyra memastikan dan dibalas anggukan kepala oleh Hasya.

Hasya tumbuh menjadi gadis cantik, imut, polos dan tentunya dia begitu lalod.

Mereka berdua langsung masuk kedalam cafe bintang, mereka berdua duduk di meja nomor 5 seraya menunggu kedatangan pacar baru Dyra.

Pelayan datang membawa buku menu di meja milik kedua gadis cantik itu.

''Mau pesan apa, Sya?'' tanya Dyra kepada Hasya.

''Susu coklat sama roti bakar,'' jawab Hasya dan dibalas anggukan kepala oleh Dyra.

Dia mulai memesan makanan, seraya menunggu seseorang.

Hasya dan Dyra sibuk memainkan ponselnya, seraya menunggu pesanan mereka datang.

''Dyra Kevinya?''

Dyra yang di sebut namanya langsung mendongakkan kepalanya, dia melihat cowok yang mengenakan kaos berwana hitam, celana jeans berwana biru, mengenakan sepatu vans, serta aroma tubuhnya begitu harum.

Dyra mengangguk masih menatap cowok itu. ''Nama lo, Aldi?'' tanya balik Dyra.

Cowok bernama Aldi itu mengangguk seraya duduk di kursi dekat Dyra.

“Omg! Aslinya lebih ganteng daripada di Sosmed!”

Hati Dyra menjerit melihat ketampanan Aldi hampir sempurna. “Meskipun lebih gantengan Kak Farel. Tapi Aldi juga Ok-Ok!”

''Oh, Iya, Al. Kenalin, dia sepupu gue. Hasya Kevinya.'' Dyra mulai memperkenalkan Hasya kepada pacarnya.

''Aldi.'' Menjulurkan tanganya kepada Hasya, gadis itu belum menerima uluran tangan Aldi.

Dyra memberikan kode kepada Hasya, barulah Hasya menyambut uluran tangan Aldi.

''Hasya, sepupunya Dyra.''

Hasya langsung melepaskan tanganya dengan cepat, membuat Aldi tersenyum.

Dyra dan Aldi mulai mengobrol seraya tertawa kecil. Dyra selalu mengajak Hasya untuk menimpali obrolan mereka, namun Hasya malah senyum-senyum tidak jelas.

''Ra, aku pamit ke toilet dulu. Kebelit pipis,'' pamit gadis itu berdiri dari kursi yang dia duduki.

''Mau gue temenin?'' Dyra berdiri dari kursinya, bersiap-siap ingin menemani Hasya.

''Nggak usah, Ra. Aku bisa sendiri. Mending kamu di sini sama Aldi.'' Lepas itu, Hasya pergi meninggalkan Aldi dan Dyra.

Aldi tersenyum melihat punggung Hasya yang sudah menjauh.

Lima menit di dalam bilik toilet, Hasya langsung membuka pintu untuk segera keluar dari sini.

Deg

Saat membuka pintu toilet, Hasya langsung di suguhkan wajah dingin milik sahabat kakaknya. Wajah panik milik Hasya bertatapan dengan wajah dingin milik Sahabat kakaknya.

Hasya meneguk salivanya susah payah.

“Jangan sampai dia laporin aku sama Kak Tegar.”

***

Dyta turun dari motor Farel, setelah mereka telah sampai di tempat biasa mereka kunjungi, setiap minggu sore bersama Farel.

''Ayok, Rel. Bentar lagi senja!'' Dyta langsung menarik tangan Farel, menuju tanggul pantai yang mereka kunjungi sore ini.

''Masih lama, Citing!'' balas Farel.

Farel tersenyum melihat Dyta tertawa, sudah dia katakan bukan. Jika tawa Dyta merupakan melodi yang sangat indah untuk dia dengarkan.

Mereka berdua duduk diatas tanggul, sudah jam tiga sore , membuat Dyta menunggu kemunculan senja sore ini, meskipun mereka menunggunya beberapa jam lagi. Namun Dyta senang, jika lama-lama di pantai menunggu senja muncul.

''Rel, lo nggak lupa bawa kamera, kan,'' tanya Dyta.

''Nggak dong,'' jawab Farel seraya mengeluarkan kamera dari dalam tasnya, yang muat hanya untuk kamera saja.

Mereka selalu mengabadikan momen seperti ini, melalui lensa kamera milik Farel.

Farel dan Dyta duduk diatas tanggul, saling membelakangi, menyandarkan punggung mereka satu sama lain.

''Rel,'' panggil Dyta.

''Kenapa? Mau nangis lagi?'' Bukanya menjawab panggilan Dyta, dia malah balik bertanya, membuat Dyta ingin mendorong sahabatnya itu kebawah.

Biar dia basah kuyup.

''Gue dorong lo ke bawa, biar tau rasa,'' gerutu Dyta membuat Farel tertawa.

‘’Emangnya lo udah siap pulang sendiri, jalan kaki, malam-malam? Disini nggak ada taxi atau ojek.'' Benar saja, pantai yang mereka kunjungi tidak terlalu ramai.

Dyta tidak membalas ucapan Farel lagi, dia selalu saja kalah dalam hal apapun dari Farel, namun dia tidak pernah kalah jika mereka berdua bermain basket dengan Farel.

''Lo mau ngomong apa tadi?'' tanya Farel serius.

Mereka berdua masih di posisi yang sama.

''Gue cuman mau bilang kangen,'' ujar Dyta membuat Farel tertawa.

''Lo kangen sama siapa? Bokap lo atau sama sahabat lo yang jago main basket itu,'' ejek Farel membuat Dyta memutar sedikit tubuhnya, sehingga mereka saling bertatapan.

Punggung mereka masih bersentuhan, untuk saling menyanggah.

''Nggak ada yang bisa ngalahin Agrif main basket,'' songong Dyta. ''Gue aja kalah sama dia.''

''Lebay lo, Citing!''

‘’Bilang aja lo iri, karna lo belum ngalahin gue main basket!'' ejek Dyta seraya tertawa kecil.

''Gue bisa aja kalah sama lo Ci, tapi gue nggak bakalan kalah sama si Agrif itu. Ingat, ya, dia jago main basket pas masih kecil, siapa tau aja dia udah oon,'' jelas Farel membuat Dyta membentuk tanganya seperti kepala ular, saat Farel mengoceh.

''Yaudah buktiin,'' kata Dyta santai.

''Lo nyuruh gue ke Banjarmasin? Ogah!''

''Habis-habisin duit ke sana, tujuannya juga nggak jelas,'' lanjutnya.

''Lo punya banyak duit, lo bisa porotin om Nathan sama om Eza,'' jelas Dyta membuat Farel menggeleng.

''Gue bodoh, kalau gue sampai ke Banjarmasin.''

''Gue kangen sama Agrif, gue penasaran sama Agrif yang sekarang,'' ujar Dyta. ‘’Gue harap, dia bakalan datang ke Jakarta.''

Terpopuler

Comments

yayan

yayan

penasaran jg agrif ingetnya ke dyta ap ke ziya yach

2023-01-07

0

IK

IK

klo agrif n dyta tw klo erga yg hajar danil sampe mati,, agrif akn dendam k elga atau dyta.. plis dyta lupain prasaan km k agrif walo pun untuk skrg hny shbt

2023-01-05

0

IK

IK

ini mah kayak rara dong🤣

2023-01-05

0

lihat semua
Episodes
1 Dyta dan Farel
2 Hanya Farel yang tahu
3 Beban pikiran
4 Tetap stay
5 Farel Kebo
6 Apartemen
7 Hasya
8 Perdebatan kecil Dyra & Riki
9 Senja
10 Tatapan matanya
11 Lion dan kedatangan Tegar
12 Permainan basket
13 Penolakan Hasya untuk Zhar
14 Dyra dan Raka
15 Hanya memastikan
16 Para mantan Dyra
17 Rara versi Hasya
18 Obrolan om dan keponakan
19 Mencari Dyra
20 Entah mengikuti jejak siapa
21 Hasya dan Riki
22 Hasya yang lalod
23 Tantangan
24 Menatap Zhar
25 Ziya muncul
26 Bos Cafe Bintang
27 Bule kesasar+Pulsa
28 Tatapan memuja
29 Mendekati Farel
30 Kembalinya Reta
31 Mampir dlu
32 Turut berduka cita
33 Luka lama kini muncul
34 Anak haram mu
35 Ngantuk berat
36 Jangan sampai suka Zhar
37 Ingin menjodohkan
38 Cemburu
39 Dyta dan Agrif
40 Perubahan sikap
41 peserta olimpiade
42 Satu minggu lagi
43 Murah
44 Matematika (Zhar) 44
45 Meminta hadiah
46 Menyetujui perjodohan ini 46
47 Kamu dan Zhar
48 Menyetujui 48
49 Besok lusa
50 Kedatangan Tegar
51 Menyebalkan
52 Cinta monyet
53 Tidak lama lagi
54 Nongkrong
55 Makan malam
56 Baik-baik saja
57 Agrif
58 Ziya dan Agrif club
59 Kei dan Raka di club
60 Menunggu pagi tiba
61 Kumpul
62 Pelukan Reta dan Farel
63 Merubah wajah Kayla
64 Menunggu kedatangan Elgara
65 Seperti mimpi bertemu
66 Lepas rindu
67 Negosiasi
68 Nasi goreng cinta
69 Elgara dan Kayla
70 Balik
71 Promosi
72 Kembali berulah
73 Hukuman
74 Dyta dan Lion
75 By one
76 Gue Agrif
77 Sebuah pengakuan
78 Ketakutan Hasya
79 Riki vs Zhar
80 Pengakuan Hasya
81 Menunggu kehancuran
82 Kamu cemburu
83 Pinjam baju kaos
84 Tugas
85 Target
86 Batal
87 Seperti ada yang mengikuti kita
88 Gue tertarik sama saudara lo
89 Dua nyawa itu berharga
90 Al, ini apa?
91 Kamu mau bunuh aku?
92 Gue takut
93 Hasya lebih penting (Riki)
94 Lo udah milik gue
95 Lo cantik tapi nggak cukup sama satu cowok
96 Cerita sama gue
97 Mencari
98 Menginginkan Dyta
99 Dyta mana?
100 Dalam bahaya
101 Zhar dan Riki
102 Bersimbah darah
103 Nyawa harus dibalas dengan nyawa
104 Masa lalu
105 Mendonor
106 Penghilang rasa capek
107 Jantung lo Aman?
108 Takut
109 Ada aku di sini (Zhar)
110 Olimpiade yang batal
111 Apa sudah melihat berita pagi ini? (Frezan)
112 Mencari Revan
113 Tatapan tajam
114 Nasehat dari Farel
115 Gelagat aneh
116 Dia Hasya, tunangan gue (Zhar)
117 Diam, jangan berisik
118 Perdebatan kecil
119 Keluarga Lea dan Nathan
120 Ziya dan Farel
121 Sahabat terbaik Farel dan Dyta
122 Kianna dan om
123 Mengetahui
124 Keributan di pagi hari
125 Cinta segitiga
126 Tolong lepasin
127 Karna dendam
128 Kenyataan pahit
129 Agrif Vs Farel
130 Berantem sama siapa?
131 Kamu mau aku lupa ingatan?
132 Mencari tahu
133 Tamu tampan
134 Selalu ada
135 cewek pertama
136 Maafin papa
137 Suami yang terbaik untuk aku
138 Cantik
139 Pengen punya anak 8 (Hasya)
140 Lo cantik, Sya
141 Hasya dan Zhar
142 Jadi pacar gue
143 Hadiah dari Hasya
144 Olahraga
145 Kemungkinan yang terjadi
146 Menatap nya beda
147 Gue sahabat lo
148 Ngambek atau marah?
149 Tidak gagal
150 I Love You My Twin
151 Awal yang baik
152 Putus
153 Agrif dan keputusannya
154 Aneh
155 Bully-an
156 Teman sekolah sudah tahu
157 Dyta masuk rumah sakit
158 Saya yatim piatu
159 Ada kak Lea
160 Agrif merasa bersalah
161 Kedatangan Agrif
162 Cek 1M
163 Stay With Me
164 Hasya udah suka sama kak Zhar
165 Zayn
166 Jalan bareng
167 Romantis
168 Perdebatan
169 Gimana kalau di jodohin?
170 Farel dan Dyta
171 Lebih menyeramkan dari setan
172 Kagum
173 Permintaan gila
174 Kakak adik
175 Senyuman bak orang gila
176 Ziya
177 Frustasi karna kegantengan
178 Sahabat terbaik
179 Permintaan Farel
180 Raka dan Dyra
181 Perdebatan unfaedah
182 Pacaran sehat
183 Dilema Riki dan Hasya
184 Mau bertemu
185 Ancaman kecil
186 Permintaan Zayn
187 Minta di hukum
188 Hasya dan ancaman hukumannya
189 Kesempatan dalam kesempitan
190 Cewek yang lo suka
191 Lo sentuh dia, lo pulang dalam keadaan berdarah
Episodes

Updated 191 Episodes

1
Dyta dan Farel
2
Hanya Farel yang tahu
3
Beban pikiran
4
Tetap stay
5
Farel Kebo
6
Apartemen
7
Hasya
8
Perdebatan kecil Dyra & Riki
9
Senja
10
Tatapan matanya
11
Lion dan kedatangan Tegar
12
Permainan basket
13
Penolakan Hasya untuk Zhar
14
Dyra dan Raka
15
Hanya memastikan
16
Para mantan Dyra
17
Rara versi Hasya
18
Obrolan om dan keponakan
19
Mencari Dyra
20
Entah mengikuti jejak siapa
21
Hasya dan Riki
22
Hasya yang lalod
23
Tantangan
24
Menatap Zhar
25
Ziya muncul
26
Bos Cafe Bintang
27
Bule kesasar+Pulsa
28
Tatapan memuja
29
Mendekati Farel
30
Kembalinya Reta
31
Mampir dlu
32
Turut berduka cita
33
Luka lama kini muncul
34
Anak haram mu
35
Ngantuk berat
36
Jangan sampai suka Zhar
37
Ingin menjodohkan
38
Cemburu
39
Dyta dan Agrif
40
Perubahan sikap
41
peserta olimpiade
42
Satu minggu lagi
43
Murah
44
Matematika (Zhar) 44
45
Meminta hadiah
46
Menyetujui perjodohan ini 46
47
Kamu dan Zhar
48
Menyetujui 48
49
Besok lusa
50
Kedatangan Tegar
51
Menyebalkan
52
Cinta monyet
53
Tidak lama lagi
54
Nongkrong
55
Makan malam
56
Baik-baik saja
57
Agrif
58
Ziya dan Agrif club
59
Kei dan Raka di club
60
Menunggu pagi tiba
61
Kumpul
62
Pelukan Reta dan Farel
63
Merubah wajah Kayla
64
Menunggu kedatangan Elgara
65
Seperti mimpi bertemu
66
Lepas rindu
67
Negosiasi
68
Nasi goreng cinta
69
Elgara dan Kayla
70
Balik
71
Promosi
72
Kembali berulah
73
Hukuman
74
Dyta dan Lion
75
By one
76
Gue Agrif
77
Sebuah pengakuan
78
Ketakutan Hasya
79
Riki vs Zhar
80
Pengakuan Hasya
81
Menunggu kehancuran
82
Kamu cemburu
83
Pinjam baju kaos
84
Tugas
85
Target
86
Batal
87
Seperti ada yang mengikuti kita
88
Gue tertarik sama saudara lo
89
Dua nyawa itu berharga
90
Al, ini apa?
91
Kamu mau bunuh aku?
92
Gue takut
93
Hasya lebih penting (Riki)
94
Lo udah milik gue
95
Lo cantik tapi nggak cukup sama satu cowok
96
Cerita sama gue
97
Mencari
98
Menginginkan Dyta
99
Dyta mana?
100
Dalam bahaya
101
Zhar dan Riki
102
Bersimbah darah
103
Nyawa harus dibalas dengan nyawa
104
Masa lalu
105
Mendonor
106
Penghilang rasa capek
107
Jantung lo Aman?
108
Takut
109
Ada aku di sini (Zhar)
110
Olimpiade yang batal
111
Apa sudah melihat berita pagi ini? (Frezan)
112
Mencari Revan
113
Tatapan tajam
114
Nasehat dari Farel
115
Gelagat aneh
116
Dia Hasya, tunangan gue (Zhar)
117
Diam, jangan berisik
118
Perdebatan kecil
119
Keluarga Lea dan Nathan
120
Ziya dan Farel
121
Sahabat terbaik Farel dan Dyta
122
Kianna dan om
123
Mengetahui
124
Keributan di pagi hari
125
Cinta segitiga
126
Tolong lepasin
127
Karna dendam
128
Kenyataan pahit
129
Agrif Vs Farel
130
Berantem sama siapa?
131
Kamu mau aku lupa ingatan?
132
Mencari tahu
133
Tamu tampan
134
Selalu ada
135
cewek pertama
136
Maafin papa
137
Suami yang terbaik untuk aku
138
Cantik
139
Pengen punya anak 8 (Hasya)
140
Lo cantik, Sya
141
Hasya dan Zhar
142
Jadi pacar gue
143
Hadiah dari Hasya
144
Olahraga
145
Kemungkinan yang terjadi
146
Menatap nya beda
147
Gue sahabat lo
148
Ngambek atau marah?
149
Tidak gagal
150
I Love You My Twin
151
Awal yang baik
152
Putus
153
Agrif dan keputusannya
154
Aneh
155
Bully-an
156
Teman sekolah sudah tahu
157
Dyta masuk rumah sakit
158
Saya yatim piatu
159
Ada kak Lea
160
Agrif merasa bersalah
161
Kedatangan Agrif
162
Cek 1M
163
Stay With Me
164
Hasya udah suka sama kak Zhar
165
Zayn
166
Jalan bareng
167
Romantis
168
Perdebatan
169
Gimana kalau di jodohin?
170
Farel dan Dyta
171
Lebih menyeramkan dari setan
172
Kagum
173
Permintaan gila
174
Kakak adik
175
Senyuman bak orang gila
176
Ziya
177
Frustasi karna kegantengan
178
Sahabat terbaik
179
Permintaan Farel
180
Raka dan Dyra
181
Perdebatan unfaedah
182
Pacaran sehat
183
Dilema Riki dan Hasya
184
Mau bertemu
185
Ancaman kecil
186
Permintaan Zayn
187
Minta di hukum
188
Hasya dan ancaman hukumannya
189
Kesempatan dalam kesempitan
190
Cewek yang lo suka
191
Lo sentuh dia, lo pulang dalam keadaan berdarah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!