Senja mulai menampakkan dirinya, membuat Dyta menjadi girang. Ini yang dia tunggu-tunggu, kehadiran senja yang begitu indah.
''Ambil foto, Rel!” perintah Dyta seraya berdiri dengan Farel.
Farel mulai memotret Dyta, mengabadikan momen seperti ini, setiap mereka ke pantai, hanya untuk melihat senja saja.
Dyta tertawa kecil, membuat Farel langsung memotret wajah Dyta, sangat pas dengan kedatangan senja, memberikan cahaya di wajah Dyta.
''Rel, foto senjanya,'' kata Dyta, dan lagi-lagi di balas anggukan kepala oleh Farel.
Farel sudah banyak mengambil foto Dyta bersama dengan senja, sangat cantik. Farel menyungkirkan senyumannya melihat hasil jepretanya.
''Coba gue lihat,'' ucap Dyta mengambil kamera milik Farel.
Dyta mengulas senyuman, Farel selalu mengambil foto dengan aeshthetic, mengambil foto Dyta bersama dengan senja, membuat wajah gadis itu tidak kentara.
‘’Entar krim fotonya,'' ucap Dyta.
''Gue bakalan kirim, kalau gue udah pindahin ke laptop,'' balas Farel.
Farel menyerahkan kamarnya kepada Dyta. ''Giliran lo yang foto gue,'' ucap cowok itu membuat Dyta memotret Farel, dengan gayanya yang badboy.
Farel juga mengeluarkan ponselnya, agar bisa berfoto berdua dengan Dyta.
''Balik, Ci,'' ajak Farel, bulu kuduknya meremang jika menjelang magrib seperti ini, mereka masih ada di sini.
''Yaudah.'' Akhirnya mereka berdua memutuskan untuk pulang.
Mereka berdua berjalan dengan lambat, menuju motor milik Farel.
''Besok gue beliin lo helm. Nggak keburu kalau kita singgah sekarang,'' ujar Farel dan dibalas anggukan kepala oleh Dyta.
Farel mulai menyalam mesin motornya, terlebih dahulu dia menurunkan stand kaki motornya untuk Dyta.
Dyta langsung naik ketas motor Farel, lepas itu mereka berdua meninggalkan pantai.
*“Gue suka senja, meski hanya sesaat saja dia datang. Tapi dia selalu berjanji akan kembali. Pah…Dyta mau papah kayak senja*, biar waktunya nggak banyak buat orang-orang, tapi dia selalu berjanji untuk kembali. Sementara papah? Datang sebenatar saja tidak.”
Kota Jakarta mulai padat oleh kendaraan berlalu-lalang. Jam menunjukkan, hampir jam 7 malam.
Sekitar tiga puluh menit berkendara, akhirnya mereka berdua sampai di depan pagar rumah Dyta.
Dyta langsung turun dari motor Farel. ''Hati-hati, Rel,'' ucap Dyta, seraya melepaskan helmnya.
Farel mengangguk di balik helm fullfecnya.
Farel kembali menaikkan stand kaki motornya, membuat Dyta menggeleng. Farel sungguh tidak membuang kebiasaannya itu.
Farel sudah menjalankan kembali motornya, untuk segera pulang.
Dyta berjalan masuk, dia melihat mobil mamahnya sudah parkir di garasi.
Dyta membuka pintu utama,berjalan masuk kedalam rumahnya.
''Habis lihat senja lagi?''
Dyta menghentikan langkah kakinya, pertanyaan itu dari Kayla. Rupanya wanita itu sedang menonton tv, tanpa Dyta sadari.
''Mah.'' Dyta langsung menghampiri Kayla, mencium punggun tangan mamahnya itu.
''Masih suka lihat senja?''
Dyta mengangguk mengiyakan ucapan Kayla.
‘’Masih setia nyusahin, Farel?''
Dyta terdiam.
''Mah...Farel sendiri yang selalu setia nemenin Dyta lihat senja. Mamah, kan, tau soal itu dari dulu,'' jelas Dyta kepada Kayla.
Kayla melirik anak pertamanya itu, memberikan senyuman kepada anak tomboinya, yang mengikuti jejaknya.
‘’Farel sama Dyta cuman sahabatan, Mah.'' Dyta tau, apa arti tatapan mamahnya untuknya.
''Mamah tau, bahkan mama nggak larang kamu buat dekat sama Farel. Tapi... mesti kamu harus tau, persahabatan bisa berubah menjadi cinta,'' jelas Kayla kepada anaknya.
''Ngg—''
''Mamah sudah mengalaminya, Ta. Papah kamu itu, sahabat mama waktu kecil, kami berdua juga sering berantem. Sama seperti kamu dan Farel.''
Dyta tersenyum kecil. ''Dyta sama Farel itu udah kayak saudara, Mah. Dyta udah nganggep Farel seperti kakak Dyta sendiri, meski kami berdua sering berantem,'' jelasnya membuat Kayla menggeleng kecil.
‘’Persahabatan memang seperti itu, Ta. Salah satu diantara kalian bakalan ada yang akan jatuh,'' ujar Kayla.
''Jatuh cinta maksud mama?'' tanya Dyta memastikan dan dibalas anggukan kepala oleh Dyta.
Dyta tertawa kecil. ‘’Farel udah jatuh cinta duluan sama Dyta,'' tawa gadis itu membuat Kayla menggeleng tak habis pikir.
''Kak Farel itu Playboy, Mah!'' Dyta dan Kayla langsung melihat keasal suara. Rupanya sahutan itu dari Dyra yang menuruni anak tangga.
Dyra mendekat kearah, Kayla. ''Pesona kak Farel belum ada yang ngalahin,'' lanjut Dyra. ‘’Meski dia berulang kali nolak pesona , Dyra.''
Dyta bergedik ngeri melihat wajah dramatis milik Dyra saat ini.
''Tapi lo tenang aja, pesona curiting nggak bakalan luntur di mata kak Farel,'' lanjut Dyra secara tertawa membuat Dyta menatapnya malas.
''Mah...Apa mamah tau apa yang dilakukan Dyra tadi sore?''
Perlahan-lahan, tawa Dyra redah. Dia menjadi gelisah duduk di dekat Kayla. Ini bagaimana, jika Dyta ingin melaporkan dirinya tentang dia bertemu pacar yang kesekian kalinya.
''Apa, Ta?'' tanya Kayla bingung.
''Gue mau keatas dulu,'' pamit Dyra, namun bajunya langsung di tarik oleh Kayla, membuat Dyta tertawa.
''Apa, Ta?'' tanya Kayla lagi, masih setia menarik baju putrinya itu.
''Kak Dyra ketemu pacar barunya lagi, Mah!''
Dyra melototkan matanya, itu bukan suara Dyta. Melainkan suara adiknya keluar dari arah dapur.
''Bukan gue yang bilang, ya,'' celetuk Dyta dengan tawanya.
Revan tersenyum kepada kedua kakak dan mamahnya.
''Revan....'' geram Dyra.
''Dyra.''
''Iya, Mah.''
''Kamu ketemu dengan pacar ke berapa kamu, Hah!'' galas Kayla, lalu memukul bokong putrinya itu.
''Cuman satu, Mah! Awkh!'' ringis Dyra, membuat Revan dan Dyta tertawa.
Dyta pergi meninggalkan mamanya, yang masih setia memukul bokong milik Dyra.
''Kamu ngikutin jejak, siapa sih, Ra!'' Kayla masih setia memukul bokong Dyra.
''Jejaknya papah kali, mah!'' balas anak itu.
Dyta berjalan melewati Revan, lalu langkah kakinya tehenti.
''Van,'' panggil Dyta.
''Iya, kak,'' jawab Revan.
''Nanti minta maaf sama Kak Dyra,'' perintah Dyta dan dibalas anggukan kepala oleh Revan.
Dyta menaiki anak tangga, untuk segera naik keatas kamar. Terlebih dahulu, Dyta masuk kedalam kamar mandi, untuk membersihkan tubuhnya.
Sekitar sepuluh menit membersihkan tubuhnya, Dyta keluar kamar mandi, lalu merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur.
Dia mulai membuka Instagram.
Senyuman terbit di wajahnya, saat melihat postingan milik Farel di Instagram.
Farel memposting fotonya yang tadi, tertawa saat melihat senja datang.
Jangan lupa, Farel memberikan captionya dengan kata-kata tak lepas dari kata Citing.
@frel.akhtam354
Citing❤️
Itu adalah caption foto dirinya bersama dengan senja. Anggap saja ada fotonya^^
Dyta tertawa melihat komenan para teman-temannya di sekolah.
@irfn.srt jadi ini cewek yang lo bilang, Rel. Yang bisa manjat kelapa?
@raka. Kalau nggak salah, ini cewek yang sring lo post tapi nggak jadian?
@hasyakvinya om Farel pergi pantai nggak aja-ajak Hasya sama @dyrakvinya
Jangan lupa, Hasya men tag nama Dyra di kolom komentar, membuat Dyra ikutan nimbrung.
@dyrakvinya mereka berdua laknat
Dan masih ada berbagi macam komen lagi, namun Dyta tidak bisa membacanya satu persatu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 251 Episodes
Comments
IK
seru ih liat kdkatan c kembar, saling terbuka soal prasaan.
2023-01-06
1
Rumi29
sering² yh kak othor update nya seruu bgt soalnya😙
2023-01-06
0
Rizal Angker
next
2023-01-06
0