Mencari Dyra

Dyra menaiki meja, untuk mengecek apakah ada ada jendela yang belum terkunci. Sial, kelas mereka terlalu mahal, sehingga jendela kelas mereka bukan hanya dari dalam saja terkunci, Sigit mengunci jendela dari luar juga.

''Tenang Dyra, kalau lu panik, nggak bakalan lu keluar di sini. Lo mau keluar dari sini besok pagi?'' menolog gadis itu kepada dirinya sendiri.

Tak di pungkiri, situasi seperti ini membuat Dyra menjadi takut. Dalam keadaan genting seperti ini, ponselnya lobet di saat yang tidak tepat.

Dyra melotokan matanya, saat lampu di dalam kelas mati.

‘’Mati lampu?'' menolog gadis itu kepada dirinya sendiri dengan wajah panik.

Gadis itu kembali menggedor pintu kelasnya, berharap seseorang masih ada di lingkungan sekolah ini, meski kemungkinannya hanya kecil saja.

''Mah...'' lirih gadis itu, jam di pergelangan tanganya sudah mau menunjukkan pukul enam.

Dia masih terjebak di dalam kelas, dia takut jika harus menunggu sampai besok pagi di sini.

''Kak Farel...Dyta, tolong gue. Ayolah Ta, lo kembaran gue. Semogah aja lu rasaian kalau gue ada di sini,'' lirih Dyra.

''Ada orang tidak!'' teriak Dyra masih menggedor-gedor pintu kelas.

Air mata yang sedari tadi ia tahan akhirnya mendobrak untuk di keluarkan.

Tring

Lemparan terakhir masuk kedalam ring. Sebelum Raka pulang. Cowok maskulin itu langsung mengambil bola tersebut lalu melangkahkan kakinya menuju ruangan olahraga.

Raka berjalan di koridor sekolah, untuk menuju ruangan olahraga, untuk membawa bola basket tersebut lepas itu ia pulang.

Langkah kaki cowok itu terhenti, saat melihat pintu kelas bergoyang sendiri, Raka memegang tengkuknya, di sekolah yang besar ini hanya dia saja.

Bapak penjaga sekolah, satpam, dan tukang kebun sedang di liburkan, sehingga Raka bergedik ngeri.

Raka menggeleng, berusaha mengabaikan pintu itu bergoyang sendiri, seakan-akan ada yang menggoyangkanya.

''ADA ORANG NGGAK!! TOLONGIN! GUE KEKUNCI DI DALAM!''

Langkah kaki Raka yang berjalan cepat menuju ruangan olahraga langsung terhenti, saat gendang telinganya menangkap suara yang tidak asing.

Dia membalikkan badanya, dia mendengar suara itu dari pintu yang bergoyang-goyang tadi.

''Dyra?'' gumam Raka.

‘’TOLONGIN GUE, HIKSSS!!''

Akhirnya suara tangisan gadis itu pecah didalam kelas, dia merasa dia tidak akan keluar dari sini.

Raka langsung membalikkan tubunya, cowok itu langsung berlari menuju asal suara tadi, Raka tidak menyangka jika pintu bergoyang itu di ciptakan oleh Dyra di dalam kelas.

Dyra menangis, menyandarkan tubuhnya di belakang pintu, lalu menundukkan kepalanya menangis.

''Mah…'' lirih gadis itu. ''Dyra takut sendiri, hiksss!'' gadis itu menangis dengan suara kencang.

''Dyra!'' panggil Raka dengan suara khawatir dari luar, membuat Dyra terdiam.

Dia membalikkan tubuhnya. ''Kak Rakaaaaa?'' panggil Dyra dengan suara bergetar.

‘’Kenapa bisa lu di dalam?'' tanya Raka masih setia memegang ganggang pintu, mencari celah untuk bisa dia buka.

‘’Ceritanya panjang kak, bantu gue dong kak keluar dari sini. Gue takut,'' balas gadis itu dengan suara bergetar. Dia mengusap air matanya, setidaknya ada secercah harapan untuknya

''Bentar!'' ujar Raka, berlari menuju jendela.

''Ra!!Ini kelas lo terlalu eshtetic. Jendela aja kekunci dari sini!'' kesal Raka.

''Kak Raka Telfon Sigit! Dia yang bawa kunci kelas!'' teriak Dyra. ''Buruan kak, gue takut di sini!''

''Ok!''

Raka langsung mengambil ponselnya untuk menghubungi Raka. Untung saja nomor Sigit ada di ponsel Raka.

***

''Lo yakin cowok baru Dyra nongkrong disini?'' tanya Farel, mereka berdua belum turun dari motor.

''Revan bilang, pas mereka ketemu. Mereka ketemu di cafe bintang. Siapa tau aja Dyra ada di dalam. Dia lupa pulang,'' ujar Dyta.

''Ok..kita masuk!''

Farel langsung memarkirkan motornya di parkiran cafe bintang. Cafe bintang merupakan salah satu cafe terkenal di Jakarta ini.

Kalau tidak salah, cafe ini baru-baru berdiri, saat Dyta kelas 2 smp. Dan sekarang dia sudah kelas 1 SMA.

Cafe bintang langsung viral dengan desain cafe nya yang sangat menarik, nyaman di tempati nongkorng, cafe bintang sangat luas, tersedia juga ruangan vvip dan vip.

Dyta turun dari motor sport milik, Farel. Seperti biasa, saat Dyta turun dia kembali menaikkan stand kaki motornya.

Mereka berdua berjalan untuk segera masuk kedalam cafe.

Ting…

Mereka berdua masuk, sehingga sosok cowok berwajah dingin, yang tadinya fokus dengan laptop di hadapnya, langsung mendongakkan kepalanya.

''Dyta,'' gumam cowok dingin itu, melihat Dyta ada di sini bersama dengan Farel.

Cowok itu adalah Lion, dia masih sibuk memperhatikan Dyta dan Farel seperti sedang mencari seseroang.

Cafe bintang, pengunjungnya sangat ramai, membuat Farel dan Dyta kesusahan mencari cowok yang fotonya di layar ponselnya.

''Ramai bener nih, cafe,'' gumam Farel. ''Kira-kira pemilik cafe sebesar ini siapa, ya? Siapa tau aja gue bisa ngelamar jadi asisten bos,'' canda Farel.

''Permisi, ada yang perlu kami bantu?'' salah satu pelayan cafe menghampiri Farel dan Dyta, karna kedua remaja itu seperti sedang mencari sesuatu.

Lion masih setia memperhatikan Dyta, dia menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi.

''Apa ada pengunjung ruangan vvip dan vip?'' tanya Dyta, karna Dyta sudah melihat sekelilingnya namun dia tidak melihat cowok berwajah Aldi di sini.

Siapa tau saja, kan, cowok itu berada di ruangan vvip.

''Ada, kak. Ada perlu apa?'' tanya pelayan di itu dengan sopan kepada Dyta.

''Saya ma—''

‘’Saya dan pacar saya sedang mencari teman kami yang kerja tugas. Saya dan pacar saya bingung, karna tidak melihat mereka di sini. Saya lupa untuk bertanya, mereka di sebelah mana. Saya ingin menelfonya, tapi ponsel saya mati. Pacar saya ini juga mggak bawa ponsel. Jadi bolehlah, mbak ini antar kami di ruangan VIP. Siapa tau saja mereka ada di sana,'' kadal nya cowok itu panjang kali lebar, dia juga mengakui Dyta sebagai pacarnya.

Karna malas membuang waktu, Dyta tidak memprotes ucapan Farel barusan. Farel memang seperti itu orangnya.

***

Sigit berlari di koridor sekolah, saat Raka menelfon dirinya, menyuruhnya membawa kunci kelas.

Dia terkejut saat Raka mengatakan jika Dyra masih ada di dalam kelas yang sudah dia kunci.

''Kak,'' panggil Sigit.

Cowok itu mengatur nafasnya, berlari dari parkiran membuatnya ngos-ngosan. Karna Raka menyuruhnya cepat karna Dyra di dalam sudah menagis.

''Kuncinya?''

Sigit langsung memberikan kunci kelas kepada Raka. Raka khawatir, karna sudah tidak ada suara tangis, panggilan Dyra dari dalam kelas.

Raka membuka pintu kelas, dia langsung terkejut melihat Dyra di depan pintu dengan kondisi menutup matanya, bisa di katakan gadis itu pingsan.

Dengan rasa khawatir, Raka langsung menggendong tubuh mungil, Dyra.

Sial!

***

Terpopuler

Comments

Rizal Angker

Rizal Angker

next

2023-01-11

0

SakhaRafif

SakhaRafif

kamu cemburu git raka gendong dyra😅😅😅....

semoga sj agrif nggk bls dendam lewat dyta.

2023-01-11

0

IK

IK

lah dyra pake pingsan lagi... jgn jgn cafe bintang pnya Lion.

2023-01-11

0

lihat semua
Episodes
1 Dyta dan Farel
2 Hanya Farel yang tahu
3 Beban pikiran
4 Tetap stay
5 Farel Kebo
6 Apartemen
7 Hasya
8 Perdebatan kecil Dyra & Riki
9 Senja
10 Tatapan matanya
11 Lion dan kedatangan Tegar
12 Permainan basket
13 Penolakan Hasya untuk Zhar
14 Dyra dan Raka
15 Hanya memastikan
16 Para mantan Dyra
17 Rara versi Hasya
18 Obrolan om dan keponakan
19 Mencari Dyra
20 Entah mengikuti jejak siapa
21 Hasya dan Riki
22 Hasya yang lalod
23 Tantangan
24 Menatap Zhar
25 Ziya muncul
26 Bos Cafe Bintang
27 Bule kesasar+Pulsa
28 Tatapan memuja
29 Mendekati Farel
30 Kembalinya Reta
31 Mampir dlu
32 Turut berduka cita
33 Luka lama kini muncul
34 Anak haram mu
35 Ngantuk berat
36 Jangan sampai suka Zhar
37 Ingin menjodohkan
38 Cemburu
39 Dyta dan Agrif
40 Perubahan sikap
41 peserta olimpiade
42 Satu minggu lagi
43 Murah
44 Matematika (Zhar) 44
45 Meminta hadiah
46 Menyetujui perjodohan ini 46
47 Kamu dan Zhar
48 Menyetujui 48
49 Besok lusa
50 Kedatangan Tegar
51 Menyebalkan
52 Cinta monyet
53 Tidak lama lagi
54 Nongkrong
55 Makan malam
56 Baik-baik saja
57 Agrif
58 Ziya dan Agrif club
59 Kei dan Raka di club
60 Menunggu pagi tiba
61 Kumpul
62 Pelukan Reta dan Farel
63 Merubah wajah Kayla
64 Menunggu kedatangan Elgara
65 Seperti mimpi bertemu
66 Lepas rindu
67 Negosiasi
68 Nasi goreng cinta
69 Elgara dan Kayla
70 Balik
71 Promosi
72 Kembali berulah
73 Hukuman
74 Dyta dan Lion
75 By one
76 Gue Agrif
77 Sebuah pengakuan
78 Ketakutan Hasya
79 Riki vs Zhar
80 Pengakuan Hasya
81 Menunggu kehancuran
82 Kamu cemburu
83 Pinjam baju kaos
84 Tugas
85 Target
86 Batal
87 Seperti ada yang mengikuti kita
88 Gue tertarik sama saudara lo
89 Dua nyawa itu berharga
90 Al, ini apa?
91 Kamu mau bunuh aku?
92 Gue takut
93 Hasya lebih penting (Riki)
94 Lo udah milik gue
95 Lo cantik tapi nggak cukup sama satu cowok
96 Cerita sama gue
97 Mencari
98 Menginginkan Dyta
99 Dyta mana?
100 Dalam bahaya
101 Zhar dan Riki
102 Bersimbah darah
103 Nyawa harus dibalas dengan nyawa
104 Masa lalu
105 Mendonor
106 Penghilang rasa capek
107 Jantung lo Aman?
108 Takut
109 Ada aku di sini (Zhar)
110 Olimpiade yang batal
111 Apa sudah melihat berita pagi ini? (Frezan)
112 Mencari Revan
113 Tatapan tajam
114 Nasehat dari Farel
115 Gelagat aneh
116 Dia Hasya, tunangan gue (Zhar)
117 Diam, jangan berisik
118 Perdebatan kecil
119 Keluarga Lea dan Nathan
120 Ziya dan Farel
121 Sahabat terbaik Farel dan Dyta
122 Kianna dan om
123 Mengetahui
124 Keributan di pagi hari
125 Cinta segitiga
126 Tolong lepasin
127 Karna dendam
128 Kenyataan pahit
129 Agrif Vs Farel
130 Berantem sama siapa?
131 Kamu mau aku lupa ingatan?
132 Mencari tahu
133 Tamu tampan
134 Selalu ada
135 cewek pertama
136 Maafin papa
137 Suami yang terbaik untuk aku
138 Cantik
139 Pengen punya anak 8 (Hasya)
140 Lo cantik, Sya
141 Hasya dan Zhar
142 Jadi pacar gue
143 Hadiah dari Hasya
144 Olahraga
145 Kemungkinan yang terjadi
146 Menatap nya beda
147 Gue sahabat lo
148 Ngambek atau marah?
149 Tidak gagal
150 I Love You My Twin
151 Awal yang baik
152 Putus
153 Agrif dan keputusannya
154 Aneh
155 Bully-an
156 Teman sekolah sudah tahu
157 Dyta masuk rumah sakit
158 Saya yatim piatu
159 Ada kak Lea
160 Agrif merasa bersalah
161 Kedatangan Agrif
162 Cek 1M
163 Stay With Me
164 Hasya udah suka sama kak Zhar
165 Zayn
166 Jalan bareng
167 Romantis
168 Perdebatan
169 Gimana kalau di jodohin?
170 Farel dan Dyta
171 Lebih menyeramkan dari setan
172 Kagum
173 Permintaan gila
174 Kakak adik
175 Senyuman bak orang gila
176 Ziya
177 Frustasi karna kegantengan
178 Sahabat terbaik
179 Permintaan Farel
180 Raka dan Dyra
181 Perdebatan unfaedah
182 Pacaran sehat
183 Dilema Riki dan Hasya
184 Mau bertemu
185 Ancaman kecil
186 Permintaan Zayn
187 Minta di hukum
188 Hasya dan ancaman hukumannya
189 Kesempatan dalam kesempitan
190 Cewek yang lo suka
191 Lo sentuh dia, lo pulang dalam keadaan berdarah
Episodes

Updated 191 Episodes

1
Dyta dan Farel
2
Hanya Farel yang tahu
3
Beban pikiran
4
Tetap stay
5
Farel Kebo
6
Apartemen
7
Hasya
8
Perdebatan kecil Dyra & Riki
9
Senja
10
Tatapan matanya
11
Lion dan kedatangan Tegar
12
Permainan basket
13
Penolakan Hasya untuk Zhar
14
Dyra dan Raka
15
Hanya memastikan
16
Para mantan Dyra
17
Rara versi Hasya
18
Obrolan om dan keponakan
19
Mencari Dyra
20
Entah mengikuti jejak siapa
21
Hasya dan Riki
22
Hasya yang lalod
23
Tantangan
24
Menatap Zhar
25
Ziya muncul
26
Bos Cafe Bintang
27
Bule kesasar+Pulsa
28
Tatapan memuja
29
Mendekati Farel
30
Kembalinya Reta
31
Mampir dlu
32
Turut berduka cita
33
Luka lama kini muncul
34
Anak haram mu
35
Ngantuk berat
36
Jangan sampai suka Zhar
37
Ingin menjodohkan
38
Cemburu
39
Dyta dan Agrif
40
Perubahan sikap
41
peserta olimpiade
42
Satu minggu lagi
43
Murah
44
Matematika (Zhar) 44
45
Meminta hadiah
46
Menyetujui perjodohan ini 46
47
Kamu dan Zhar
48
Menyetujui 48
49
Besok lusa
50
Kedatangan Tegar
51
Menyebalkan
52
Cinta monyet
53
Tidak lama lagi
54
Nongkrong
55
Makan malam
56
Baik-baik saja
57
Agrif
58
Ziya dan Agrif club
59
Kei dan Raka di club
60
Menunggu pagi tiba
61
Kumpul
62
Pelukan Reta dan Farel
63
Merubah wajah Kayla
64
Menunggu kedatangan Elgara
65
Seperti mimpi bertemu
66
Lepas rindu
67
Negosiasi
68
Nasi goreng cinta
69
Elgara dan Kayla
70
Balik
71
Promosi
72
Kembali berulah
73
Hukuman
74
Dyta dan Lion
75
By one
76
Gue Agrif
77
Sebuah pengakuan
78
Ketakutan Hasya
79
Riki vs Zhar
80
Pengakuan Hasya
81
Menunggu kehancuran
82
Kamu cemburu
83
Pinjam baju kaos
84
Tugas
85
Target
86
Batal
87
Seperti ada yang mengikuti kita
88
Gue tertarik sama saudara lo
89
Dua nyawa itu berharga
90
Al, ini apa?
91
Kamu mau bunuh aku?
92
Gue takut
93
Hasya lebih penting (Riki)
94
Lo udah milik gue
95
Lo cantik tapi nggak cukup sama satu cowok
96
Cerita sama gue
97
Mencari
98
Menginginkan Dyta
99
Dyta mana?
100
Dalam bahaya
101
Zhar dan Riki
102
Bersimbah darah
103
Nyawa harus dibalas dengan nyawa
104
Masa lalu
105
Mendonor
106
Penghilang rasa capek
107
Jantung lo Aman?
108
Takut
109
Ada aku di sini (Zhar)
110
Olimpiade yang batal
111
Apa sudah melihat berita pagi ini? (Frezan)
112
Mencari Revan
113
Tatapan tajam
114
Nasehat dari Farel
115
Gelagat aneh
116
Dia Hasya, tunangan gue (Zhar)
117
Diam, jangan berisik
118
Perdebatan kecil
119
Keluarga Lea dan Nathan
120
Ziya dan Farel
121
Sahabat terbaik Farel dan Dyta
122
Kianna dan om
123
Mengetahui
124
Keributan di pagi hari
125
Cinta segitiga
126
Tolong lepasin
127
Karna dendam
128
Kenyataan pahit
129
Agrif Vs Farel
130
Berantem sama siapa?
131
Kamu mau aku lupa ingatan?
132
Mencari tahu
133
Tamu tampan
134
Selalu ada
135
cewek pertama
136
Maafin papa
137
Suami yang terbaik untuk aku
138
Cantik
139
Pengen punya anak 8 (Hasya)
140
Lo cantik, Sya
141
Hasya dan Zhar
142
Jadi pacar gue
143
Hadiah dari Hasya
144
Olahraga
145
Kemungkinan yang terjadi
146
Menatap nya beda
147
Gue sahabat lo
148
Ngambek atau marah?
149
Tidak gagal
150
I Love You My Twin
151
Awal yang baik
152
Putus
153
Agrif dan keputusannya
154
Aneh
155
Bully-an
156
Teman sekolah sudah tahu
157
Dyta masuk rumah sakit
158
Saya yatim piatu
159
Ada kak Lea
160
Agrif merasa bersalah
161
Kedatangan Agrif
162
Cek 1M
163
Stay With Me
164
Hasya udah suka sama kak Zhar
165
Zayn
166
Jalan bareng
167
Romantis
168
Perdebatan
169
Gimana kalau di jodohin?
170
Farel dan Dyta
171
Lebih menyeramkan dari setan
172
Kagum
173
Permintaan gila
174
Kakak adik
175
Senyuman bak orang gila
176
Ziya
177
Frustasi karna kegantengan
178
Sahabat terbaik
179
Permintaan Farel
180
Raka dan Dyra
181
Perdebatan unfaedah
182
Pacaran sehat
183
Dilema Riki dan Hasya
184
Mau bertemu
185
Ancaman kecil
186
Permintaan Zayn
187
Minta di hukum
188
Hasya dan ancaman hukumannya
189
Kesempatan dalam kesempitan
190
Cewek yang lo suka
191
Lo sentuh dia, lo pulang dalam keadaan berdarah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!