Rara versi Hasya

Raka membuka kunci ruangan olahraga, berjalan masuk untuk mengambil bola basket. Dia akan latihan di sekolah saja, karna Dyta dan Farel tidak ikutan latihan, karna mereka ingin latihan taekwondo sore ini.

Raka langsung mengambil bola basket, dia tidak mengunci ruangan tersebut. Dia akan menguncinya setelah dia membalikkan bola itu ke tempatnya kembali.

Dia masih mengenakan pakaian putih abu-abunya, tanpa berniat mengganti dengan baju basket.

Sekolah nampak sunyi, hanya menyisahkan Raka saja yang bermain basket dan Dyra yang terkunci di dalam kelas, dengan keadaan masih tidur.

Raka terus-terusan mendribel bola basket, menganggap jika ada lawan yang menghadangnya untuk merebut bola basket darinya.

Cowok tampan itu terus-terusan berlatih, keringat bercucuran di wajahnya yang tampan itu, andai saja para gadis melihatnya, pasti mereka akan histeris melihat ketampanan Raka bermain basket, sungguh lincah cowok itu bermain.

Sudah satu jam lamanya Raka latihan basket, dia berjalan menuju kursi untuk mengambil air minumnya di sana.

Dia langsung meneguknya, seraya mengusap keringat di wajahnya yang tampan. Raka tersenyum tipis, mengingat hubungannya dengan Dyra.

Raka melirik jam di pergelangan tanganya, dia akan latihan sepuluh menit lagi, lalu pulang kerumahnya.

Huappp

Sementara Dyra sedang menguap didalam kelas, dia sudah bangun, namun kesadarannya belum terkumpul, jika hanya dirinya saja yang berada di sini.

Gadis itu membuka matanya secara perlahan-lahan, menetralkan penglihatanya.

Dia tertegun, dia melihat sekelilingnya hanya dia saja di sini, jendela sudah tertutup pintu kelas juga tertutup.

Dyra berdiri dari tempat duduknya, habis dari kantin tadi dia langsung pergi ke kelas karna rasa kantuk menyerangnya.

Gadis itu mengambil tasnya, dia berjalan menuju pintu kelas. Sendiri di sini membuatnya takut, apa lagi dalam kelasnya sangat sunyi, di belakang kelas di penuhi dengan pepohonan besar yang menjulang tinggi, sehingga memberikan kesan horor.

Dyra memegang ganggang pintu, namun pintu tidak terbuka membuat gadis itu semakin panik.

''Gue ke kunci, kenapa ketua kelas nggak periksa di dalam kelas dulu, masih ada orang atau nggak.''

Dyra melirik jam di pergelangan tanganya, sudah menunjukkan pukul lima sore, membuat gadis itu semakin takut.

Tidak lama lagi langit akan berubah warna.

Dyra merogoh kantong bajunya, lalu mengambil ponselnya. Dia melihat panggilan tak terjawab dari Revan dan Dyta satu jam yang lalu.

Dyra mencari nomor Sigit di ponselnya, dia ingin menelfon cowok itu untuk membukakan dirinya pintu kelas.

Karna kunci kelas hanya di pegang oleh Sigit, sebagai ketua kelas, dia di pilih sebagai ketua kelas karna dia rajin, pintar, tegas dan Sigit juga murid paling cepat datang ke kelas.

Sigit tidak mengangkat telfonya, membuat Dyra menelfon Dyta. Tetapi, Dyta juga tidak mengangkat telfonya karna gadis itu sedang latihan.

Dyra kembali menghubungi nomor Sigit, cowok itu yang baru mau masuk kedalam rumahnya langsung tehenti, saat ponselnya berdering.

''Dyra,'' gumam Sigit melihat nama yang menelfon dirinya.

Sigit langsung menekan ikon hijau, untuk mengangkat Telfon dari Dyra.

''Hal—''

Sigit melihat ponselnya, karna suara dari Dyra langsung putus.

''Mungkin aja tuh anak gabut,'' menolog Sigit melanjutkan langkah kakinya untuk masuk kedalam rumahnya.

''Halo, Sigit!'' panggil Dyra, namun tidak ada jawaban dari Sigit, padahal Telfon darinya Sudah di angkat tadi.

''Ya ampun!'' panik gadis itu, karna ponselnya mati karna lobet. Di tidak membawa powerbank ke sekolah, karna Aldi menbuatnya buru-buru.

''Gue gimana ini?'' mata Dyra memerah menahan tangis, tidak mungkin dia tinggal di dalam kelas menunggu hari esok.

Jika dia melakukan hal itu, sudah di pastikan dia akan meninggal dalam ketakutan yang dia ciptakan.

Farel dan Dyta sedang mengambil tas mereka, dia akan pulang. Seperti biasa, Farel akan mengantar Dyta pulang kerumahnya.

Mereka meninggalkan tempat latihanya untuk segera pulang, karna tidak lama lagi akan malam.

Setelah mengantar Dyta pulang, Farel langsung membelokkan motornya menuju kerumah Frezan.

Frezan dan Rara menyuruhnya untuk pulang kesana, sehingga Farel mengiyakan permintaan kakak dan kakak iparnya.

Mungkin saja Frezan ingin menyuruh adiknya untuk tinggal di sana. Semenjak naik SMA, Farel memang sudah tinggal di apartemen saja.

Nathan dan Frezan setiap bulan mengirimkan uang untuk Farel, bukan dalam jumlah sedikit. Mereka menanjaknya Farel selagi mereka mempunyai uang.

Apalagi, Farel merupakan adik bungsu mereka berdua.

Dyta membuka pintu, menyalami tangan Kayla yang sudah pulang kerja.

''Ta, mana adikmu?'' tanya Kayla.

''Dyra belum pulang?'' tanya Dyta dan dibalas gelengan kepala oleh Kayla.

''Bentar, Mah. Dyta Telfon Hasya dulu. Siapa tau aja Dyra masih ada di sana kerja tugas,'' ujar Dyta dan dibalas anggukan kepala oleh Kayla.

Dyta mengecek ponselnya, tiga puluh menit yang lalu, Dyra menelfon dirinya. Dia tidak mendengar Telfon dari Dyra tadi, karna dia sedang latihan. Apa lagi ponselnya mode hening.

Drt...

Hasya yang sedang belajar melihat ponselnya berdering, yang menelfon dirinya adalah Dyta.

''Halo,'' sapa Hasya di seberang Telfon.

Dyta bangun dari kursi sofa yang dia duduki, berjalan meninggalkan Kayla dan Revan yang sedang menonton TV.

''Sya, Dyra di rumah lu, kan?'' tanya Hasya berjalan menuju pintu utama.

''Aku nggak sama, Dyra. Dari tadi aku pulang sekolah. Belum bel sekolah aku bahkan udah pulang,'' jawab Hasya membuat Dyta terdiam.

''Oh...yaudah,'' ucap Dyta.

''Dyra belum pulang?'' tanya Hasya, seraya berjalan menuju balkon kamar miliknya. Dari bawah, Hasya melihat om tampanya itu masuk kedalam rumah.

''Iya, Sya. Lo punya nomornya Aldi? Pacar barunya Dyra, siapa tau aja dia pergi bareng.''

''Ada kok, aku kirim lewat wa,'' balas gadis itu.

''Makasih, Sya.''

''Sama-sama.''

Panggilan mereka berakhir, Hasya dengan cepat mengirim nomor Aldi kepada Dyta.

Waktu itu Dyra menyimpan nomor Aldi di ponselnya, entah mengapa gadis itu menyimpan nomor Aldi di ponselnya.

Setelah mengirimkan nomor Aldi pada Dyta, gadis itu langsung keluar dari kamarnya untuk menghampiri Farel.

Dia akan bercerita kepada Farel, mengenai cowok bernama Zhar. Yang sudah mencekal dirinya, untung saja Riki datang tepat waktu sehingga dia bisa lepas dari Zhar.

''Gimana, Ta?'' tanya Kayla, tanpa mengalihkan pandanganya dari siaran tv yang dia nonton.

Revan ikutan melirik Dyta. ''Dyra ada di rumah tante Rara. Kerja tugas sama Hasya,'' bohongnya, dia tidak ingin membuat Kayla khawatir.

Kayla hanya mengangguk, sementara Revan tidak percaya dengan apa yang di ucapkan kakaknya.

Revan langsung membuka wa, untuk bertanya kepada Hasya. Dia tau, sepupu polosnya itu tidak pandai berbohong, ajaran itu dari Rara.

Sehingga Hasya mengikuti jejak Rara, sama-sama polos dan membagongkan.

Terpopuler

Comments

Rizal Angker

Rizal Angker

next

2023-01-09

0

Vhiithrie Febriyantii

Vhiithrie Febriyantii

raka lah yang jd penolong .

2023-01-09

0

Rumi29

Rumi29

hahahah othor bisa aja😂tpi rara emang lola(loading lama)lalod lagi hahaha

2023-01-09

0

lihat semua
Episodes
1 Dyta dan Farel
2 Hanya Farel yang tahu
3 Beban pikiran
4 Tetap stay
5 Farel Kebo
6 Apartemen
7 Hasya
8 Perdebatan kecil Dyra & Riki
9 Senja
10 Tatapan matanya
11 Lion dan kedatangan Tegar
12 Permainan basket
13 Penolakan Hasya untuk Zhar
14 Dyra dan Raka
15 Hanya memastikan
16 Para mantan Dyra
17 Rara versi Hasya
18 Obrolan om dan keponakan
19 Mencari Dyra
20 Entah mengikuti jejak siapa
21 Hasya dan Riki
22 Hasya yang lalod
23 Tantangan
24 Menatap Zhar
25 Ziya muncul
26 Bos Cafe Bintang
27 Bule kesasar+Pulsa
28 Tatapan memuja
29 Mendekati Farel
30 Kembalinya Reta
31 Mampir dlu
32 Turut berduka cita
33 Luka lama kini muncul
34 Anak haram mu
35 Ngantuk berat
36 Jangan sampai suka Zhar
37 Ingin menjodohkan
38 Cemburu
39 Dyta dan Agrif
40 Perubahan sikap
41 peserta olimpiade
42 Satu minggu lagi
43 Murah
44 Matematika (Zhar) 44
45 Meminta hadiah
46 Menyetujui perjodohan ini 46
47 Kamu dan Zhar
48 Menyetujui 48
49 Besok lusa
50 Kedatangan Tegar
51 Menyebalkan
52 Cinta monyet
53 Tidak lama lagi
54 Nongkrong
55 Makan malam
56 Baik-baik saja
57 Agrif
58 Ziya dan Agrif club
59 Kei dan Raka di club
60 Menunggu pagi tiba
61 Kumpul
62 Pelukan Reta dan Farel
63 Merubah wajah Kayla
64 Menunggu kedatangan Elgara
65 Seperti mimpi bertemu
66 Lepas rindu
67 Negosiasi
68 Nasi goreng cinta
69 Elgara dan Kayla
70 Balik
71 Promosi
72 Kembali berulah
73 Hukuman
74 Dyta dan Lion
75 By one
76 Gue Agrif
77 Sebuah pengakuan
78 Ketakutan Hasya
79 Riki vs Zhar
80 Pengakuan Hasya
81 Menunggu kehancuran
82 Kamu cemburu
83 Pinjam baju kaos
84 Tugas
85 Target
86 Batal
87 Seperti ada yang mengikuti kita
88 Gue tertarik sama saudara lo
89 Dua nyawa itu berharga
90 Al, ini apa?
91 Kamu mau bunuh aku?
92 Gue takut
93 Hasya lebih penting (Riki)
94 Lo udah milik gue
95 Lo cantik tapi nggak cukup sama satu cowok
96 Cerita sama gue
97 Mencari
98 Menginginkan Dyta
99 Dyta mana?
100 Dalam bahaya
101 Zhar dan Riki
102 Bersimbah darah
103 Nyawa harus dibalas dengan nyawa
104 Masa lalu
105 Mendonor
106 Penghilang rasa capek
107 Jantung lo Aman?
108 Takut
109 Ada aku di sini (Zhar)
110 Olimpiade yang batal
111 Apa sudah melihat berita pagi ini? (Frezan)
112 Mencari Revan
113 Tatapan tajam
114 Nasehat dari Farel
115 Gelagat aneh
116 Dia Hasya, tunangan gue (Zhar)
117 Diam, jangan berisik
118 Perdebatan kecil
119 Keluarga Lea dan Nathan
120 Ziya dan Farel
121 Sahabat terbaik Farel dan Dyta
122 Kianna dan om
123 Mengetahui
124 Keributan di pagi hari
125 Cinta segitiga
126 Tolong lepasin
127 Karna dendam
128 Kenyataan pahit
129 Agrif Vs Farel
130 Berantem sama siapa?
131 Kamu mau aku lupa ingatan?
132 Mencari tahu
133 Tamu tampan
134 Selalu ada
135 cewek pertama
136 Maafin papa
137 Suami yang terbaik untuk aku
138 Cantik
139 Pengen punya anak 8 (Hasya)
140 Lo cantik, Sya
141 Hasya dan Zhar
142 Jadi pacar gue
143 Hadiah dari Hasya
144 Olahraga
145 Kemungkinan yang terjadi
146 Menatap nya beda
147 Gue sahabat lo
148 Ngambek atau marah?
149 Tidak gagal
150 I Love You My Twin
151 Awal yang baik
152 Putus
153 Agrif dan keputusannya
154 Aneh
155 Bully-an
156 Teman sekolah sudah tahu
157 Dyta masuk rumah sakit
158 Saya yatim piatu
159 Ada kak Lea
160 Agrif merasa bersalah
161 Kedatangan Agrif
162 Cek 1M
163 Stay With Me
164 Hasya udah suka sama kak Zhar
165 Zayn
166 Jalan bareng
167 Romantis
168 Perdebatan
169 Gimana kalau di jodohin?
170 Farel dan Dyta
171 Lebih menyeramkan dari setan
172 Kagum
173 Permintaan gila
174 Kakak adik
175 Senyuman bak orang gila
176 Ziya
177 Frustasi karna kegantengan
178 Sahabat terbaik
179 Permintaan Farel
180 Raka dan Dyra
181 Perdebatan unfaedah
182 Pacaran sehat
183 Dilema Riki dan Hasya
184 Mau bertemu
185 Ancaman kecil
186 Permintaan Zayn
187 Minta di hukum
188 Hasya dan ancaman hukumannya
189 Kesempatan dalam kesempitan
190 Cewek yang lo suka
191 Lo sentuh dia, lo pulang dalam keadaan berdarah
Episodes

Updated 191 Episodes

1
Dyta dan Farel
2
Hanya Farel yang tahu
3
Beban pikiran
4
Tetap stay
5
Farel Kebo
6
Apartemen
7
Hasya
8
Perdebatan kecil Dyra & Riki
9
Senja
10
Tatapan matanya
11
Lion dan kedatangan Tegar
12
Permainan basket
13
Penolakan Hasya untuk Zhar
14
Dyra dan Raka
15
Hanya memastikan
16
Para mantan Dyra
17
Rara versi Hasya
18
Obrolan om dan keponakan
19
Mencari Dyra
20
Entah mengikuti jejak siapa
21
Hasya dan Riki
22
Hasya yang lalod
23
Tantangan
24
Menatap Zhar
25
Ziya muncul
26
Bos Cafe Bintang
27
Bule kesasar+Pulsa
28
Tatapan memuja
29
Mendekati Farel
30
Kembalinya Reta
31
Mampir dlu
32
Turut berduka cita
33
Luka lama kini muncul
34
Anak haram mu
35
Ngantuk berat
36
Jangan sampai suka Zhar
37
Ingin menjodohkan
38
Cemburu
39
Dyta dan Agrif
40
Perubahan sikap
41
peserta olimpiade
42
Satu minggu lagi
43
Murah
44
Matematika (Zhar) 44
45
Meminta hadiah
46
Menyetujui perjodohan ini 46
47
Kamu dan Zhar
48
Menyetujui 48
49
Besok lusa
50
Kedatangan Tegar
51
Menyebalkan
52
Cinta monyet
53
Tidak lama lagi
54
Nongkrong
55
Makan malam
56
Baik-baik saja
57
Agrif
58
Ziya dan Agrif club
59
Kei dan Raka di club
60
Menunggu pagi tiba
61
Kumpul
62
Pelukan Reta dan Farel
63
Merubah wajah Kayla
64
Menunggu kedatangan Elgara
65
Seperti mimpi bertemu
66
Lepas rindu
67
Negosiasi
68
Nasi goreng cinta
69
Elgara dan Kayla
70
Balik
71
Promosi
72
Kembali berulah
73
Hukuman
74
Dyta dan Lion
75
By one
76
Gue Agrif
77
Sebuah pengakuan
78
Ketakutan Hasya
79
Riki vs Zhar
80
Pengakuan Hasya
81
Menunggu kehancuran
82
Kamu cemburu
83
Pinjam baju kaos
84
Tugas
85
Target
86
Batal
87
Seperti ada yang mengikuti kita
88
Gue tertarik sama saudara lo
89
Dua nyawa itu berharga
90
Al, ini apa?
91
Kamu mau bunuh aku?
92
Gue takut
93
Hasya lebih penting (Riki)
94
Lo udah milik gue
95
Lo cantik tapi nggak cukup sama satu cowok
96
Cerita sama gue
97
Mencari
98
Menginginkan Dyta
99
Dyta mana?
100
Dalam bahaya
101
Zhar dan Riki
102
Bersimbah darah
103
Nyawa harus dibalas dengan nyawa
104
Masa lalu
105
Mendonor
106
Penghilang rasa capek
107
Jantung lo Aman?
108
Takut
109
Ada aku di sini (Zhar)
110
Olimpiade yang batal
111
Apa sudah melihat berita pagi ini? (Frezan)
112
Mencari Revan
113
Tatapan tajam
114
Nasehat dari Farel
115
Gelagat aneh
116
Dia Hasya, tunangan gue (Zhar)
117
Diam, jangan berisik
118
Perdebatan kecil
119
Keluarga Lea dan Nathan
120
Ziya dan Farel
121
Sahabat terbaik Farel dan Dyta
122
Kianna dan om
123
Mengetahui
124
Keributan di pagi hari
125
Cinta segitiga
126
Tolong lepasin
127
Karna dendam
128
Kenyataan pahit
129
Agrif Vs Farel
130
Berantem sama siapa?
131
Kamu mau aku lupa ingatan?
132
Mencari tahu
133
Tamu tampan
134
Selalu ada
135
cewek pertama
136
Maafin papa
137
Suami yang terbaik untuk aku
138
Cantik
139
Pengen punya anak 8 (Hasya)
140
Lo cantik, Sya
141
Hasya dan Zhar
142
Jadi pacar gue
143
Hadiah dari Hasya
144
Olahraga
145
Kemungkinan yang terjadi
146
Menatap nya beda
147
Gue sahabat lo
148
Ngambek atau marah?
149
Tidak gagal
150
I Love You My Twin
151
Awal yang baik
152
Putus
153
Agrif dan keputusannya
154
Aneh
155
Bully-an
156
Teman sekolah sudah tahu
157
Dyta masuk rumah sakit
158
Saya yatim piatu
159
Ada kak Lea
160
Agrif merasa bersalah
161
Kedatangan Agrif
162
Cek 1M
163
Stay With Me
164
Hasya udah suka sama kak Zhar
165
Zayn
166
Jalan bareng
167
Romantis
168
Perdebatan
169
Gimana kalau di jodohin?
170
Farel dan Dyta
171
Lebih menyeramkan dari setan
172
Kagum
173
Permintaan gila
174
Kakak adik
175
Senyuman bak orang gila
176
Ziya
177
Frustasi karna kegantengan
178
Sahabat terbaik
179
Permintaan Farel
180
Raka dan Dyra
181
Perdebatan unfaedah
182
Pacaran sehat
183
Dilema Riki dan Hasya
184
Mau bertemu
185
Ancaman kecil
186
Permintaan Zayn
187
Minta di hukum
188
Hasya dan ancaman hukumannya
189
Kesempatan dalam kesempitan
190
Cewek yang lo suka
191
Lo sentuh dia, lo pulang dalam keadaan berdarah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!