Leandra terlihat menghela napas berat mendengar pertanyaan dari Leonel, menurutnya pria dewasa itu tidak perlu menanyakan hal tersebut, karena dia tidak mempunyai pilihan.
Jika dia mengatakan keberatan, tentu saja dia tidak akan bisa. Karena ini adalah bentuk tanggung jawabnya terhadap Leonel, pria yang sudah hampir kehilangan nyawa karena ulahnya.
Jika dia mengatakan tidak keberatan, rasanya itu benar-benar sebuah kebohongan. Karena pada kenyataannya, jika ada pilihan dia tidak mau ikut pergi dengan Leonel.
"Kenapa diam saja? Apakah anda keberatan, Nona Leandra?" tanya Leonel dengan tatapan dinginnya.
"Tentu saja aku keberatan, Tuan Leonel. Aku ingin main, aku ke sini ingin liburan. Tapi, apakah aku punya pilihan?" tanya Leandra seraya menatap wajah Leonel dengan lekat.
Setelah mendapatkan jawaban seperti itu dari Leandra, Leonel menyadari jika dia sudah salah karena bertanya seperti itu.
Karena dia sangat tahu pasti, jika apa yang dia inginkan tidak bisa dibantah oleh Leandra. Gadis nakal itu benar-benar tidak mempunyai pilihan selain berkata bersedia.
Melihat Leonel yang hanya diam saja, Leandra terlihat kembali menghela napas berat. Kemudian dia pun berkata.
"Sebentar lagi dokter akan datang, aku akan pergi sebentar untuk mengambil tas milikku yang berada di kamar daddy."
"Ah! Iya, pergilah. Tapi, sebelum kamu pergi, bolehkah aku meminjam ponselmu?" tanya Leonel.
Leandra langsung menatap Leonel dengan tatapan tidak suka saat mendengar apa yang dikatakan oleh Leonel, rasanya permintaan Leonel itu terlalu lancang. Karena baginya ponsel adalah privasi.
"Kenapa kamu diam saja? Oh, aku tahu. Pasti di dalam galery ponsel kamu, kamu--
"Ck! Tidak usah berpikiran yang macam-macam, untuk apa kamu meminjam ponselku?" tanya Leandra dengan tatapan tidak suka.
"Aku hanya ingin menghubungi Lucky agar kita bisa segera berangkat ke ibu kota, ponselku tertinggal di dalam kamar hotel. Aku juga ingin meminta dia untuk merapikan barang-barangku," jelas Leonel.
Leandra terlihat bisa bernapas dengan lega, karena ternyata Leonel hanya ingin menelpon Lucky, asisten pribadinya.
"Ya, aku paham," jawab Leandra seraya memberikan ponsel miliknya.
Leonel terlihat menerima ponsel milik Leandra, tapi saat Leonel hendak menggunakan ponsel milik Leandra, ternyata dia tidak bisa membukanya dengan mudah.
"Ck!"
Leonel terlihat berdecak karena dia tidak bisa membuka ponsel milik gadis nakal itu, padahal dia tinggal bertanya saja kepada Leandra agar bisa dengan cepat menggunakan ponsel tersebut.
"Anda kenapa terlihat begitu kesal?" tanya Leandra.
Mendengar pertanyaan dari Leandra, Leonel terlihat menolehkan wajahnya ke arah Leandra dan menatap gadis itu dengan tatapan kesalnya.
"Kenapa sih? Kalau perlu apa-apa ngomong, bukan menatap orang seperti belum makan tiga hari," protes Leandra.
"Apa kata sandinya?" tanya Leonel.
Leandra tersenyum sinis mendengar pertanyaan dari Leonel, apa susahnya dia bertanya tentang kata sandinya, pikirnya.
Kenapa juga dia harus mencoba memasukkan kata sandi secara berulang-ulang, lalu setelahnya dia berdecak sebel saat dia merasa gagal.
"Tanggal ulang tahunku," jawab Leandra.
Dia sengaja mengatakan hal itu agar Leonel semakin merasa kesal, entah kenapa Leandra merasa kesal saja saat menatap wajah Leonel.
"Ck! Sebutkan saja, aku bukan ayahmu yang tahu kapan kamu dibuat dan kapan kamu dilahirkan,'' celetuk Leonel.
"Ck! Anda menyebalkan sekali!" keluh Leandra yang merasa tidak percaya dengan apa yang sudah dikatakan oleh Leonel.
Setelah mengatakan hal itu Leandra terlihat mengambil ponsel miliknya dari tangan Leonel dengan kasar, lalu dia pun memasukkan kata sandi dari ponselnya tersebut.
"Nih, ponselnya. Udah minjem, nyebelin lagi!" keluh Leandra.
Leonel terlihat menampilkan wajah datar tanpa ekspresinya, tapi di dalam hatinya dia ingin sekali menertawakan tingkah laku dari Leandra.
"Jadi atau tidak minjem ponselnya?" tanya Leandra ketika melihat Leonel hanya diam saja seraya menatap dirinya dengan tatapan dinginnya.
Tanpa banyak bicara, Leonel langsung mengambil ponsel dari tangan Leandra dan segera menghubungi Lucky.
Tentu saja dia meminta Lucky untuk segera merapikan barang-barangnya, setelah itu dia juga meminta Lucky untuk segera menjemputnya di Rumah Sakit. Karena semua pekerjaan yang ada di kota B akan di handle oleh tuan Lincoln.
"Setelah bersiap tunggulah di lobi hotel, karena Nona Leandra akan ikut ke rumahku," ucap Leonel. Setelah itu dia terlihat memutuskan sambungan teleponnya.
Setelah itu Leonel terlihat memberikan ponsel milik Leandra kepada sang pemilik, Leandra menerima ponsel miliknya dan memasukkannya ke dalam saku celana yang dia pakai.
"Terima kasih," ucap Leonel.
"Sama-sama, aku pergi dulu. Selain ingin mengambil tas milikku, aku juga akan berbicara dengan mom," pamit Leandra
"Ya, hati-hati," ucap Leonel.
Setelah berpamitan kepada Leonel, akhirnya Leandra pun langsung pergi ke hotel untuk mengambil tas ransel miliknya.
Selepas kepergian Leandra, tuan Lincoln terlihat datang bersama dengan seorang dokter dan juga seorang suster.
Dokter tersebut nampak memeriksa keadaan Leonel dan menanyakan tentang keluhan apa yang dirasakan oleh pria tersebut, Leonel dengan senang hati menjelaskan apa yang dia rasakan.
Berbeda dengan suster yang mendampingi dokter itu, dia nampak membuka infusan di tangan Leonel dan juga membuka selang oksigen yang terpasang pada hidung Leonel.
"Sebenarnya keadaan anda masih belum stabil, tapi kami tetap mengizinkan anda untuk pulang dengan syarat anda harus merawat diri Anda dengan baik saat berobat jalan."
Leonel tersenyum ramah ke arah dokter yang kini sedang berbicara kepada dirinya, kemudian dia menganggukkan kepalanya dan berkata.
"Terima kasih, Dok,'' ucap Leonel dengan senang karena akhirnya dia bisa segera pulang.
Dia benar-benar merasa senang karena akhirnya dia bisa pulang ke ibu kota, dia juga merasa senang karena bebas dari pekerjaan berat untuk kerja samanya dengan tuan Lincoln.
"Sama-sama, alergi anda ini sangatlah parah. Jadi, saya harap anda bisa menjaga kesehatan anda dengan baik. Anda harus menghindari makanan yang bisa membuat anda mengalami hal yang membahayakan diri anda," jelas Dokter.
Leonel terlihat mengangguk-anggukan kepalanya tanda mengerti kemudian pria dewasa itu terlihat berkata.
"Iya, Dok. Pasti, terima kasih atas nasehatnya."
"Sama-sama, ini ada resep obat yang harus anda tebus sebelum anda pulang," ucap Dokter seraya menyerahkan selembar kertas yang sudah dia torehkan resep obat untuk Leonel minum secara rutin.
Setelah mengatakan hal tersebut, dokter nampak keluar dari ruangan Leonel. Begitupun dengan suster.
Tidak lama kemudian, Leonel terlihat turun dari ranjang pasien. Tentu saja dia turun dibantu oleh tuan Lincoln, karena Leonel masih terlihat begitu lemas.
Setengah jam kemudian, Lucky terlihat datang bersama dengan Leandra. Lucky terlihat duduk di samping pak sopir, sedangkan Leandra duduk di kursi penumpang.
"Kamu boleh membawa putriku pergi, tapi ingat! Jangan pernah melakukan hal yang tidak-tidak terhadap putriku," ancam Tuan Lincoln.
Dia sadar betul jika Leonel adalah seorang pria dewasa, dia juga sadar betul jika Leonel pernah menikah. Jika mengingat akan hal itu, sungguh tuan Lincoln takut jika putrinya nantinya akan dijadikan sebagai pemuas napsu dari pria dewasa itu.
"Tidak akan!" jawab Leonel dengan pasti.
Setelah mengatakan hal itu, Leonel langsung masuk ke dalam mobilnya dan duduk tepat di samping Leandra.
Tuan Lincoln terlihat menunduk, lalu dia usah puncak kepala putrinya dan dia kecup kening putrinya dengan penuh kasih.
"Leandra, Sayang. Berhati-hatilah, hubungi Daddy dengan cepat jika ada sesuatu hal yang tidak diinginkan," pesan Tuan Lincoln.
Sungguh dia benar-benar merasa khawatir karena walau bagaimanapun juga putrinya itu akan tinggal di rumah seorang pria, dia sangat takut.
"Yes, Dad. Daddy tenang saja, mom sudah membekali aku ini." Leandra terlihat merogoh tasnya dan menunjukkan spray cabe dan juga alat kejut listrik.
"Wow!" seru Lucky, Leonel dan Tuan Lincoln bersamaan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
💋ShasaVinta💋
Ti ati Om. Alat perang Lea banyak loohhh
2023-02-16
3
💋ShasaVinta💋
Makanya Om, kalau pengen terus terhibur dengan Lea, bungkus. Bawa pulang. Jangan dibalikin lagi ke bapaknya 🤣🤣😅
2023-02-16
0
🍭ͪ ͩ印尼🇮🇩小姐 ᗯ𝐢DYᗩ☠ᵏᵋᶜᶟ
gengsi ya, mau nanya kata sandi aja, mbuletttttt
2023-02-15
0