Bab 3

Arrgh!" teriak Leonel ketika mengingat kejadian buruk yang menimpa istrinya.

Dia tidak menyangka jika dirinya akan kehilangan istri dan juga calon buah hati mereka, padahal dia sudah berjanji akan memperbaiki hubungannya dengan sang istri.

Dia sudah berjanji akan mencintai Leana seumur hidupnya, tidak akan ada Lyra dan wanita mana pun yang menghiasi hari-harinya.

Cukup Leana saja wanita baik hati, lembut dan selalu penuh cinta dalam setiap kali memperlakukan dirinya.

Cukup Leana saja yang memenuhi ruang hatinya, tidak ada wanita lain yang boleh masuk dan tinggal dengan nyaman di dalam hatinya.

Sayangnya, semua keinginannya telah sirna. Karena Leana sudah pergi untuk selamanya, calon buah hati mereka pun sudah tiada.

Wajah Leonel nampak frustasi, Lucky yang melihat akan hal itu langsung menghampiri Leonel dan memberikan segelas air putih kepada atasannya tersebut.

"Minumlah, Tuan. Tenangkan diri anda terlebih dahulu," ucap Lucky.

Leonel terlihat menghela napas panjang, kemudian mengeluarkannya dengan perlahan. Dia melakukannya secara berulang-ulang, hal itu dia lakukan agar dirinya bisa merasa lebih tenang.

Kehilangan Leana benar-benar membuat jiwanya sangat sakit, otaknya yang biasanya terasa sangat pandai dalam berpikir kini nampak sulit sekali untuk mencerna.

"Hem, terima kasih." Leonel terlihat menerima segelas air putih yang disodorkan oleh Lucky

Dengan cepat pria berusia dua puluh tujuh tahun itu menenggak segelas air putih yang diberikan oleh Lucky sampai tandas, setelah itu dia memberikan gelas yang sudah kosong kepada Lucky.

Leonel merasa beruntung Karena kini masih ada Lucky yang selalu setia menemaninya, asisten pribadinya yang sangat peduli terhadap dirinya.

Lucky terlihat menatap jam yang melingkar di tangan kirinya, ternyata waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam.

Leonel yang kelelahan setelah bekerja malah tertidur di atas sofa ruang kerjanya, awalnya Lucky ingin membangunkannya.

Namun, ketika melihat sang atasan tertidur dengan sangat pulas dia hanya berani untuk menemani atasannya tersebut.

"Tuan, sebaiknya anda segera pulang karena hari sudah malam," saran Lucky.

Leonel yang mendengar pernyataan dari lucky terlihat melirik jam digital yang berada di atas nakas, dia terlihat menghela napas berat kemudian dia kembali berkata.

"Ya, aku memang sebaiknya pulang dan beristirahat di rumah. Kamu juga segeralah pulang, beristirahatlah. Karena besok pagi kita akan pergi keluar kota untuk perjalanan bisnis," ucap Leonel.

Perjalanan ke luar kota tentunya akan menguras tenaga dan juga pikiran, mereka harus segera pulang dan mengistirahatkan tubuh mereka.

"Iya, Tuan," jawab Lucky.

Setelah mengatakan hal itu, baik Leonel atau pun Lucky terlihat keluar dari ruangan kerja tersebut. Tentunya mereka memilih untuk pulang ke kediaman masing-masing.

Saat dipertengahan jalan, Leonel merasa sangat haus dan juga lapar. Namun, dia merasa malas untuk memakan nasi.

Padahal sebelum pulang dia sudah meminum air putih, tapi tenggorokannya kembali terasa kering. Akhirnya Leonel nampak menepikan mobilnya tepat di depan sebuah Mart.

"Sebaiknya aku membeli beberapa minuman dan juga suplemen, roti juga sepertinya enak. Susu juga sepertinya bagus," ucap Leonel lirih.

Leonel nampak masuk ke dalam Mart dan membeli semua yang dia inginkan, setelah membayar semua belanjaannya, Leonel nampak keluar dari dalam Mart.

Namun, langkahnya langsung terhenti ketika dia melihat seorang wanita muda berseragam putih abu sedang tertawa seraya menggerakkan tangannya.

gadis itu terlihat begitu asik dengan apa yang dia lakukan, sesekali dia terlihat menolehkan wajahnya ke kanan dan ke kiri seperti sedang memindai situasi.

Gadis itu terlihat begitu aneh, pikir Leonel. Gadis itu benar-benar terlihat mencurigakan, apalagi dengan tingkahnya yang tidak biasa.

Leonel sempat mengernyitkan dahinya, karena dia merasa aneh dengan sikap dari gadis berseragam putih abu itu.

Ini sudah malam, pikirnya. Kenapa bisa-bisanya anak sekolahan masih saja berkeliaran di jalanan?

Namun, tidak lama kemudian Leonel nampak membulatkan matanya dengan sempurna ketika menyadari apa yang sedang gadis itu lakukan.

"Apa yang sedang kamu lakukan, hah?" tanya Leonel dengan sangat marah ketika dia melihat gadis berseragam putih abu itu ternyata sedang mencorat-coret bodi mobilnya dengan pilok.

Baju gadis itu bahkan sudah tidak terlihat putih lagi, sepertinya dia baru saja melakukan pesta kelulusan sekolah, pikir Leonel.

Gadis itu terlihat begitu kaget, dia menghentikan tawanya lalu membalikkan tubuhnya dan menatap wajah Leonel dengan takut.

Gadis itu terlihat memilin ujung baju yang dia pakai, dia terlihat sangat bingung harus menjelaskan seperti apa.

"Tolong jelaskan apa yang sedang kamu lakukan?" pinta Leonel kembali.

Gadis itu terlihat memberanikan diri untuk mengangkat wajahnya dan menatap Leonel dengan rasa takut.

"Eh? maaf Pak. Jangan marah ya, aku hanya sedang uji nyali." Gadis berseragam putih abu itu langsung berlari setelah aksinya ketahuan.

Tidak jauh dari sana dia terlihat menaiki motor sport dengan beberapa temannya yang terlihat sedang menunggu dirinya, Leonel terlihat menendang kosong dengan kesal ke udara.

Jika saja di sana ada samsak, sudah pasti dia akan menunjukkan tangannya pada samsak tersebut sebagai bentuk pelampiasannya.

"Hastaga!" keluh Leonel seraya menghela napas berat.

Dia merasa hari ini benar-benar sangat melelahkan, jika saja tenaganya tidak terkuras, sudah dapat dipastikan dia akan mengejar gadis kecil itu.

Mobil mewahnya kini terlihat kacau dengan coretan pilok berwarna pink, sungguh menggelikan, pikirnya.

Tidakkah gadis itu berpikir dengan apa yang sudah dia lakukan? Tidakkah gadis itu berpikir jika dia sudah merugikan orang lain?

Leonel terlihat terus saja menggerutu karena dia begitu merasa kesal atas apa yang sudah dilakukan gadis kecil itu, baru kali ini ada yang berani terhadap dirinya.

"Sialan! Sudah merusak mobilku dengan benda aneh itu, lalu dia memanggilku dengan sebutan Pak. Hastaga! Apa aku terlihat sangat tua?" tanya Leonel seraya menatap wajahnya pada pantulan kaca spion.

Kembali Leonel terlihat menghela napas berat saat melihat wajahnya yang kini sudah ditumbuhi bulu-bulu halus, kumisnya sudah terlihat tumbuh.

Jenggotnya sudah mulai tumbuh dan terlihat panjang, bahkan jambangnya pun sudah mulai memenuhi sisi wajahnya.

Selama satu bulan ini dia tidak pernah merawat diri, pantas saja dia dibilang bapak-bapak, pikir Leonel.

"Ck! Sepertinya aku harus pulang dan mencukur jenggotku, tapi--"

Leonel terlihat menghela napas berat, karena ternyata rambutnya juga sudah mulai gondrong. Dia benar-benar tidak ingat untuk merawat dirinya.

Tanpa dia sadari ternyata rambutnya sudah sepundak, dia terlalu larut dalam kesedihannya. Hal itu membuat dirinya lupa untuk mengurus tubuhnya sendiri.

"Lebih baik aku ke salon saja," ucap Leonel.

Rasanya dia tidak mungkin untuk pulang ke rumah, karena dia tidak bisa mencukur rambutnya sendiri.

Leonel dengan cepat masuk ke dalam mobilnya, lalu dia segera melajukan mobilnya menuju salon langganannya dengan perasaan kesal ketika melihat kaca mobilnya hampir seluruh bagian terkena coretan pilok.

Saat perjalanan menuju ke salon, dia terlihat menelpon Lucky, asisten pribadinya. Karena dia ingin meminta Lucky untuk membawa mobil mewah miliknya ke bengkel.

"Dasar gadis kecil, awas saja kalau nanti bertemu kembali. Aku akan membalasmu, wajah kamu sudah aku save di dalam memoryku," ucap Leonel seraya tersenyum sinis.

Baru kali ini dia bertemu dengan seorang gadis kecil yang berani menantang dirinya, bahkan dengan beraninya gadis itu langsung berani meninggalkan dirinya tanpa bertanggung jawab.

Terpopuler

Comments

ulala

ulala

ya pasti d tinggalin lah bang Lionel, klo dia masih betah disitu otomatis bkl d suruh ganti rugi kan 😝😅

2023-04-12

2

Tavia Dewi

Tavia Dewi

cerita yang menarik

2023-03-15

0

Brendan Markus

Brendan Markus

maaf kata (hastaga) harus di benarin thor. Dengan kata (astaga) yang benar thor.

2023-03-11

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 108
109 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Episode 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128 (Tamat)
129 Extra Part
Episodes

Updated 129 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
108
109
109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Episode 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128 (Tamat)
129
Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!