Gadis Nakal Kesayangan Pria Dingin

Gadis Nakal Kesayangan Pria Dingin

Bab 1

"Jangan pergi! Tolong jangan tinggalkan aku, please jangan tinggalkan aku, Leana!" teriak Leonel dengan mata yang terpejam.

Tangannya terlihat terulur seakan mencari wanita yang begitu dia cintai, wajahnya terlihat begitu gelisah, badannya bahkan terlihat basah dengan keringat.

"Leana! Aku bilang jangan pergi! Jangan bawa dia juga, aku tidak mau ditinggal sendirian. Jangan tinggalkan aku," ucap Leonel dengan suara yang mulai serak.

Air matanya bahkan terlihat berurai membasahi pipinya, tubuhnya mulai bergetar hebat. Leonel merasakan kepedihan hati yang luar biasa, dia terlihat begitu kesakitan.

Seorang pria bertubuh tinggi tegap yang berdiri tepat di samping Leonel terlihat begitu khawatir, dia langsung membungkuk dan berusaha untuk membangunkan Leonel.

"Tuan! Bangun, Tuan!" seru Lucky sang asisten kepercayaan Leonel.

Leonel tidak kunjung bangun dari mimpi buruknya, dia masih saja terlihat menangis seraya memanggil nama almarhumah istrinya.

Lucky terlihat merasa kasihan terhadap sang atasan, karena atasannya itu selalu saja seperti itu setiap dia tidur. Kembali dia berusaha untuk membangunkan Leonel, sayangnya pria itu terlihat begitu sulit untuk terbangun dari mimpi buruknya.

Satu bulan yang lalu istri dari Leonel meninggal dunia, Leana meninggal setelah mendapatkan beberapa luka tusukan pada perutnya.

Kehilangan Leana saja sudah membuat Leonel sangat bersedih, hatinya terluka dan separuh jiwanya seakan pergi bersama jasad Leana yang terkubur dengan tanah.

Apalagi setelah dia tahu bahwa Leana sedang mengandung, dunia Leonel seakan runtuh. Tubuhnya lemas, hatinya remuk. Hidupnya seakan tiada berarti lagi, jiwanya seakan mati.

"Tuan! Bangunlah, minumlah dulu!" seru Lucky seraya menepuk-nepuk lengan Leonel.

Mendapatkan tepukan yang lumayan kencang dari Lucky, Leonel terlihat menggelengkan kepalanya ke kanan dan ke kiri. Dia semakin gelisah, tidak lama kemudian Leonel nampak berteriak dengan begitu kencang.

"Leana!" teriak Leonel dengan mata yang sudah terbuka dengan lebar.

Lucky terlihat iba saat menatap tuannya, sayangnya dia tidak bisa berbuat apa-apa. Dia hanya bisa mengikuti setiap ke mana pun Leonel pergi.

Hal itu dia lakukan karena takut jika Leonel akan nekat bunuh diri jika tidak ada yang menemani, terlalu banyak melamun sendirian juga tidak baik, menurut Lucky.

"Sadar, Tuan. Bangunlah, nyonya sudah tidak ada." Lucky langsung menundukkan kepalanya setelah mengatakan hal itu, karena dia takut jika Leonel akan marah terhadap dirinya.

"Argh!" teriaknya.

Leonel terlihat bangun dari tidurnya, lalu dia menyandarkan punggungnya pada sandaran tempat tidur.

Dia raup wajahnya dengan kasar, lalu dia memukul-mukul dadanya yang terasa sesak. Semenjak kepergian istrinya, Leonel belum bisa tidur dengan lelap.

Setiap malam dia akan mengalami mimpi buruk, mimpi yang selalu sama. Mimpi yang selalu membuat dirinya merasa bersalah dalam setiap harinya.

Satu bulan yang lalu.

"Oh ya ampun, aku hamil!" pekik Leana ketika melihat tespek dengan dua garis biru di tangannya.

Leana yang merasa begitu bahagia langsung keluar dari dalam kamar mandi, lalu dia mengganti pakaiannya dan bersiap untuk pergi ke kantor suaminya.

Dia ingin memberikan kejutan termanis kepada suaminya tersebut, karena setelah 2 tahun menikah akhirnya dia bisa hamil dan Leana berpikir jika Leonel pasti akan sangat bahagia dengan kabar yang dia sampaikan.

"Pasti dia akan sangat suka dengan kabar yang aku sampaikan," ucap Leana seraya mengusap perutnya yang masih rata. Tidak lupa dia memasukkan tespek bergaris dua itu ke dalam tasnya.

Setelah mematut dirinya di depan cermin, akhirnya Leana pergi ke kantor Leonel. Sepanjang perjalanan menuju kantor, senyum di bibir Leana tidak pernah luntur.

"Linda, mana suamiku?" tanya Leana pada sekretaris suaminya.

Linda yang sedang duduk seraya mengerjakan tugasnya terlihat menghentikan aktivitasnya, kemudian dia bangun dan membungkuk hormat kepada istri dari atasannya itu.

"Eh? Selamat pagi, Nyonya. Tuan sedang meeting penting, anda bisa menunggu tuan di dalam ruangan tuan saja," ucap Linda ramah.

Untuk sesaat Leana terdiam mendengar apa yang dikatakan oleh Linda, padahal dia sudah tidak sabar ingin memberitahukan hal tersebut kepada suaminya.

Namun, benar juga apa yang dikatakan oleh sekretaris dari suaminya tersebut. Sebaiknya dia menunggu suaminya di ruangannya saja, karena jika dia masuk ke dalam ruang meeting, sudah pasti dia akan mengganggu kegiatan dari suaminya itu.

"Oh, oke. Aku tunggu di dalam ruangannya saja," ucap Leana dengan senyum ramahnya.

Setelah mengatakan hal itu, Leana nampak masuk ke dalam ruangan suaminya. Dia tersenyum saat melihat foto pernikahan mereka yang dipajang di atas meja kerja suaminya.

"Aku mencintai kamu, Leonel." Leana mengusap foto pernikahan mereka.

Cukup lama Leana duduk di atas sofa untuk menunggui suaminya, hingga dia mendengar derap langkah yang semakin mendekat ke arah ruangan dari suaminya tersebut.

"Itu pasti suamiku," ucap Leana dengan binar bahagia di wajahnya.

Leana terlihat mengambil tepek bergaris dua itu dari dalam tasnya, lalu dengan cepat dia melangkahkan kakinya untuk membuka pintu ruangan suaminya.

Baru saja dia ingin membuka pintu tersebut, tapi ternyata pintu itu sudah dibuka terlebih dahulu dari luar.

Mata Leana langsung membulat dengan sempurna, karena ternyata yang datang bukanlah Leonel, tapi Lyra. Mantan kekasih dari Leonel.

Leonel dan juga Lyra berpacaran semenjak mereka menimba ilmu di bangku SMA, bagi Leonel Lyra adalah cinta pertamanya.

Lyra adalah wanita pertama yang mampu menggetarkan hatinya, Lyra adalah wanita yang mampu membuat dirinya bahagia setelah dia kehilangan kedua orang tuanya.

Setelah mereka lulus kuliah, Lyra berpamitan untuk menimba ilmu ke luar negeri. Karena dia ingin mewujudkan cita-citanya sebagai seorang pebisnis yang hebat.

Leonel tidak mengizinkan, karena dia tidak mau berjauhan dari kekasih hatinya itu. Sayangnya Lyra tetap bersikukuh untuk pergi, dia berkata mimpinya lebih berharga dari apa pun.

Leonel berkata jika Lyra berani pergi meninggalkan dirinya, maka itu artinya hubungan mereka telah berakhir.

Sayangnya Lyra tidak menuruti apa yang dikatakan oleh Leonel, dia lebih memilih pergi dan hal itu membuat Leonel patah hati dan kecewa.

"Jangan salahkan aku jika aku tidak akan pernah menunggu kamu, Lyra. Kamu pasti akan menyesal karena telah meninggalkan aku," ucap Leonel kala itu.

Setelah kepergian Lyra Lionel langsung memperistri Leana, wanita sederhana yang merupakan anak dari asisten rumah tangganya.

Hal itu sengaja Leonel lakukan karena menurut Leonel, Leana adalah wanita yang pantas untuk dia jadikan istri. Walaupun dia hanya anak dari asisten rumah tangganya.

Tentunya ada alasan lain, selain karena kebaikan dari Leana, Leonel menikahi Leana karena Lyra sangat membenci Leana.

Setiap kali Lyra datang ke kediaman Leonel, Lyra selalu saja cemburu ketika berpapasan dengan Leana.

Bagi Lyra, Leana seperti wanita yang mencintai Leonel dalam diam. Maka dari itu dia selalu merasa kesal ketika mereka sedang berduaan tiba-tiba ada Leana yang datang, walaupun dia datang hanya untuk mengantarkan minuman dan juga camilan untuk mereka berdua.

"Nona Lyra! Kamu mau apa?" tanya Leana yang melihat kemarahan di mata Lyra.

Setelah sekian lama tidak bertemu dengan Lyra, kini Leana kembali bertemu dengan mantan kekasih dari suaminya tersebut.

Dia benar-benar merasa takut, karena Leana bisa melihat kebencian yang begitu mendalam dari sorot mata Lyra.

"Dasar wanita sialan, wanita brengsek! Berani sekali kamu merebut pria-ku!" sentak Lyra.

Leana terlihat menggelengkan kepalanya dengan kuat, saat Lyra menuduh dirinya yang sudah merebut Leonel dari wanita tersebut.

"Ti--tidak, Nona. Aku tidak merebut suamiku, eh? Maksudku dia yang mengajakku untuk menikah, aku--"

Mendengar kata suami dari bibir Leana, api kemarahan di dalam hati Lyra semakin membara. Dia terlihat melangkahkan kakinya, Leana dengan cepat memundurkan langkahnya.

"Diam kamu brengsek! Kamu pasti sudah berbuat licik, makanya Leonel mau menikahi anak pembantu seperti kamu!" sentak Lyra.

"Aku, aku--"

Leana seakan hendak menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, karena memang dia tidak pernah meminta untuk dinikahi oleh Leonel.

Namun, Leonel yang meminta dirinya untuk menikah dengan pria itu. Walaupun pada kenyataannya semenjak kecil Leana begitu mencintai Leonel.

Akan tetapi, itu tidak berarti dirinya mau memaksa majikannya untuk menikahi dirinya. Karena dia sangat tahu diri, dia sadar di mana kastanya berada.

"Tidak usah banyak bicara, anak pembantu. Sekarang rasakanlah apa yang akan aku lakukan terhadap kamu," ucap Lyra dengan seringai licik di bibirnya.

Setelah mengatakan hal itu, Lyra terlihat mengambil gunting dari dalam tas yang dia pakai. Kemudian dia mendekati Leana seraya tersenyum dengan tatapan mata penuh dengan kebencian.

"Rasakan pembalasan dariku, wanita licik!" teriak Lyra

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Kesalahan Leo juga,Udah tau Lyra membenci Leana,malah nikahin Leana,Dia juga menjadikan Leana sebagai pelampiasan doang,Bukan cinta..Jadi dua2 Leo dan Lyra salah..

2024-05-30

2

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Kalo begitu secara otomatis mereka udah putus kan..terus ngapain lagi Lyra masih ganggu Leonel..Pasti kematian Leana ulahnya Lyra kan..?

2024-05-30

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Oh di tinggal mati,ku pikir istrinya selingkuh..Mampir thor,Aku demen baca kisah pria dewasa dgn cewek SMA,SMU..👍👍👍

2024-05-30

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 108
109 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Episode 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128 (Tamat)
129 Extra Part
Episodes

Updated 129 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
108
109
109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Episode 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128 (Tamat)
129
Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!