Walaupun hatinya merasa kesal, tapi ada rasa senang ketika Lionel melihat gadis yang semalam sudah mencoret-coret body mobilnya kini sedang bercanda dengan teman-temannya di dekat kolam renang.
Gadis itu terlihat begitu riang sekali, bahkan ia tertawa dengan sangat kencang ketika mendengarkan celotehan dari teman yang berada di sampingnya.
Leonel yang merasa kesal terlihat menghampiri gadis itu, lalu dia menarik kerah baju wanita itu dari belakang. Leonel memperlakukan gadis itu layaknya anak kucing nakal yang sudah mencuri ikan.
Gadis itu merasa tidak terima, dia terlihat begitu marah lalu menolehkan wajahnya ke arah Leonel. Namun, dahinya terlihat mengerut dalam ketika melihat wajah Leonel yang begitu dekat dengan wajahnya.
Dia seperti pernah bertemu dengan pria tersebut, tapi di mana, pikirnya. Pria yang berada di hadapannya itu terlihat begitu tampan dan terlihat muda.
Mata gadis itu terlihat menyipit seolah sedang mengingat-ingat siapa pria yang berada di hadapannya, tidak lama kemudian dia teringat kepada sosok pria yang tadi malam menegur dirinya saat ketahuan melakukan aksinya.
Namun, seingatnya pria yang tadi malam menegurnya terlihat lebih tua. Sedangkan pria yang sekarang berada di hadapannya terlihat begitu tampan dan muda, hanya saja memang begitu mirip dengan pria yang tadi malam menegur dirinya.
"Mohon maaf nih, maksudnya apa narik-narik kerah baju saya?" tanya gadis itu seraya berkacak pinggang.
Leonel terlihat menggelengkan kepalanya dengan tidak percaya dengan apa yang dilakukan oleh gadis itu, sudah dalam keadaan terpojok pun gadis itu masih saja terlihat begitu nakal dan dengan berani menentangnya.
"Aku mau meminta pertanggungjawabanmu," ucap Leonel dengan tatapan dinginnya.
Gadis kecil itu terlihat membulatkan matanya dengan sempurna mendengar apa yang dikatakan oleh Leonal, yang benar saja, pikirnya.
Masa iya pria setampan dan segagah Leonel datang untuk meminta pertanggungjawaban dari dirinya, memangnya apa yang sudah dia lakukan, pikirnya lagi.
Memangnya apa yang sudah dia lakukan? Apakah mungkin dia sudah melakukan hal yang tidak-tidak dan membuat Leonel hamil? Namun, rasanya itu sangat tidak mungkin, bukan?
"Hei! Kamu itu seorang pria, Pak. Untuk apa kamu meminta pertanggungjawaban dari saya? Tidak mungkin bukan jika anda saat ini sedang hamil karena saya?" ucap gadis itu.
Kedua teman pria yang berada di samping gadis itu terlihat tertawa dengan terbahak-bahak mendengar apa yang dikatakan olehnya, mereka merasa lucu dengan apa yang dikatakan oleh gadis itu.
Berbeda dengan Leonel, dia terlihat memelototkan matanya karena merasa ucapan gadis itu benar-benar konyol baginya.
"Bukan masalah itu, aku ingin meminta pertanggungjawabanmu karena kamu telah merusak body mobilku. Sekarang, ganti biaya perawatannya dengan cepat," pinta Leonel dengan tegas.
Gadis kecil itu terlihat saling pandang dengan kedua teman prianya, karena memang tadi malam mereka merayakan kelulusan lalu mereka menantang gadis kecil itu.
Jika gadis kecil itu berani mencoret-coret mobil yang ada di depan supermarket dengan pilox, maka selama tinggal di kota B gadis kecil itu tidak perlu mengeluarkan biaya hidup.
Tentu saja gadis kecil itu dengan senang hati melakukannya, karena dia tergiur untuk tidak mengeluarkan biaya apa pun saat pergi ke kota B.
Lagi pula, dia tidak mendapatkan izin untuk pergi ke kota B dari kedua orang tuanya. Tentu saja hal ini dia pergunakan dengan baik.
Karena walaupun dia tidak mendapatkan izin dari kedua orang tuanya, dia masih tetap bisa pergi ke kota B dengan dibiayai oleh kedua temannya tersebut.
"Sepertinya, kalau untuk hal itu bisa dibicarakan dengan baik-baik, Om," ucap gadis itu seraya mengelus lembut lengan Leonel.
Dia sedang berusaha untuk merayu Leonel agar tidak marah kepada dirinya, Leonel hanya bisa menggelengkan kepalanya seraya menepis tangan gadis itu dari lengannya.
"Tadi kamu memanggil saya Pak, sekarang kamu memanggil saya Om. Maksud kamu bagaimana, hem? Apa saya ini terlalu tua sehingga kamu memanggil saya seperti itu?" tanya Leonel.
"Eh? bukan seperti itu, Kakak sangat tampan. Kakak juga gagah dan seksi, maaf untuk yang semalam. Saya ngga punya uang, Kak. Bisakah saya bertanggung jawab dengan cara yang lain?" tanya gadis itu.
Gadis itu bahkan terlihat mengelus-ngelus dada Leonal dengan lembut sekali, dia bermaksud untuk menenangkan hati Leonel yang terlihat sedang panas.
Sayangnya, mendapatkan perlakuan seperti itu Leonel malah merasa jika gadis yang berada di hadapannya itu ingin merayu dirinya dengan cara tidur bersama dengannya.
"Maksud kamu apa? Maksud kamu, kamu mau bertanggung jawab dengan tubuh kamu gitu?" tanya Leonel seraya menatap tubuh gadis itu dari atas kepala sampai ujung kaki.
Gadis itu terlihat begitu cantik, imut dan juga memiliki perawakan yang begitu mungil. Tingginya bahkan hanya sebatas dada Leonel saja, sangat menarik pikirannya.
Namun, untuk tidur bersama dengan gadis itu rasanya tidak mungkin. Karena Leonel begitu mencintai almarhumah istrinya.
"Ieeew! Kakak pikir aku ini wanita murahan apa? Enak saja aku harus bertanggung jawab dengan tubuhku, sorry ya?" ucap gadis itu seraya menginjak kaki Leonel dengan begitu kencang.
Dengan apa yang dilakukan oleh gadis itu membuat Leonel nampak meringis kesakitan, bahkan dia terlihat membungkuk untuk menatap kakinya yang terbungkus rapi dengan sepatu mahalnya.
Tentu saja hal itu membuat cengkraman tangan Leonel pada kerah baju gadis itu terlepas, dengan seperti itu gadis kecil itu tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Dia nampak berlari bersama dengan kedua teman prianya.
"Hastaga! Berani sekali gadis itu!" keluh Leonel yang langsung duduk di atas bangku yang ada di pinggir kolam, lalu dia membuka sepatunya.
Karena merasa begitu kesal, bahkan Leonel terlihat melemparkan sepatu miliknya secara sembarang. Rasa kesal bercampur rasa sakit, itulah yang Leonel rasakan saat ini.
''Ehm! Tuan, kaki anda bengkak. Sebaiknya langsung ke kamar saja, biar saya bantu kompres," ucap Lucky.
"Ah, kamu benar."
Setelah mengatakan hal itu Lucky dan juga Leonel nampak pergi dari sana menuju kamar yang sudah tuan Lincoln sewakan untuk mereka berdua.
Tentu saja Lucky terlebih dahulu mengantarkan Leonel ke dalam kamarnya, bahkan pria itu terlihat mengompres kaki sang majikan dengan telaten.
"Beruntung kita akan pergi untuk meninjau lokasinya sore hari, kalau sekarang juga matilah aku. Karena aku tidak bisa pergi dengan kaki yang seperti ini," ucap Leonel ketika melihat kakinya begitu merah walaupun sudah dikompres.
Dalam hati Leonel terus saja menggerutu, karena gadis itu ternyata mempunyai kekuatan yang sangat besar. Padahal, tubuhnya begitu mungil.
"Apakah kamu mengingat wajah gadis itu, Lucky?" tanya Leonel.
"Ingat, Tuan. Bahkan saya sudah memotret gadis tersebut," ucap Lucky seraya menyerahkan ponselnya kepada sang atasan.
Leonel tersenyum melihat foto gadis tersebut, ternyata Lucky mengambil beberapa foto gadis itu. Leonel langsung mengirimkan foto tersebut pada nomor ponsel miliknya.
"Terima kasih, Lucky. Kamu memang selalu terbaik," ucap Leonel senang.
"Sama-sama, Tuan. Kalau begitu saya permisi," pamit Lucky.
"Ya, beristirahatlah. Karena nanti sore kita akan pergi ke lokasi pembangunan," jawab Leonel.
Setelah mendapatkan izin dari atasannya, akhirnya Lucky terlihat keluar dari dalam kamar hotel milik sang atasan. Lalu, dia segera masuk ke dalam kamar hotel yang berada tepat di samping atasannya tersebut.
Leonel tersenyum, saat mengingat kejadian yang baru saja terjadi antara dirinya dengan gadis kecil yang begitu berani melawan dirinya itu.
Tidak lama kemudian, Leonel terlihat membuka galeri ponselnya dan memandang wajah Leana yang selalu bisa membuat dirinya tenang.
"Kamu tahu Leana, Sayang. Hari ini adalah hari yang membuat aku begitu emosi, baru kali ini ada orang yang begitu berani kepadaku. Padahal dia hanya kucing kecil," ucap Leonel seraya menatap wajah cantik istrinya.
Mengingat akan gadis kecil itu, Leonel rasanya ingin segera mengerjainya. Karena gadis itu sudah berani melarikan diri darinya, Dia tersenyum sinis kemudian dia mengetikan sebuah pesan kepada Lucky.
"Tolong kamu cari tahu tentang gadis kecil tadi, aku yakin dia menginap di hotel yang sama dengan kita."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
Riana
ayo bertemu berantem lama2 bakalan suka ini🥰🥰😍
2023-02-21
1
𝓐𝔂⃝❥𝑹𝒆𝒍𝒍𝒂𝒛𝒛𝒆•ꨄ︎࿐
Gemes banget ngga tuh kamu Leonel 😂😂
2023-02-21
1
Riana
penasaran hukuman apa yg didpt si kucing kecil🤨
2023-02-15
0