Tidak usah banyak bicara, anak pembantu. Sekarang rasakanlah apa yang akan aku lakukan terhadap kamu," ucap Lyra dengan seringai licik di bibirnya.
Setelah mengatakan hal itu, Lyra terlihat mengambil gunting dari dalam tas yang dia pakai. Kemudian dia mendekati Leana seraya tersenyum dengan tatapan mata penuh dengan kebencian.
"Rasakan pembalasan dariku, wanita licik!" teriak Lyra.
Lyra terlihat berkali-kali menusuk perut Leana dengan penuh kebencian, Leana langsung jatuh tersungkur ke atas lantai.
Leonel yang baru saja selesai meeting begitu kaget melihat kejadian tersebut, apalagi ketika melihat Leana yang kesakitan dengan darah yang mengalir dari perutnya, sungguh hatinya terasa sakit melihat akan hal itu.
Dia menolehkan wajahnya ke arah Lyra, gunting yang dipakai untuk menusuk perut Leana masih Lyra pegang dengan tangan kanannya.
Plak!
Plak!
Dua tamparan keras mendarat di kedua pipi Lyra, pipi mantan kekasih dari Leonel itu terlihat memerah bekas tangan besar Leonel.
"Dasar wanita brengsek! Setelah kamu pergi meninggalkan aku untuk kesenangan kamu, sekarang kamu datang untuk merusak kebahagiaan aku, Lyra!" teriak Leonel.
Lyra terlihat begitu kaget saat Leonel memarahi dirinya, dulu Leonel selalu bersikap lembut terhadap dirinya.
Bahkan, Leonel seperti kucing yang begitu manis yang selalu menurut dan tidak pernah membantah apa pun yang dia katakan.
Kini, Lyra benar-benar merasa takut saat melihat kemarahan yang luar biasa dari sorot mata mantan kekasihnya tersebut. Lelaki yang sampai saat ini masih dia cintai dan dia puja.
Lebih tepatnya lelaki yang selalu dia manfaatkan, Lyra begitu mencintai harta Leonel yang tidak akan habis walaupun dia shopping setiap hari pun.
"Dengarkan aku dulu, Sayang. Aku pergi untuk--"
Leonel seakan tidak ingin mendengar apa yang akan dikatakan oleh Lyra, dia langsung mendorong tubuh Lyra dengan kencang dan segera menghampiri istrinya yang terlihat semakin melemah.
"Leana, Sayang. Bangun, Sayang!" Leonel berteriak seraya membopong tubuh istrinya yang terkulai dengan lemas.
Leonel sempat menolehkan wajahnya ke arah asisten pribadinya, Lucky. Kemudian dia berteriak dengan begitu kencang.
"Berikan pelajaran yang setimpal kepada wanita busuk itu!" teriak Leonel dengan penuh kebencian.
Setelah mengatakan hal itu, Leonel berlari dengan begitu kencang untuk membawa istrinya ke Rumah Sakit. Dia sungguh berharap jika istrinya akan terselamatkan.
Saat tiba di lobi perusahaan, dia langsung masuk ke dalam mobilnya lalu dia memerintahkan sang sopir untuk segera melajukan mobilnya dengan cepat menuju Rumah Sakit.
"Sadarlah, Sayang. Tetaplah sadar, sebentar lagi kita akan sampai di Rumah Sakit. Jangan tinggalkan aku," ucap Leonel seraya mengecupi kening istrinya yang kini berada di atas pangkuannya.
Kondisinya terlihat lemah sekali, wajahnya terlihat pucat. Matanya terlihat terpejam, bahkan deru napasnya mulai terengah-engah.
"A--aku, aku ingin menyampaikan sesuatu kepada kamu, Sayang," ucap Leana dengan terbata.
Leonel terlihat menggelengkan kepalanya, istrinya kini kondisinya semakin lemah. Dia tidak mau terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan, lebih baik istrinya itu terdiam tapi tetap sadar.
Tidak usah banyak bicara terlebih dahulu, pikirnya. Cukup diam di dalam pelukannya. Namun, matanya tetap menatap dirinya.
"Jangan banyak bicara, kamu harus istirahat. Tapi tetaplah sadar, jangan tidur. Aku akan tetap menjagamu, aku akan segera membawamu ke Rumah Sakit. Kamu pasti akan sembuh," pinta Leonel.
Leana tersenyum, kemudian dia mengulurkan tangannya untuk menyentuh pipi suaminya. Lalu, dia terlihat menunjukkan tespek yang bergaris dua tersebut di depan wajah Leonel.
Leonel nampak terkejut ketika melihat tespek yang berada di genggaman tangan Leana yang kini sudah berlumur darah, dia tidak tahu apa artinya karena hanya ada darah yang mewarnai tespek tersebut.
"Apa ini, Sayang? Kenapa kamu memberikan benda kecil ini?" tanya Leonel karena memang tespek tersebut tidak terlihat apa pun, hanya terlihat warna merah yang menodai tespek tersebut.
"Ke--kemari--lah, Sa--yang. Mendekatlah," ucapnya dengan lemah.
Leonel menurut, dia menundukkan wajahnya. Lalu, dia terlihat mendekatkan telinganya pada bibir istrinya.
Leana tersenyum, lalu dia mengelus puncak kepala suaminya dengan tangan yang sudah gemetaran. Tubuhnya semakin melemah.
"A--ku hamil, aku hamil anak kamu, Sayang." Leana tersenyum dengan wajah yang sudah basah dengan air mata.
Mendengar kabar yang diceritakan oleh istrinya, Leonel tidak merasa bahagia. Justru Leonel merasa sedih, dia menjadi bertanya-tanya di dalam hatinya. Apakah Leona dan juga calon buah hatinya akan selamat?
Namun, walaupun seperti itu dia tetap mengharapkan keajaiban dari Tuhan. Dia tetap meminta kepada Tuhan semoga Leana diberikan kesembuhan.
Dia juga meminta kesempatan kedua kepada Tuhan, agar dia diberi kesempatan untuk memperbaiki kehidupan rumah tangganya dengan Leana.
Awalnya Leonel hanya ingin membalas dendam kepada Lyra dengan menikahi Leana, tapi setelah melihat ketulusan dari Leana, Leonel akhirnya jatuh cinta kepada wanita tersebut.
Leana adalah seorang wanita yang begitu lembut, penuh cinta dan selalu perhatian juga pengertian kepada Leonel.
Hal itu bisa membuat Leonel dengan cepat jatuh cinta kepada wanita itu, bahkan Leonel pernah berniat di dalam hatinya jika dia tidak akan pernah menyentuh Leana.
Namun, ternyata dia tidak bisa menepati janjinya. Rasa cinta yang sudah tumbuh di dalam hatinya, dengan sendirinya menggerakkan tubuhnya untuk menggauli istrinya.
Bahkan, Leonel selalu meminta haknya sebagai seorang suami ketika di mana pun mereka berada.
Leana tidak pernah menolak keinginan apa pun yang diminta oleh suaminya, semua yang diminta oleh Leonel pasti akan dia kabulkan dengan cepat.
Sekalipun itu adalah keinginan yang tersulit Leana akan berusaha untuk membahagiakan suaminya, karena bagi Leana, Leonel adalah cinta sejatinya.
Kini, wanita yang belum lama dia cintai itu terlihat melemah kondisinya. Bahkan, matanya sudah terlihat terpejam.
"Jangan tinggalkan aku, Leana, Sayang. Tolong jangan pernah pergi meninggalkan aku," ucap Leonel seraya mengusap perut istrinya yang terlihat bersimbah darah.
Leonel mengatakan hal tersebut dengan penuh kesedihan di wajahnya, sungguh dia tidak menyangka jika Lyra akan melakukan hal ini terhadap Leana.
Sungguh Leonel tidak menyangka jika wanita yang dulu pernah menjadi kekasihnya itu, wanita yang dulu berjanji akan setia sampai mati berada di sampingnya itu, malah datang kembali untuk menghancurkan rumah tangganya dengan sang istri.
"Hem," jawab Leana dengan kondisi yang semakin melemah .
Tidak lama kemudian mobil yang Leonel tumpangi sudah sampai di Rumah Sakit, dengan terburu-buru dia turun dari mobilnya dan segera membopong tubuh istrinya ke dalam ruang IGD.
Leana langsung mendapatkan pertolongan, dengan cekatan dokter dan juga suster yang ada di sana terlihat memeriksakan kondisi dari Leana.
"Bagaimana kondisi istri saya, Dok?" tanya Leonel.
Melihat tubuh istrinya yang berlumuran dengan darah, membuat Leonel benar-benar merasa berserah karena tidak bisa menjaga istrinya dan juga calon buah hatinya.
"Kondisi istri anda kritis, untuk janin yang berada di dalam rahim istri anda-- maaf. Kami tidak bisa menyelamatkannya," jelas Dokter.
Leonel menahan sesak di dalam dadanya, air matanya terlihat luruh begitu saja. Hatinya benar-benar sakit mendengar ucapan dari dokter.
Dari awal memang dia sudah bisa menebak jika janin yang berada di dalam rahim istrinya pasti tidak akan selamat, dia tahu perut istrinya itu sudah tertusuk gunting.
"Tolong lakukan yang terbaik untuk istri saya," pinta Leonel seraya terisak.
Setidaknya jika calon buah hati mereka sudah tiada, Istrinya masih bisa diselamatkan, pikir Leonel. Dia tidak mau kehilangan wanita sebaik Leana.
"Pasti, pasti kami akan melakukan hal yang terbaik untuk istri anda," jawab Dokter.
Setelah berbicara dengan dokter, Leana terlihat dibawa ke dalam ruang operasi. Karena memang istrinya itu membutuhkan penanganan dengan secepatnya.
Hampir 4 jam Leonel menunggu istrinya di depan ruang operasi, tidak lama kemudian pinta ruang operasi nampak terbuka. Dokter nampak keluar dengan wajah kusutnya.
"Maaf, Tuan Leonel. Nyawa istri anda tidak bisa diselamatkan,'' ucap Dokter.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
neng ade
jadi begitu ceritanya.. Lyra yang menusuk Leana dengan gunting padahal hubungan Lyra dan Leonel udah lama putus lagi pula Lyra hanya memanfaatkan harta nya Leonel.
2025-04-20
0
Qaisaa Nazarudin
Mungkin itu yg lebih baik utk Leana,Atas apa yg tlah Leonel lakukan selama ini,Semoga ini jadi pengajaran buat Leonel..
2024-05-30
0
Qaisaa Nazarudin
Dari awal NIAT nya aja udah salah..Kasian deh Leana yg menjadi korbannya..
2024-05-30
0