"Ya Tuhan, apa yang harus aku lakukan?" tanya Leandra panik.
Leonel langsung menggenggam tangan Leandra dengan erat, lalu dia mulai berakting kembali. Dia benar-benar ingin membalas perbuatan dari Leandra.
"Se--sepertinya aku membutuhkan napas buatan," ucap Leonel seraya menghela napas dengan terputus-putus.
"What?" pekik Leandra dan juga Tuan Lincoln secara bersamaan.
Mendengar suara pekikan dari bibir Leandra dan juga tuan Lincoln, Leonel seakan tersadar jika apa yang sudah dia ucapkan adalah hal yang tidak pantas.
Karena sudah dapat dipastikan jika tuan Lincoln akan berpikiran yang tidak-tidak terhadap dirinya, pada akhirnya Leonel pun terlihat memutarkan otaknya.
Dia terlihat berpikir dengan keras dengan apa yang harus dia katakan selanjutnya, memikirkan hal yang membuat tuan Lincoln tidak curiga kalau dirinya memang sedang berniat untuk mengerjai putrinya.
"Maksud anda bagaimana? Apakah aku harus memberikan napas buatan kepada anda, gitu?" tanya Leandra seraya menatap bibir tebal milik Leonel.
Bibir itu terlihat seksi sekali, apalagi kala mengingat tubuh Leonel yang terlihat begitu atletis. Leandra langsung menggeleng-gelengkan kepalanya, dia merasa tidak pantas untuk memikirkan hal yang aneh-aneh.
"Ehm! Tuan, kenapa anda malah diam saja?" tanya Leandra seraya memalingkan wajahnya ke arah lain, karena dia tidak sanggup menatap bibir Leonel yang terlihat begitu seksi itu.
Leonel terlihat kebingungan untuk menjawab pertanyaan dari Leandra, karena saat ini tuan Lincoln terlihat menatap dirinya dengan tatapan yang begitu sulit untuk diartikan.
"Ehm! Maksudku bukan seperti itu, maksudku tadi kamu membangunkan aku dengan sedikit kasar. Napasku terasa sesak karena oksigen yang mengalir ke tubuhku terlepas karena ulahmu, jadi--"
Belum sempat Leonel menyelesaikan ucapannya, Leandra terlihat menolehkan wajahnya ke arah selang oksigen yang memang terlepas dari hidung Leonel.
"Oh, maksud anda ini. Begini, kan?" tanya Leandra seraya memasangkan kembali selang oksigen pada hidung Leonel.
Mendapatkan perlakuan seperti itu dari Leandra, Leonel terlihat tersenyum kaku. Lalu dia menolehkan wajahnya ke arah tuan Lincoln seraya mengganggukan kepalanya.
Dia benar-benar berharap, semoga tuan Lincoln tidak marah dan berpikiran yang macam-macam terhadap dirinya.
"Ah, iya. Terima kasih," ucap Leonel dengan canggung.
Baik Leandra ataupun tuan Lincoln terlihat bisa bernapas dengan lega, lalu tuan Lincoln terlihat duduk tepat di samping Leonel kemudian dia berkata.
"Tuan Leonel, saya meminta maaf karena apa yang sudah terjadi terhadap anda adalah kesalahan dari putri saya."
Tuan Lincoln terlihat meminta maaf dengan begitu tulus, hal itu membuat Leonel merasa tidak enak hati.
Namun, di dalam hatinya tetap saja dia ingin membalaskan perbuatan yang sudah dilakukan oleh Leandra. Dia ingin mengerjai gadis nakal itu.
"Benarkah jika pelakunya adalah putri anda yang cantik ini?" tanya Leonel pura-pura tidak tahu.
Saat tuan Lincoln berbicara dengan Leandra, dia sedang berpura-pura masih belum sadarkan diri. Jadi, rasanya tidak lucu jika tiba-tiba saja dia sudah tahu dengan apa yang sudah dilakukan oleh Leandra.
"Ya, saya harap anda mau memaafkan putri saya." Tuan Lincoln berkata dengan penuh harap, Leonel terlihat kebingungan untuk menjawab apa.
Leonel terlihat memejamkan matanya, dia terlihat berpikir dengan keras. Tidak lama kemudian dia pun membuka matanya dan berkata.
"Baiklah, Tuan. Aku akan memaafkan putri Anda, tapi ada syaratnya," ucap Leonel.
Leonel tersenyum seraya menatap wajah Leandra, Leandra langsung menolehkan wajahnya ke arah lain.
Berbeda dengan tuan Lincoln, dia langsung menatap wajah Leonel dengan tatapan seriusnya.
"Apa syaratnya? Katakan saja! Aku pasti akan memenuhi syaratnya selama aku bisa," tantang Tuan Lincoln.
Leonel tersenyum, karena akhirnya dia mempunyai kesempatan untuk melakukan pembalasan terhadap Leandra.
Sudah dapat dipastikan jika dia akan mengerjai Leandra dengan bebas jika sudah berada di dalam rumahnya sendiri, bahkan dia sudah memikirkan beberapa hal yang akan dia pinta kepada Leandra.
"Yang pertama, aku mau putri anda merawatku sampai keadaanku benar-benar pulih. Yang kedua, aku ingin pulang ke ibu kota untuk memulihkan tubuhku. Yang ketiga, tentu saja aku tidak bisa mengurus project kerjasama kita yang ada di kota B ini. Jadi, saya menyerahkan project kerjasama kita sepenuhnya kepada anda."
Untuk sesaat tuan Lincoln terdiam mendengar permintaan dari Leonel, jika pria itu tidak bisa mengerjakan proyek kerjasama mereka di kota B itu artinya Leonel akan langsung pulang ke ibu kota.
Leonel berkata ingin diurusi oleh putrinya, itu artinya putrinya akan langsung dibawa pergi oleh Leonel ke rumah pria itu.
Walau bagaimanapun juga, dia tetap saja merasa khawatir akan terjadi sesuatu hal yang tidak-tidak terhadap putri semata wayangnya tersebut.
Leonel sempat memperhatikan wajah tuan Lincoln, dia sangat paham dengan apa yang ditakutkan oleh rekan bisnisnya tersebut.
"Aku hanya meminta putri anda untuk merawatku selama aku sakit, tapi kalau anda tidak keberatan, aku mau dirawat oleh putri anda selamanya. Tentunya jika dia mau menjadi istriku," ucap Leonel.
Setelah mengatakan hal itu, Leonel terlihat terkekeh sedangkan Leandra terlihat memelototkan matanya karena tidak percaya dengan apa yang diucapkan oleh Leonel.
Menurutnya menikah dengan Leandra akan menjadi sebuah hiburan yang menyenangkan dalam hidupnya, tidak perlu memikirkan urusan ranjang. Toh pernikahan itu bukan melulu masalah ranjang, pikirnya.
Leandra yang kesal tanpa sadar langsung memukul lengan Leonel dengan cukup kencang, hal itu membuat Leon mengaduh kesakitan.
Walaupun pada kenyataannya pukulan Leandra tidak begitu terasa, tapi hal itu sengaja Leonel lakukan karena ingin kembali mengerjai gadis itu.
"Oh ya ampun, pukulan kamu sangat sakit, Nona Cantik. Lenganku pasti merah," ucapnya.
"Ah, iya, kah? Maaf, abisnya anda ngomongnya gitu. Saya ini masih muda, umur saya masih delapan belas tahun. Mana mungkin saya menikah dengan anda, lagi pula kita tidak saling mengenal."
Leandra terlihat berusaha untuk menjelaskan, walaupun dia sering melakukan hal yang di luar dugaan. Namun, gadis nakal itu masih mempunyai cita-cita.
Dia ingin kuliah di luar negeri, dia ingin
menggantikan ayahnya yang sudah menua. Dia ingin mengembangkan perusahaan yang sudah dirintis oleh sang ayah.
"Memangnya apa yang ingin kamu lakukan di usia kamu yang masih muda ini?" tanya Leonel yang sudah seperti wartawan yang begitu kepo.
"Tentu saja aku ingin melanjutkan pendidikanku, aku masih ingin kuliah di sebuah universitas impianku," jawab Leandra.
"Untuk apa kamu kuliah? Bukankah wanita itu akan tetap tinggal di rumah setelah bersuami? Bukankah orang tua dulu pernah berkata, jika perempuan akan tetap kembali pada kodratnya wanita itu untuk mengurusi anak-anaknya, walaupun dia memiliki pendidikan yang tinggi tetap dia akan kembali ke dapur?" tanya Leonel.
Mendengar apa yang ditanyakan oleh Leonel, tanpa sadar Leandra langsung menoyor jidat pria dewasa itu. Leonel dan tuan Lincoln langsung memelototkan matanya, mereka tidak percaya dengan apa yang dilakukan oleh gadis nakal itu.
"Ya ampun," keluh Leonel seraya mengusap jidatnya.
Dia benar-benar tidak menyangka jika Leandra akan melakukan hal itu kepada dirinya, menurutnya gadis itu benar-benar sangat barbar.
"Ck! Anda itu kolot sekali, justru perempuan itu harus memiliki pendidikan yang tinggi. Karena dia akan menjadi seorang ibu, wanita itu akan menjadi guru untuk anak-anaknya nanti. Jika wanita tidak memiliki pendidikan yang cukup, maka dia akan kesulitan untuk mendidik anak-anak jadi dalam rumahnya sendiri."
Leandra terlihat mengutarakan isi hatinya dengan bersungut-sungut, hal itu dia lakukan karena merasa kesal terhadap apa yang sudah dikatakan oleh Leonel.
Leonel benar-benar merasa kagum dengan apa yang dikatakan oleh Leandra, karena dia tidak menyangka jika wanita yang begitu nakal itu bisa berkata seperti itu.
Pria dewasa itu malah diam seraya menatap wajah Leandra tanpa bisa berkata apa pun lagi, melihat akan hal itu Leandra langsung menggoyang-goyangkan telapak tangan kanannya di depan wajah Leonel. Lalu dia berkata.
"Kenapa anda malah terlihat seperti orang bingung?" tanya Leandra dengan raut wajah penuh pertanyaan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
💋ShasaVinta💋
Jangan dilepasin Om. Jarang2 dapet istri macam Lea
2023-02-16
2
💋ShasaVinta💋
Whaattttt??? Om Leonel, lamar anak gadis orang gitu bangett
2023-02-16
1
💋ShasaVinta💋
Yaaahhh…. Si lea juga malah ikut2an si OM
2023-02-16
0