Bab 4

Pagi ini wajah Leonel sudah terlihat lebih segar, dia sudah terlihat lebih tampan dan terlihat lebih muda.

Sudah tidak ada lagi bulu-bulu halus yang tumbuh di wajahnya, rambutnya sudah tercukur dengan rapih. Penampilannya benar-benar sudah terlihat sempurna, karena memang dia harus segera pergi ke luar kota.

Untuk beberapa hari ini Leonel akan pergi ke kota B untuk urusan bisnis, tentunya dia akan pergi ditemani oleh Lucky. Sang asisten pribadinya, pria muda yang sudah menemaninya selama tiga tahun ini.

"Apakah anda sudah siap, Tuan?" tanya Lucky ketika melihat Leonel yang baru saja menyelesaikan sarapan paginya.

Sebenarnya Leonel merasa sangat lelah, karena dia baru tertidur saat waktu menunjukkan pukul 01.00 malam. Tentu saja hal itu bisa terjadi karena dirinya harus pergi ke salon terlebih dahulu.

Di saat sampai di rumah dia malah merendam tubuhnya di dalam bathup seraya melamunkan sang istri yang sudah tiada, rasa sepi seakan melanda malamnya.

Beruntung untuk urusan mobil sudah ditangani oleh Lucky, tentu saja hal itu membuat dirinya merasa lebih mudah.

Karena mengurusi mobil milik Leonel, Lucky harus rela tidur pada pukul dua pagi. Hal itu terjadi karena dia harus memastikan jika mobil milik sang atasan sudah kembali seperti sedia kala.

Pukul empat pagi dia sudah terbangun, dia langsung mandi dan juga bersiap untuk pergi. Walaupun matanya masih terasa berat, bahkan badannya masih terasa membutuhkan waktu untuk beristirahat.

"Sudah," jawab Leonel seraya menyeka ujung bibirnya.

Walaupun merasa kurang berselera, tapi Leonel tetap memakan masakan buatan sang ibu mertua. Ibu dari Leana.

Walaupun wanita paruh baya itu sudah dilarang untuk tidak melakukan apa pun, tapi dia selalu berdalih jika dirinya tidak ada kegiatan.

Leonel pasrah, yang terpenting jangan sampai kecapean, pikirnya. Karena jika Lili kecapean dan sakit, maka Leonal akan merasa sangat bersalah.

"Kalau begitu kita berangkat sekarang saja, soalnya meeting akan dimulai pukul sepuluh pagi," ajak Lucky.

"Hem," jawab Leonel seraya melirik jam tangannya yang ternyata waktu baru menunjukkan pukul 7 pagi. "Oh iya, sebelum pergi aku ingin mampir ke makam istriku sebentar."

Lionel akan pergi selama satu minggu ke kota B, maka dari itu dia ingin berpamitan terlebih dahulu kepada almarhumah istrinya

Lucky terlihat langsung menganggukkan kepalanya mendengar permintaan dari atasannya tersebut Seraya membungkukkan badannya dengan hormat

"Baik, Tuan," jawab Lucky.

"Jangan lupa belikan bunga anggrek kesukaan istriku," imbuhnya.

"Ya, Tuan," jawab Lucky.

Setelah mengatakan hal itu, Lionel terlihat bangun dan segera pergi meninggalkan meja makan untuk menghampiri Lili yang sedang menyiram bunga di halaman belakang.

"Bu, aku pergi dulu untuk satu minggu ke kota B. Jaga diri baik-baik, aku juga akan berpamitan terlebih dahulu kepada Leana. Apa ibu mau menitip pesan?" tanya Leonel.

Leonel terlihat memeluk wanita yang sejak lama sudah mengasuh dirinya itu, wanita yang kini menjadi mertuanya. Wanita yang sudah menjadi pengganti ibunya yang sudah tiada.

Walaupun Lili hanya seorang pembantu, tapi kasih sayang yang dia berikan kepada Leonel sangatlah tulus.

"Kalau mau pergi hati-hati, ingatlah satu hal. Kamu mempunyai alergi dingin, sekarang sedang musim hujan. Di kota B udaranya sangat dingin, bawalah minyak hangat," ucap Lili.

Lili sangat tahu jika Leonel memiliki alergi dingin, bahkan dia akan merasa sesak napas jika udaranya terasa begitu dingin.

"Hem, nanti aku akan membelinya di jalan," jawab Leonel seraya mengurai pelukannya.

"Jangan sampai lupa," ucap Lili seraya mengusap lengan menantunya dengan lembut.

"Iya, Ibu," jawab Leonel.

Setelah berpamitan kepada Lili, Leonel nampak keluar dari dalam rumah megahnya tersebut. Rumah peninggalan dari kedua orang tuanya.

Saat tiba di halaman rumahnya, Lucky dengan cepat membukakan pintu mobil untuk tuannya tersebut. Leonel tersenyum tipis, lalu dia masuk ke dalam mobilnya dan duduk di bangku penumpang.

Setelah melihat Leonel duduk dengan nyaman Lucky terlihat menutup pintu mobil tersebut, lalu dia pun segera masuk dan duduk di samping pak sopir.

Hari ini akan menjadi hari yang melelahkan untuk Lucky dan juga Leonel, maka dari itu dia meminta sopir pribadi Leonel untuk mengantarkan mereka menuju kota B.

Lagi pula di kota B mereka akan sering bepergian, tentu saja jasa sang sopir sangat dibutuhkan. Karena mereka harus berkonsentrasi dalam melakukan pekerjaannya.

Sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Leonel, setelah lima belas menit melakukan perjalanan, pak sopir terlihat menepikan mobilnya di sebuah pemakaman.

Pak sopir dengan cepat turun dan membukakan pintu untuk Leonel, sedangkan Lucky terlihat berlari ke toko bunga yang tidak jauh dari pemakaman tersebut untuk membeli bunga anggrek kesukaan sang majikan yang sudah tiada.

"Ini bunganya, Tuan," ucap Lucky seraya menyerahkan bunga anggrek kepada sang atasan yang kini sedang duduk seraya menatap makam sang istri.

Leonel terlihat mengusap kedua pipinya yang terlihat basah dengan air mata, sungguh setiap kali dia melihat gundukan tanah di hadapannya itu selalu membuat dirinya bersedih.

Dia juga selalu merasa bersalah, karena merasa tidak becus melindungi istri dan juga calon buah hati mereka.

Jika saja membunuh adalah hal yang lumrah, ingin rasanya Leonel membunuh Lyra dengan tangannya sendiri.

Wanita yang sudah menghilangkan nyawa istri dan calon buah hatinya, wanita yang dulu sangat dia cintai dan dengan teganya meninggalkan dirinya begitu saja.

"Terima kasih," jawab Leonel seraya menerima bunga anggrek tersebut dari tangan Lucky.

Setelah mengatakan hal itu, Leonel terlihat menyimpan bunga anggrek tersebut pada pusara terakhir sang istri.

"Aku pergi dulu, Sayang. Maaf karena besok tidak bisa menemui kalian dulu," pamit Leonel seraya mengusap batu nisan bertuliskan nama istrinya.

Setelah istrinya tiada, Leonel selalu menyempatkan diri untuk datang ke pusara terakhir istrinya sebelum dia berangkat bekerja.

Karena dengan seperti itu, dia merasa jika istrinya selalu dekat dengan dirinya. Setiap kali dia datang, dia merasa jika Leana selalu menyambut kedatangannya.

"Jangan khawatirkan aku, aku akan baik-baik saja." Leonel kembali mengusap pipinya yang basah dengan air mata.

Setelah berpamitan kepada istrinya, Leonel langsung mengajak Lucky untuk segera pergi dari sana. Karena dadanya terasa semakin sesak bila berlama-lama di sana.

Rasa bersalah selalu saja menyeruak ke dalam dasar hatinya, dia benar-benar merasa tidak becus karena tidak bisa menjaga keselamatan istri dan calon buah hatinya.

Selama 2 jam perjalanan menuju kota B Leonel terlihat menyibukkan dirinya dengan mempelajari materi yang akan menjadi bahan untuk meeting kali ini, begitupun dengan Lucky. Dia melakukan hal yang sama.

Pukul 09:09 pagi mereka pun sudah tiba di kota B, mereka langsung berhenti tepat di hotel M. Tempat di mana mereka akan melakukan janji temu dengan klien, karena kebetulan klien mereka juga menginap di hotel tersebut.

Saat turun dari mobil, Leonel nampak mengusap kedua lengannya. Udara dingin langsung terasa menyusup sampai ke dalam tulang.

"Apa perlu saya ambilkan mantel, Tuan?" tanya Lucky yang melihat tuannya mulai kedinginan.

"Tidak usah, sepertinya udaranya sudah mulai menghangat." Leonel nampak memperhatikan keadaan di sana.

Terpopuler

Comments

hoomano1D

hoomano1D

tokoh-tokohnya pake hutuf L utk awal namanya ya..
leonel
leana
lyra
lucky
lincoln

2023-02-23

1

🍌 ᷢ ͩรωεεƭყˡᵉⁿ🍁❣️ᴳ᯳ᷢ💋👻ᴸᴷ

🍌 ᷢ ͩรωεεƭყˡᵉⁿ🍁❣️ᴳ᯳ᷢ💋👻ᴸᴷ

jangan merasa bersalah trus entr ganteng nya ilang bang 🤭

2023-02-22

0

🍭ͪ ͩ🍀⃟ᏽꮲ𐑈•ꪀׁꪱ꯱ׁׅ֒꯱ׁɑׁׅ🐅⃫⃟⃤

🍭ͪ ͩ🍀⃟ᏽꮲ𐑈•ꪀׁꪱ꯱ׁׅ֒꯱ׁɑׁׅ🐅⃫⃟⃤

klo leana nggk meninggoy psti jd keluarga bahagia, syng nya author lebih syng leana hihihi

2023-02-22

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 108
109 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Episode 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128 (Tamat)
129 Extra Part
Episodes

Updated 129 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
108
109
109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Episode 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128 (Tamat)
129
Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!