Bab 5

Saat turun dari mobil, Leonel nampak mengusap kedua lengannya. Udara dingin langsung terasa menyusup sampai ke dalam tulang.

"Apa perlu saya ambilkan mantel, Tuan?" tanya Lucky yang melihat tuannya mulai kedinginan.

"Tidak usah, sepertinya udaranya sudah mulai menghangat." Leonel nampak memperhatikan keadaan di sana.

Masih terlihat berkabut, tapi terlihat ada cahaya matahari yang berusaha menerobos untuk menghangatkan manusia seperti dirinya.

"Kalau begitu kita langsung masuk saja," ajak Lucky.

"Hem," jawab Leonel.

Saat tiba di dalam hotel, Leonel terlihat menunggu di sofa tunggu. Sedangkan Lucky terlihat menghampiri seorang resepsionis untuk menanyakan keberadaan dari kliennya.

Seorang wanita muda terlihat menyambut Lucky dengan senyum ramahnya, Lucky tersenyum kemudian dia menyapa wanita cantik itu.

"Selamat pagi, Nona. Saya ingin bertemu dengan tuan Lincoln, sekalian mau pesan dua kamar atas nama tuan Leonel David Moyes," ucap Lucky.

Perempuan muda itu nampak tersenyum mendengar apa yang ditanyakan oleh Lucky, wanita itu kemudian berkata.

"Oh, apakah anda tuan Lucky yang datang bersama dengan tuan Leonel?" tanya wanita yang berkerja di balik meja resepsionis itu.

Tuan Lincoln tentunya sudah berpesan kepada wanita itu jika ada yang menanyakan dirinya, tentunya Lucky dan juga Leonel yang pasti datang untuk mencarinya.

"Ya," jawab Lucky

"Anda sudah ditunggu di taman belakang hotel, dua kamar untuk anda dan tuan Leonel juga sudah dipesankan. Ini kuncinya," ucap wanita itu dengan ramah.

"Oh, oke. Terima kasih,'' ucap Lucky seraya menerima dua kunci kamar hotel dari tangan wanita itu.

Setelah mengetahui di mana keberadaan tuan Lincoln, Lucky terlihat menghampiri Leonel lalu menuntun atasannya tersebut untuk pergi ke taman yang ada di belakang hotel tersebut

Tuan Lincoln terbiasa tinggal di daerah yang panas, saat dia sampai di kota B, dia merasakan hawa di sana begitu dingin.

Maka dari itu dia sengaja mengajak Leonel untuk melakukan meeting penting kali ini di taman belakang hotel, tujuannya agar mendapatkan sinar matahari secara langsung.

Leonel terlihat tersenyum dengan sangat tipis sekali ketika dia melihat indahnya taman belakang hotel, bunga-bunga yang ada di sana terlihat sedang bermekaran.

Di sana juga ada kolam renang yang terlihat begitu luas, rupanya selain ingin mendapatkan sinar matahari secara langsung, Leonel merasa jika tuan Lincoln juga ingin melihat pemandangan indah yang lainnya.

Menurutnya, tuan Lincoln ingin menyejukkan matanya dengan pemandangan indah di dalam kolam renang.

Karena di sana terlihat banyak wanita muda yang sedang berenang di pagi hari, mereka terlihat begitu seksi dengan hanya menggunakan baju renang saja.

Pastinya hal itu yang membuat dia tuan Lincoln mengajak dirinya untuk membicarakan meeting di sana, karena dengan seperti itu pria paruh baya itu akan mendapatkan hiburan secara gratis, pikirnya.

Melihat akan hal itu dia baru menyadari jika sekarang sudah masuk waktu liburan, anak-anak sekolah pasti sedang menikmati masa liburannya.

Leonel dan juga Lucky terlihat berjalan melewati sisi kolam renang untuk sampai ke taman hotel, Leonel sempat bergidig.

Bukan karena takut, tapi dia merasa heran dengan mereka yang terlihat begitu asik berenang di pagi hari ini.

Jika dirinya yang masuk ke dalam air kolam tersebut, rasanya dia tidak akan sanggup. Karena udaranya begitu dingin, sudah dapat dipastikan jika dia akan menggigil kedinginan.

Atau mungkin, sesak napasnya akan kambuh. Karena dia merasa jika udara di sana saja terasa sedingin es.

"Selamat pagi Tuan Lincoln," sapa Leonel Seraya mengulurkan tangan kanannya.

Tuan Lincoln nampak tersenyum ke arah Leonel dan juga Lucky, kemudian dia membalas uluran tangan dari Lionel. Lalu dia mengulurkan tangannya juga ke arah Lucky.

Dengan senang hati Lucky membalas uluran tangan dari tuan Lincoln, lalu mereka juga menyapa Livi yang merupakan asisten kepercayaan dari tuan Lincoln.

"Selamat pagi, duduklah dulu untuk beristirahat." Tuan Lincoln nampak melihat jam tangannya, ternyata waktu baru menunjukkan pukul 09:16 pagi.

Padahal mereka janji temu pukul sepuluh, tapi ternyata Leonel sudah datang. Tuan Lincoln merasa sangat senang, karena Leonel merupakan Lelaki yang sigap, pikirnya.

"Terima kasih," jawab Lucky dan juga Leonel secara bersamaan.

"Menurut saya, kita segerakan saja meetingnya. Karena saya ingin segera beristirahat," pinta Leonel.

"Oh, boleh-boleh. Padahal di sini pemandangannya sangat bagus loh, banyak cewek-cewek muda dan cantik. Siapa tahu kita dapat satu yang mampu bergoyang dengan lincah," ucap Tuan Lincoln seraya tersenyum nakal menatap salah satu wanita muda yang tidak jauh dari sana.

"Tidak perlu, Tuan. Aku ingin beristirahat saja, hawanya sangat dingin." Leonel mengusap kedua lengannya.

"Justru nanti anda akan kepanasan, karena bisa bersama dengan salah satu gadis muda di sana," ucap Tuan Lincoln seraya terkekeh.

"Mungkin lain waktu," jawab Leonel yang merasa malas jika harus membicarakan hal itu.

Dari dulu Leonel memang merupakan tipe lelaki yang begitu setia kepada satu wanita, dia tidak pernah melirik wanita mana pun yang menurutnya tidak penting.

Pria itu cenderung dingin dan bersikap acuh kepada wanita mana pun, setelah mengenal Lyra, wanita yang menjadi cinta pertamanya, Leonel begitu setia kepada wanita itu.

Leonel memberikan seluruh cinta dan kasih sayangnya hanya untuk wanita itu, sayangnya Lyra dengan teganya meninggalkan dirinya dengan alasan ingin melanjutkan pendidikan.

Tanpa disadari oleh Lyra, Leonel menyelidiki apa yang selalu dilakukan oleh Lyra saat di luar negeri. Ternyata selama di luar negri wanita itu selalu bersenang-senang dengan banyak pria.

Hal itu membuat dirinya kecewa dan ingin membalas dendam kepada wanita yang sangat ia cintai itu, wanita yang telah membohongi dirinya.

"Okeh, maaf," kata tuan Lincoln saat melihat raut tidak suka dari wajah Leonel.

Akhirnya mereka terlihat memulai meeting, mereka terlihat membahas project besar yang akan mereka lakukan bersama di kota tersebut.

Pembicaraan antara kedua belah pihak berlangsung sampai satu jam lamanya, karena memang pekerjaan ini tidak mudah.

"Okeh, jadi sepakat ya. Kita akan memantau perkembangan project ini selama satu minggu di sini," ucap Tuan Lincoln.

Hal itu tuan Lincoln ucapkan karena memang mereka sudah setuju untuk bekerja sama, hari ini mereka melakukan meeting hanya untuk membicarakan project kerja sama yang sudah mereka sepakati.

"Oke, saya setuju!" jawab Leonel.

Akhirnya pembicaraan antara Leonel dan juga tuan Lincoln pun berakhir, Leonel terlihat bangun untuk segera masuk ke dalam kamar hotel yang sudah dipesankan oleh tuan Lincoln karena dia sudah merasa begitu lelah.

Saat dia melewati kolam renang, dia terlihat menyipitkan matanya karena merasa melihat wanita yang tadi malam sudah mencoret-coret body mobilnya.

Wanita muda itu terlihat sedang tertawa seraya bermain air dengan teman-temannya, tanpa banyak bicara Leonel langsung menghampiri wanita tersebut.

"Bisakah kita bicara, Nona?" tanya Leonel seraya menarik kerah baju gadis muda tersebut dari belakang.

"Eh, eh, eh! Mohon maaf anda--"

Gadis muda tersebut terlihat menolehkan wajahnya ke arah Lionel, dia terlihat ingin melayangkan protesnya.

Namun, hal itu dia urungkan saat melihat wajah Leonel yang begitu dekat dengan wajahnya. Dia terlihat menatap wajah Leonel dengan lekat. Gadis muda itu seakan begitu mengenal wajah Leonel, tapi di mana, pikirnya.

"Aku adalah pemilik mobil yang--"

Belum juga Leonel menyelesaikan ucapannya, tapi gadis muda itu terlihat berusaha untuk kabur. Sayangnya tidak bisa, karena Lionel terlihat menarik kerah wanita itu dengan begitu kuat.

Terpopuler

Comments

Komang Diani

Komang Diani

tuan likchon tua tua keladi 😂😂😂

2023-03-23

1

epifania rendo

epifania rendo

ketemukan

2023-03-19

0

Anita

Anita

kok tuan lucky sih thor?
bukannya lucky itu cewek?

2023-03-04

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 108
109 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Episode 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128 (Tamat)
129 Extra Part
Episodes

Updated 129 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
108
109
109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Episode 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128 (Tamat)
129
Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!