Saat turun dari mobil, Leonel nampak mengusap kedua lengannya. Udara dingin langsung terasa menyusup sampai ke dalam tulang.
"Apa perlu saya ambilkan mantel, Tuan?" tanya Lucky yang melihat tuannya mulai kedinginan.
"Tidak usah, sepertinya udaranya sudah mulai menghangat." Leonel nampak memperhatikan keadaan di sana.
Masih terlihat berkabut, tapi terlihat ada cahaya matahari yang berusaha menerobos untuk menghangatkan manusia seperti dirinya.
"Kalau begitu kita langsung masuk saja," ajak Lucky.
"Hem," jawab Leonel.
Saat tiba di dalam hotel, Leonel terlihat menunggu di sofa tunggu. Sedangkan Lucky terlihat menghampiri seorang resepsionis untuk menanyakan keberadaan dari kliennya.
Seorang wanita muda terlihat menyambut Lucky dengan senyum ramahnya, Lucky tersenyum kemudian dia menyapa wanita cantik itu.
"Selamat pagi, Nona. Saya ingin bertemu dengan tuan Lincoln, sekalian mau pesan dua kamar atas nama tuan Leonel David Moyes," ucap Lucky.
Perempuan muda itu nampak tersenyum mendengar apa yang ditanyakan oleh Lucky, wanita itu kemudian berkata.
"Oh, apakah anda tuan Lucky yang datang bersama dengan tuan Leonel?" tanya wanita yang berkerja di balik meja resepsionis itu.
Tuan Lincoln tentunya sudah berpesan kepada wanita itu jika ada yang menanyakan dirinya, tentunya Lucky dan juga Leonel yang pasti datang untuk mencarinya.
"Ya," jawab Lucky
"Anda sudah ditunggu di taman belakang hotel, dua kamar untuk anda dan tuan Leonel juga sudah dipesankan. Ini kuncinya," ucap wanita itu dengan ramah.
"Oh, oke. Terima kasih,'' ucap Lucky seraya menerima dua kunci kamar hotel dari tangan wanita itu.
Setelah mengetahui di mana keberadaan tuan Lincoln, Lucky terlihat menghampiri Leonel lalu menuntun atasannya tersebut untuk pergi ke taman yang ada di belakang hotel tersebut
Tuan Lincoln terbiasa tinggal di daerah yang panas, saat dia sampai di kota B, dia merasakan hawa di sana begitu dingin.
Maka dari itu dia sengaja mengajak Leonel untuk melakukan meeting penting kali ini di taman belakang hotel, tujuannya agar mendapatkan sinar matahari secara langsung.
Leonel terlihat tersenyum dengan sangat tipis sekali ketika dia melihat indahnya taman belakang hotel, bunga-bunga yang ada di sana terlihat sedang bermekaran.
Di sana juga ada kolam renang yang terlihat begitu luas, rupanya selain ingin mendapatkan sinar matahari secara langsung, Leonel merasa jika tuan Lincoln juga ingin melihat pemandangan indah yang lainnya.
Menurutnya, tuan Lincoln ingin menyejukkan matanya dengan pemandangan indah di dalam kolam renang.
Karena di sana terlihat banyak wanita muda yang sedang berenang di pagi hari, mereka terlihat begitu seksi dengan hanya menggunakan baju renang saja.
Pastinya hal itu yang membuat dia tuan Lincoln mengajak dirinya untuk membicarakan meeting di sana, karena dengan seperti itu pria paruh baya itu akan mendapatkan hiburan secara gratis, pikirnya.
Melihat akan hal itu dia baru menyadari jika sekarang sudah masuk waktu liburan, anak-anak sekolah pasti sedang menikmati masa liburannya.
Leonel dan juga Lucky terlihat berjalan melewati sisi kolam renang untuk sampai ke taman hotel, Leonel sempat bergidig.
Bukan karena takut, tapi dia merasa heran dengan mereka yang terlihat begitu asik berenang di pagi hari ini.
Jika dirinya yang masuk ke dalam air kolam tersebut, rasanya dia tidak akan sanggup. Karena udaranya begitu dingin, sudah dapat dipastikan jika dia akan menggigil kedinginan.
Atau mungkin, sesak napasnya akan kambuh. Karena dia merasa jika udara di sana saja terasa sedingin es.
"Selamat pagi Tuan Lincoln," sapa Leonel Seraya mengulurkan tangan kanannya.
Tuan Lincoln nampak tersenyum ke arah Leonel dan juga Lucky, kemudian dia membalas uluran tangan dari Lionel. Lalu dia mengulurkan tangannya juga ke arah Lucky.
Dengan senang hati Lucky membalas uluran tangan dari tuan Lincoln, lalu mereka juga menyapa Livi yang merupakan asisten kepercayaan dari tuan Lincoln.
"Selamat pagi, duduklah dulu untuk beristirahat." Tuan Lincoln nampak melihat jam tangannya, ternyata waktu baru menunjukkan pukul 09:16 pagi.
Padahal mereka janji temu pukul sepuluh, tapi ternyata Leonel sudah datang. Tuan Lincoln merasa sangat senang, karena Leonel merupakan Lelaki yang sigap, pikirnya.
"Terima kasih," jawab Lucky dan juga Leonel secara bersamaan.
"Menurut saya, kita segerakan saja meetingnya. Karena saya ingin segera beristirahat," pinta Leonel.
"Oh, boleh-boleh. Padahal di sini pemandangannya sangat bagus loh, banyak cewek-cewek muda dan cantik. Siapa tahu kita dapat satu yang mampu bergoyang dengan lincah," ucap Tuan Lincoln seraya tersenyum nakal menatap salah satu wanita muda yang tidak jauh dari sana.
"Tidak perlu, Tuan. Aku ingin beristirahat saja, hawanya sangat dingin." Leonel mengusap kedua lengannya.
"Justru nanti anda akan kepanasan, karena bisa bersama dengan salah satu gadis muda di sana," ucap Tuan Lincoln seraya terkekeh.
"Mungkin lain waktu," jawab Leonel yang merasa malas jika harus membicarakan hal itu.
Dari dulu Leonel memang merupakan tipe lelaki yang begitu setia kepada satu wanita, dia tidak pernah melirik wanita mana pun yang menurutnya tidak penting.
Pria itu cenderung dingin dan bersikap acuh kepada wanita mana pun, setelah mengenal Lyra, wanita yang menjadi cinta pertamanya, Leonel begitu setia kepada wanita itu.
Leonel memberikan seluruh cinta dan kasih sayangnya hanya untuk wanita itu, sayangnya Lyra dengan teganya meninggalkan dirinya dengan alasan ingin melanjutkan pendidikan.
Tanpa disadari oleh Lyra, Leonel menyelidiki apa yang selalu dilakukan oleh Lyra saat di luar negeri. Ternyata selama di luar negri wanita itu selalu bersenang-senang dengan banyak pria.
Hal itu membuat dirinya kecewa dan ingin membalas dendam kepada wanita yang sangat ia cintai itu, wanita yang telah membohongi dirinya.
"Okeh, maaf," kata tuan Lincoln saat melihat raut tidak suka dari wajah Leonel.
Akhirnya mereka terlihat memulai meeting, mereka terlihat membahas project besar yang akan mereka lakukan bersama di kota tersebut.
Pembicaraan antara kedua belah pihak berlangsung sampai satu jam lamanya, karena memang pekerjaan ini tidak mudah.
"Okeh, jadi sepakat ya. Kita akan memantau perkembangan project ini selama satu minggu di sini," ucap Tuan Lincoln.
Hal itu tuan Lincoln ucapkan karena memang mereka sudah setuju untuk bekerja sama, hari ini mereka melakukan meeting hanya untuk membicarakan project kerja sama yang sudah mereka sepakati.
"Oke, saya setuju!" jawab Leonel.
Akhirnya pembicaraan antara Leonel dan juga tuan Lincoln pun berakhir, Leonel terlihat bangun untuk segera masuk ke dalam kamar hotel yang sudah dipesankan oleh tuan Lincoln karena dia sudah merasa begitu lelah.
Saat dia melewati kolam renang, dia terlihat menyipitkan matanya karena merasa melihat wanita yang tadi malam sudah mencoret-coret body mobilnya.
Wanita muda itu terlihat sedang tertawa seraya bermain air dengan teman-temannya, tanpa banyak bicara Leonel langsung menghampiri wanita tersebut.
"Bisakah kita bicara, Nona?" tanya Leonel seraya menarik kerah baju gadis muda tersebut dari belakang.
"Eh, eh, eh! Mohon maaf anda--"
Gadis muda tersebut terlihat menolehkan wajahnya ke arah Lionel, dia terlihat ingin melayangkan protesnya.
Namun, hal itu dia urungkan saat melihat wajah Leonel yang begitu dekat dengan wajahnya. Dia terlihat menatap wajah Leonel dengan lekat. Gadis muda itu seakan begitu mengenal wajah Leonel, tapi di mana, pikirnya.
"Aku adalah pemilik mobil yang--"
Belum juga Leonel menyelesaikan ucapannya, tapi gadis muda itu terlihat berusaha untuk kabur. Sayangnya tidak bisa, karena Lionel terlihat menarik kerah wanita itu dengan begitu kuat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
neng ade
ketemu kau gadis nakal .. hayoo loh kamu siap bertanggung jawab atas perbuatan mu yang udah Corat coret mobil Leonel pake Pylox
2025-04-20
0
Komang Diani
tuan likchon tua tua keladi 😂😂😂
2023-03-23
1
epifania rendo
ketemukan
2023-03-19
0