Bab 10

Mendengar Leonel yang akan melaksanakan makan siang, Leandra sudah bersiap untuk menguras isi dompet dari Leonel. Karena pria itu sudah membuat tangannya sakit dan pegal.

Dia sudah berniat untuk memesan makanan yang banyak, agar pria dewasa itu tahu rasa. Dia merasa tidak rela karena sudah disuruh merapikan kamar Leonel yang memang sengaja dibuat berantakan.

Namun, niatnya tidak dapat terlaksana. Karena justru kini dia terlihat begitu kaget saat ada yang memanggil namanya, satu hal yang membuat dia semakin kaget, ternyata ayahnya sendiri yang memanggil namanya.

Hal itu membuat dia kaget bercampur dengan rasa takut, karena dia sudah pergi tanpa izin. Apalagi ketika dia melihat ibunya yang baru saja keluar dari kamar hotel tepat di sebelah kamar Leonel, jantungnya terasa berdetak dengan sangat kencang.

Sungguh Leandra terlihat begitu ketakutan, bahkan dia langsung menyembunyikan dirinya di balik tubuh tegap Leonel.

Leonel hanya bisa menghela napas panjang seraya memikirkan apa yang akan dia katakan kepada rekan bisnisnya itu, ayah dari gadis yang kini sedang ketakutan di belakang tubuhnya.

Melihat Leandra yang bersembunyi di balik tubuh Leonel, tuan Lincoln terlihat sangat kesal. Namun, dia berusaha untuk mengontrol emosinya.

"Leandra, Sayang. Tolong jelaskan kepada Daddy, kenapa kamu berada di sini? Terus, kenapa kamu bisa keluar dari dalam kamar Tuan Leonel? Tolong jelaskan Leandra!" pinta Tuan Lincoln.

Tuan Lincoln terlihat begitu kaget dan juga kesal saat melihat putri tersayangnya saat keluar dari kamar seorang pria, tapi dia tidak bisa marah begitu saja.

Apalagi dia sangat tahu jika Leonel begitu mencintai istrinya, Leonel juga belum lama kehilangan istri tercintanya. Bahkan dia sangat tahu jika Leonel setiap hari akan mengunjungi makam istrinya.

Jadi, dia tidak merasa takut jika putrinya telah dinodai oleh pria yang sekarang menjadi rekan bisnisnya itu. Hanya saja, dia perlu kejelasan dari putrinya tersebut.

Leandra benar-benar tidak bisa menjawab pertanyaan dari ayahnya tersebut, dia malah semakin menundukkan kepalanya di balik tubuh Leonel.

Melihat putrinya yang hanya diam saja, tuan Lincoln terlihat tersulut emosinya. Dia kembali menghela napas berat, kemudian dia mulai bersuara dengan nada yang sudah naik satu oktaf.

"Leandra, tolong jangan bersembunyi seperti itu. Jelaskan kepada Daddy, apa yang sedang kamu lakukan dan kenapa kamu bisa keluar dari dalam kamar Tuan Leonel?"

Kembali tuan Lincoln bertanya kepada putrinya tersebut, dia sungguh tidak sabar mendengar apa yang akan dikatakan oleh putrinya itu.

Lindsey, sang istri terlihat menghampiri suaminya. Lalu, dia dengan cepat mengelus dada suaminya dengan lembut agar suaminya itu bisa menahan emosinya.

"Sabar, Sayang." Lindsay tersenyum hangat.

Tuan Lincoln terkenal tegas dalam berbicara, dia juga terkenal sebagai seorang pria yang tidak akan bisa memaafkan siapa pun yang sudah melakukan kesalahan dengan mudah.

Maka dari itu Lindsay terlihat berusaha untuk menenangkan hati suaminya, dia takut jika suaminya itu akan memberikan hukuman yang berat terhadap putri semata wayang mereka.

"Aku tidak bisa sabar, Sayang," ucap Tuan Lincoln. Setelah mengatakan hal itu, tuan Lincoln terlihat menolehkan wajahnya ke arah Leandra. "Leandra!" sentak Tuan

Mendengar sentakan dari ayahnya, Leandra terlihat memberanikan diri untuk melongokkan kepalanya. Lalu, dia menatap wajah ayahnya dengan ragu.

Leandra terlihat ingin menjelaskan apa yang sedang terjadi, tapi baru saja dia membuka mulutnya untuk berbicara, pintu kamar hotel yang dihuni oleh Lingga dan juga Lana terlihat terbuka.

Sontak semua yang ada di sana terlihat menolehkan wajah mereka ke arah pintu yang baru saja terbuka, tuan Lincoln langsung memelototkan matanya ke arah Leandra ketika mengetahui Lana dan juga Lingga berada di sana.

Sudah dapat dipastikan jika putrinya itu diajak oleh kedua sahabatnya yang sangat nakal itu, kedua sahabat yang selalu berniat untuk menjerumuskan Leandra ke arah yang tidak baik.

Itulah yang tuan Lincoln tangkap dari kelakuan keduanya, maka dari itu tuan Lincoln seringkali melarang putrinya untuk bergaul dengan kedua sahabatnya itu.

Apalagi Lingga, pria itu sering kali kedapatan memperhatikan lekuk tubuh Leandra. Dia seperti sudah mengincar Leandra sejak lama.

"Oh, pantas saja kamu pergi ke sini walaupun Daddy mengatakan kamu tidak boleh pergi. Ternyata ada Lana dan Lingga," ucap Tuan Lincoln seraya menghela napas berat.

Lana dan Lingga yang melihat kemarahan di wajah ayah dari sahabatnya itu langsung menundukkan kepalanya, mereka benar-benar tidak berani menatap wajah tuan Lincoln.

Lindsey yang sejak tadi terdiam langsung mengeluarkan suaranya, agar suasana di sana tidak terlalu tegang.

"Sudahlah, Sayang. Sekarang lebih baik kita makan siang saja terlebih dahulu, pagi tadi kamu hanya sarapan sedikit." Lindsay kembali mengelus dada suaminya.

Dia berusaha untuk menenangkan kemarahan di dalam hati suaminya, dia tidak mau terjadi keributan di sana.

"Ya, Sayang." Tuan Lincoln tersenyum hangat ke arah istrinya, setelah itu dia terlihat menolehkan wajahnya ke arah Leandra. ''Mana pakaian kamu, Sayang?"

Walaupun dia begitu marah kepada putrinya, tapi dia tidak bisa melakukan hal yang nantinya akan membuat putrinya itu kecewa.

Dia terlihat sangat hati-hati terhadap Leandra, karena Leandra adalah putrinya satu-satunya yang mereka punya. Mereka bahkan harus menantikan waktu selama 5 tahun untuk memiliki Leandra.

"Itu, Dad." Leandra terlihat menunjuk tas ransel yang berada di depan kamar hotel tepat di samping kamar milik Lingga dan Lana.

"Masukkan tas kamu ke dalam kamar Daddy, setelah itu cepatlah kemari lagi. Karena kita akan makan siang bersama," titah Tuan Lincoln.

Leandra terlihat tersenyum seraya mengangguk-anggukan kepalanya, karena ayahnya tersebut ternyata tidak memarahi dirinya.

"Yes, Dad," jawab Leandra seraya tersenyum kaku.

Setelah mengatakan hal itu Leandra terlihat mengambil tas ransel miliknya, lalu dia masuk ke dalam kamar hotel milik ayahnya tersebut.

Lindsay dengan cepat mengikuti langkah putrinya, karena dia ingin tahu apa yang sebenarnya sudah terjadi.

Setelah kepergian Leandra, tuan Lincoln terlihat menghampiri Leonel. Lalu, dia menumpuk pundak pria muda tersebut.

Tuan Lincoln seolah meminta penjelasan dari Leonel, Leonel yang paham nampak tersenyum lalu mulai bersuara.

"Aku minta maaf karena sudah mengajak putri anda masuk ke dalam kamar saya, niat saya hanya--"

Leonel yang tidak ingin terjadi kesalahpahaman di antara dirinya dengan tuan Lincoln terlihat menjelaskan semuanya dari awal.

Dia bahkan menceritakan pertemuan pertamanya dengan Leandra yang sudah membuat dirinya kesal, tidak ada yang terlewati dan tidak ada yang dilebih-lebihkan.

Setelah mendengar apa yang dikatakan oleh Leonel, tuan Lincoln terlihat menolehkan wajahnya ke arah Lingga dan juga Lana. Dia terlihat menatap tajam ke arah keduanya.

Leandra melakukan hal itu pasti karena tantangan dari kedua sahabatnya tersebut, tuan Lincoln sudah dapat memastikannya.

"Maafkan kami, Om. Kalau begitu kami pamit dulu," ucap Lingga seraya menarik lengan Lana untuk segera pergi dari sana.

Tuan Lincoln langsung menggeleng-gelengkan kepalanya, dia memang sudah menduga jika dalang dari semua kejadian ini pasti berawal dari Lana dan Lingga.

"Ya ampun, saya minta maaf." Tuan Lincoln terlihat membungkukkan badannya beberapa kali.

Mendapatkan perlakuan seperti itu, Leonel terlihat begitu tidak enak hati kepada pria paruh baya yang kini berada di hadapannya.

"Eh? Jangan seperti itu, Tuan," ucap Leonel tidak enak hati.

"Tidak apa-apa, ini memang seharusnya saya lakukan. Ehm! Untuk menebus kesalahan putri saya, bagaimana kalau saya mentraktir anda untuk makan siang?" tawar Tuan Lincoln.

Terpopuler

Comments

Aneuk Pocut

Aneuk Pocut

klu aqu mah BKn syg di panggil,,parang mau ,kluarga ku posesif bnget,tapi itu semua untuk kebaikan ku jga,cmn terlalu berlebihan ku rasa🤭😶

2023-02-23

0

fares Faresya

fares Faresya

knpa semua L kek sekluarga aja, 😒

2023-01-31

0

🍭ͪ ͩ🐣ᷡ ᷤ🍀⃟👻ᴸᴷ

🍭ͪ ͩ🐣ᷡ ᷤ🍀⃟👻ᴸᴷ

kenapa ga nurut kata ortu Lea

2023-01-31

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 108
109 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Episode 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128 (Tamat)
129 Extra Part
Episodes

Updated 129 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
108
109
109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Episode 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128 (Tamat)
129
Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!