Bab 14

"Tuan Lucky!" panggil Tuan Lincoln.

"Maaf, Tuan. Untuk urusan ini saya tidak bisa ikut campur, untuk masalah ini nanti anda bisa langsung membicarakan sendiri dengan tuan Leonel. Karena saya tidak ada urusannya dengan Nona Leandra ataupun tuan Leonel."

Lucky merasa jika untuk urusan ini dia tidak bisa ikut campur, karena sepenuhnya keputusan ada di tangan Leonel.

Dia akan menunggu Leonel sadar, lalu dia akan bertanya kepada atasannya tersebut tentang apa yang akan dilakukan terhadap Leandra, wanita yang sudah berani mengancam nyawa dari atasannya tersebut.

Jika Leonel memaafkan Leandra, tentu saja Lucky tidak bisa berbuat apa-apa. Namun, jika kata atasannya tersebut tidak bisa memaafkan Leandra dan memilih untuk melanjutkan urusan ini ke jalur hukum, tentu saja Lucky dengan senang hati akan mengurusnya.

"Ya, saya paham. Sebagai permintaan maaf saya, izinkan saya yang menjaga tuan Leonel. Saya akan bertanggung jawab sepenuhnya bersama dengan putri saya, anda bisa beristirahat. Atau mungkin anda bisa melanjutkan pekerjaan anda yang tertunda," usul Tuan Lincoln.

"Tapi, Tuan. Saya--"

"Percayalah kepada saya, saya pasti akan menjaga tuan Leonel dengan baik. Anggap saja ini sebagai pertanggungjawaban dari saya dan putri saya, saya mohon."

Jika Leonel tidak sadarkan diri, otomatis pekerjaannya akan terbengkalai. Jika Lucky terus menjaga Leonel, tuan Lincoln takut semua pekerjaan akan berantakan.

Maka dari itu dia mengusulkan jika dirinyalah yang akan menjaga Leonel bersama dengan putrinya, karena setidaknya ada Lucky yang harus mengerjakan semua pekerjaan yang berhubungan dengan perusahaan Leonel.

Sebenarnya Lucky merasa enggan untuk pergi dari sana, tapi dia juga merasa jika apa yang dikatakan oleh tuan Lincoln adalah benar adanya.

Dia memiliki banyak pekerjaan yang memang harus segera dilaksanakan, terlebih lagi mereka kini berada di luar kota.

Selain harus mengerjakan pekerjaan di kota tersebut, Lucky juga harus mengerjakan pekerjaan di perusahaan utama yang ada di ibu kota.

"Baiklah, saya akan memercayakan tuan Leonel kepada anda. Tapi, anda jangan tersinggung jika saya menempatkan beberapa bodyguard untuk berjaga di depan kamar perawatan tuan Leonel," ucap Lucky dengan tegas.

Tuan Lincoln tersenyum mendengar ucapan dari Lucky, tidak apa ada banyak bodyguard yang berjaga, pikirnya. Yang terpenting posisi putrinya aman, pikirnya.

"Terima kasih, terima kasih karena anda sudah begitu pengertian," ucap Tuan Lincoln.

"Ya," jawab Lucky.

Akhirnya, Lucky terlihat menghubungi beberapa bodyguard untuk berjaga di depan ruang perawatan milik atasannya tersebut.

Setelah itu, dia pun segera pergi untuk melaksanakan pekerjaan yang tertunda. Dia harus segera pergi untuk meninjau lokasi tempat di mana akan melakukan pembangunan.

Selepas kepergian Lucky, tuan Lincoln kembali menatap putrinya dengan tatapan tajamnya.

Leandra benar-benar tidak berani menatap wajah ayahnya tersebut, dia terus saja meremat kedua tangannya secara bergantian. Gadis nakal yang selalu terlihat arogant itu kini terlihat begitu ketakutan.

"Jelaskan kepada Daddy, Leandra. Kenapa kamu bersikap seperti ini? Kenapa kamu melakukan semua ini? Kenapa kamu bermain-main dengan nyawa, Leandra?" tanya Tuan Lincoln dengan suara tertahan karena takut tidak bisa menahan emosinya.

"Sorry, Dad. Aku hanya berniat untuk bercanda saja, aku berniat untuk seseruan saja," jawab Leandra.

Tuan Lincoln terlihat menggelengkan kepalanya dengan jawaban dari putrinya, dia tidak menyangka jika Leandra akan bertingkah seperti itu.

"Bercanda itu ada batasnya Lea! Kenapa nyawa orang lain dijadikan bercandaan, hem?" tanya Tuan Lincoln dengan kekecewaan yang mendalam terhadap putrinya.

Leandra semakin menundukkan kepalanya, karena dia benar-benar tidak berani menatap wajah ayahnya. Dia benar-benar merasa begitu bersalah.

"Sorry, Dad. Aku janji akan melakukan apa pun agar tuan Leonel mau memaafkan aku," ucap Leandra.

"Apa pun?" tanya Tuan Lincoln.

"Yes, Dad. Apa pun," jawab Leandra.

"Tapi, Lea. Kamu harus segera pergi ke luar negeri untuk melanjutkan kuliah," ingat Tuan Lincoln.

Leandra langsung menggeleng-gelengkan kepalanya dengan cepat, dia tidak akan pergi ke mana pun sebelum melihat Leonel sadarkan diri dan sehat kembali.

"No, Dad. Aku tidak akan pergi sebelum memastikan tuan Leonel baik-baik saja," jawab Leandra.

Tanpa sepengetahuan Leandra dan tuan Lincoln, Leonel sudah sadar sejak kedatangan tuan Lincoln.

Mendengar obrolan dari kedua orang tersebut, Leonel tersenyum di dalam hatinya. Karena dia kini mempunyai cara untuk membalas apa yang sudah diperbuat oleh Leandra terhadap dirinya.

"Ouh! Air, haus," ucap Leonel dengan lirih.

Leandra yang sedang berbicara dengan ayahnya langsung menghampiri Leonel, dia mengusap lengan Leonel dan berkata.

"Tuan, bangun. Apakah anda sudah sadar? Apa yang anda rasakan? Apakah masih sesak?" tanya Leandra beruntun.

"Ngh!" lenguh Leonel seraya membuka matanya dengan perlahan.

"Tuan, ini aku. Apakah anda benar-benar sudah sadar? Apakah perlu aku panggilkan dokter?" tanya Lendra kembali.

"Tidak perlu, aku hanya ingin minum. Tolong bantu aku untuk duduk," pinta Leonel seraya mengulurkan kedua tangannya.

Leandra sempat terdiam, karena tingkah Leonel terlihat seperti bayi besar. Namun, tidak lama kemudian Leandra pun berkata.

"Ah, iya!" jawab Leandra.

Leandra terlihat bersusah payah untuk membantu Leonel agar bisa duduk, pria berusia dua puluh tujuh tahun itu sengaja melemahkan tubuhnya untuk mengerjai gadis itu.

"Ya Tuhan, anda berat sekali, Tuan," keluh Leandra seraya menyeka keringatnya.

"Kalau kamu tidak ikhlas membantuku, lebih baik kamu--"

"Eh? Tidak-tidak, bukan seperti itu. Aku ikhlas kok, membantumu. Hanya saja badan anda sangat kekar, jadinya aku kesusahan untuk membantumu," ucap Leandra beralasan.

"Tentu saja badanku kekar, setiap pagi aku selalu berolah raga," ucap Leonel.

Leandra terlihat memutarkan bola matanya dengan malas, karena tujuan Leandra tentu saja bukan untuk memuji tubuh Leonel. Namun, dia hanya beralasan saja.

"Hem, sekarang sandarkan tubuh anda," pinta Leandra.

"Ya," jawab Leonel. Lalu dia terlihat mengatupkan mulutnya menahan tawa, dia takut jika tawanya akan pecah.

Dia merasa lucu saat melihat wajah Leandra yang kesal saat membantu dirinya untuk bangun, tapi dia seperti berusaha untuk bersikap baik.

"Sekarang minumlah, Tuan." Leandra memberikan segelas air putih yang baru saja dia ambil dari atas nakas.

"Oke, tapi... air ini aman, kan?" tanya Leonel.

Leonel terlihat menatap Leandra dengan tatapan penuh keraguan, gadis itu terlihat salah tingkah dibuatnya.

"Aman, kok. Aku tidak memberikan campuran apa pun pada airnya, beneran deh. Ngga kaya tadi," jawab Leandra keceplosan.

"Maksud kamu?" tanya Leonel.

"Tidak ada, sekarang minumlah airnya." Leandra tersenyum kaku.

"Hem, aku tidak menuduh kamu loh, aku hanya merasa harus lebih waspada saja." Leonel langsung menenggak air putih tersebut secara perlahan.

"Hem, aku tahu. Oh iya, Tuan. Aku mau minta maaf," ucap Leandra seraya menggigit bibir bawahnya karena takut.

"Minta maaf untuk apa?" tanya Leonel.

Leonel terlihat menatap wajah Leandra dengan tatapan penuh pertanyaan, dia benar-benar terlihat pandai dalam berakting.

Leandra tersenyum kaku, dia terlihat bingung haruskah berkata jujur atau tidak. Namun, tidak lama kemudian Leandra pun nampak memberanikan diri untuk berucap.

"Anu, itu. Aku yang sudah mencampurkan udang ke dalam sambal goreng yang anda makan," ucap Leandra seraya menunduk.

"What?" tanya Leonel pura-pura kaget, lalu dia memgangi dadanya dan bertingkah seperti orang yang sesak napas.

Melihat akan hal itu, Leandra terlihat begitu panik. Dia langsung menepuk-nepuk dada Leonel. Dia berharap jika rasa sesak yang dirasakan oleh Leonel akan berkurang.

"Ya tuhan, apa yang harus aku lakukan?" tanya Leandra panik.

Leonel langsung menggenggam tangan Leandra dengan erat, lalu dia mulai berakting kembali. Dia benar-benar ingin membalas perbuatan dari Leandra.

"Se--sepertinya aku membutuhkan napas buatan," ucap Leonel seraya menghela napas dengan terputus-putus.

"What?" pekik Leandra dan juga Tuan Lincoln secara bersamaan.

Terpopuler

Comments

❄️ sin rui ❄️

❄️ sin rui ❄️

si leonel tingkah nya gak kaya di tinggal mati istri tercinta,

2023-04-09

1

epifania rendo

epifania rendo

😃😃😃😃😃

2023-03-20

0

💋ShasaVinta💋

💋ShasaVinta💋

Si Om Leonel mahh, ikutan nackal. Modus

2023-02-16

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 108
109 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Episode 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128 (Tamat)
129 Extra Part
Episodes

Updated 129 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
108
109
109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Episode 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128 (Tamat)
129
Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!