"Ayun!" seru Erika.
Erika pun langsung menghampiri Ayunda.
Ayunda tersentak dari tatapan dalamnya pada Baim.
Dia pun mengubah posisinya, dia berusaha menutupi rasa gugup di hatinya, dia tidak mau Erika tahu dia mulai tertarik pada Baim, pria yang memang sejak awal ingin mendekati dirinya.
"Ngapain lu di sini?" bentak Erika pada Baim.
"Tidak ada," jawab Baim.
Baim pun berdiri dan melangkah menuju bangkunya.
"Baim ngapain?" tanya Erika penasaran.
"Mhm, enggak ada. Dia cuma nanya apa yang sedang aku lakukan," jawab Ayunda berbohong.
Dia tidak mau Erika semakin kesal pada Baim.
"Oh," lirih Erika.
Hari ini mereka mendapat tugas kelompok pelajaran bahasa Indonesia, kebetulan Baim satu kelompok dengan Ayunda dan Erika.
Mereka pun berjanji akan mengerjakan tugas kelompok mereka setelah pulang sekolah.
Sebelum pulang sekolah, Ayunda dan Erika pun pergi ke perpustakaan untuk meminjam buku yang mereka butuhkan dalam penyelesaian tugas kelompok.
"Im, lu tunggu di kantin sekolah aja, gue sama Ayunda ke perpus cari buku," ujar Erika pada Baim.
"Kenapa gue enggak ikut aja sekalian," ujar Baim.
"Enggak usah, biar cepat." Erika beralasan.
"Ya udah terserah lu, gue tunggu kantin, ya." Baim pun melangkah menuju kantin sedangkan Ayunda dan Erika langsung ke perpustakaan.
Tak sampai satu jam Ayunda dan Erika di perpustakaan, mereka pun sudah sampai di kantin dengan membawa beberapa buku.
Baim sudah menyediakan beberapa cemilan untuk Ayunda dan Erika, supaya mereka bisa mengerjakan tugas sambil ngemil dan santai.
"Ya ampun, Im. kita ini mau belajar atau mau makan, sih?" tanya Erika heran saat melihat banyak makanan di atas meja.
"Biasanya cewek kalau belajar suka ngemil, beruntung gue udah beliin ini buat kalian, biar enak bikin tugasnya." Baim memberi alasan.
'Terserah lu, deh," ujar Erika.
Erika dan Ayunda meletakkan buku yang mereka pinjam dari perpustakaan di atas meja.
"Ayo, kita mulai," ujar Erika.
"Lu, cari tugas nomor 1 sampai 4, gue 5 sampai 7, sedangkan Ayunda nomor 8 sampai 10," ujar Erika membagi tugas.
Baim pasrah dengan perintah Erika, dia tidak banyak komentar, mereka pun mulai sibuk membolak-balikkan buku, Ayunda dan Erika mengambil cemilan yang sudah disiapkan Baim.
Mereka menyelesaikan tugas mereka sambil menyantap cemilan yang tersedia.
Baim sesekali melirik Ayunda, begitu juga dengan Ayunda, sesekali dia melirik Baim, sehingga terjadi saling tatap.
Erika melihat hal itu, saat ini dia tidak bisa berbuat apa-apa.
Erika melihat jelas rasa kagum Ayunda terhadap Baim, begitu juga sebaliknya.
Mereka terus menyelesaikan tugas mereka masing-masing.
Hampir pukul 16.00 tugas mereka pun selesai, Erika dan Ayunda pun merapikan buku dan alat tulisnya ke dalam tas mereka.
Setelah itu mereka pun melangkah keluar dari kantin menuju gerbang sekolah, beberapa siswa yang mengikuti ekstrakurikuler masih ada di sekolah.
Saat mereka melangkah ke gerbang, Erika terlihat panik mencari-cari kunci mobil.
"Kenapa, Ka?" tanya Ayunda pada Erika.
"Kunci mobil, gue lupa sepertinya ketinggalan di perpustakaan," ujar Erika mencoba mengingat di mana terakhir dia menyimpan kunci mobil.
"Ya udah, yuk ke perpustakaan lagi, biar aku bantu nyari," tawar Ayunda.
"Enggak usah, aku ingat sepertinya tadi jatuh di perpus," ujar Erika.
Erika langsung berlari menuju perpustakaan, dia meninggal Ayunda bersama Baim.
Saat ini Ayunda dan Baim pun duduk di bangku taman sambil menunggu kedatangan Erika.
"Ayun," panggil Baim.
Ayunda menoleh ke arah Baim, seketika jantungnya berdetak dengan kencang.
Baim memegang tangan Ayunda, dia pun menatap dalam pada gadis yang sudah masuk ke dalam hatinya.
"Maukah kamu menjadi kekasihku?" tanya Baim.
Pria tampan itu tidak mau menunda kesempatan lagi, dia takut Ayunda tertarik pada pria lain.
"Mhm," gumam Ayunda sambil mengangguk.
Ayunda menerima pernyataan cinta Baim begitu saja, dia mulai tertarik pada Baim sejak Baim menceritakan apa yang sudah terjadi kemarin.
Dia merasa tersanjung dengan sikap pembelaan yang dilakukan oleh Baim.
Baim tersenyum, dia mengecup lembut tangan Ayunda.
"Terima kasih, Yun," lirih Baim.
Mereka pun saling menatap malu, tak menyangka di antara mereka kini sudah ada ikatan yaitu pacaran.
Entah mengapa Ayunda yakin bahwa Baim adalah pemuda yang baik hati dan dia akan selalu menjaga dirinya sama seperti Erika menjaga dirinya.
"Woi, kalian ngapain?" tanya Erika yang baru saja datang.
Erika heran melihat wajah mereka yang memerah, seperti ada hal aneh yang telah terjadi.
"Eng-enggak apa-apa," lirih Ayunda gugup.
Erika menatap Ayunda dengan tatapan penuh selidik, dia terlihat mencurigai sahabatnya itu.
Dia juga menatap Baim dengan tatapan intimidasi, berharap Baim tidak mengganggu Ayunda.
"Ya udah, kita cabut ya, Im," seru Erika.
Erika menarik lengan Ayunda dan mereka pun melangkah meninggalkan Baim.
Mereka masuk ke dalam mobil.
"Ka, aku boleh nanya sesuatu?" tanya Ayunda saat Erika sudah mulai melajukan mobilnya keluar dari pekarangan sekolah.
"Tanya apa?" tanya Erika balik.
"Mhm, menurut kamu Baim orangnya seperti apa sih?" tanya Ayunda penasaran.
Erika terdiam, dia menghentikan mobilnya tepat di pinggir jalan.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Arik Kristinawati
jgn2 erica suka ma baim
2023-02-18
2