Ayunda melangkah menuju kamar mandi sambil membawa pakaian yang ada di paper bag itu.
Dia sama sekali belum melihat pakaian apa yang ada di sana, Ayunda langsung membawa paper bag itu ke dalam kamar mandi, dia akan melihat isi paper bag itu setelah dia berada di dalam kamar mandi.
setelah Ayunda selesai mandi dia pun mengambil paper bag yang tadi di bawanya.
Mata Ayunda berbinar saat melihat pakaian yang ada di dalam paper bag tersebut.
Paper bag itu berisi seragam sekolah yang harus dikenakan oleh Ayunda saat ini, hari ini Erika akan membawa Ayunda ke sekolah.
Ayunda keluar dari kamar mandi dengan wajah yang sumringah.
Erika tersenyum melihat Ayunda yang telah mengenakan pakaian yang sama dengannya, hanya saja Erika masih menutupi seragam yang dikenakannya dengan sebuah jaket.
Setelah itu Erika membantu Ayunda mengikat rambutnya.
"Perfect!" seru Erika saat melihat penampilan Ayunda yang sangat cantik.
"Ayo kita turun ke bawah untuk sarapan terlebih dahulu," ajak Erika.
Erika mengambil sebuah tas yang sudah dibelinya kemarin, di dalam tas itu sudah berisi buku-buku yang dibutuhkan Ayunda di sekolah nanti.
Erika menggandeng tangan Ayunda, mereka melangkah menuju ruang makan.
Seketika Ayunda mulai merasa nyaman bersama gadis tomboy itu.
Mereka pun berangkat ke sekolah setelah menyelesaikan santap pagi, untuk sarapan kali ini Ayunda tidak melihat Tuan Adhitama berada di sana.
"Erika, Tuan Adhitama mana, ya?" tanya Ayunda pada Erika.
Saat ini Ayunda ingin berterima kasih kepada pria tua yang telah membelinya itu, dia tidak menyangka Tuan Adhitama akan menyekolahkannya.
"Gue nggak tahu tuan Adhitama ada di mana, ya udah yuk berai. Entar telat." Erika pun langsung mengajak Ayunda keluar rumah.
Di depan rumah sudah terparkir sebuah mobil yang kemarin digunakan oleh Erika membawa Ayunda jalan-jalan.
"Ayo," seru Erika ada Ayunda yang masih bengong berdiri di samping pintu mobil.
"Kamu beneran mau bawa aku ke sekolah?" tanya Ayunda.
Saat ini gadis desa itu merasa bermimpi bisa sekolah lagi setelah dirinya dijual oleh kedua orang tuanya.
"Ya iyalah, Ayo masuk mobil nanti kita telat," seru Erika lagi.
Akhirnya Ayunda pun masuk ke dalam mobil, Erika melajukan mobilnya menuju sekolah.
Seperti biasa Erika sampai di sekolah pada pukul 06.45.
Sebelum turun dari mobil Erika pun membuka jaket yang dikenakannya.
Ayunda terpana melihat Erika yang juga mengenakan seragam yang sama seperti dirinya.
"Kamu juga sekolah di sini?" tanya Ayunda penasaran.
"Ya iyalah, kamu pikir aku sekolah di mana?" jawab Erika dengan sebuah pertanyaan kembali.
Ayunda tersenyum malu, di dalam hatinya dia merasa senang bisa satu sekolahan dengan Erika.
Erika langsung mengajak Ayunda masuk ke dalam kelasnya.
Mereka meletakkan tas mereka di dalam kelas, lalu Erika mengajak Ayunda ke kantor guru.
Dia melakukan apa yang diperintahkan oleh Tuan Adhitama. pria tua itu sudah merencanakan bahwa Ayunda akan satu kelas dengan Erika kebetulan mereka satu angkatan.
Tuan Adhitama mencari tahu tentang Ayunda, dan mengurus surat kepindahan sekolah Ayunda tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya.
Teeeetth.
terdengar suara bel masuk berbunyi.
"Ayun, lu di sini dulu, ya. Nanti lu masuk kelas sama guru pelajaran jam pertama," ujar Erika sebelum meninggalkan Ayunda di ruang guru.
Erika pun melangkah menuju kelas nya, dia tidak ingin terlambat masuk kelas.
Tak berapa lama seorang guru bidang studi matematika mengajak Ayunda menuju kelas 11 IPA 1.
"Selamat pagi, Anak-anak," sapa ibu Ranti, guru bidang studi matematika yang merupakan pelajaran pertama di kelas itu.
"Selamat pagi, Bu," sahut anak-anak yang ada di dalam kelas tersebut.
"Bagaimana kabar kalian, anak-anak?" seru Bu Ranti membuka pembelajaran hari ini.
"Baik, Bu." Anak-anak mulai bersemangat.
Apalagi para siswa kini mulai menatap kagum pada wajah cantik Ayunda.
"Syukurlah kalau begitu, berhubung hari ini kelas kita kedatangan siswi baru, maka kita akan berkenalan dengan teman baru kalian, Ayunda silakan perkenalkan dirimu!" perintah Bu Ranti.
Ayunda menatap seluruh sudut ruangan kelas, Dia memberikan sebuah senyuman termanis untuk teman barunya.
"Pagi, teman-teman, perkenalkan nama saya Ayunda Rahayu kalian bisa memanggil saya dengan Ayun," ujar Ayunda memperkenalkan dirinya.
"Wah, namanya cantik secantik orangnya," sahu Baim menggoda Ayunda.
"Whoooo," teriak teman-teman Baim.
Seketika kelas itu ricuh dengan teriakan siswa siswi yang ada di kelas itu.
"Sudah-sudah." Bu Ranti berusaha menenangkan siswa-siswinya.
Tak berapa lama siswa di kelas itu mulai tenang.
"Ya sudah, Ayunda, duduklah kamu di bangku yang kosong," perintah Bu Ranti kepada Ayunda.
Setelah itu Ayunda pun melangkah menuju bangku yang ada di samping Erika.
"Ayun, kamu duduk di sini saja," ajak Baim.
Ayunda hanya menoleh ke arah Baim, dia tersenyum pada pria tampan itu.
Ayunda tersenyum bukan untuk tebar pesona, tapi dia hanya ingin bersikap ramah pada teman sekelasnya.
Hari ini Ayunda mulai belajar dengan semangat, dia bersyukur dengan nasibnya saat ini.
"Bagaimana hari ini? Apakah kamu senang?" tanya Erika pada Ayunda.
Ayunda mengangguk, lalu menatap dalam pada Etika.
"Erika," lirih Ayunda.
Erika pun menoleh ke arah Ayunda sambil menautkan kedua alisnya.
"Ada apa?" tanya Erika penasaran.
Tiba-tiba Ayunda memeluk tubuh Erika. Hampir semua siswa dan siswi yang melangkah keluar gerbang melihat apa yang dilakukan oleh Ayunda.
Tanpa disadarinya, Ayunda mulai meneteskan air matanya, dia terharu dengan kesempatan saat ini yang didapatkannya.
"Hei, Lu kenapa?" tanya Erika heran.
Ayunda masih memeluk tubuh Erika, akhirnya gadis tomboy itu membiarkan Ayunda memeluk dirinya hingga Erika merasa puas.
"Erika, terima kasih banyak," lirih Ayunda.
"Terima kasih? Buat apa?" tanya Erika heran.
"Terima kasih sudah membawa aku ke sekolah, dan bisa kembali belajar," ujar Ayunda senang.
"Oh, jangan terima kasih sama gue. Kalau lu mau bilang terima kasih, katakan pada tuan Adhitama," ujar Erika.
"Gue melakukan hal ini atas perintah tuan Adhitama," ujar Erika lagi.
"Terserah, yang penting aku mau bilang terima kasih sama kamu yang sudah mau menjadi temanku," lirih Ayunda.
Erika tersenyum mendengar ucapan Ayunda yang terdengar lebay, tapi dia hanya mengangguk dan tersenyum.
"Santai aja, mulai sekarang kita teman?" tanya Erika pada Ayunda.
Ayunda langsung memeluk Erika lagi.
"Udah, dong. Entar orang bilang kita ngapa-ngapain lagi," gumam Erika mengingatkan Ayunda.
Ayunda pun segera melepaskan pelukannya dari sahabat tomboynya.
Setelah itu mereka pun pulang ke kediaman tuan Adhitama.
"Besok, gue tunggu lu seperti tadi, gue enggak pernah telat ke sekolah, jadi lu jangan bikin gue kena hukum," ujar Erika setelah mengantarkan Ayunda ke kediaman Adhitama.
Sesampai di rumah megah itu, Ayunda langsung melangkah menuju kamarnya. Dia hanya keluar dari kamar itu pada waktu makan saja karena Ayunda takut untuk berkeliaran di rumah itu.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
@Risa Virgo Always Beautiful
rumahnya megah pengin dong
2023-01-09
1