Si Cantik Ayunda

Erika kaget melihat Ayunda yang menolak ajakan si pegawai.

"Hei, ada apa?" bentak Erika kesal melihat sikap Ayunda.

"Aku tidak mau ikut dengan wanita ini," bantah Ayunda.

Ayunda masih berpikiran saat ini dia akan diperlakukan tidak baik oleh si pegawai.

"Ayun, lu tenang aja. Kakak ini enggak akan apa-apain lu. Dia cuma mau memberikan perawatan khusus buat, lu biar lu cantik," jelas Erika.

"Enggak, gue takut," bantah Ayunda.

"Lu tenang aja, ada gue yang bakal nungguin lu di sini," ujar Erika berusaha menenangkan Ayunda yang tampak memberontak.

"Kamu benaran tidak bakal berbuat jahat padaku?" tanya Ayunda pada Erika.

"Tenang saja, gue udah bilang sama lu, kalau gue adalah teman lu. Mana ada teman mau mencelakai temannya," ujar Erika.

Mendengar ucapan Erika, hati Ayunda pun luluh begitu saja. Akhirnya Ayunda pun mau ikut dengan pegawai itu.

Erika pun menemani Ayunda masuk ke dalam ruang perawatan karena dia merasa kasihan pada gadis belia itu.

Erika mengerti kondisi Ayunda saat ini, mungkin Ayunda ketakutan karena dia belum pernah masuk ke salon sama sekali.

Pegawai pun mulai melakukan pekerjaannya, pegawai itu membersihkan tubuh Ayunda mulai dari ujung kaki hingga ujung kepala.

Meskipun Ayunda merasa canggung dalam perawatan yang dilakukan oleh si pegawai salon, dia terlihat menikmati semua perawatan tersebut.

Erika menunggu Ayunda dengan setia sambil asyik main game yang ada di ponselnya.

Sesekali Erika tertawa melihat ekspresi Ayunda yang kegelian dengan apa yang dilakukan oleh pegawai salon terhadap dirinya.

Tiga jam berlalu, semua perawatan tubuh Ayunda sudah dipermak menjadi gadis yang ayu seperti nama gadisnya.

Ayunda keluar dari ruang perawatan dengan mengenakan pakaian yang telah disediakan oleh Erika.

Erika berinisiatif untuk membelikan sebuah gaun santai untuk Ayunda agar aura kecantikannya keluar.

"Wah, Ayun lu cantik banget." Erika kagum dengan kecantikan gadis desa yang tadi terlihat kusam.

"Benarkah?" lirih Ayunda tidak percaya.

Dia pun memperhatikan dirinya di pantulan cermin yang ada di hadapannya.

Dia sendiri hampir saja tidak mengenali sosok dirinya yang kini sudah berubah menjadi wanita yang sangat cantik.

"Benar, gue enggak bohong sama sekali," ujar Erika jujur.

Tiba-tiba pun menghampiri Erika, dia menatap dalam gadis yang baru saja dikenalnya.

"Erika, terima kasih atas apa yang sudah kamu lakukan hari ini. Tapi, apa tujuanmu merubah penampilanku saat ini? Apakah kamu akan menjualku kepada seorang germo?" tanya Ayunda dengan mata yang berkaca-kaca.

Meskipun dia sangat senang dengan penampilannya saat ini tapi dia khawatir hal ini dilakukan untuk menarik lelaki hidung belang di luar sana agar menginginkan dirinya.

"Hush, lu ngomong apa sih? gue nggak kenal yang kayak begituan," ujar Erika heran mendengar perkataan Ayunda.

"Lalu apa tujuan kalian membuat aku seperti ini?" tanya Ayunda mulai meneteskan air matanya.

Rasa takut akan kejahatan yang dilakukan oleh Erika dan Tuan Adhitama membuat Ayunda mulai menangis.

"Hei, Ada apa sih sama lu? Gue bantuin Adhitama tidak pernah berniat yang aneh-aneh," tutur Erika jujur.

"Kamu tahu kan aku ini dibeli sama Tuan Adhitama, pria itu tidak akan membiarkan aku hidup tanpa menghasilkan uang untuk dia," ujar Ayunda terus berprasangka buruk kepada tuan Adhitama.

Erika terdiam mendengar perkataan Ayunda. Dia menghela napas panjang, dia pun memilih duduk di sebuah kursi panjang yang ada di ruang tunggu di salon itu.

"Ayun, Lu sudah berprasangka buruk kepada kami, ayolah ikut gue nanti gue akan ceritain semua yang direncanakan oleh Tuan Adhitama," ujar Erika.

Ayunda terdiam mendengar ucapan Erika, dia mulai berpikir apa yang sebenarnya tengah direncanakan oleh Tuan Adhitama terhadap dirinya.

Mereka terhening sejenak, mereka mulai sibuk dengan pikiran masing-masing.

"Ya Allah, apa yang akan terjadi padaku nanti? Apakah Tuan Aditama memiliki niat baik terhadap diriku? mustahil rasanya jika dia tidak menginginkan keuntungan dari diriku," gumam Ayunda di dalam hati.

Setelah mereka hening beberapa menit, Erika pun membayar tagihan perawatan salon yang saja dilewati oleh Ayunda.

"Ayo, hari ini kita bersenang-senang. Nanti gue akan kasih tahu lu siapa tuan Adhitama." Erika menarik tangan Ayunda.

Lalu dia pun mengajak Ayunda untuk masuk ke dalam mobil, gadis tomboy itu pun melajukan mobilnya menuju sebuah pusat perbelanjaan di kota.

Saat mereka masuk ke dalam pusat perbelanjaan itu, jam sudah menunjukkan pukul 12.00 yang mana cacing-cacing di perut mereka sudah mulai protes meminta makanan.

Mereka sudah merasa sangat lapar, hingga akhirnya Erika pun mengajak Ayunda untuk masuk ke sebuah foodcourt yang ada di pusat perbelanjaan itu.

"Gue udah lapar nih, lu lapar, nggak?" tanya Erika pada Ayunda.

"Mhm, lapar juga sih," lirih Ayunda.

"Kita makan dulu, ya," ajak Erika pada Ayunda.

Ayunda hanya bisa menganggukkan kepalanya, saat ini Dia tidak memiliki uang sepersen pun untuk membeli makanan di food court tersebut.

Erika mengajak Ayunda duduk di salah satu meja yang berada di pinggir foodcourt, di sana mereka dapat melihat keramaian Kota Padang.

Erika paling hobi mengambil posisi ini karena dia senang menyaksikan kendaraan yang berlalu lalang di depan pusat perbelanjaan tersebut.

"Lu mau makan apa?" tanya Erika pada Ayunda sambil menyodorkan lembaran menu yang ada di food court tersebut.

"Aku tidak tahu menu apa yang aku inginkan, semuanya terlihat enak," tutur Ayunda.

"Ya udah, kalau gitu gue aja yang milihin buat lu, gimana kalau kita makan nasi rendang?" Erika menawarkan menu yang menurutnya enak bagi seluruh kalangan.

Ayunda hanya bisa mengganggukan kepalanya karena dia sendiri tidak tahu apa makanan yang enak di foodcourt tersebut.

"Kak!" Erika memanggil seorang pelayan yang baru saja mengantarkan makanan di meja tepat di samping mereka.

"Iya, Kak," sahut pelayan tersebut.

Tak berapa lama si pelayan pun sudah berada di samping Ayunda dan Erika.

"Kak, kami pesan nasi rendang ya," ujar Erika kepada si pelayan.

"Baiklah, minumnya apa ya, Kak?" si pelayan menanggapi ucapan Erika.

"Minumnya es teh aja." Erika sengaja memilih es teh karena dia takut Ayunda tidak menyukai minuman lainnya.

"Kamu sering ya, ke tempat ini?" tanya Ayunda kepada Erika.

"Mhm, dibilang sering tidak tapi gue sesekali datang ke sini untuk menghibur diri," ujar Erika jujur.

Ayunda memperhatikan sikap dan cara Erika berbicara, seketika Ayunda mulai berpikir bahwa Erika bukanlah seorang yang jahat.

Terlihat dari sikap Erika yang baik terhadap dirinya Ayunda yakin bahwa Erika adalah orang baik.

"Erika," panggil Ayunda meminta perhatian dari gadis tomboy itu.

"Mhm," gumam Erika sambil menoleh ke arah Ayunda.

"Katanya kamu mau menceritakan siapa Tuhan Aditama sebenarnya, tapi apa boleh sebelum kamu menceritakan Tuan Aditama, terlebih dahulu kamu menceritakan siapa dirimu?" ujar Ayunda mulai penasaran dengan sosok Erika yang kini bersamanya.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Kᵝ⃟ᴸуυℓ∂єρ

Kᵝ⃟ᴸуυℓ∂єρ

Apa motif tuan adhitama ya
ingin memperistri ayunda kah dgn merubah penampilannya

2023-02-09

0

CICI AJACH

CICI AJACH

Siapa sebenarnya tuan Adhitama???

aku jadi penasaran...

2023-01-07

0

lihat semua
Episodes
1 Gadis Pembayar Hutang
2 Sebuah Rumah Mewah
3 Pria Tampan.
4 Berusaha Kabur
5 Gosip Ayunda
6 Somad Sakit
7 Teman untuk Ayunda
8 Si Cantik Ayunda
9 Tuan Adhitama
10 Keputusan Tuan Adhitama
11 Hati Pertama Sekolah lagi
12 Calon istri Rakha
13 Ayunda diangkat sebagai Putri oleh Tuan Adhitama
14 Tangisan Somad
15 Bersenang-senang
16 Dasar gadis ceroboh
17 Dona melabrak Ayunda.
18 Pernyataan Cinta Baim
19 Jati Diri Dona
20 Keputusan Ayunda
21 Akad Nikah
22 Istri untuk Rakha
23 Bagaimana dengan Baim?
24 Tidur di atas Sajadah
25 Bertemu Baim di Sekolah.
26 Ayunda Menghindar.
27 Ayunda sakit.
28 Ayunda pingsan lagi.
29 Kasih Sayang Ibu dan Ayah.
30 Dona menemui Rakha.
31 Nasehat Bi Nur
32 Makan malam bersama
33 Baim mulai mempertanyakan sosok Ayunda
34 Pangkuan Sang Suami
35 Sampai di Rumah Somad
36 Ayah Ayunda Meninggal Dunia
37 Amarah Rakha
38 Rakha di mata Erika.
39 Ancaman Rakha
40 Pertanyaan Ayunda
41 Awal masa kuliah
42 Hukuman
43 Ponsel Baru
44 Nasehat Tuan Adhitama
45 Ayunda Kabur.
46 Pencarian Ayunda.
47 Siapakah wanita itu?
48 Jadi Kambing Hitam.
49 Tuduhan Ratih.
50 Luka di dalam Hati
51 Ayunda kembali.
52 Memulai Awal Pernikahan.
53 Makan malam.
54 Rumah Baru Untuk Ayunda
55 Malam pertama Ayunda.
56 Rakha Minta Izin Tinggal Berdua Dengan Sang Istri.
57 Menggoda Ayunda
58 Tuduhan Ratih
59 Sosok Erika.
60 Kejujuran Rakha.
61 Kepercayaan Ayunda.
62 Mencari Tahu Tentang Sosok Ratih
63 Hadiah Untuk Ayunda
64 Kehadiran Ratih
65 Mengantarkan Ratih Pulang.
66 Foto dan Video hilang begitu Saja
67 Ayunda Diculik
68 Ayunda Disekap di Rumah Kosong.
69 Masih mencari Ayunda
70 Ayunda Kabur dari Sekapan Penculik
71 Ayunda ditemukan.
72 Hasil Pemeriksaan Dokter
73 Patricia
74 Reaksi Rakha
75 Dalang Penculikan Ayunda
76 Santoso pergi
77 Rakha marah pada Ayunda
78 Bab 78
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Gadis Pembayar Hutang
2
Sebuah Rumah Mewah
3
Pria Tampan.
4
Berusaha Kabur
5
Gosip Ayunda
6
Somad Sakit
7
Teman untuk Ayunda
8
Si Cantik Ayunda
9
Tuan Adhitama
10
Keputusan Tuan Adhitama
11
Hati Pertama Sekolah lagi
12
Calon istri Rakha
13
Ayunda diangkat sebagai Putri oleh Tuan Adhitama
14
Tangisan Somad
15
Bersenang-senang
16
Dasar gadis ceroboh
17
Dona melabrak Ayunda.
18
Pernyataan Cinta Baim
19
Jati Diri Dona
20
Keputusan Ayunda
21
Akad Nikah
22
Istri untuk Rakha
23
Bagaimana dengan Baim?
24
Tidur di atas Sajadah
25
Bertemu Baim di Sekolah.
26
Ayunda Menghindar.
27
Ayunda sakit.
28
Ayunda pingsan lagi.
29
Kasih Sayang Ibu dan Ayah.
30
Dona menemui Rakha.
31
Nasehat Bi Nur
32
Makan malam bersama
33
Baim mulai mempertanyakan sosok Ayunda
34
Pangkuan Sang Suami
35
Sampai di Rumah Somad
36
Ayah Ayunda Meninggal Dunia
37
Amarah Rakha
38
Rakha di mata Erika.
39
Ancaman Rakha
40
Pertanyaan Ayunda
41
Awal masa kuliah
42
Hukuman
43
Ponsel Baru
44
Nasehat Tuan Adhitama
45
Ayunda Kabur.
46
Pencarian Ayunda.
47
Siapakah wanita itu?
48
Jadi Kambing Hitam.
49
Tuduhan Ratih.
50
Luka di dalam Hati
51
Ayunda kembali.
52
Memulai Awal Pernikahan.
53
Makan malam.
54
Rumah Baru Untuk Ayunda
55
Malam pertama Ayunda.
56
Rakha Minta Izin Tinggal Berdua Dengan Sang Istri.
57
Menggoda Ayunda
58
Tuduhan Ratih
59
Sosok Erika.
60
Kejujuran Rakha.
61
Kepercayaan Ayunda.
62
Mencari Tahu Tentang Sosok Ratih
63
Hadiah Untuk Ayunda
64
Kehadiran Ratih
65
Mengantarkan Ratih Pulang.
66
Foto dan Video hilang begitu Saja
67
Ayunda Diculik
68
Ayunda Disekap di Rumah Kosong.
69
Masih mencari Ayunda
70
Ayunda Kabur dari Sekapan Penculik
71
Ayunda ditemukan.
72
Hasil Pemeriksaan Dokter
73
Patricia
74
Reaksi Rakha
75
Dalang Penculikan Ayunda
76
Santoso pergi
77
Rakha marah pada Ayunda
78
Bab 78

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!