Sekte Lentera Harta

Hao Zhao baru melangkahkan kakinya di area dalam kota ketika gemerlap penerangan kota menyambutnya, Hao Zhao segera berdecak kagum melihat hal itu karena seingatnya hampir tidak pernah dirinya dahulu melihat hal sejenis itu di setiap kota yang dirinya pernah kunjungi.

“Satu-satunya yang sering aku lihat dahulu adalah penerangan dari nyala api yang melahap sebuah bangunan, akibat peperangan tiada henti yang selalu terjadi. Siapa yang menyangka dua ratus tahun setelah kekacauan itu aku bisa melihat yang seperti ini," gumam Hao Zhao dengan debaran di sekitar dadanya tanda dirinya tengah amat antusias.

Hao Zhao menyusuri jalanan kota malam itu yang masih tampak ramai, di mana kebanyakan warga kota masih memiliki sesuatu untuk dilakukan berbeda dengan suasana dua desa tempat Hao Zhao tinggal beberapa waktu terakhir.

Hao Zhao yang mulai merasa lelah akibat perjalanan sehari penuhnya untuk sampai di sana, memilih untuk segera mencari penginapan sebagai tempat bermalamnya.

Satu buah penginapan mewah nan megah menjadi tujuan Hao Zhao, bukan karena Hao Zhao suka kemewahan melainkan karena penginapan itulah yang pertama kali Hao Zhao lihat.

Hao Zhao memasuki penginapan mewah tersebut di mana jarang ada orang menginap di sana akibat harganya yang terlampau tinggi untuk orang biasa, membuat kebanyakan yang menginap hanyalah saudagar kaya atau seorang pendekar yang tengah singgah di kota tersebut.

“Selamat malam Tuan Muda, apa ada yang bisa aku bantu?" Penerima tamu segera menyambut Hao Zhao dengan senyum manis di wajahnya, melihat pakaian Hao Zhao yang nampak mewah membuat penerima tamu tidak meragukan kemampuan Hao Zhao untuk dapat menginap di sana.

“Aku ingin menginap, apa bisa?" Hao Zhao dengan wajah datar terkesan dinginnya, menciptakan kesan arogan meski Hao Zhao sama sekali tidak bermaksud untuk itu.

“T— tentu saja bisa Tuan Muda, lagipula ini merupakan penginapan tempat orang-orang memang datang untuk menginap." Penerima tamu dengan gugup, begitu terpukau dengan bagaimana wajah Hao Zhao terlihat di saat yang sama juga takut ada perkataannya menyinggung Hao Zhao yang seperti tengah mengalami suasana hati buruk jika menilai dari ekspresi datarnya.

“Kalau begitu aku ingin pesan satu kamar, bisa kau siapkan itu?" Hao Zhao yang sudah merasa begitu lelah, tidak ingin lagi membuang banyak waktunya untuk berbincang lebih jauh.

“Tentu, ada tiga jenis kamar yang penginapan kami miliki. Lantai dua memiliki harga satu koin emas permalamnya, sementara lantai tiga memiliki harga tiga koin emas. Untuk lantai terakhir dan yang paling mewah memiliki harga lima koin emas, Tuan Muda memilih jenis kamar yang mana diantara salah satu dari ketiganya?" Penerima tamu dengan senyumnya.

Hao Zhao mendengar harga menginap di penginapan itu dengan segera merasa terkejut, tidak pernah berpikir akan ada penginapan semahal itu di sana.

Satu koin emas setara dengan seratus koin perak dan satu koin perak setara dengan seratus koin perunggu, di mana seingat Hao Zhao pendapatan seorang petani di dua desa yang sempat ditinggalinya saja hanya beberapa koin perak pertahunnya.

Di mana itu berarti satu koin emas bisa digunakan orang biasa untuk hidup makmur tanpa bekerja selama beberapa tahun, yang mana jika Hao Zhao menginap di sana itu sama saja dengan Hao Zhao menghamburkan uangnya.

“Ada apa Tuan Muda? Apa ada sesuatu yang salah?" Penerima tamu ketika Hao Zhao hanya terdiam cukup lama seolah asik dengan pikirannya sendiri.

“Oh tidak, kalau begitu berikan aku kamar di lantai dua saja." Hao Zhao dengan segera, tidak habis pikir mengapa dirinya merepotkan sejumlah uang jika apa yang dimilikinya sudah demikian banyaknya.

“Apa ini karena aku terus tinggal di sekitar orang biasa hingga aku memikirkan uang sejumlah ini?" Hao Zhao bertanya-tanya pada dirinya sendiri, sebab normalnya untuk seorang pendekar uang sejumlah satu koin emas bukanlah apa-apa terkhusus untuk pendekar tingkat tinggi seperti Hao Zhao.

“Kalau begitu harganya satu koin emas Tuan Muda, silahkan bayar terlebih dahulu sebelum pelayan kami mengantar anda ke kamar yang akan anda tinggali." Penerima tamu dengan ramah.

Hao Zhao segera merogoh saku jubahnya seolah mengambil uangnya dari sana, walau faktanya sama sekali tidak sebab cincin Ruang lah tempat dirinya menyimpan semua benda juga uang yang dimilikinya.

Alasan Hao Zhao tidak menunjukan itu di hadapan orang biasa tentulah karena Hao Zhao tidak ingin situasi menjadi rumit, apalagi jika mengingat penjaga kota sebelumnya yang Hao Zhao sadari masih terlihat mempertanyakan darimana munculnya sekantung uang tanda cincin Ruang masihlah bukan hal umum di sana.

Hao Zhao segera memberikan satu koin emas pada penerima tamu penginapan, di mana wajah penerima tamu itu dengan segera berubah mempertanyakan.

“Tuan Muda, apakah anda merupakan orang asing yang datang dari luar kekaisaran?" tanya penerima tamu, sebab sama sekali tidak mengenali koin emas yang Hao Zhao berikan.

“Tidak, aku asli dari kekaisaran ini. Kenapa bertanya seperti itu?" tanya balik Hao Zhao.

“Tidak Tuan Muda, tetapi koin emas yang anda gunakan tidaklah umum beredar di kekaisaran. Karena hal itu penginapan kami tidak bisa menerima anda untuk menginap di sini, jika anda memiliki waktu bisa mencoba menukar koin emas ini di Lentera Harta, setelah itu baru kembali lagi kemari untuk menginap di sini." Penerima tamu menjelaskan sesopan mungkin, begitu tidak ingin membuat Hao Zhao tersinggung.

“Lentera Harta? Tempat apa itu?" Hao Zhao yang baru pertama kali mendengar ada sesuatu seperti itu di kekaisaran tersebut.

“Itu merupakan sebuah sekte bela diri Tuan Muda, di mana berbeda dengan kebanyakan sekte lain mereka lebih memfokuskan diri untuk memperjualbelikan sumber daya, mereka juga menerima penukaran uang sejenis ini dari apa yang aku dengar." Penerima tamu menjelaskan.

Hao Zhao mendengar hal itu dengan segera merasa antusias, sudah begitu penasaran dengan keberadaan sumber daya di masa sekarang. Sehingga tentu saja keinginan untuk memastikan hal tersebut sudah begitu tinggi dirasakan Hao Zhao.

“Kebetulan sekali, Lentera Harta juga merupakan tempat yang tengah aku cari," gumam Hao Zhao yang teringat ucapan bandit berkepala plontos terkait jual beli sumber daya yang ada di setiap kota.

“Jika Tuan Muda ingin ke sana bisa menuruti jalan di depan, tidak jauh seharusnya dari sini sudah dapat melihat bangunan megah di mana itu merupakan letaknya." Penerima tamu mencoba menggambarkan seperti apa Lentera Harta agar Hao Zhao lebih muda menemukannya.

“Baiklah, kalau begitu terimakasih atas informasinya." Hao Zhao sebelum beranjak pergi dari sana menuju tempat yang dimaksud.

Hao Zhao baru berjalan tidak berapa lama ketika sebuah bangunan bertingkat-tingkat sudah terlihat, begitu mewah bangunan itu hingga penginapan sebelumnya saja sama sekali tidak bisa disandingkan kemewahannya dengan bangunan tersebut.

“Apa ini Lentera Harta? Sekaya apa sekte mereka hingga bisa membuat bangunan semegah ini?" gumam Hao Zhao penuh tanda tanya, tidak berpikir bangunan itu merupakan letak utama sekte tersebut di mana seharusnya hanya bangunan cabang saja.

Bangunan cabangnya saja sudah semegah itu apalagi bangunan utama sektenya, itulah yang ada dipikiran Hao Zhao. Di mana Hao Zhao bahkan sampai menduga jika bisa jadi kalau sekte Lentera Harta inilah mungkin salah satu kelompok paling digdaya di benua Dua Bintang saat ini.

Hao Zhao masih asik dengan pikirannya sendiri ketika terasa ada sedikit hantaman dari arah belakangnya, membuat Hao Zhao dengan segera menoleh untuk mencari tau apa yang terjadi.

“Oh maaf, aku yang salah tidak memperhatikan jalan sampai bisa menabrakmu." Seorang wanita dengan wajahnya yang tertutup kain, gaunnya begitu indah membuat Hao Zhao sempat terpukau ketika melihatnya.

Wanita itu sendiri tidak sama sekali menoleh ke arah Hao Zhao setelah sempat membungkuk meminta maaf, di mana hanya beranjak pergi saja wanita itu tanpa sedikitpun menunggu jawaban Hao Zhao terkait permintaan maafnya.

“Tidak sopan." Hao Zhao yang entah mengapa merasa kesal, mempertanyakan kemana perginya rasa bersalah wanita itu hingga Hao Zhao menyadari kalau wanita tersebut memasuki bangunan yang sama dengan yang ditujunya.

“Aku harap kita tidak perlu bertemu lagi di dalam." Hao Zhao bergumam pelan seraya melangkah memasuki bangunan Lentera Harta.

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

katanya jenius tapi ko begonya ga ketulungan, kan dah jelas dia itu hidup 200 tahun yang lalu, MC nya ko bego banget sih

2023-04-02

0

Haikal Akbar

Haikal Akbar

Up up up

2023-02-02

1

lihat semua
Episodes
1 Pendekar Muda Legendaris
2 Empat Orang Bandit
3 Gadis Kecil
4 Omong Kosong
5 Kambuhnya Luka Dalam
6 Dua Ratus Tahun
7 Serangan Bandit
8 Kaburnya Dua Bandit
9 Meninggalkan Desa
10 Empat Pendekar Muda
11 Tindakan Tidak Masuk Akal
12 Dia Luar Biasa
13 Sudah Terlambat
14 Aku Tunggu Ganjarannya
15 Kemah Para Bandit
16 Mengacaukan Kemah Bandit
17 Permainan Pedang
18 Memasuki Kota
19 Sekte Lentera Harta
20 Yue Yie
21 Penawaran
22 Kecurigaan
23 Terlelap
24 Pemilik Sebagian Lentera Harta
25 Penguasa Kota
26 Hilangnya Kesadaran Gang Dalan
27 Daftar Hitam
28 Sembuhnya Luka Dalam
29 Menyusup Ke Dalam Kediaman Keluarga Gang
30 Balasan Untuk Setiap Kekejian
31 Menghabisi Para Penjaga Kediaman Keluarga Gang
32 Menyingkir
33 Memukul Jatuh Dua Prajurit Kekaisaran
34 Ada Di Tingkat Yang Sama
35 Terkait Keberlangsungan Lentera Harta
36 Tingkat Pendekar
37 Pendekar Jiwa
38 Rusaknya Kepercayaan Diri
39 Lesatan Energi
40 Tampak Seperti Orang Jahat
41 Dua Bandit Penjaga
42 Markas Utama Kelompok Bandit
43 Hilangnya Nyawa Dua Ketua
44 Menghabisi Dua Ketua Tersisa
45 Kebodohan Ma Dai
46 Meratakan Markas Utama Kelompok Bandit
47 Tidak Sopan
48 Ajakan Yue Yie
49 Topeng Bewarna Keemasan
50 Permintaan Tolong
51 Kehadiran Yang Gao
52 Keterkejutan Yang Gao
53 Seorang Pemuda Dari Antah Berantah
54 Salah Paham
55 Menghindari Ikatan
56 Rasa Penasaran
57 Sikap Membingungkan Yue Yie
58 Berlatih Pedang
59 Hari Keenam Berlatih Pedang
60 Seorang Kakak
61 Harapan Terakhir Jian San
62 Kedatangan Sekte Pedang Corak
63 Pecahnya Amarah Tang Pei
64 Pembuktian
65 Kemunculan Tiba-tiba Dua Anggota Topeng Besi
66 Keanehan
67 Penguasa Kota Yang Baru
68 Acara Sambutan
69 Keputusasaan Para Peserta
70 Menanamkan Kesan Mendominasi
71 Rencana Gila
72 Mendukung Sepenuhnya
73 Manisan
74 Benang Merah
75 Bayaran Terakhir
76 Tepatnya Sebuah Dugaan
77 Keseriusan
78 Ketidakmampuan
79 Mengambil Tindakan
80 Kematian Spesial
81 Tidak Ada Yang Berubah
82 Kedatangan Sekian Banyak Pengintai
83 Pertandingan Tidak Biasa
84 Menyebalkan
85 Bertepuk Sebelah Tangan
86 Mengharapkan Kehancuran Sempurna
87 Pertandingan Puncak
88 Ketidakpuasan
89 Tindakan Mengejutkan Prajurit Kekasiaran
90 Belum Selesai
91 Lintasan Ingatan (Arc 1 End)
92 Desa Tidak Layak Huni
93 Membantu Masalah Desa
94 Kucing Mata Emas
95 Gua Di Balik Celah Tebing
96 Menggagalkan Rencana Picik
97 Salah Satu Dari Tiga Naga Bebas
98 Informasi Tidak Biasa
99 Memberi Persetujuan Untuk Membantu
100 Kebetulan Yang Menyenangkan
101 Rencana
102 Tidak Sesuai Harapan
103 Rasa Tidak Percaya
104 Berhasilnya Sebuah Rencana
105 Pertukaran
106 Kebaikan
107 Kota Pusat Pedang
108 Sekte Bangau Emas
109 Pembuktian
110 Senyum Seringai
111 Menyebarnya Informasi Terkait Bunga Kehidupan
112 Bergeraknya Hao Zhao Juga Li Chen
113 Tahap Ke Dua Mata Harimau Surgawi
114 Adik?
115 Tumbangnya Tang Jiri Juga Sepuluh Orang Tetua
116 Ruang Bawah Tanah
117 Perasaan Campur Aduk
118 Pengalaman Bertarung
119 Tebasan Corak Pemusnah
120 Tumbangnya Jung Pin
121 Jasad-Jasad Anggota Sekte Pedang Corak
122 Dua Pria Bertopeng Misterius?
123 Betapa Bodoh
124 Timbal Balik
125 Kota Bunga Biru
126 Tindakan
127 Dua Bersaudara Dari Tempat Yang Jauh
128 Menuntut Permintaan Maaf
129 Formasi Kabut
130 Pemberitahuan Novel Baru
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Pendekar Muda Legendaris
2
Empat Orang Bandit
3
Gadis Kecil
4
Omong Kosong
5
Kambuhnya Luka Dalam
6
Dua Ratus Tahun
7
Serangan Bandit
8
Kaburnya Dua Bandit
9
Meninggalkan Desa
10
Empat Pendekar Muda
11
Tindakan Tidak Masuk Akal
12
Dia Luar Biasa
13
Sudah Terlambat
14
Aku Tunggu Ganjarannya
15
Kemah Para Bandit
16
Mengacaukan Kemah Bandit
17
Permainan Pedang
18
Memasuki Kota
19
Sekte Lentera Harta
20
Yue Yie
21
Penawaran
22
Kecurigaan
23
Terlelap
24
Pemilik Sebagian Lentera Harta
25
Penguasa Kota
26
Hilangnya Kesadaran Gang Dalan
27
Daftar Hitam
28
Sembuhnya Luka Dalam
29
Menyusup Ke Dalam Kediaman Keluarga Gang
30
Balasan Untuk Setiap Kekejian
31
Menghabisi Para Penjaga Kediaman Keluarga Gang
32
Menyingkir
33
Memukul Jatuh Dua Prajurit Kekaisaran
34
Ada Di Tingkat Yang Sama
35
Terkait Keberlangsungan Lentera Harta
36
Tingkat Pendekar
37
Pendekar Jiwa
38
Rusaknya Kepercayaan Diri
39
Lesatan Energi
40
Tampak Seperti Orang Jahat
41
Dua Bandit Penjaga
42
Markas Utama Kelompok Bandit
43
Hilangnya Nyawa Dua Ketua
44
Menghabisi Dua Ketua Tersisa
45
Kebodohan Ma Dai
46
Meratakan Markas Utama Kelompok Bandit
47
Tidak Sopan
48
Ajakan Yue Yie
49
Topeng Bewarna Keemasan
50
Permintaan Tolong
51
Kehadiran Yang Gao
52
Keterkejutan Yang Gao
53
Seorang Pemuda Dari Antah Berantah
54
Salah Paham
55
Menghindari Ikatan
56
Rasa Penasaran
57
Sikap Membingungkan Yue Yie
58
Berlatih Pedang
59
Hari Keenam Berlatih Pedang
60
Seorang Kakak
61
Harapan Terakhir Jian San
62
Kedatangan Sekte Pedang Corak
63
Pecahnya Amarah Tang Pei
64
Pembuktian
65
Kemunculan Tiba-tiba Dua Anggota Topeng Besi
66
Keanehan
67
Penguasa Kota Yang Baru
68
Acara Sambutan
69
Keputusasaan Para Peserta
70
Menanamkan Kesan Mendominasi
71
Rencana Gila
72
Mendukung Sepenuhnya
73
Manisan
74
Benang Merah
75
Bayaran Terakhir
76
Tepatnya Sebuah Dugaan
77
Keseriusan
78
Ketidakmampuan
79
Mengambil Tindakan
80
Kematian Spesial
81
Tidak Ada Yang Berubah
82
Kedatangan Sekian Banyak Pengintai
83
Pertandingan Tidak Biasa
84
Menyebalkan
85
Bertepuk Sebelah Tangan
86
Mengharapkan Kehancuran Sempurna
87
Pertandingan Puncak
88
Ketidakpuasan
89
Tindakan Mengejutkan Prajurit Kekasiaran
90
Belum Selesai
91
Lintasan Ingatan (Arc 1 End)
92
Desa Tidak Layak Huni
93
Membantu Masalah Desa
94
Kucing Mata Emas
95
Gua Di Balik Celah Tebing
96
Menggagalkan Rencana Picik
97
Salah Satu Dari Tiga Naga Bebas
98
Informasi Tidak Biasa
99
Memberi Persetujuan Untuk Membantu
100
Kebetulan Yang Menyenangkan
101
Rencana
102
Tidak Sesuai Harapan
103
Rasa Tidak Percaya
104
Berhasilnya Sebuah Rencana
105
Pertukaran
106
Kebaikan
107
Kota Pusat Pedang
108
Sekte Bangau Emas
109
Pembuktian
110
Senyum Seringai
111
Menyebarnya Informasi Terkait Bunga Kehidupan
112
Bergeraknya Hao Zhao Juga Li Chen
113
Tahap Ke Dua Mata Harimau Surgawi
114
Adik?
115
Tumbangnya Tang Jiri Juga Sepuluh Orang Tetua
116
Ruang Bawah Tanah
117
Perasaan Campur Aduk
118
Pengalaman Bertarung
119
Tebasan Corak Pemusnah
120
Tumbangnya Jung Pin
121
Jasad-Jasad Anggota Sekte Pedang Corak
122
Dua Pria Bertopeng Misterius?
123
Betapa Bodoh
124
Timbal Balik
125
Kota Bunga Biru
126
Tindakan
127
Dua Bersaudara Dari Tempat Yang Jauh
128
Menuntut Permintaan Maaf
129
Formasi Kabut
130
Pemberitahuan Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!