Dia Luar Biasa

Salah satu pria muda yang sikapnya paling arogan dari ketiga yang lain, mulai mendekat sebelum berdiri di hadapan Hao Zhao dengan ekspresi congkaknya pemuda itu berkata,“ Hey, kau berani ikut campur seperti ini memangnya kau tau siapa kami dan darimana kami berasal?"

Hao Zhao hanya mengangkat sedikit alisnya mendengar hal tersebut, tidak terlalu memerhatikan juga tidak terlalu peduli akan hal tersebut sehingga memilih menghiraukannya.

“Kenapa diam? Apa sekarang kau mulai menyesal? Jika seperti itu silahkan menyesal, karena kau sudah berani secara bodoh berurusan dengan aku, Jung Douli," ucap pria itu dengan senyum penuh kesombongan, begitu bangga pada dirinya sendiri.

“Kau Jung Douli? Lalu apa?" Hao Zhao dengan wajah datar, tidak mengerti sebenarnya pemuda itu merasa bangga untuk hal apa.

“Eh? Kau tidak terkejut setelah mendengar namaku? Aku Jung Douli, murid Utama sekte Pedang Corak. Kau harusnya takut untuk berurusan denganku setelah mendengar namaku," ucap Jung Douli yang awalnya mengharapkan Hao Zhao terkejut, tetapi malah dirinya sendirilah yang harus terkejut.

“Kau seorang murid Utama di sektemu? Bagus untukmu, tetapi apa urusannya denganku?" Hao Zhao yang semakin paham asal sumber awal kesombongan Jung Douli dan tiga kawannya, mulai merasa gerah sendiri melihatnya.

Murid Utama hanya bisa ditempati oleh generasi muda paling jenius dalam sebuah sekte, di mana dalam satu generasinya hanya ada beberapa generasi muda saja yang bisa menempati posisi tersebut.

Entah menjadi tetua sekte atau bahkan patriak sekte itu sendiri di masa depan, hampir pasti akan murid Utama dapatkan. Karena hal ini kesombongan juga kearoganan amat wajar atau seperti hal normal dapat muncul dalam diri murid Utama.

“Mereka harus diberi pemahaman, jika dengan menjadi murid Utama bukan berarti mereka bisa melakukan apapun seenaknya," gumam Hao Zhao.

Jung Douli sempat mengerutkan dahinya, tidak bisa percaya Hao Zhao masih akan keras kepala berusaha menantangnya bahkan setelah mengetahui fakta terkait siapa dirinya.

Menyadari kawannya nampak tidak bisa mengurus Hao Zhao, satu pemuda lain ikut melangkah sebelum berdiri di hadapan Hao Zhao.

“Sekarang apa lagi?" ucap Hao Zhao, ketika kini sudah ada dua orang pemuda di hadapannya.

“Arogan sekali kau bahkan setelah mengetahui identitas saudara seperguruanku masih menolak membungkuk memberi hormat, jika identitas saudara seperguruanku masih terasa belum cukup maka biarlah kau tau siapa aku. Aku Zhang Zhisan, murid Utama sekte Pedang Corak, lebih baik kau membungkuk meminta maaf pada kami karena sudah berani ikut campur dalam masalah ini," ucap satu pria lain tersebut memperkenalkan dirinya.

Hao Zhao yang memang tidak bereaksi karena tidak merasa identitas mereka merupakan hal penting segera merasa heran, berpikir keduanya terlalu menganggap tinggi identitas mereka sendiri dengan memperkenalkan diri seperti itu.

“Saudara Douli, dia pasti terkejut bukan mendengar siapa kita?" bisik Zhang Zhisan, entah mengapa merasa malu sendiri ketika Hao Zhao tetap tidak bereaksi bahkan setelah tau siapa dirinya.

“Aku tidak tau, wajahnya tetap tidak menunjukan ekspresi bahkan setelah perkenalan kita. Aku menduga dua hal, pertama dia memang tidak tau siapa kita dan kedua dia tau tetapi berpura-pura." Jung Douli menanggapi agak tidak yakin.

Memang itu merupakan pertama kalinya untuk Jung Duoli juga Zhang Zhisan melihat seseorang tidak menunjukan rasa hormat setelah mendengar nama mereka, bagaimanapun sekte Pedang Corak tempat mereka berasal merupakan sekte ternama yang setiap orang di sana pasti pernah mendengarnya.

Hao Zhao dalam diamnya mulai menyadari sekiranya apa yang Jung Duoli juga Zhang Zhisan pikirkan, Hao Zhao memang cukup mahir dalam menganalisa termasuk menganalisa ekspresi dari wajah orang yang tengah berurusan dengannya.

Di mana menurut analisa Hao Zhao, keduanya pasti tengah begitu terkejut. Alasannya jelas sebab keduanya tidak mengharapkan ada hal yang tidak sesuai dengan dugaan mereka.

“Dua generasi muda yang begitu bangga pada identitas mereka, bertemu denganku yang tidak peduli dengan identitas mereka pastilah keduanya bingung harus melakukan apa," gumam Hao Zhao mulai menyeringai, merasa semuanya akan menjadi semakin menarik.

Zhang Zhisan di tengah rasa bingungnya sempat menyadari senyum menyeringai di wajah Hao Zhao, di mana hal itu membuat dirinya panik sehingga berkata, “Saudara Douli, jika sudah seperti ini apa yang harus kita lakukan?"

“Aku tidak tau, jangan bertanya padaku terkait hal itu." Jung Douli yang juga menyadari senyum Hao Zhao, ikut khawatir takut akan ada hal buruk yang terjadi pada mereka.

Senyum Hao Zhao memang terlihat biasa saja bagi orang lain yang melihatnya, tetapi untuk Jung Douli juga Zhang Zhisan yang tengah terlibat masalah dengan Hao Zhao sayangnya tidak merasa perasaan serupa.

Menurut keduanya senyum Hao Zhao menunjukan teramat sangat terkait kekejaman. Begitu mirip dengan seekor harimau yang tengah menikmati masa berburunya, di mana keduanya merasa menjadi seekor mangsa di hadapan Hao Zhao.

“Hey, aku baru sadar kalau dia membawa pedang." Jung Douli di tengah rasa takutnya.

“Sial, jika tau seperti ini harusnya kita tidak berurusan dengannya terlebih dahulu sebelum tahu betul siapa dirinya." Zhang Zhisan menimpali, mulai merasa masuk akal mengapa hawa keberadaan Hao Zhao tidak terasa biasa saja yang pastilah karena Hao Zhao juga merupakan seorang pendekar serupa seperti mereka.

“Kira-kira dia ada di tingkat apa?"

“Aku tidak bisa melihat tingkatnya, dia kemungkinan besar lebih kuat dari kita. Jika sudah seperti ini ayo kita serang dia secara bersamaan, mungkin kita bisa menang."

Jung Douli juga Zhang Zhisan yang mulai merasa lelah dengan ketakutan tidak jelas yang mereka rasakan akhirnya memutuskan, di mana sudah menarik pedang masing-masing dari keduanya untuk maju menyerang Hao Zhao.

Hao Zhao yang sudah ada di posisi siapnya sedari awal tentu tidak terkejut melihat tindakan keduanya, di mana sudah secara cepat Hao Zhao bergerak untuk menumbangkan Jung Duoli juga Zhang Zhisan menghentikan keduanya dari apa yang mereka ingin lakukan.

Buaghhh!

Buaghhh!

Satu pukulan untuk masing-masing keduanya Hao Zhao berikan, di mana pukulan itu begitu kuat bahkan hingga membuat Zhang Zhisan juga Jung Duoli terlempar beberapa meter sebelum kehilangan kesadaran.

“Lain kali coba berpikirlah terlebih dahulu sebelum melakukan sesuatu," gumam Hao Zhao, tidak berhenti sampai di sana segera menghampiri dua wanita muda yang masih berasal dari sekte yang sama dengan Jung Duoli juga Zhang Zhisan.

“Keren."

“Tampan."

Kedua wanita muda secara tidak sadar saat Hao Zhao sudah berdiri di hadapan mereka, sama sekali tidak peduli akan apa yang terjadi pada dua saudara seperguruan mereka, lebih peduli dengan betapa sempurnanya Hao Zhao di mata mereka.

“Kalian berdua, bawa keduanya pergi dari sini. Lakukan itu atau semuanya akan menjadi semakin buruk untuk kalian." Hao Zhao hanya mengatakan hal itu sebelum melangkah keluar dari kedai tersebut, membawa kesan misterius melekat bagi setiap pengunjung kedai yang melihat itu semua.

“Dia luar biasa."

“Benar, berani tanpa ragu berurusan dengan murid Utama suatu sekte hanya karena hal yang dianggapnya tidak benar ... ia amat luar biasa."

Dua dari sekian banyak percakapan yang terdengar sesaat setelah kepergian Hao Zhao dari sana, mulai bisa merasa tenang memang setiap dari pengunjung setelah mengetahui ada orang di desa mereka yang bisa menghentikan tindakan seenaknya empat pendekar muda yang padahal seharusnya datang untuk membantu situasi desa mereka.

Terpopuler

Comments

Haikal Akbar

Haikal Akbar

Mantap

2023-02-02

1

Miiii

Miiii

Nagih kak ceritanya aku suka, tinggal banyakin aja babnya hehe

2023-01-10

3

Sun Tono

Sun Tono

Suka ceritanya, alurnya ngalir gak lompat2 dan bahasanya Mudah di mengerti rekomen pokoknya

2023-01-10

8

lihat semua
Episodes
1 Pendekar Muda Legendaris
2 Empat Orang Bandit
3 Gadis Kecil
4 Omong Kosong
5 Kambuhnya Luka Dalam
6 Dua Ratus Tahun
7 Serangan Bandit
8 Kaburnya Dua Bandit
9 Meninggalkan Desa
10 Empat Pendekar Muda
11 Tindakan Tidak Masuk Akal
12 Dia Luar Biasa
13 Sudah Terlambat
14 Aku Tunggu Ganjarannya
15 Kemah Para Bandit
16 Mengacaukan Kemah Bandit
17 Permainan Pedang
18 Memasuki Kota
19 Sekte Lentera Harta
20 Yue Yie
21 Penawaran
22 Kecurigaan
23 Terlelap
24 Pemilik Sebagian Lentera Harta
25 Penguasa Kota
26 Hilangnya Kesadaran Gang Dalan
27 Daftar Hitam
28 Sembuhnya Luka Dalam
29 Menyusup Ke Dalam Kediaman Keluarga Gang
30 Balasan Untuk Setiap Kekejian
31 Menghabisi Para Penjaga Kediaman Keluarga Gang
32 Menyingkir
33 Memukul Jatuh Dua Prajurit Kekaisaran
34 Ada Di Tingkat Yang Sama
35 Terkait Keberlangsungan Lentera Harta
36 Tingkat Pendekar
37 Pendekar Jiwa
38 Rusaknya Kepercayaan Diri
39 Lesatan Energi
40 Tampak Seperti Orang Jahat
41 Dua Bandit Penjaga
42 Markas Utama Kelompok Bandit
43 Hilangnya Nyawa Dua Ketua
44 Menghabisi Dua Ketua Tersisa
45 Kebodohan Ma Dai
46 Meratakan Markas Utama Kelompok Bandit
47 Tidak Sopan
48 Ajakan Yue Yie
49 Topeng Bewarna Keemasan
50 Permintaan Tolong
51 Kehadiran Yang Gao
52 Keterkejutan Yang Gao
53 Seorang Pemuda Dari Antah Berantah
54 Salah Paham
55 Menghindari Ikatan
56 Rasa Penasaran
57 Sikap Membingungkan Yue Yie
58 Berlatih Pedang
59 Hari Keenam Berlatih Pedang
60 Seorang Kakak
61 Harapan Terakhir Jian San
62 Kedatangan Sekte Pedang Corak
63 Pecahnya Amarah Tang Pei
64 Pembuktian
65 Kemunculan Tiba-tiba Dua Anggota Topeng Besi
66 Keanehan
67 Penguasa Kota Yang Baru
68 Acara Sambutan
69 Keputusasaan Para Peserta
70 Menanamkan Kesan Mendominasi
71 Rencana Gila
72 Mendukung Sepenuhnya
73 Manisan
74 Benang Merah
75 Bayaran Terakhir
76 Tepatnya Sebuah Dugaan
77 Keseriusan
78 Ketidakmampuan
79 Mengambil Tindakan
80 Kematian Spesial
81 Tidak Ada Yang Berubah
82 Kedatangan Sekian Banyak Pengintai
83 Pertandingan Tidak Biasa
84 Menyebalkan
85 Bertepuk Sebelah Tangan
86 Mengharapkan Kehancuran Sempurna
87 Pertandingan Puncak
88 Ketidakpuasan
89 Tindakan Mengejutkan Prajurit Kekasiaran
90 Belum Selesai
91 Lintasan Ingatan (Arc 1 End)
92 Desa Tidak Layak Huni
93 Membantu Masalah Desa
94 Kucing Mata Emas
95 Gua Di Balik Celah Tebing
96 Menggagalkan Rencana Picik
97 Salah Satu Dari Tiga Naga Bebas
98 Informasi Tidak Biasa
99 Memberi Persetujuan Untuk Membantu
100 Kebetulan Yang Menyenangkan
101 Rencana
102 Tidak Sesuai Harapan
103 Rasa Tidak Percaya
104 Berhasilnya Sebuah Rencana
105 Pertukaran
106 Kebaikan
107 Kota Pusat Pedang
108 Sekte Bangau Emas
109 Pembuktian
110 Senyum Seringai
111 Menyebarnya Informasi Terkait Bunga Kehidupan
112 Bergeraknya Hao Zhao Juga Li Chen
113 Tahap Ke Dua Mata Harimau Surgawi
114 Adik?
115 Tumbangnya Tang Jiri Juga Sepuluh Orang Tetua
116 Ruang Bawah Tanah
117 Perasaan Campur Aduk
118 Pengalaman Bertarung
119 Tebasan Corak Pemusnah
120 Tumbangnya Jung Pin
121 Jasad-Jasad Anggota Sekte Pedang Corak
122 Dua Pria Bertopeng Misterius?
123 Betapa Bodoh
124 Timbal Balik
125 Kota Bunga Biru
126 Tindakan
127 Dua Bersaudara Dari Tempat Yang Jauh
128 Menuntut Permintaan Maaf
129 Formasi Kabut
130 Pemberitahuan Novel Baru
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Pendekar Muda Legendaris
2
Empat Orang Bandit
3
Gadis Kecil
4
Omong Kosong
5
Kambuhnya Luka Dalam
6
Dua Ratus Tahun
7
Serangan Bandit
8
Kaburnya Dua Bandit
9
Meninggalkan Desa
10
Empat Pendekar Muda
11
Tindakan Tidak Masuk Akal
12
Dia Luar Biasa
13
Sudah Terlambat
14
Aku Tunggu Ganjarannya
15
Kemah Para Bandit
16
Mengacaukan Kemah Bandit
17
Permainan Pedang
18
Memasuki Kota
19
Sekte Lentera Harta
20
Yue Yie
21
Penawaran
22
Kecurigaan
23
Terlelap
24
Pemilik Sebagian Lentera Harta
25
Penguasa Kota
26
Hilangnya Kesadaran Gang Dalan
27
Daftar Hitam
28
Sembuhnya Luka Dalam
29
Menyusup Ke Dalam Kediaman Keluarga Gang
30
Balasan Untuk Setiap Kekejian
31
Menghabisi Para Penjaga Kediaman Keluarga Gang
32
Menyingkir
33
Memukul Jatuh Dua Prajurit Kekaisaran
34
Ada Di Tingkat Yang Sama
35
Terkait Keberlangsungan Lentera Harta
36
Tingkat Pendekar
37
Pendekar Jiwa
38
Rusaknya Kepercayaan Diri
39
Lesatan Energi
40
Tampak Seperti Orang Jahat
41
Dua Bandit Penjaga
42
Markas Utama Kelompok Bandit
43
Hilangnya Nyawa Dua Ketua
44
Menghabisi Dua Ketua Tersisa
45
Kebodohan Ma Dai
46
Meratakan Markas Utama Kelompok Bandit
47
Tidak Sopan
48
Ajakan Yue Yie
49
Topeng Bewarna Keemasan
50
Permintaan Tolong
51
Kehadiran Yang Gao
52
Keterkejutan Yang Gao
53
Seorang Pemuda Dari Antah Berantah
54
Salah Paham
55
Menghindari Ikatan
56
Rasa Penasaran
57
Sikap Membingungkan Yue Yie
58
Berlatih Pedang
59
Hari Keenam Berlatih Pedang
60
Seorang Kakak
61
Harapan Terakhir Jian San
62
Kedatangan Sekte Pedang Corak
63
Pecahnya Amarah Tang Pei
64
Pembuktian
65
Kemunculan Tiba-tiba Dua Anggota Topeng Besi
66
Keanehan
67
Penguasa Kota Yang Baru
68
Acara Sambutan
69
Keputusasaan Para Peserta
70
Menanamkan Kesan Mendominasi
71
Rencana Gila
72
Mendukung Sepenuhnya
73
Manisan
74
Benang Merah
75
Bayaran Terakhir
76
Tepatnya Sebuah Dugaan
77
Keseriusan
78
Ketidakmampuan
79
Mengambil Tindakan
80
Kematian Spesial
81
Tidak Ada Yang Berubah
82
Kedatangan Sekian Banyak Pengintai
83
Pertandingan Tidak Biasa
84
Menyebalkan
85
Bertepuk Sebelah Tangan
86
Mengharapkan Kehancuran Sempurna
87
Pertandingan Puncak
88
Ketidakpuasan
89
Tindakan Mengejutkan Prajurit Kekasiaran
90
Belum Selesai
91
Lintasan Ingatan (Arc 1 End)
92
Desa Tidak Layak Huni
93
Membantu Masalah Desa
94
Kucing Mata Emas
95
Gua Di Balik Celah Tebing
96
Menggagalkan Rencana Picik
97
Salah Satu Dari Tiga Naga Bebas
98
Informasi Tidak Biasa
99
Memberi Persetujuan Untuk Membantu
100
Kebetulan Yang Menyenangkan
101
Rencana
102
Tidak Sesuai Harapan
103
Rasa Tidak Percaya
104
Berhasilnya Sebuah Rencana
105
Pertukaran
106
Kebaikan
107
Kota Pusat Pedang
108
Sekte Bangau Emas
109
Pembuktian
110
Senyum Seringai
111
Menyebarnya Informasi Terkait Bunga Kehidupan
112
Bergeraknya Hao Zhao Juga Li Chen
113
Tahap Ke Dua Mata Harimau Surgawi
114
Adik?
115
Tumbangnya Tang Jiri Juga Sepuluh Orang Tetua
116
Ruang Bawah Tanah
117
Perasaan Campur Aduk
118
Pengalaman Bertarung
119
Tebasan Corak Pemusnah
120
Tumbangnya Jung Pin
121
Jasad-Jasad Anggota Sekte Pedang Corak
122
Dua Pria Bertopeng Misterius?
123
Betapa Bodoh
124
Timbal Balik
125
Kota Bunga Biru
126
Tindakan
127
Dua Bersaudara Dari Tempat Yang Jauh
128
Menuntut Permintaan Maaf
129
Formasi Kabut
130
Pemberitahuan Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!