Dua Ratus Tahun

Hao Zhao baru membuka matanya sebelum disambut rasa sakit luar biasa yang berasal dari luka dalamnya, merasakan hal tidak mengenakan tersebut jelas Hao Zhao tidak diam saja. Di mana Hao Zhao dengan sigap saat itu juga segera mencoba duduk bersila sebelum memejamkan matanya.

Mengarahkan tenaga dalam yang dimilikinya, segera Hao Zhao gunakan tenaga dalamnya tersebut untuk menekan luka dalamnya itu.

Uhukkk!!!

Hao Zhao terbatuk cukup keras ketika gumpalan darah keluar dari mulutnya bersamaan dengan batuk tersebut.

Merasa luka dalamnya sudah mulai bisa dirinya tekan, segera Hao Zhao perhatikan sekitarnya yang mana ternyata dirinya sudah ada di sebuah kamar kecil yang bangunannya masih terbuat dari kayu.

“Apa gadis kecil itu yang membawaku kemari?"ucap Hao Zhao penuh tanda tanya.

Hao Zhao mulai mencoba bangkit dari tempat tidur yang digunakannya untuk berbaring, berniat mencari si gadis kecil untuk menanyakan semua hal yang terjadi tepat setelah dirinya kehilangan kesadaran.

“Istirahatlah terlebih dahulu Nak, jangan memaksakan dirimu seperti itu." Seorang pria tua memasuki kamar itu dengan sebuah mangkuk sup di tangannya.

Hao Zhao awalnya sempat menaruh waspada pada pria tua itu. Bagaimanapun Hao Zhao selama ini terus hidup di tengah bahaya, sehingga tidak pernah sekalipun Hao Zhao membiarkan dirinya lengah karena nyawa merupakan ganjarannya jika ia berani melakukan itu.

Kewaspadaan Hao Zhao terus terjaga hingga beberapa saat, sampai Hao Zhao bisa merasa sedikit tenang setelah melihat gadis kecil yang diselamatkannya muncul dari belakang pria tua tersebut.

“Terimakasih," ucap Hao Zhao yang mulai bisa menebak siapa pria tua itu, yang pastilah masih satu keluarga dengan gadis kecil yang diselamatkannya.

Hao Zhao sendiri pada akhirnya kembali memilih beristirahat di kasur setelah merasa yakin tidak akan ada hal yang bisa membahayakan nyawanya di rumah itu.

“Jangan berterimakasih seperti itu Nak, akulah yang seharusnya berterimakasih karena dirimu sudah menyelamatkan cucuku satu-satunya." Pria tua itu seraya duduk di sisi kasur menyerahkan semangkuk sup yang di bawanya pada Hao Zhao.

“Itu bukan sesuatu yang disengaja, jadi jangan terlalu sungkan." Hao Zhao menerima pemberian sup dari pria tua, sebelum secara perlahan memasukannya ke mulut sesuap demi sesuap.

Meski sup itu tidak memberikan manfaat sama sekali pada luka dalamnya, tetap Hao Zhao makan sup itu sebagai bentuk menghargai maksud baik pria tua tersebut.

Tidak berapa lama hingga semangkuk sup itu habis tidak bersisa, di mana Hao Zhao memakannya cukup lahap. Bukan karena sup berisi sayuran seadanya itu enak, melainkan karena Hao Zhao yang entah sudah berapa lama tidak mengkonsumsi makanan sejenis itu.

Sekitar beberapa bulan mungkin seingat Hao Zhao sejak dirinya mengkonsumsi makanan untuk menghibur lidahnya, walau tidak tau juga perhitungannya tepat atau tidak karena Hao Zhao masih menganggap belum ada setahun seharusnya dari semenjak dirinya pertama kali bertapa di puncak bukit tidak jauh dari sana.

“Oh iya, kenapa aku bisa ada di sini?" Hao Zhao menanyakan rasa penasarannya pada pria tua, tidak merasa si gadis kecil bisa memiliki kemampuan untuk membawanya ke sana jika tidak di bantu tenaga orang dewasa.

“Dirimu pingsan saat baru memasuki desa ini, Cucuku inilah yang berteriak amat kencang hingga warga berdatangan untuk membantu membopongmu kemari." Pria tua itu menjelaskan dengan singkat, di mana Gadis Kecil hanya tersenyum malu-malu saja mendengar semua itu.

Hao Zhao setelahnya hanya menatap si gadis kecil lekat, sebelum mengangkat tangannya untuk menyentuh lembut kepala gadis kecil itu, “terimakasih."

“Hehe, tidak perlu berterimakasih Kak. Kakak sudah menyelamatkanku terlebih dahulu, jadi sudah seharusnya untukku juga ikut membantu Kakak." Gadis kecil dengan senyum bangga pada dirinya sendiri, jelas merupakan tipe anak-anak pada umumnya yang masih senang sekali mendapat pujian.

Hao Zhao hanya mengangguk pelan saja untuk menanggapi perkataan gadis kecil itu, di mana setelahnya pembicaraan cukup panjang terjadi antara Hao Zhao juga si pria tua.

Di mana dari pembicaraan inilah Hao Zhao ketahui jika nama gadis kecil itu merupakan Rong sementara pria tua tersebut bernama Gao.

Rong sendiri dari apa yang Hao Zhao dengar, tengah mencoba mencari buah di hutan sekitar desanya. Di mana pada titik inilah Rong bertemu dengan bandit, yang mana ternyata masalah bandit memang tengah menjadi isu serius untuk desa tersebut.

Untuk Gao sendiri Hao Zhao ketahui merupakan kepala desa di sana, di mana sudah sebenarnya Gao mencoba beberapa kali meminta pertolongan pada kekaisaran untuk membantu mengurus hal terkait bandit, tetapi tidak juga mendapat tanggapan laporannya itu.

“Bukankah cukup sulit untuk membuat Kekaisaran mau menanggapi hal kecil seperti bandit, ketika mereka sendiri punya peperangan besar yang harus dilakukan?" ucap Hao Zhao, merasa hal normal kalau Kekaisaran tidak akan terlalu menaruh fokus mereka pada kelompok bandit yang jumlahnya hampir tidak terhitung dan tersebar hampir di seluruh wilayah kekaisaran.

“Peperangan besar? Dari apa yang aku ingat tidak ada hal semacam itu sekarang, jika ada pun hanya pertempuran berskala kecil yang kebanyakan berasal dari gesekan antar sekte." Gao menanggapi Hao Zhao dengan penuh kebingungan.

Gao memang sama sekali tidak mengerti peperangan besar apa yang Hao Zhao maksud hingga bisa melibatkan kekaisaran seperti itu.

Memang meski Gao terus tinggal di desa kecilnya itu sepanjang hidupnya, Gao hampir tidak pernah tertinggal informasi terlebih informasi penting semacam itu.

Di mana jika benar ada kabar terkait peperangan besar, pastilah Gao telah mendengarnya meski hanya sekilas dari pembicaraan diantara warga desa.

Serupa dengan Gao, Hao Zhao yang mendengar tidak ada peperangan besar yang terjadi juga balik menatap Gao bingung.

Di mana kini keduanya seperti sudah saling menatap bingung antara satu sama lain, mempertanyakan siapa diantara ucapan keduanya yang merupakan kebenaran.

Gao dengan kekhawatiran kalau kabar terkait peperangan itu hanya belum sampai ke telinganya, hingga Hao Zhao yang mulai mencoba menelaah kemungkinan yang bisa saja terjadi setelah pertarungannya dengan para pendekar Aliansi.

“Apa memang benar ada pertempuran di luar sana?" Gao tidak bisa menyangkal kemungkinan tersebut, mengingat desanya ada cukup jauh dari pusat kekaisaran sehingga untuk kabar terkait itu dapat sampai ke desanya membutuhkan waktu cukup lama.

Berbeda dengan dirinya, Hao Zhao diketahui Gao dari cucunya merupakan seorang pendekar. Di mana hal normal jika seorang pendekar seperti Hao Zhao bisa memiliki informasi sejenis itu jauh lebih dahulu, membuat Gao khawatir kabar yang Hao Zhao bawa merupakan kebenaran.

“Apakah itu berarti peperangan besar seperti dua ratus tahun lalu akan kembali terjadi?" gumam Gao dengan wajah risau, tidak pernah mengharapkan hal itu datang terlebih jika mengingat cucunya.

“Dua ratus tahun lalu? Bisa kau ceritakan hal itu?" Hao Zhao yang terkejut mendengar hal tersebut keluar dari mulut Gao sehingga ingin memastikan dugaannya, terlebih jika mengingat perang besar sepengetahuannya baru terjadi beberapa puluh tahun lalu, di mana ini seharusnya merupakan pengetahuan umum yang bayi baru lahir saja mungkin sudah mengetahuinya.

“Dua ratus tahun lalu, itu merupakan terakhir kalinya ada peperangan besar terjadi di benua ini. Di mana dikatakan perang itu bisa pecah sebab semakin langkanya sumber daya untuk pendekar, membuat kekaisaran juga para sekte bela diri berlomba-lomba untuk memperebutkannya. Itulah yang aku dengan dari ayahku dahulu." Gao menjelaskan semua yang diketahuinya terkait pertempuran besar tersebut.

“Tunggu ... ini tidak masuk akal," gumam Hao Zhao setelah mendengar penjelasan Gao, jelas tidak bisa percaya sebab seingatnya perang besar itu masihlah terjadi hingga sekarang.

Meski memang saat ini kekaisaran juga kumpulan sekte bela diri tengah membuat aliansi untuk menghabisi Hao Zhao, seharusnya mereka akan kembali bertempur setelah aliansi itu berakhir jika menilai dari betapa keras kepalanya pemimpin kedua belah pihak dari apa yang Hao Zhao ingat.

“Apa aku sekarang hidup di dua ratus tahun setelah pertempuran terakhirku dengan pendekar Aliansi?" gumam Hao Zhao dengan kepalanya yang entah mengapa tiba-tiba terasa pening memikirkan semua itu.

Terpopuler

Comments

Putra_Andalas

Putra_Andalas

alur cerita MC nya mulai jadi Pendekar gk ada nih...tau² Sakti aja nih MC.

2024-09-20

0

Haikal Akbar

Haikal Akbar

Up up up

2023-02-02

2

Yani Mahwa

Yani Mahwa

bingung baca cerita nya

2023-01-09

1

lihat semua
Episodes
1 Pendekar Muda Legendaris
2 Empat Orang Bandit
3 Gadis Kecil
4 Omong Kosong
5 Kambuhnya Luka Dalam
6 Dua Ratus Tahun
7 Serangan Bandit
8 Kaburnya Dua Bandit
9 Meninggalkan Desa
10 Empat Pendekar Muda
11 Tindakan Tidak Masuk Akal
12 Dia Luar Biasa
13 Sudah Terlambat
14 Aku Tunggu Ganjarannya
15 Kemah Para Bandit
16 Mengacaukan Kemah Bandit
17 Permainan Pedang
18 Memasuki Kota
19 Sekte Lentera Harta
20 Yue Yie
21 Penawaran
22 Kecurigaan
23 Terlelap
24 Pemilik Sebagian Lentera Harta
25 Penguasa Kota
26 Hilangnya Kesadaran Gang Dalan
27 Daftar Hitam
28 Sembuhnya Luka Dalam
29 Menyusup Ke Dalam Kediaman Keluarga Gang
30 Balasan Untuk Setiap Kekejian
31 Menghabisi Para Penjaga Kediaman Keluarga Gang
32 Menyingkir
33 Memukul Jatuh Dua Prajurit Kekaisaran
34 Ada Di Tingkat Yang Sama
35 Terkait Keberlangsungan Lentera Harta
36 Tingkat Pendekar
37 Pendekar Jiwa
38 Rusaknya Kepercayaan Diri
39 Lesatan Energi
40 Tampak Seperti Orang Jahat
41 Dua Bandit Penjaga
42 Markas Utama Kelompok Bandit
43 Hilangnya Nyawa Dua Ketua
44 Menghabisi Dua Ketua Tersisa
45 Kebodohan Ma Dai
46 Meratakan Markas Utama Kelompok Bandit
47 Tidak Sopan
48 Ajakan Yue Yie
49 Topeng Bewarna Keemasan
50 Permintaan Tolong
51 Kehadiran Yang Gao
52 Keterkejutan Yang Gao
53 Seorang Pemuda Dari Antah Berantah
54 Salah Paham
55 Menghindari Ikatan
56 Rasa Penasaran
57 Sikap Membingungkan Yue Yie
58 Berlatih Pedang
59 Hari Keenam Berlatih Pedang
60 Seorang Kakak
61 Harapan Terakhir Jian San
62 Kedatangan Sekte Pedang Corak
63 Pecahnya Amarah Tang Pei
64 Pembuktian
65 Kemunculan Tiba-tiba Dua Anggota Topeng Besi
66 Keanehan
67 Penguasa Kota Yang Baru
68 Acara Sambutan
69 Keputusasaan Para Peserta
70 Menanamkan Kesan Mendominasi
71 Rencana Gila
72 Mendukung Sepenuhnya
73 Manisan
74 Benang Merah
75 Bayaran Terakhir
76 Tepatnya Sebuah Dugaan
77 Keseriusan
78 Ketidakmampuan
79 Mengambil Tindakan
80 Kematian Spesial
81 Tidak Ada Yang Berubah
82 Kedatangan Sekian Banyak Pengintai
83 Pertandingan Tidak Biasa
84 Menyebalkan
85 Bertepuk Sebelah Tangan
86 Mengharapkan Kehancuran Sempurna
87 Pertandingan Puncak
88 Ketidakpuasan
89 Tindakan Mengejutkan Prajurit Kekasiaran
90 Belum Selesai
91 Lintasan Ingatan (Arc 1 End)
92 Desa Tidak Layak Huni
93 Membantu Masalah Desa
94 Kucing Mata Emas
95 Gua Di Balik Celah Tebing
96 Menggagalkan Rencana Picik
97 Salah Satu Dari Tiga Naga Bebas
98 Informasi Tidak Biasa
99 Memberi Persetujuan Untuk Membantu
100 Kebetulan Yang Menyenangkan
101 Rencana
102 Tidak Sesuai Harapan
103 Rasa Tidak Percaya
104 Berhasilnya Sebuah Rencana
105 Pertukaran
106 Kebaikan
107 Kota Pusat Pedang
108 Sekte Bangau Emas
109 Pembuktian
110 Senyum Seringai
111 Menyebarnya Informasi Terkait Bunga Kehidupan
112 Bergeraknya Hao Zhao Juga Li Chen
113 Tahap Ke Dua Mata Harimau Surgawi
114 Adik?
115 Tumbangnya Tang Jiri Juga Sepuluh Orang Tetua
116 Ruang Bawah Tanah
117 Perasaan Campur Aduk
118 Pengalaman Bertarung
119 Tebasan Corak Pemusnah
120 Tumbangnya Jung Pin
121 Jasad-Jasad Anggota Sekte Pedang Corak
122 Dua Pria Bertopeng Misterius?
123 Betapa Bodoh
124 Timbal Balik
125 Kota Bunga Biru
126 Tindakan
127 Dua Bersaudara Dari Tempat Yang Jauh
128 Menuntut Permintaan Maaf
129 Formasi Kabut
130 Pemberitahuan Novel Baru
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Pendekar Muda Legendaris
2
Empat Orang Bandit
3
Gadis Kecil
4
Omong Kosong
5
Kambuhnya Luka Dalam
6
Dua Ratus Tahun
7
Serangan Bandit
8
Kaburnya Dua Bandit
9
Meninggalkan Desa
10
Empat Pendekar Muda
11
Tindakan Tidak Masuk Akal
12
Dia Luar Biasa
13
Sudah Terlambat
14
Aku Tunggu Ganjarannya
15
Kemah Para Bandit
16
Mengacaukan Kemah Bandit
17
Permainan Pedang
18
Memasuki Kota
19
Sekte Lentera Harta
20
Yue Yie
21
Penawaran
22
Kecurigaan
23
Terlelap
24
Pemilik Sebagian Lentera Harta
25
Penguasa Kota
26
Hilangnya Kesadaran Gang Dalan
27
Daftar Hitam
28
Sembuhnya Luka Dalam
29
Menyusup Ke Dalam Kediaman Keluarga Gang
30
Balasan Untuk Setiap Kekejian
31
Menghabisi Para Penjaga Kediaman Keluarga Gang
32
Menyingkir
33
Memukul Jatuh Dua Prajurit Kekaisaran
34
Ada Di Tingkat Yang Sama
35
Terkait Keberlangsungan Lentera Harta
36
Tingkat Pendekar
37
Pendekar Jiwa
38
Rusaknya Kepercayaan Diri
39
Lesatan Energi
40
Tampak Seperti Orang Jahat
41
Dua Bandit Penjaga
42
Markas Utama Kelompok Bandit
43
Hilangnya Nyawa Dua Ketua
44
Menghabisi Dua Ketua Tersisa
45
Kebodohan Ma Dai
46
Meratakan Markas Utama Kelompok Bandit
47
Tidak Sopan
48
Ajakan Yue Yie
49
Topeng Bewarna Keemasan
50
Permintaan Tolong
51
Kehadiran Yang Gao
52
Keterkejutan Yang Gao
53
Seorang Pemuda Dari Antah Berantah
54
Salah Paham
55
Menghindari Ikatan
56
Rasa Penasaran
57
Sikap Membingungkan Yue Yie
58
Berlatih Pedang
59
Hari Keenam Berlatih Pedang
60
Seorang Kakak
61
Harapan Terakhir Jian San
62
Kedatangan Sekte Pedang Corak
63
Pecahnya Amarah Tang Pei
64
Pembuktian
65
Kemunculan Tiba-tiba Dua Anggota Topeng Besi
66
Keanehan
67
Penguasa Kota Yang Baru
68
Acara Sambutan
69
Keputusasaan Para Peserta
70
Menanamkan Kesan Mendominasi
71
Rencana Gila
72
Mendukung Sepenuhnya
73
Manisan
74
Benang Merah
75
Bayaran Terakhir
76
Tepatnya Sebuah Dugaan
77
Keseriusan
78
Ketidakmampuan
79
Mengambil Tindakan
80
Kematian Spesial
81
Tidak Ada Yang Berubah
82
Kedatangan Sekian Banyak Pengintai
83
Pertandingan Tidak Biasa
84
Menyebalkan
85
Bertepuk Sebelah Tangan
86
Mengharapkan Kehancuran Sempurna
87
Pertandingan Puncak
88
Ketidakpuasan
89
Tindakan Mengejutkan Prajurit Kekasiaran
90
Belum Selesai
91
Lintasan Ingatan (Arc 1 End)
92
Desa Tidak Layak Huni
93
Membantu Masalah Desa
94
Kucing Mata Emas
95
Gua Di Balik Celah Tebing
96
Menggagalkan Rencana Picik
97
Salah Satu Dari Tiga Naga Bebas
98
Informasi Tidak Biasa
99
Memberi Persetujuan Untuk Membantu
100
Kebetulan Yang Menyenangkan
101
Rencana
102
Tidak Sesuai Harapan
103
Rasa Tidak Percaya
104
Berhasilnya Sebuah Rencana
105
Pertukaran
106
Kebaikan
107
Kota Pusat Pedang
108
Sekte Bangau Emas
109
Pembuktian
110
Senyum Seringai
111
Menyebarnya Informasi Terkait Bunga Kehidupan
112
Bergeraknya Hao Zhao Juga Li Chen
113
Tahap Ke Dua Mata Harimau Surgawi
114
Adik?
115
Tumbangnya Tang Jiri Juga Sepuluh Orang Tetua
116
Ruang Bawah Tanah
117
Perasaan Campur Aduk
118
Pengalaman Bertarung
119
Tebasan Corak Pemusnah
120
Tumbangnya Jung Pin
121
Jasad-Jasad Anggota Sekte Pedang Corak
122
Dua Pria Bertopeng Misterius?
123
Betapa Bodoh
124
Timbal Balik
125
Kota Bunga Biru
126
Tindakan
127
Dua Bersaudara Dari Tempat Yang Jauh
128
Menuntut Permintaan Maaf
129
Formasi Kabut
130
Pemberitahuan Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!