Sekitar tiga puluhan bandit masing-masing tengah menatap Hao Zhao dengan bengisnya, tidak bisa menerima setiap dari mereka ada seorang pemuda berani mengacau di tempat mereka.
Hao Zhao hanya menatap balik setiap dari mereka dengan dingin, wajahnya datar seolah sama sekali tidak terganggu dengan semua tatapan bengis yang mengarah padanya.
“Hey Bocah, apa kau yang melakukan semua ini?" tanya salah satu bandit, tidak mengerti apa cara yang Hao Zhao gunakan untuk melakukan semua itu.
Puluhan nyawa telah hilang di bawah pedang seseorang, Hao Zhao yang paling dicurigai oleh setiap bandit sebagai pelakunya tentu membuat Hao Zhao masuk dalam daftar yang harus setiap bandit itu habisi.
“Aku yang melakukan atau bukan memangnya kalian bisa apa?" Hao Zhao mengangkat alisnya, menunggu jawaban dari sekitar tiga puluhan bandit tersebut.
Mendengar ucapan Hao Zhao yang jelas menantang, membuat setiap dari para bandit marah. Tidak bisa diam saja mereka melihat seorang generasi muda berani bertingkah secongkak itu dihadapan mereka.
“Kami bisa apa? Hahaha, lucu juga Bocah ini."
“Sial, Bocah kurang ajar. Bersiaplah menerima kematianmu!"
“Teman-teman, bersiaplah. Kita buat Bocah ini menyadari konsekuensi dari tindakannya!"
Beberapa bandit mulai berseru dengan penuh geram, ingin sekali memotong kepala Hao Zhao pisah dari tubuhnya sebagai bayaran akan keberanian bodohnya.
Sekitar tiga puluhan bandit itu setelahnya dengan segera bergerak menerjang Hao Zhao, di mana tujuan setiap dari para bandit hanya satu, yaitu menghabisi Hao Zhao dengan kapak yang mereka bawa.
Hao Zhao sendiri menyadari dirinya tengah menjadi sasaran kemarahan setiap dari para bandit hanya menyeringai, tidak sama sekali ragu menyambut setiap terjangan itu dengan pedang di tangannya.
Sekitar beberapa bandit yang ada di garis depan segera bertemu dengan Hao Zhao, di mana Hao Zhao bisa menangani setiap dari mereka dengan baik bahkan berhasil menghilangkan nyawa beberapa dari mereka dengan pedangnya saat memiliki kesempatan.
Para bandit yang ada di garis depan kebanyakan telah kehilangan nyawa hanya karena beberapa pertukaran serangan dengan Hao Zhao saja, membuat setiap dari mereka yang tepat ada di belakangnya mulai ragu untuk lanjut menyerang atau tidak takut bernasib serupa.
Cukup banyak bandit yang memiliki keraguan segera kembali mengambil langkah mundur, membuat jarak kembali melebar antara kumpulan bandit dengan Hao Zhao.
Hao Zhao melihat itu hanya berdecak kesal, merasa para bandit yang tersisa terlalu pengecut hingga untuk menghadapi satu orang sepertinya saja seperti butuh banyak sekali perhitungan yang jelas akan membuat waktunya semakin terbuang di sana.
“Hey, kalian ingin bertarung atau tidak? Jangan membuang waktuku seperti ini," ucap Hao Zhao.
Bandit yang tersisa segera menggenggam erat senjata mereka menahan geram mendengar ucapan Hao Zhao yang jelas meremehkan, meski begitu mereka tidak terpancing dan tetap menjaga jarak aman dengan Hao Zhao.
Para bandit setelahnya segera berdiskusi antara satu sama lain, di mana isi pembicaraan itu kebanyakan membahas Hao Zhao yang menurut mereka memiliki kekuatan tidak normal jika dibandingkan dengan para generasi muda seharusnya.
“Apa dia murid Utama dari sebuah sekte Besar?"
“Jika dinilai dari kemampuan juga kekuatannya, itu amat sangat mungkin, tetapi sekte Besar yang mana?"
Kebanyakan dari para bandit mulai membuat dugaan mereka sendiri, terkait siapakah Hao Zhao dan darimana asalnya.
Hao Zhao yang mendengar setiap pembicaraan itu meski tidak terlalu jelas hanya mengerutkan dahinya, tidak menyangka para bandit itu berani menyandingkannya dengan kebanyakan generasi muda. Di mana menurut Hao Zhao, itu amat sangat tidak pantas dan sama saja dengan merendahkannya.
“Hey, apa para pendekar muda di generasi ini bisa melakukan apa yang aku lakukan?" tanya Hao Zhao di tengah rasa kesalnya.
Para bandit kebanyakan menatap Hao Zhao bingung setelah mendengar pertanyaan yang Hao Zhao lontarkan, meski kebanyakan mereka tidak tau pastinya, tetapi dari kabar yang mereka dengar para generasi muda dari sekte Besar memanglah amat kuat.
“Jika kau bertanya terkait kekuatan, ada pendekar muda yang kabarnya merupakan seorang paling jenius di generasi ini. Kekuatannya mungkin ada jauh di atas mu, jadi jika kau bertanya apa dia bisa melakukan apa yang kau lakukan ... tentu saja bisa," ucap salah satu bandit meski penuh keraguan, karena dirinya sendiri merasa tidak yakin terkait kabar tersebut.
Hao Zhao mendengar itu segera tertawa kecil, sebelum berkata, “maksudku melakukan ini, apa kau yakin generasi muda yang kau maksud bisa?"
Hao Zhao dengan pedang di tangannya mulai melakukan gerakan pedang seolah menari, di mana melihat itu kebanyakan dari para bandit segera terpukau.
Terpaku setiap dari kebanyakan bandit menyadari wibawa juga dominasi yang begitu terasa dari setiap ayunan pedang Hao Zhao, seolah memotong habis udara di sekitarnya bagaimana gerakan Hao Zhao tersebut hingga segalanya berubah gelap untuk setiap bandit yang melihat semua itu.
Sekian banyak bandit tanpa alasan yang jelas mulai tumbang hampir secara bersamaan, di mana kebanyakan yang tumbang adalah yang sebelumnya terlarut dalam permainan pedang Hao Zhao.
Dari yang awalnya berjumlah sekitar tiga puluhan kini hanya menyisakan tiga dari mereka saja di kemah itu, membuat ketiga yang tersisa dengan segera merasa panik.
“Hey, apa yang sebelumnya baru saja terjadi?"
“Aku tidak tau, aku juga tidak mengerti."
“Sial, kita harus segera pergi dari sini."
Ketiga bandit yang tersisa di tengah kepanikan mereka, mulai bisa menyadari kalau Hao Zhao sama sekali bukan lawan yang bisa mereka hadapi.
“Oh, ada tiga orang yang tidak terkesan sepertinya dengan permainan pedangku."Hao Zhao setelah selesai dengan permainan pedangnya, menyadari ada tiga orang yang masih hidup di sana.
Hao Zhao sendiri setelahnya dengan segera menghampiri ketiga orang itu, sebelum menusukan pedangnya pada dua dari mereka menyisakan satu orang saja.
“Apa? Bagaimana bisa?" Satu bandit tersisa, tidak sama sekali bisa mengerti bagaimana Hao Zhao dapat bergerak secepat itu hingga tiba-tiba sudah menghabisi dua rekannya yang lain.
“Bagaimana bisa? Tentu saja bisa," ucap Hao Zhao dengan wajah datar.
“A— ampuni aku ...."
Hao Zhao hanya menaikan alisnya ketika satu bandit tersisa tiba-tiba berlutut, sebelum berkata, “Apa yang kau lakukan?"
“A— aku hanya ingin hidup, jadi tolong ampuni aku," ucap bandit itu dengan suaranya yang terdengar lemas.
Hao Zhao mendengar permohonan ampun bandit itu sempat terdiam sejenak, sebelum berjongkok untuk menatap wajah bandit yang tengah berlutut itu.
“Tuan, mohon ampuni aku." Bandit itu sekali lagi, saat Hao Zhao sudah ada di depan matanya.
“Berhenti mengatakan hal yang sama berulang-ulang, aku sudah mendengarnya. Sekarang jawab saja setiap dari pertanyaanku." Hao Zhao sebelum menanyakan cukup banyak informasi pada bandit itu.
Setiap dari pertanyaan Hao Zhao dengan segera bandit itu jawab sejelas mungkin, berharap Hao Zhao benar akan mau mengampuninya setelah semua itu selesai walau faktanya sama sekali tidak.
Hao Zhao setelah selesai bertanya tanpa ragu menarik pedangnya sebelum menusukkannya pada bandit itu, setelahnya berkata, “Sekarang kau sudah tidak berguna, tetapi terimakasih informasinya." Hao Zhao ketika hanya dirinya seorang saja yang masih bisa hidup di antara tumpukan jasad para bandit tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Haikal Akbar
Josss
2023-02-02
1
Sun Tono
ceritanya makin menarik semangat terus
2023-01-16
4