Empat Pendekar Muda

Sudah siang hari saat itu, di mana Hao Zhao telah meninggalkan desa cukup jauh mencoba mengejar dua orang bandit yang sebelumnya sempat berhasil lari.

Apes untuk Hao Zhao saat dirinya tidak juga bisa menemukan keduanya, entah karena jarak mereka yang telah terlalu jauh atau bagaimana yang jelas Hao Zhao mulai merasa lelah sendiri dengan pengejarannya.

“Bahkan dengan ini pun masih belum bisa merasakan keberadaan mereka." Hao Zhao yang mencoba menyebar tenaga dalamnya untuk memeriksa keberadaan kedua bandit tersebut tetapi tidak mendapatkan hasil.

Tenaga dalam Hao Zhao masihlah begitu banyak walau sebagiannya telah digunakan untuk menekan luka dalam, membuat memeriksa sejauh beberapa kilometer disekitarnya masih dapat Hao Zhao lakukan.

Dengan semua itu tetapi Hao Zhao masih belum mendapat bahkan jejak satu pun jelas sudah apa artinya, antara Hao Zhao yang terkecoh atau sejenisnya pastilah itu yang terjadi.

“Ini menyebalkan," ucap Hao Zhao seraya menjatuhkan tubuhnya untuk bersandar di dahan sebuah pohon.

Semua menjadi begitu sulit memang untuk Hao Zhao, bukan hanya karena dirinya yang sama sekali tidak terbiasa dengan perubahan zaman tetapi juga dirinya yang sama sekali asing dengan lokasinya saat ini.

Jika benua itu masihlah serupa dengan yang dahulu mungkin Hao Zhao bisa menebak sekiranya di mana lokasi markas bandit itu berada, karena Hao Zhao tau seluk beluk dari ujung sampai ujung lain benua tersebut akibat kehidupan berpetualang yang dilakukannya.

“Sekarang semuanya terasa asing, jika seperti ini sama saja aku harus kembali membiasakan diri sedari awal." Hao Zhao mulai menatapi langit biru yang terhalang dedaunan rindang, entah kenapa itu cukup membantu membuatnya sedikit lebih tenang akan segala hal tidak masuk akal yang terjadi padanya.

Dua ratus tahun jelas bukan waktu yang sebentar, bisa di katakan juga kalau kurun waktu itu cukup untuk membuat para pendekar hebat di masanya mati karena umur tua mereka.

Sehebat apapun pendekar ada batas hidup yang tidak bisa para pendekar hindari yaitu usia, sebagai contoh Hao Zhao di tingkatnya yang sekarang seharusnya sudah mati di batas usia 180 tahun.

Kenyataannya Hao Zhao masihlah hidup jika benar itu merupakan dua ratus tahun dari saat pertama kali dirinya memutuskan bertapa untuk menyembuhkan luka, karena hal itu di pikir dari sisi manapun begitu sulit untuk Hao Zhao dapat menerima kenyataan terkait apa yang menimpanya.

Hao Zhao sejatinya hanya pemuda berusia 20 tahun sebelum sadar dari pertapaannya, kini harus menerima kenyataan kalau dirinya mungkin merupakan pendekar paling sepuh diantara yang lain jelas Hao Zhao sulit terima.

“Belum lagi wajahku sama sekali tidak berubah menua, apa sebenarnya yang terjadi padaku dan kenapa semua ini bisa terjadi?" gumam Hao Zhao di tengah pikiran liarnya yang mulai membuat sekian banyak dugaan.

Cukup lama Hao Zhao seperti merenung di sana, hingga Hao Zhao sadar jika terus terjebak atau terbelenggu di masa lalu maka dirinya tidak akan bisa maju serta berkembang.

“Daripada memusingkan semua ini lebih baik aku mencari cara menyembuhkan luka dalam yang aku derita, untuk kedepannya mari kita tunggu saja nanti aku harus melakukan apa." Hao Zhao mulai bangkit dari duduknya, ingin mengurus masalah bandit terlebih dahulu karena hanya itu yang paling dekat untuknya.

Hao Zhao sendiri kembali melangkah dengan kecepatan geraknya, hingga tidak terlalu lama menemukan sebuah desa yang ukurannya jauh lebih besar dengan desa tempat Gao juga Rong tinggal.

Hao Zhao melihat hari yang mulai berubah sore akhirnya memilih singgah sejenak di sana, entah kenapa cukup senang Hao Zhao melihat kehidupan damai yang tersaji dari setiap desa yang dirinya datangi.

“Desa ini lebih mirip kota kecil, pasti akan ada informasi berguna yang bisa aku dapatkan di sini," ucap Hao Zhao seraya melangkah memasuki desa.

Desa yang Hao Zhao datangi jauh lebih berkembang jika dibandingkan desa dirinya tinggal sebelumnya, terlihat dari banyaknya kedai juga toko yang dimiliki warga desa tersebut tidak hanya melulu mengandalkan hasil ladang sebagai mata pencaharian mereka.

Hao Zhao yang memang awal tujuan datangnya ke sana adalah untuk mencari informasi segera memasuki salah satu kedai yang masih buka, di mana tempat seperti ini diketahui Hao Zhao sedari dahulu adalah tempat biasanya cukup banyak informasi tersebar.

Benar saja, tidak berapa lama Hao Zhao masuk sudah di sambut dengan sekian banyaknya pembicaraan antara pengunjung kedai yang tengah menikmati hidangan.

Hao Zhao segera duduk saat itu di salah satu meja yang ada di dekat jendela, memesan beberapa makanan pada pelayan lalu dengan segera menajamkan pendengarannya untuk memilah pembicaraan yang menurutnya berguna.

“Hei, apa kalian tau? Para bandit dikabarkan sudah mulai beraksi lagi, di mana desa kita akan menjadi salah satu dari target mereka."

“Apa? Jika sudah seperti ini bukankah akan berbahaya?"

“Tentu saja amat berbahaya, itu sebabnya kepala desa kini tengah mencoba meminta pertolongan pada kekaisaran juga beberapa sekte terdekat."

“Lalu apa hasilnya? Apa ada salah satu dari mereka yang bersedia membantu?"

“Ada, kau pasti sudah mendengar kabar kedatangan beberapa pemuda-pemudi ke desa kita beberapa hari lalu. Mereka dikatakan merupakan para pendekar muda jenius dari salah satu sekte di dekat sini."

“Jadi mereka akan membantu kita? Syukurlah."

Salah satu dari pembicaraan yang Hao Zhao dengarkan seraya menunggu makanan datang ke mejanya, di mana ada sebenarnya pembicaraan lain yang cukup menarik tetapi pada intinya mereka membicarakan hal yang sama membuat Hao Zhao tidak terlalu tertarik.

Dari semua pembicaraan yang ada di sekitarnya itu pulalah Hao Zhao dapat menyimpulkan satu hal, yaitu kelompok bandit yang beberapa kali berurusan dengannya tidak hanya menebar teror di satu desa saja melainkan banyak desa lain juga di sekitar sana.

“Satu hal yang menggangguku, kenapa sekte yang berniat membantu malah mengirim generasi muda mereka dan bukan anggota senior mereka saja?" gumam Hao Zhao merasa aneh.

Para bandit sehari-harinya selalu di penuhi pertarungan dan haus akan darah serta kejam pada korbannya, di mana jelas cukup berbahaya jika membiarkan sekelompok generasi muda tanpa pengalaman menangani orang-orang seperti mereka.

“Apa sekarang kebanyakan pendekar generasi muda sudah cukup pesat berkembang?" Hao Zhao tampak mencoba menerka.

“Jika iya bagus untuk mereka, tetapi jika tidak maka hilang nyawa mereka, " gumam Hao Zhao sebelum menggeleng pelan memutuskan untuk tidak terlalu memikirkan hal itu.

Hao Zhao baru ingin menyantap makanan yang di pesannya sesaat setelah setiap makanan tersebut telah di sajikan di meja oleh seorang pelayan di sana, tetapi belum sempat Hao Zhao menyantap makanannya perhatian Hao Zhao segera harus teralih pada kedatangan beberapa pemuda-pemudi yang baru memasuki kedai.

Dua orang pria juga dua orang wanita, jubah yang keempatnya kenakan begitu senada dengan corak putih cerah di beberapa bagian jubahnya.

“Hey, bukankah itu pendekar muda dari sekte yang kau maksud?"

“Benar, tidak biasanya mereka memutuskan keluar dari penginapan tempat mereka menginap seperti ini."

“Wah, kalau begitu kita beruntung bisa melihat mereka. Keempatnya mungkin di masa depan akan menjadi pendekar hebat mengingat kabar dari kejeniusan mereka yang sudah sedari lama tersebar."

Pembicaraan terkait keempatnya di antara pengunjung kedai segera memanas, membuktikan betapa tinggi sekiranya identitas keempatnya di umur mereka yang terbilang masih begitu muda.

Berbeda dengan kebanyakan pengunjung kedai, Hao Zhao hanya menoleh sekilas sebelum kembali fokus dengan makanannya ketika normalnya kebanyakan dari mereka yang ada di sana terus menatap keempat pendekar muda itu kagum.

“Tidak ada yang spesial," gumam Hao Zhao yang sebenarnya mengharapkan lebih dari keempatnya walau harus kecewa.

Terpopuler

Comments

Haikal Akbar

Haikal Akbar

Nice

2023-02-02

1

lihat semua
Episodes
1 Pendekar Muda Legendaris
2 Empat Orang Bandit
3 Gadis Kecil
4 Omong Kosong
5 Kambuhnya Luka Dalam
6 Dua Ratus Tahun
7 Serangan Bandit
8 Kaburnya Dua Bandit
9 Meninggalkan Desa
10 Empat Pendekar Muda
11 Tindakan Tidak Masuk Akal
12 Dia Luar Biasa
13 Sudah Terlambat
14 Aku Tunggu Ganjarannya
15 Kemah Para Bandit
16 Mengacaukan Kemah Bandit
17 Permainan Pedang
18 Memasuki Kota
19 Sekte Lentera Harta
20 Yue Yie
21 Penawaran
22 Kecurigaan
23 Terlelap
24 Pemilik Sebagian Lentera Harta
25 Penguasa Kota
26 Hilangnya Kesadaran Gang Dalan
27 Daftar Hitam
28 Sembuhnya Luka Dalam
29 Menyusup Ke Dalam Kediaman Keluarga Gang
30 Balasan Untuk Setiap Kekejian
31 Menghabisi Para Penjaga Kediaman Keluarga Gang
32 Menyingkir
33 Memukul Jatuh Dua Prajurit Kekaisaran
34 Ada Di Tingkat Yang Sama
35 Terkait Keberlangsungan Lentera Harta
36 Tingkat Pendekar
37 Pendekar Jiwa
38 Rusaknya Kepercayaan Diri
39 Lesatan Energi
40 Tampak Seperti Orang Jahat
41 Dua Bandit Penjaga
42 Markas Utama Kelompok Bandit
43 Hilangnya Nyawa Dua Ketua
44 Menghabisi Dua Ketua Tersisa
45 Kebodohan Ma Dai
46 Meratakan Markas Utama Kelompok Bandit
47 Tidak Sopan
48 Ajakan Yue Yie
49 Topeng Bewarna Keemasan
50 Permintaan Tolong
51 Kehadiran Yang Gao
52 Keterkejutan Yang Gao
53 Seorang Pemuda Dari Antah Berantah
54 Salah Paham
55 Menghindari Ikatan
56 Rasa Penasaran
57 Sikap Membingungkan Yue Yie
58 Berlatih Pedang
59 Hari Keenam Berlatih Pedang
60 Seorang Kakak
61 Harapan Terakhir Jian San
62 Kedatangan Sekte Pedang Corak
63 Pecahnya Amarah Tang Pei
64 Pembuktian
65 Kemunculan Tiba-tiba Dua Anggota Topeng Besi
66 Keanehan
67 Penguasa Kota Yang Baru
68 Acara Sambutan
69 Keputusasaan Para Peserta
70 Menanamkan Kesan Mendominasi
71 Rencana Gila
72 Mendukung Sepenuhnya
73 Manisan
74 Benang Merah
75 Bayaran Terakhir
76 Tepatnya Sebuah Dugaan
77 Keseriusan
78 Ketidakmampuan
79 Mengambil Tindakan
80 Kematian Spesial
81 Tidak Ada Yang Berubah
82 Kedatangan Sekian Banyak Pengintai
83 Pertandingan Tidak Biasa
84 Menyebalkan
85 Bertepuk Sebelah Tangan
86 Mengharapkan Kehancuran Sempurna
87 Pertandingan Puncak
88 Ketidakpuasan
89 Tindakan Mengejutkan Prajurit Kekasiaran
90 Belum Selesai
91 Lintasan Ingatan (Arc 1 End)
92 Desa Tidak Layak Huni
93 Membantu Masalah Desa
94 Kucing Mata Emas
95 Gua Di Balik Celah Tebing
96 Menggagalkan Rencana Picik
97 Salah Satu Dari Tiga Naga Bebas
98 Informasi Tidak Biasa
99 Memberi Persetujuan Untuk Membantu
100 Kebetulan Yang Menyenangkan
101 Rencana
102 Tidak Sesuai Harapan
103 Rasa Tidak Percaya
104 Berhasilnya Sebuah Rencana
105 Pertukaran
106 Kebaikan
107 Kota Pusat Pedang
108 Sekte Bangau Emas
109 Pembuktian
110 Senyum Seringai
111 Menyebarnya Informasi Terkait Bunga Kehidupan
112 Bergeraknya Hao Zhao Juga Li Chen
113 Tahap Ke Dua Mata Harimau Surgawi
114 Adik?
115 Tumbangnya Tang Jiri Juga Sepuluh Orang Tetua
116 Ruang Bawah Tanah
117 Perasaan Campur Aduk
118 Pengalaman Bertarung
119 Tebasan Corak Pemusnah
120 Tumbangnya Jung Pin
121 Jasad-Jasad Anggota Sekte Pedang Corak
122 Dua Pria Bertopeng Misterius?
123 Betapa Bodoh
124 Timbal Balik
125 Kota Bunga Biru
126 Tindakan
127 Dua Bersaudara Dari Tempat Yang Jauh
128 Menuntut Permintaan Maaf
129 Formasi Kabut
130 Pemberitahuan Novel Baru
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Pendekar Muda Legendaris
2
Empat Orang Bandit
3
Gadis Kecil
4
Omong Kosong
5
Kambuhnya Luka Dalam
6
Dua Ratus Tahun
7
Serangan Bandit
8
Kaburnya Dua Bandit
9
Meninggalkan Desa
10
Empat Pendekar Muda
11
Tindakan Tidak Masuk Akal
12
Dia Luar Biasa
13
Sudah Terlambat
14
Aku Tunggu Ganjarannya
15
Kemah Para Bandit
16
Mengacaukan Kemah Bandit
17
Permainan Pedang
18
Memasuki Kota
19
Sekte Lentera Harta
20
Yue Yie
21
Penawaran
22
Kecurigaan
23
Terlelap
24
Pemilik Sebagian Lentera Harta
25
Penguasa Kota
26
Hilangnya Kesadaran Gang Dalan
27
Daftar Hitam
28
Sembuhnya Luka Dalam
29
Menyusup Ke Dalam Kediaman Keluarga Gang
30
Balasan Untuk Setiap Kekejian
31
Menghabisi Para Penjaga Kediaman Keluarga Gang
32
Menyingkir
33
Memukul Jatuh Dua Prajurit Kekaisaran
34
Ada Di Tingkat Yang Sama
35
Terkait Keberlangsungan Lentera Harta
36
Tingkat Pendekar
37
Pendekar Jiwa
38
Rusaknya Kepercayaan Diri
39
Lesatan Energi
40
Tampak Seperti Orang Jahat
41
Dua Bandit Penjaga
42
Markas Utama Kelompok Bandit
43
Hilangnya Nyawa Dua Ketua
44
Menghabisi Dua Ketua Tersisa
45
Kebodohan Ma Dai
46
Meratakan Markas Utama Kelompok Bandit
47
Tidak Sopan
48
Ajakan Yue Yie
49
Topeng Bewarna Keemasan
50
Permintaan Tolong
51
Kehadiran Yang Gao
52
Keterkejutan Yang Gao
53
Seorang Pemuda Dari Antah Berantah
54
Salah Paham
55
Menghindari Ikatan
56
Rasa Penasaran
57
Sikap Membingungkan Yue Yie
58
Berlatih Pedang
59
Hari Keenam Berlatih Pedang
60
Seorang Kakak
61
Harapan Terakhir Jian San
62
Kedatangan Sekte Pedang Corak
63
Pecahnya Amarah Tang Pei
64
Pembuktian
65
Kemunculan Tiba-tiba Dua Anggota Topeng Besi
66
Keanehan
67
Penguasa Kota Yang Baru
68
Acara Sambutan
69
Keputusasaan Para Peserta
70
Menanamkan Kesan Mendominasi
71
Rencana Gila
72
Mendukung Sepenuhnya
73
Manisan
74
Benang Merah
75
Bayaran Terakhir
76
Tepatnya Sebuah Dugaan
77
Keseriusan
78
Ketidakmampuan
79
Mengambil Tindakan
80
Kematian Spesial
81
Tidak Ada Yang Berubah
82
Kedatangan Sekian Banyak Pengintai
83
Pertandingan Tidak Biasa
84
Menyebalkan
85
Bertepuk Sebelah Tangan
86
Mengharapkan Kehancuran Sempurna
87
Pertandingan Puncak
88
Ketidakpuasan
89
Tindakan Mengejutkan Prajurit Kekasiaran
90
Belum Selesai
91
Lintasan Ingatan (Arc 1 End)
92
Desa Tidak Layak Huni
93
Membantu Masalah Desa
94
Kucing Mata Emas
95
Gua Di Balik Celah Tebing
96
Menggagalkan Rencana Picik
97
Salah Satu Dari Tiga Naga Bebas
98
Informasi Tidak Biasa
99
Memberi Persetujuan Untuk Membantu
100
Kebetulan Yang Menyenangkan
101
Rencana
102
Tidak Sesuai Harapan
103
Rasa Tidak Percaya
104
Berhasilnya Sebuah Rencana
105
Pertukaran
106
Kebaikan
107
Kota Pusat Pedang
108
Sekte Bangau Emas
109
Pembuktian
110
Senyum Seringai
111
Menyebarnya Informasi Terkait Bunga Kehidupan
112
Bergeraknya Hao Zhao Juga Li Chen
113
Tahap Ke Dua Mata Harimau Surgawi
114
Adik?
115
Tumbangnya Tang Jiri Juga Sepuluh Orang Tetua
116
Ruang Bawah Tanah
117
Perasaan Campur Aduk
118
Pengalaman Bertarung
119
Tebasan Corak Pemusnah
120
Tumbangnya Jung Pin
121
Jasad-Jasad Anggota Sekte Pedang Corak
122
Dua Pria Bertopeng Misterius?
123
Betapa Bodoh
124
Timbal Balik
125
Kota Bunga Biru
126
Tindakan
127
Dua Bersaudara Dari Tempat Yang Jauh
128
Menuntut Permintaan Maaf
129
Formasi Kabut
130
Pemberitahuan Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!