Gadis Kecil

Bandit berkepala plontos, sontak melangkah mundur ketika menyadari Hao Zhao sudah mulai melangkah untuk menghampirinya.

“Tuan, tolong jangan mempermasalahkan semua ini lebih jauh. Aku akui kebodohanku karena sudah berani menyinggung sosok luar biasa sepertimu." Bandit berkepala plontos terus menerus mengucapkan penyesalannya, berharap Hao Zhao mau mengerti dan melepasnya.

Apes untuk bandit itu, mengingat Hao Zhao bukanlah orang yang rela melepas musuhnya terlebih setelah semua yang baru saja terjadi.

Dihina, dicerca dan direndahkan. Hao Zhao punya masalah cukup serius jika ada orang yang berani melakukan salah stau dari ketiga hal itu padanya, karena mengingatkan Hao Zhao pada hal buruk yang pernah dialaminya. Sehingga keinginan untuk menghabisi orang yang berani melakukan itu amat sangat besar Hao Zhao rasakan.

Hao Zhao sendiri memang sama sekali tidak memiliki niat melepaskan para bandit itu, terlebih satu bandit yang tersisa merupakan pemimpinnya jika dilihat dari bagaimana ketiga bandit sebelumnya bersikap pada bandit berkepala plontos tersebut.

“Kau, berhenti melangkah mundur atau aku buat kematianmu menjadi jauh lebih menyakitkan dari yang seharusnya." Hao Zhao dengan sorot mata tajam ketika mengatakan hal itu.

Bagaimana cara Hao Zhao menatap sendiri dengan segera jelas membuat bandit berkepala plontos gentar, hingga bahkan jatuh berlutut sebab kakinya yang entah mengapa tiba-tiba terasa lemas.

“Tuan, mohon ampuni kebodohanku." Bandit berkepala plontos dengan ekspresinya yang sudah begitu menyedihkan, berharap Hao Zhao memiliki belas kasihan setelah melihatnya seperti itu.

“Mengampuni kebodohanmu itu hal mudah untukku, tetapi untuk sekarang coba saja dahulu jawab pertanyaanku." Hao Zhao saat sudah ada tepat di hadapan bandit berkepala plontos yang tengah berlutut.

“Cepat katakan apa saja yang ingin Tuan ketahui, aku akan menjawabnya sebisaku." Bandit berkepala plontos dengan pasrah, tidak memiliki keinginan sedikitpun untuk melawan mengingat kemampuannya dengan ketiga bawahannya yang telah dihabisi Hao Zhao sama sekali tidak jauh berbeda.

“Katakan, apa benar dengan uang kau bisa membeli sumber daya?" Hao Zhao yang masih begitu dibingungkan terkait hal tersebut akhirnya memilih bertanya.

“Tentu benar Tuan, bagaimana bisa aku berani berbohong padamu." Bandit berkepala plontos mengangguk cepat membenarkan ucapan Hao Zhao.

“Kalau begitu bisa aku tau kelompok atau sekte mana yang bersedia memperjualbelikan sumber daya seperti itu?" tanya Hao Zhao.

Hao Zhao jelas tertarik untuk mengetahui pihak mana yang rela menjual sumber daya yang mereka miliki hanya untuk uang. Karena untuknya uang adalah hal mudah dan dirinya memiliki banyak bahkan hampir tidak terhitung jumlahnya, sementara sumber daya yang dirinya miliki semakin menipis membuat Hao Zhao berniat membeli sebanyak mungkin sumber daya yang dijual untuk menyembuhkan luka dalamnya juga memperkuat dirinya.

“Sumber daya itu diperjualbelikan di berbagai tempat Tuan, tergantung sumber daya sejenis apa yang Tuan cari. Jadi jika Tuan bertanya padaku di mana tempatnya, hampir di setiap kota ada saja yang menjual sumber daya." jawab bandit berkepala plontos.

Bandit berkepala plontos sempat merasa aneh sebenarnya, mempertanyakan bagaimana Hao Zhao bisa bertanya terkait sesuatu yang mungkin anak kecil saja sudah ketahui.

“Jangan mencoba berbohong padaku." Hao Zhao sudah menarik pedangnya keluar sebagai ancaman untuk bandit berkepala plontos.

Hao Zhao memang merasa semua yang dikatakan bandit berkepala plontos sama sekali tidak masuk akal.

Jika bandit itu mengatakan ada satu atau dua tempat yang dikhususkan untuk itu mungkin Hao Zhao akan percaya, tetapi kalau di banyak tempat ada orang atau kelompok yang memperjualbelikan sumber daya. Anak kecil mana yang coba bandit itu bohongi? Itulah yang ada di pikiran Hao Zhao.

“Tuan, tolong jangan mengarahkan pedangmu padaku. Apa yang aku katakan semuanya adalah kebenaran, jika tidak percaya aku bahkan bisa mengantarmu untuk datang ke salah satu tempatnya." Bandit berkepala plontos jelas panik melihat bilah pedang kini sudah ada begitu dekat dengan lehernya.

Hao Zhao sempat memperhatikan ekspresi bandit berkepala plontos sejenak, sebelum dengan tanpa beban menebaskan pedangnya ke leher bandit itu membuatnya jatuh terpenggal kehilangan nyawa.

“Biar aku pastikan sendiri kalau begitu." Hao Zhao sebelum kembali melangkah untuk pergi dari sana, dengan pedang yang kini sudah kembali rapih ada di sarungnya.

Hao Zhao sendiri bukan tidak percaya akan apa yang bandit berkepala plontos katakan, terlebih setelah melihat sendiri betapa serius ekspresi bandit tersebut ketika mengatakan semua itu. Sehingga rasa penasaran Hao Zhao terkait sumber daya menjadi semakin besar, membuat Hao Zhao ingin sekali segera melihat sendiri kebenaran hal tersebut.

“Tunggu ... seharusnya aku juga bertanya terkait keberadaan desa terdekat."

Hao Zhao yang baru ingat jika dirinya sedari tadi hanya memutar di sekitar sana saja, tanpa tau kemana sebenarnya dirinya melangkah akibat perubahan cukup signifikan area sekitar bukit tempatnya bermeditasi.

“Hanya dalam waktu tidak berapa lama semuanya sudah menjadi begitu berbeda, dari mulai kelangkaan sumber daya hingga bahkan tempat ini saja ikut berubah. Semua Ini benar-benar membingungkan," ucap Hao Zhao.

Hao Zhao yang mulai merasa lelah dengan perjalanannya, akhirnya memutuskan beristirahat di bawah sebuah pohon, “Terlalu mengganggu sekali luka dalam ini, seharusnya aku bisa berjalan berminggu-minggu lamanya dengan tubuhku yang sekarang. Tetapi karena luka ini, berjalan tidak berapa lama saja sudah terasa begitu parah lelahnya."

Hao Zhao setelahnya lebih banyak asik dengan pikirannya sendiri, sebelum mendengar suara langkah kaki dari kejauhan.

Awalnya hanya ada satu orang yang Hao Zhao rasakan tengah mendekat ke arahnya, sebelum merasakan keberadaan dua orang lain yang sepertinya tengah mengejar orang pertama yang Hao Zhao sadari keberadaannya.

Hao Zhao segera melompat ke atas pohon untuk memperhatikan lebih jauh akan apa yang sebenarnya tengah terjadi.

Tidak terlalu suka ikut campur akan apa yang bukan menjadi urusannya memang Hao Zhao, sehingga memilih untuk menjadi pengamat terlebih dahulu di sesuatu yang sepertinya akan merepotkan untuknya itu.

Seorang gadis kecil mendekat tidak lama setelah Hao Zhao mendarat di dahan pohon, di mana gadis kecil itu nampak panik bahkan menangis di tengah setiap langkah kecilnya yang harus terus tetap berlari.

"Tolong!!!"

Suara pekikan permintaan tolong terdengar, di mana itu berasal dari gadis kecil tersebut yang nampak sudah begitu panik setelah menyadari kalau beberapa orang yang mengejarnya kini sudah semakin dekat dengannya.

“Haha, teruslah berlari Gadis kecil. Kau akan tamat jika berani berhenti!"

"Oh, larinya cepat. Sulit sekali sepertinya untuk menangkapnya, hahaha."

Sekitar dua orang pria dengan wajah seram tidak bersahabat tengah berjalan tidak terlalu cepat mengikuti gadis kecil yang mencoba berlari sekuat tenaga, seperti sengaja memberi harapan pada si gadis kecil untuk bisa kabur walau faktanya sama sekali tidak. Di mana jika kedua pria itu ingin, bisa mereka tangkap sebenarnya gadis kecil itu kapan saja.

“Kapak itu? Apa mereka dari kelompok yang sama dengan keempat bandit yang sudah aku habisi sebelumnya?" gumam Hao Zhao yang memperhatikan dalam diam dari atas pohon tidak jauh dari sana, di mana Hao Zhao menyadari jika dua pria yang mengejar si gadis kecil juga membawa kapak yang sama dengan yang di bawa empat bandit sebelumnya.

Terpopuler

Comments

Haikal Akbar

Haikal Akbar

Next

2023-02-01

2

Aira Lim

Aira Lim

nyicil dulu yah kak.. soalnya aku kan baca seluruh bukan asal scoll🤭 semangat terus

2023-01-20

3

lihat semua
Episodes
1 Pendekar Muda Legendaris
2 Empat Orang Bandit
3 Gadis Kecil
4 Omong Kosong
5 Kambuhnya Luka Dalam
6 Dua Ratus Tahun
7 Serangan Bandit
8 Kaburnya Dua Bandit
9 Meninggalkan Desa
10 Empat Pendekar Muda
11 Tindakan Tidak Masuk Akal
12 Dia Luar Biasa
13 Sudah Terlambat
14 Aku Tunggu Ganjarannya
15 Kemah Para Bandit
16 Mengacaukan Kemah Bandit
17 Permainan Pedang
18 Memasuki Kota
19 Sekte Lentera Harta
20 Yue Yie
21 Penawaran
22 Kecurigaan
23 Terlelap
24 Pemilik Sebagian Lentera Harta
25 Penguasa Kota
26 Hilangnya Kesadaran Gang Dalan
27 Daftar Hitam
28 Sembuhnya Luka Dalam
29 Menyusup Ke Dalam Kediaman Keluarga Gang
30 Balasan Untuk Setiap Kekejian
31 Menghabisi Para Penjaga Kediaman Keluarga Gang
32 Menyingkir
33 Memukul Jatuh Dua Prajurit Kekaisaran
34 Ada Di Tingkat Yang Sama
35 Terkait Keberlangsungan Lentera Harta
36 Tingkat Pendekar
37 Pendekar Jiwa
38 Rusaknya Kepercayaan Diri
39 Lesatan Energi
40 Tampak Seperti Orang Jahat
41 Dua Bandit Penjaga
42 Markas Utama Kelompok Bandit
43 Hilangnya Nyawa Dua Ketua
44 Menghabisi Dua Ketua Tersisa
45 Kebodohan Ma Dai
46 Meratakan Markas Utama Kelompok Bandit
47 Tidak Sopan
48 Ajakan Yue Yie
49 Topeng Bewarna Keemasan
50 Permintaan Tolong
51 Kehadiran Yang Gao
52 Keterkejutan Yang Gao
53 Seorang Pemuda Dari Antah Berantah
54 Salah Paham
55 Menghindari Ikatan
56 Rasa Penasaran
57 Sikap Membingungkan Yue Yie
58 Berlatih Pedang
59 Hari Keenam Berlatih Pedang
60 Seorang Kakak
61 Harapan Terakhir Jian San
62 Kedatangan Sekte Pedang Corak
63 Pecahnya Amarah Tang Pei
64 Pembuktian
65 Kemunculan Tiba-tiba Dua Anggota Topeng Besi
66 Keanehan
67 Penguasa Kota Yang Baru
68 Acara Sambutan
69 Keputusasaan Para Peserta
70 Menanamkan Kesan Mendominasi
71 Rencana Gila
72 Mendukung Sepenuhnya
73 Manisan
74 Benang Merah
75 Bayaran Terakhir
76 Tepatnya Sebuah Dugaan
77 Keseriusan
78 Ketidakmampuan
79 Mengambil Tindakan
80 Kematian Spesial
81 Tidak Ada Yang Berubah
82 Kedatangan Sekian Banyak Pengintai
83 Pertandingan Tidak Biasa
84 Menyebalkan
85 Bertepuk Sebelah Tangan
86 Mengharapkan Kehancuran Sempurna
87 Pertandingan Puncak
88 Ketidakpuasan
89 Tindakan Mengejutkan Prajurit Kekasiaran
90 Belum Selesai
91 Lintasan Ingatan (Arc 1 End)
92 Desa Tidak Layak Huni
93 Membantu Masalah Desa
94 Kucing Mata Emas
95 Gua Di Balik Celah Tebing
96 Menggagalkan Rencana Picik
97 Salah Satu Dari Tiga Naga Bebas
98 Informasi Tidak Biasa
99 Memberi Persetujuan Untuk Membantu
100 Kebetulan Yang Menyenangkan
101 Rencana
102 Tidak Sesuai Harapan
103 Rasa Tidak Percaya
104 Berhasilnya Sebuah Rencana
105 Pertukaran
106 Kebaikan
107 Kota Pusat Pedang
108 Sekte Bangau Emas
109 Pembuktian
110 Senyum Seringai
111 Menyebarnya Informasi Terkait Bunga Kehidupan
112 Bergeraknya Hao Zhao Juga Li Chen
113 Tahap Ke Dua Mata Harimau Surgawi
114 Adik?
115 Tumbangnya Tang Jiri Juga Sepuluh Orang Tetua
116 Ruang Bawah Tanah
117 Perasaan Campur Aduk
118 Pengalaman Bertarung
119 Tebasan Corak Pemusnah
120 Tumbangnya Jung Pin
121 Jasad-Jasad Anggota Sekte Pedang Corak
122 Dua Pria Bertopeng Misterius?
123 Betapa Bodoh
124 Timbal Balik
125 Kota Bunga Biru
126 Tindakan
127 Dua Bersaudara Dari Tempat Yang Jauh
128 Menuntut Permintaan Maaf
129 Formasi Kabut
130 Pemberitahuan Novel Baru
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Pendekar Muda Legendaris
2
Empat Orang Bandit
3
Gadis Kecil
4
Omong Kosong
5
Kambuhnya Luka Dalam
6
Dua Ratus Tahun
7
Serangan Bandit
8
Kaburnya Dua Bandit
9
Meninggalkan Desa
10
Empat Pendekar Muda
11
Tindakan Tidak Masuk Akal
12
Dia Luar Biasa
13
Sudah Terlambat
14
Aku Tunggu Ganjarannya
15
Kemah Para Bandit
16
Mengacaukan Kemah Bandit
17
Permainan Pedang
18
Memasuki Kota
19
Sekte Lentera Harta
20
Yue Yie
21
Penawaran
22
Kecurigaan
23
Terlelap
24
Pemilik Sebagian Lentera Harta
25
Penguasa Kota
26
Hilangnya Kesadaran Gang Dalan
27
Daftar Hitam
28
Sembuhnya Luka Dalam
29
Menyusup Ke Dalam Kediaman Keluarga Gang
30
Balasan Untuk Setiap Kekejian
31
Menghabisi Para Penjaga Kediaman Keluarga Gang
32
Menyingkir
33
Memukul Jatuh Dua Prajurit Kekaisaran
34
Ada Di Tingkat Yang Sama
35
Terkait Keberlangsungan Lentera Harta
36
Tingkat Pendekar
37
Pendekar Jiwa
38
Rusaknya Kepercayaan Diri
39
Lesatan Energi
40
Tampak Seperti Orang Jahat
41
Dua Bandit Penjaga
42
Markas Utama Kelompok Bandit
43
Hilangnya Nyawa Dua Ketua
44
Menghabisi Dua Ketua Tersisa
45
Kebodohan Ma Dai
46
Meratakan Markas Utama Kelompok Bandit
47
Tidak Sopan
48
Ajakan Yue Yie
49
Topeng Bewarna Keemasan
50
Permintaan Tolong
51
Kehadiran Yang Gao
52
Keterkejutan Yang Gao
53
Seorang Pemuda Dari Antah Berantah
54
Salah Paham
55
Menghindari Ikatan
56
Rasa Penasaran
57
Sikap Membingungkan Yue Yie
58
Berlatih Pedang
59
Hari Keenam Berlatih Pedang
60
Seorang Kakak
61
Harapan Terakhir Jian San
62
Kedatangan Sekte Pedang Corak
63
Pecahnya Amarah Tang Pei
64
Pembuktian
65
Kemunculan Tiba-tiba Dua Anggota Topeng Besi
66
Keanehan
67
Penguasa Kota Yang Baru
68
Acara Sambutan
69
Keputusasaan Para Peserta
70
Menanamkan Kesan Mendominasi
71
Rencana Gila
72
Mendukung Sepenuhnya
73
Manisan
74
Benang Merah
75
Bayaran Terakhir
76
Tepatnya Sebuah Dugaan
77
Keseriusan
78
Ketidakmampuan
79
Mengambil Tindakan
80
Kematian Spesial
81
Tidak Ada Yang Berubah
82
Kedatangan Sekian Banyak Pengintai
83
Pertandingan Tidak Biasa
84
Menyebalkan
85
Bertepuk Sebelah Tangan
86
Mengharapkan Kehancuran Sempurna
87
Pertandingan Puncak
88
Ketidakpuasan
89
Tindakan Mengejutkan Prajurit Kekasiaran
90
Belum Selesai
91
Lintasan Ingatan (Arc 1 End)
92
Desa Tidak Layak Huni
93
Membantu Masalah Desa
94
Kucing Mata Emas
95
Gua Di Balik Celah Tebing
96
Menggagalkan Rencana Picik
97
Salah Satu Dari Tiga Naga Bebas
98
Informasi Tidak Biasa
99
Memberi Persetujuan Untuk Membantu
100
Kebetulan Yang Menyenangkan
101
Rencana
102
Tidak Sesuai Harapan
103
Rasa Tidak Percaya
104
Berhasilnya Sebuah Rencana
105
Pertukaran
106
Kebaikan
107
Kota Pusat Pedang
108
Sekte Bangau Emas
109
Pembuktian
110
Senyum Seringai
111
Menyebarnya Informasi Terkait Bunga Kehidupan
112
Bergeraknya Hao Zhao Juga Li Chen
113
Tahap Ke Dua Mata Harimau Surgawi
114
Adik?
115
Tumbangnya Tang Jiri Juga Sepuluh Orang Tetua
116
Ruang Bawah Tanah
117
Perasaan Campur Aduk
118
Pengalaman Bertarung
119
Tebasan Corak Pemusnah
120
Tumbangnya Jung Pin
121
Jasad-Jasad Anggota Sekte Pedang Corak
122
Dua Pria Bertopeng Misterius?
123
Betapa Bodoh
124
Timbal Balik
125
Kota Bunga Biru
126
Tindakan
127
Dua Bersaudara Dari Tempat Yang Jauh
128
Menuntut Permintaan Maaf
129
Formasi Kabut
130
Pemberitahuan Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!