Kahyang masuk ke dalam mobil Mandala dan langsung memakai sabuk pengaman. Mandala pun langsung melajukan mobilnya dengan raut suram di wajahnya.
"Sudah aku katakan, jangan berhubungan dengan pria lain selama kita menikah,"ucap Mandala dengan suara dingin, matanya fokus ke arah jalan.
"Hubungan kita hanya sebatas status. Kenapa kamu mengurusi masalah pribadi ku?"protes Kahyang.
"Walaupun hanya sebatas status, kamu tetap istri ku dan aku suamimu.Aku punya hak atas diri mu,"ucap Mandala berusaha meredam emosinya. Sungguh, Mandala sangat benci saat melihat Kahyang disentuh oleh pria lain. Ingin rasanya Mandala menghajar pria yang menyentuh Kahyang tadi.
"Kamu terlalu mengekang aku dan mencampuri urusan pribadi ku! Seharusnya aku membuat surat perjanjian pranikah seperti di novel-novel dan komik online yang sering aku baca, agar kamu tidak semena-mena menindas ku. Percuma aku baca komik dan novel online setiap hari kalau nggak ada ilmu yang aku ambil,"sesal Kahyang yang merasa terlalu diatur oleh Mandala. Sedangkan mereka hanya pasangan suami-istri sebatas status. Namun Mandala malah bersikap seperti suami sesungguhnya, bahkan terkesan posesif, membuat Kahyang merasa tidak nyaman.
"Kenapa? Agar kamu bisa bebas berhubungan dengan para pria di luar sana?"tuduh Mandala melirik Kahyang dengan kilatan tajam.
"Jaga bicaramu! Aku bukan perempuan SaSiMu!"sambar Kahyang menatap tajam pada Mandala penuh amarah. Tidak terima dengan tuduhan Mandala.
Mandala mengernyitkan keningnya, tidak mengerti maksud dari kata-kata Kahyang,"SaSiMu? Apa SaSiMu?"tanya Mandala.
"SaSiMu itu, Sana Sini Mau!"ketus Kahyang seraya melipat kedua tangannya di dada dan memalingkan wajahnya.
Mendengar jawaban Kahyang, Mandala mengulum senyum, menahan tawa, kemudian berkata,"Jika kamu bukan perempuan SaSiMu, maka jangan dekat dengan pria manapun selain aku,"
Mandala menggunakan kata yang baru saja dikatakan Kahyang, agar gadis itu tidak berhubungan dengan pria manapun selain dirinya.
"Sial! Aku termakan kata-kata ku sendiri,"gerutu Kahyang lirih, merasa terjebak dengan kata-kata nya sendiri.
"Kamu bilang apa?"tanya Mandala yang tidak mendengar dengan jelas apa yang dikatakan Kahyang.
"Nggak penting!"ketus Kahyang merasa kesal.
Setelah perdebatan itu, Mandala melajukan mobilnya tanpa berkata apapun lagi pada Kahyang. Sedangkan Kahyang sendiri nampak enggan untuk bicara dengan Mandala. Hanya butuh waktu setengah jam dari kampus Kahyang, mereka sudah tiba di sebuah apartemen. Mandala berjalan masuk ke gedung itu diikuti Kahyang. Keduanya masuk ke dalam lift dan Mandala memencet tombol lift ke lantai tujuannya. Saat berada di dalam lift pun, keduanya tidak bicara apapun.
Setelah keluar dari lift, Mandala mengeluarkan access card untuk membuka pintu unit apartemen yang akan ditempati, kemudian masuk kedalam diikuti Kahyang.
"Mulai hari ini, kita akan tinggal di sini. Semua barang kamu dari kost-kostan sudah di bawa kesini,"ujar Mandala seraya berjalan menuju dapur.
"Kita? Apa maksud kamu dengan 'kita'?"tanya Kahyang mengikuti pria yang berusia tujuh tahun lebih tua darinya itu. Ya, Mandala berusia dua puluh tujuh tahun dan Kahyang berusia dua puluh tahun.
"Tentu saja kita berdua,"sahut Mandala santai.
"Apa? Kita berdua? Tinggal di sini? Aku tidak mau! Aku tidak sudi tinggal dengan pria brengseek mesum seperti mu! Jangan mencoba mencari keuntungan dari ku!"sergah Kahyang.
Mandala membuang napas kasar menatap Kahyang,"Bisakah kamu tidak bicara kasar seperti itu padaku? Aku lebih tua dari mu, terlebih lagi, aku adalah suamimu,"ucap Mandala menahan kekesalan.
"Kamu yang selalu bersikap kasar padaku,"sahut Kahyang mengerucutkan bibirnya, membuat Mandala gemas ingin kembali mencicipi bibir itu.
"Aku tidak akan bersikap kasar padamu, asalkan kamu menurut padaku. Sekarang makanlah dulu. Kamu pasti sudah lapar. Kamu jangan membuat anakku kelaparan!"ujar Mandala seraya membuka tudung saji. Saat menjemput Kahyang tadi, Mandala sudah menyuruh orang untuk menyiapkan semuanya di apartemen itu, termasuk makanan.
Melihat menu makanan yang menggugah selera, tanpa malu, Kahyang langsung duduk di salah satu kursi yang ada di meja makan itu dengan mata yang berbinar.
"Cuci dulu tangan mu! Aku tidak mau anakku terkena virus karena kamu tidak mencuci tangan sebelum makan,"ujar Mandala saat Kahyang baru saja ingin menyentuh piring.
"Dasar Om- Om cerewet!"gerutu Kahyang, bersungut-sungut berjalan ke arah wastafel.
"Dasar anak kecil!"balas Mandala.
"Lalu kenapa kamu membuat anak kecil hamil? Dasar pedofil!"sambar Kahyang.
Mandala tidak menanggapi perkataan Kahyang, pria itu menghela napas berat. Kenapa juga dirinya bisa lupa diri jika menatap gadis itu, gadis yang jauh lebih muda dari usianya.
Akhirnya keduanya pun makan bersama tanpa bicara apapun lagi.Selesai makan, Kahyang tiba-tiba teringat dengan pembahasan tentang tinggal bersama yang belum selesai tadi,"Pergi sana! Aku mau istirahat,"usir Kahyang.
"Kalau mau istirahat, ya istirahat saja! Kenapa menyuruh aku pergi?"protes Mandala.
"Kalau kamu tidak mau pergi biar aku saja yang pergi dari apartemen ini,"ancam Kahyang seraya bangkit dari duduknya.
"Kemanapun kamu pergi aku akan membawamu kembali ke sini. Jika kamu tidak percaya, kamu boleh mencobanya,"tantang Mandala.
"Dasar Om-om tukang maksa,"gerutu Kahyang menekuk wajahnya. Kahyang takut jika Mandala benar-benar melakukan apa yang dikatakannya. Sepanjang yang diketahui Kahyang, Mandala selalu melakukan semua yang dia katakan. Dan selama mengenal Mandala, Kahyang tidak bisa menolak apapun yang diinginkan oleh pria ini.
"Tidak usah menggerutu! Ayo kita ke kamar!"ajak Mandala.
"Kita? Ke kamar? Aku tidak mau! Kamu pikir aku mau sekamar dengan pria mesum seperti mu?!"sergah Kahyang melipat kedua tangannya di depan dada memalingkan wajahnya dari Mandala.
"Mau aku tunjukkan, apa itu mesum?"tanya Mandala tersenyum menyeringai.
"Jangan macam-macam! Kalau tidak.."
"Kalau tidak apa?"potong Mandala mendekati Kahyang.
"Ka.. kalau tidak, a..aku akan menggugat cerai besok,"ucap Kahyang beringsut menjauh dari Mandala, namun Mandala terus maju mendekati nya.
"Coba saja kalau berani! Aku akan membuat mu menyesal, jika kamu berani melakukan nya,"ucap Mandala dengan tatapan tajam terus maju ke arah Kahyang.
"Brugh"punggung Kahyang membentur dinding dan Mandala langsung mengunci pergerakan Kahyang. Mandala menempelkan kedua telapak tangannya di dinding, tepat disamping kanan dan kiri tubuh Kahyang, hingga Kahyang tidak bisa kemana-mana lagi. Wajah Kahyang nampak pucat karena ketakutan, takut jika Mandala menidurinya lagi.
"𝙈𝙖𝙩𝙞 𝙖𝙠𝙪!"gumam Kahyang dalam hati.
Mandala tersenyum menyeringai menatap Kahyang, membuat Kahyang semakin ketakutan. Tanpa berkata apapun Mandala langsung mengangkat tubuh mungil Kahyang.
"Apa yang kamu lakukan? Turunkan aku!"pekik Kahyang memukul-mukul dada Mandala.
"Apa yang aku lakukan? Aku akan membawa mu ke kamar,"ucap Mandala dengan seringai di wajahnya. Mandala menggendong Kahyang menuju kamar.
"𝘼𝙥𝙖 𝙙𝙞𝙖 𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙢𝙚𝙡𝙖𝙠𝙪𝙠𝙖𝙣 𝙞𝙩𝙪 𝙥𝙖𝙙𝙖𝙠𝙪?"gumam Kahyang dalam hati. Gadis yang sudah tidak perawan itu begitu takut membayangkan apa yang akan dilakukan oleh Mandala. Gadis yang tidak tahu bagaimana status nya berubah. Dari gadis perawan menjadi gadis tapi bukan perawan.
"Ka..kamu mau apa? Turunkan! Turunkan aku!"bentak Kahyang yang semakin ketakutan.
"Kau ingin tahu? Akan aku tunjukkan, padamu,"bisik Mandala dengan suara yang terdengar seksi, masih dengan seringai di wajahnya.
...🌸❤️🌸...
.
.
To be continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Riska Nurhasanah
aduh berarti aku nikah sama om om dong😅😅. aku sama suami beda 8 tahun 😅
2023-11-14
5
Waris panca Kumala
om mau ngapain om...jangan om😂
2023-08-24
1
Ass Yfa
duh... Kahyang siap2 dieksekuusi ama suami biar tahu rasanya.... gimana
2023-08-01
1