Kahyang mengisi bathtub dengan air hangat dan menanggalkan pakaiannya. Gadis cantik itu perlahan masuk ke dalam bathtub.
"Akkhh!"Kahyang berteriak histeris saat melihat banyak tanda merah, bahkan merah keunguan ditubuhnya. Siapa lagi tersangkanya jika bukan pria yang tadi bersamanya.
"Dasar pria brengseek! Bajingan! Aku sumpahi kamu jadi pria impoten! Berani sekali kamu memanfaatkan aku yang sedang dalam pengaruh obat bius. Seharusnya aku tadi menghajarnya sampai babak belur dan mematahkan keris kebanggaan nya itu,"Kahyang benar-benar merasa benci dan kesal pada Mandala setelah melihat banyak tanda di tubuhnya. Pria itu benar-benar memanfaatkan dirinya yang dalam keadaan tidak sadarkan diri.
"Hachim!"Mandala yang berada di dalam lift pun bersin.
"Sial! Apa perempuan itu mengumpat aku lagi?"gumam Mandala lirih.
"Apa Pak Mandala mengatakan sesuatu?"tanya manajer hotel yang sedang bersama Mandala di dalam lift itu.
"Kamu urus semua keperluan gadis yang ada di kamarku. Berikan apapun yang dia inginkan. Dia bebas keluar masuk ke dalam kamar ku,"ujar Mandala pada manajer hotel nya.
Manager hotel itu tampak melongo menatap Mandala dengan tatapan tidak percaya. Pasalnya, selama ini tidak ada seorang pun yang diijinkan Mandala untuk masuk ke dalam kamar pribadi nya yang ada di hotel itu. Baru kali ini Mandala membawa seseorang masuk ke dalam kamar pribadi nya itu. Tidak ada yang pernah tidur di kamar itu kecuali Mandala. Gadis yang dibawa Mandala siang tadi adalah satu-satunya orang yang pernah masuk ke kamar pribadi Mandala selain Mandala dan petugas kebersihan.
"Apa kamu tidak mendengar apa yang aku katakan?"tanya Mandala pada manajer nya.
"Sa. saya dengar, Pak. Saya akan melayani gadis itu dengan baik,"jawab manager hotel itu tergagap.
Mandala melajukan mobilnya menuju kantor nya. Walaupun para karyawan sudah pulang, Mandala tetap pergi ke perusahaan nya. Banyak pekerjaan nya yang tertunda karena setengah hari tadi bersama Kahyang di hotel.
"Bos! Akhirnya bos kembali juga. Tapi ada apa dengan wajah, bos? Sepertinya, bos mendapat bogem mentah lagi,"ujar Patih saat melihat Mandala. Wajah Mandala terlihat memar di beberapa bagian.
"Sudah, tidak usah banyak tanya! Kamu asisten pribadi ku atau kuli tinta yang tugas nya mencari berita?"ketus Mandala masuk ke dalam lift.
"Bos sensitif sekali akhir-akhir ini. Bos seperti sedang mengalami couvade syndrome,"gerutu Patih mengikuti Mandala masuk ke dalam lift.
"Couvade syndrome? Apa itu?"tanya Mandala yang tidak mengerti dengan istilah yang dikatakan oleh Patih.
"Couvade syndrome adalah sindrom kehamilan simpatik yang terjadi ketika suami ngidam dan mengalami gejala-gejala kehamilan seperti yang dialami istrinya ketika mengandung. Dalam dunia medis dikenal dengan nama couvade syndrome. Akhir-akhir ini bos seperti itu. Suka meminta makanan yang aneh-aneh seperti mangga muda dan berbagai kuliner yang tidak pernah bos makan sebelumnya. Jangan-jangan, bos bikin bunting anak orang?"ujar Patih dengan ekspresi curiga menatap Mandala.
Mandala tidak menjawab. Pria dengan tinggi badan 185 sentimeter berwajah tampan itu nampak terdiam dengan tatapan lurus ke depan.
"𝘽𝙚𝙣𝙖𝙧 𝙖𝙥𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙙𝙞𝙠𝙖𝙩𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙤𝙡𝙚𝙝 𝙋𝙖𝙩𝙞𝙝. 𝘼𝙠𝙝𝙞𝙧-𝙖𝙠𝙝𝙞𝙧 𝙞𝙣𝙞 𝙖𝙠𝙪 𝙢𝙚𝙢𝙖𝙣𝙜 𝙖𝙜𝙖𝙠 𝙨𝙚𝙣𝙨𝙞𝙩𝙞𝙛 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙗𝙖𝙪-𝙗𝙖𝙪 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙖𝙜𝙖𝙠 𝙢𝙚𝙣𝙮𝙚𝙣𝙜𝙖𝙩 𝙙𝙖𝙣 𝙨𝙪𝙠𝙖 𝙞𝙣𝙜𝙞𝙣 𝙢𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙢𝙖𝙠𝙖𝙣𝙖𝙣 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙥𝙚𝙧𝙣𝙖𝙝 𝙖𝙠𝙪 𝙢𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙨𝙚𝙗𝙚𝙡𝙪𝙢𝙣𝙮𝙖. 𝙅𝙖𝙙𝙞 𝙜𝙖𝙙𝙞𝙨 𝙞𝙩𝙪 𝙗𝙚𝙣𝙖𝙧-𝙗𝙚𝙣𝙖𝙧 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣𝙙𝙪𝙣𝙜 𝙖𝙣𝙖𝙠𝙠𝙪? 𝘽𝙖𝙝𝙠𝙖𝙣 𝙖𝙠𝙪 𝙡𝙪𝙥𝙖 𝙢𝙚𝙣𝙖𝙣𝙮𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙣𝙖𝙢𝙖 𝙜𝙖𝙙𝙞𝙨 𝙞𝙩𝙪,"gumam Mandala dalam hati menghela napas berat.
"Kamu sudah menyiapkan semua keperluan kita untuk ke luar kota?"tanya Mandala mengalihkan pembicaraan.
"Sudah, bos. Besok pagi-pagi sekali kita berangkat. Ngomong-ngomong, setengah hari ini, bos kemana? Bos pergi tanpa kabar,"tanya Patih mengikuti Mandala yang keluar dari lift.
"Aku ada urusan pribadi,"sahut Mandala seraya berjalan menuju ruangan nya
"Aku merasa ada yang bos sembunyikan dariku. Aura bos saat ini sama seperti aura bos sekitar satu bulan yang lalu. Aura kegelisahan. Dengan wajah yang sama-sama babak belurnya juga,"ujar Patih tanpa dosa.
"Kamu mengejek ku?"ketus Mandala.
"Kenyataan itu terkadang memang pahit, bos. Tapi mau tak mau kita harus menelannya,"ujar Patih santai.
"Sudah! Jangan bicara lagi! Dasar Paijo! Kamu benar-benar membuat kepala ku semakin pusing,"sambar Mandala yang merasa apa yang dikatakan Patih benar-benar mengena di hatinya. Kenyataan bahwa dirinya telah menghamili seorang gadis yang bahkan tidak dikenalnya dan harus menyembunyikan nya dari kedua orang tuanya. Hal ini benar-benar membuat Mandala merasa frustasi.
"Patih bos, Patih! Bukan Paijo! Kedua orang tuaku menyembelih dua ekor kambing untuk memberiku nama, tapi bos malah mengganti namaku seenak jidat bos sendiri,"gerutu Patih seraya membuka pintu ruangan Mandala.
"Dasar asisten somplak! Tidak ada sopan-sopan nya pada atasan. Aku heran kenapa aku masih bertahan dengan mu. Jangan-jangan kamu mengguna-gunaiku hingga aku tidak bisa memecat mu,"gerutu Mandala duduk di kursi kerjanya.
"Aku tidak akan menggunakan jalan ghaib untuk mempertahankan pekerjaan ku bos. Bos tetap mempertahankan aku, karena hanya aku orang yang bisa bicara jujur dan tidak berpura-pura dan mencari muka di depan bos,"sahut Patih apa adanya.
Mandala selalu menang jika berdebat dengan siapapun, tapi tidak dengan asisten nya ini. Patih memang selalu berkata jujur dan mengungkapkan semua yang ada di hatinya, baik tentang apa yang dia suka maupun yang tidak dia suka secara terang-terangan. Karena itu Mandala menyukai Patih, walaupun sering kali kata-kata jujurnya membuat Mandala kesal. Namun setidaknya Patih tidak pernah berpura-pura baik di depannya, apalagi mencari muka.
Mandala mengambil handphone dari saku celananya saat terdengar dering panggilan masuk.
"Halo! Ada apa?"tanya Manda menempelkan handphonenya di telinga.
"Pak, gadis yang berada di kamar anda keluar dari hotel dan menitipkan kartu ATM serta kunci kamar anda pada saya,"jawab penelpon yang tidak lain adalah manager hotel milik Mandala.
Mendengar apa yang dikatakan oleh manager hotel, Mandala memijit pelipisnya,"Apa dia mengatakan sesuatu?"tanya Mandala menghela napas berat.
"Tidak ada, Pak,"sahut sang manager.
"Ya sudah. Jika dia kembali, berikan saja kunci kamarku, dan layani dia dengan baik,"titah Mandala.
"Baik, Pak,"sahut manager hotel.
Mandala menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi seraya memejamkan mata. Merasa semakin bersalah pada gadis yang sudah dia renggut kesuciannya. Masih terngiang di telinga Mandala saat gadis itu memintanya untuk menikahi gadis itu. Dengan alasan orang tua gadis itu akan tetap memaksa gadis itu untuk menggugurkan kandungannya jika Mandala tidak mau menikahinya. Benar kata gadis itu, dirinya hanyalah pria brengseek, bajingan dan juga pecundang. Dirinya bahkan tidak bersedia menikahi gadis itu secara resmi karena takut pada orang tuanya.
"Bos, jika ada masalah, bos bisa curhat padaku. Nampak nya bos menghadapi masalah besar,"ujar Patih yang sangat memahami majikannya. Patih sangat tahu bagaimana ekspresi Mandala saat sedih, senang, frustasi, lelah atau pun banyak pikiran. Dan saat ini Patih melihat Mandala sangat tertekan dan banyak pikiran.
"Aku ingin menyelesaikan pekerjaan ku yang ada di sini sebelum kita keluar kota besok,"ujar Mandala mulai meraih berkas di atas mejanya.Patih hanya bisa menghela napas panjang melihat majikannya itu.
...🌟"Hidup adalah pilihan. Benar atau tidaknya pilihan mu, akan sangat berpengaruh pada hidup mu. Karena itu, jangan sampai kamu salah dalam memilih."🌟...
..."Nana 17 Oktober"...
...🌸❤️🌸...
.
.
.
To be continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Galih Pratama Zhaqi
baru nemu novelmu lg thor pdhl ni novel udh dr th lalu ya 🤦♀️ gak liat tp mlh nemu novel author yg lain 🤣
2024-09-19
1
Eka Awa
kek nya nti bakal impoten betulan itu normal cm sama kahyang😄
2024-07-19
1
Waris panca Kumala
dia hanya berusaha untuk memenuhi kebutuhan ibu dan anaknya saja...tapi kebanyakan wanita diluar sana tidak mengerti seberat apa lelaki untuk berkata iya jika mereka tidak yakin bisa🙃
2023-08-19
3